Sistem informasi Persediaan Barang Pada Cv.Martin Lestari

(1)

1 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Pada saat ini perkembangan teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat, hal ini memungkinkan pemakai untuk memperoleh informasi yang cepat dan akurat. Penyajian informasi yang cepat dan akurat ini semakin dibutuhkan oleh berbagai pihak, maka diperlukan suatu media atau alat yang dapat menajikan informasi tersebut yaitu komputer. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan juga meningkatnya aktifitas perusahaan, keberadaan komputer sebagai alat pengolahan data, ternyata telah menarik berbagai perusahaan maupun industri untuk menggunakannya.

Persediaan barang adalah barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau memproduksi barang-barang yang akan dijual. Istilah yang digunakan untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan tergantung pada jenis usaha perusahaan.

CV. MARTIN LESTARI adalah yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang distributor clothing seperti baju, celana, kemeja, topi, sabuk, jaket, acecories dan tas.barang yang berasal dari pabrik ini tidak di salurkan langsung ke toko-toko tetapi melalui suatu agen atau distributor.

CV.MARTIN LESTARI ini sangat membutuhkan sistem informasi dalam mengelola dan menjalankan semua kegiatan operasionalnya, karena perusahaan ini masih menggunakan tulisan manual untuk mengerjakan berbagai proses


(2)

kegiatan, misalnya proses penerimaan barang, proses pendokumentasian, dan proses pembuatan laporan barang.

Komputer akan mempermudah kinerja serta mempersingkat waktu apalagi didukung dengan sistem komputerisasi yang memadai serta dilengkapi dengan pegawai yang ahli dalam menguasai bidang komputer. Komputer dapat membantu kita apalagi sekarang banyak sekali sistem yang mendukung sesuai dengan pekerjaan kita sehari-hari. Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, judul yang diambil untuk penyusunan skripsi ini adalah “SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA CV. MARTIN LESTARI BANDUNG”

1.2. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH 1.2.1. Identifikasi Masalah

Menurut hasil penelitian, sistem yang berjalan di CV. MARTIN LESTARI saat ini masih dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Keterlambatan Proses penerimaan barang, proses pendokumentasian dan proses pembuatan laporan barang yang mengakibatkan terhambatnya kegiatan operasional perusahaan.

2. Jumlah stok barang sering mengalami kesalahan atau tidak sesuai dengan keadaan jumlah barang yang ada, karena masih menggunakan perhitungan secara manual yaitu dengan mencatat langsung.

3. Proses pembuatan laporan persediaan barang, laporan barang masuk, laporan pemesanan barang, laporan pendistribusian barang dan laporan


(3)

retur barang masih menggunakan proses secara manual dengan cara penulisan tangan.

1.2.2. Rumusan Masalah

Dari masalah-masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan diantaranya:

1. Bagaimana sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan pada CV. MARTIN LESTARI ?

2. Bagaimana perancangan sistem informasi persediaan barang pada CV. MARTIN LESTARI ?

3. Bagaimana implementasi sistem informasi persediaan barang pada CV. MARTIN LESTARI ?

4. Bagaimana pengujian sistem informasi persediaan barang pada CV. MARTIN LESTARI ?

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi persediaan barang pada CV. MARTIN LESTARI, guna memudahkan berbagai kegiatan yang menyangkut dengan sistem informasi persediaan barang.


(4)

1.3.2 Tujuan Penelitian

1.Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada CV. MARTIN LESTARI.

2.Untuk membuat perancangan sistem informasi persediaan barang pada CV. MARTIN LESTARI.

3.Untuk mengetahui implementasi sisem informasi persediaan barang pada CV. MARTIN LESTARI.

4.Untuk mengetahui pengujian sistem informasi persediaan barang pada CV. MARTIN LESTARI.

1.4. KEGUNAAN PENELITIAN 1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Memberikan masukan atau pendapat untuk pengolahan data sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam pengembangan cara-cara yang telah ada sebelumnya.

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Sebagai pengembangan ilmu hasil dari penelitian ini menjadi pembanding antara ilmu secara teori dengan lapangan atau praktek. Sehingga dengan adanya pembandingan itu dapat memajukan ilmu manajemen informatika yang sudah ada dan dapat mengunungkan berbagai pihak.

2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para kademis yang akan mengambil


(5)

skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus referensi dalam penulisan.

3. Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil keputusan atas permasalahan yang ada didalam perusahaan, khususnya di CV. MARTIN LESTARI.

1.5. PEMBATASAN MASALAH

Penulis mencoba membatasi masalah yang akan di bahas yaitu tidak membahas masalah penjualan. Tetapi hanya membahas proses persediaan barang, stok barang, laporan persediaan barang masuk dan laporan persediaan barang yang keluar, laporan pendistribusian barang dan laporan retur barang.


(6)

1.6 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Lokasi penelitian dilaksanakan di CV.MARTIN LESTARI Jl.Taman Kopo Indah I No. 22 - 24 BANDUNG. Sedangkan jadwal penelitian dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian N

o

Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010 Juli 2010 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mengidentifikasikan

Kebutuhan Pemakai

- Wawancara

- Observasi

- Pengumpulan Data 2 Membuat Prototype

- Analisis Data

- Perancangan Database

-Koding

3 Menguji Prototype - Menguji Perangkat

Lunak

4 Memperbaiki Prototype

- Modifikasi Perangkat Lunak

5 Mengembangkan Versi

Produksi


(7)

7

2.1. Pengertian Sistem

Pengertian sistem terbagi dua yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya.

Menurut Jogiyanto (2005 : 1) pendekatan sistem yang menekankan pada

prosedur mendefinisikan sistem sebagai : ”jaringan kerja dan prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu”.

Adapun pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya menurut Jogiyanto (2005 : 2) mendefinisikan sistem sebagai : ”kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.


(8)

2.1.1 Bentuk Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto (2004 : 687) Pengertian dan definisi sistem pada

berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah system yang digunakan

bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, diantaranta :

a. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan. b. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. c. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

d. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting daripada elemen sistem.

e. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari :

1. manusia

2. mesin

3. prosedur

4. dokumen

5. data


(9)

Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menyangkut Pemahaman tentang karakteristik sistem, Menurut Jogiyanto (2004 : 684) berpendapat bahwa sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu :

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem yang lain atau lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukan ruang

lingkup (Scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut. Lingkungan luar yang

menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap di jaga dan dipelihara.


(10)

4. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa

masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input).

Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer ”Program” adalah maintenance input dan ”data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (output)

Adalah hasil dari energi yang diolahdan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada super sistem.

7. Pengolah Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.


(11)

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem dapat mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sistem abstrak (abstrak system) dan sistem fisik (phisical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi. Adapun sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer.

b. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (Human

Made System).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Adapun sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Misalnya, sistem buatan manusia

yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin yang disebut human

machine system.

c. Sistem tertentu (Deterministik System) dan sistem tak tertentu


(12)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem komputer. Adapun sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem tertutup (Closed System) dan sistem terbuka (Open System).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannnya tidak ada sistem yang sifatnya tertutup, yang

ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak

benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistemnya terbuka dan terpengaruh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

2.2. Pengertian Informasi

MenurutJogiyanto (2005 : 8) informasi adalahData yang diolah menjadi


(13)

2.2.1 Konsep Dasar Informasi

Selain pengertian di atas, ada juga pengertian informasi menurut Mc Fadden, dkk yang dikutip dari buku Pengenalan Sistem Informasi karangan Abdul kadir (2003 : 3) adalah

“Data yang telah diproses sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut”

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian memberi informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Seperti yang terdapat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.1 Siklus Informasi

[ Sumber : Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi ,


(14)

2.2.2. Hierarki Informasi

Diambil dari irsyadrastafara.blogspot.com (Posted on Februari 18, 2010) Hirarki Informasi Pada Teknologi Komputer perlu dipahami tingkatan-tingkatan informasi yang mampu diproses oleh pikiran manusia.

Hierarki informasi disusun mulai dari pengumpulan data/fakta, pengolahan dan pengurutan data dengan proses seleksi sampai menjadi sesuatu yang berguna berupa informasi. Informasi yang disusun secara sistematis dengan suatu alur

logika tertentu menjadi knowledge (pengetahuan).Data. Sesuatu yang mentah,

kasat mata, dan biasanya berbentuk simbol atau data kuantitatif (keuangan), pasti ada meskipun tidak berguna, tidak punya arti.

1. Informasi. Data yang telah diberi arti, mempunyai tujuan dan unit analisis.

Dalam lingkungan berbasis komputer, sebuah database relasional merepresentasikan informasi.

2. Pengetahuan. Informasi yang telah terintegrasikan ke dalam pikiran

manusia, bisa dalam bentuk hapalan akan sesuatu. Dalam lingkungan berbasis komputer, sebuah modul/proses menggambarkan sebuah pengetahuan.

3. Pemahaman. Proses kognitif dan analitis dari suatu pengetahuan, suatu

proses pembelajaran, misalnya dengan membandingkan serta

mengendapkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru. Dalam lingkungan berbasis komputer, pemahaman dapat terwakili oleh Artificial Intelligent.


(15)

Dalam kaitannya dengan sistem informasi untuk teknologi komputer, maka terdapat tiga tingkatan yang relevan yang dapat diadopsi dari kelima tingkatan tersebut, yakni :

1. Data

2. Informasi

3. Pengetahuan

4. Pemahaman

2.2.3. Siklus Hidup Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 Siklus Informasi

[ Sumber : Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi ,

Yogyakarta] Proses (Model)

Input (Data) Output

(Informasi)

Data (Ditangkap)

Penerima

Hasil Tindakan

Keputusan

(Tindakan)


(16)

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Berdasarkan kesimpulan mengenai pengertian sistem dan informasi pada subbab sebelumnya, sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu yaitu mengolah data menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan saat ini atau masa yang akan datang.

Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, dalam bukunya Abdul Kadir ( 2003 : 55 ) mengutip beberapa pendapat para ahli, diantaranya :

Menurut Hall sistem Informasi adalah ”sebuah rangkaian prosedur formal

di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai”.

Menurut Bodnar dan Hopwood sistem Informasi adalahKumpulan

perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna”.

Kegiatan yang terdapat pada sistem informasi antara lain :

a. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan

diproses.

b. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk


(17)

c. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas.

d. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

e. Kontrol, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut

berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Gambar 2.3 Kegiatan Sistem Informasi

[ Sumber : Susanto Azhar, 2004, Sistem Informasi Manajemen : Konsep dan

Pengembangannya, Lingga Jaya, Bandung ]

2.4 Pengertian Persediaan Barang

Diambil dari blog pojok info (Posted on maret 03, 2008) Persediaan

merupakan barang-barang yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali dengan tanpa mengubah bentuk dan kualitas barang, atau dapat dikatakan tidak ada proses produksi sejak barang dibeli sampai dijual kembali oleh perusahaan. Retur merupakan transaksi yang terjadi atas pengembalian barang atau pengurangan harga yang dilakukan pihak pembeli kepada pihak penjual. Menurut Frans m. Royan (2009:1) distributor adalah sebuah udaha perseorangan

Proses

Kontrol

Input Output


(18)

yang apabila ditinjau akan sangat membantu dalam memasarkan produk perusahaan.

2.5 Perancangan Sistem

Menurut Hanif Al Fatta (2008 :18) Perancangan Sistem adalah kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan masukan.

Tahapan perancangan sistem mempunyai dua maksud, yaitu sebagai berikut:

a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangunan yang

lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

2.5.1 Perancangan Proses

Menurut Hanif Al Fatta (2008 : 33) Perancangan proses merupakan tahapan yang sangat menentukan terciptanya sistem informasi yang baik. Untuk mendukung proses pembentukan database tersebut ada beberapa peralatan, yaitu:

1. Diagram Alir Dokumen (Flowchart)

Diagram alir data atau flowchart merupakan penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevakuasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.


(19)

2.Diagram Konteks (Context Diagram)

Context Diagram adalah bagian dari DFD yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi sistem informasi dengan lingkungan dimana

sistem tersebut ditempatkan. Context Diagram menyoroti jumlah

karakteristik sistem, yaitu:

a. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem

melakukan komunikasi (sebagai terminator).

b. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan

harus diproses dengan cara tertentu.

c. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke

dunia luar.

d. Penyimpanan data (Storage), yaitu digunakan secara bersamaan

antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol

penyimpanan dalam Context Diagram dibenarkan dengan syarat

simbol tersebut merupakan bagian dari luar sistem.

e. Batasan antara sistem dan lingkungan. Simbol yang digunakan


(20)

1. Persegi panjang (terminator)

Untuk berkomunikasi langsung dengan sistem melalui aliran data.

2. Lingkaran

Untuk menunjukan adanya kegiatan proses dalam sistem.

3. Data Flow Diagram (DFD)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara

rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya.

4. Kamus Data

Kamus data berfungsi untuk menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran dalam Data Flow Diagram, dan mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran.


(21)

2.5.2 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data ini terdiri dari Normalisasi, ERD (Entity Relasi Diagram), Tabel Relasi, Struktur File. Berikut penjelasan perancangan basisdata tersebut:

1. Normalisasi

Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengelompokan data menjadi table-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Secara umum proses normalisasi dibagi dalam tiga tahap, yaitu Bentuk tidak normal (unnormal), Bentuk Normal Pertama, Bentuk Normal Kedua (2NF), Bentuk Normal Ketiga (3NF). Pada tahap ketiga biasanya sudah akan diperoleh tabel yang optimal. Berikut penjelasan tahap-tahap pembentukan normalisasi.

a. Bentuk tidak normal (unnormal)

Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi.

b. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Bentuk normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama. Pada tahap ini harus diusahakan tidak ada field dalam satu tabel yang berulang.


(22)

c. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Pada tahap ini dilakukan penentuan field kunci dari masing-masing tabel. Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci

harus bergantung secara fungsi pada kunci utama atau primary key.

d. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Pada tahap ini, dilakukan penentuan relasi antar table, sehingga akan ditemukan adanya field kunci sekunder pada table-tabel tertentu.Bentuk normal ketiga (3NF) terpenuhi jika sebuah table

semua atribut yang tidak termasuk primary key memiliki

ketergantungan pada kunci penentu. 2. ERD (Entity Relationship Diagram)

Model ERD diagram dibentuk dari komponen dasar yaitu:

a. Entitas

Entitas adalah segala sesuatu yang ada dan dapat dibedakan berupa orang, benda, peristiwa atau konsep yang bisa memberikan atau mengandung informasi.

b. Atribut

Setiap entitas mempunyai atribut atau elemen data yang mencirikan entitas tersebut.


(23)

c. Relasi

Hubungan antara entitas atau beberapa entitas

Jenis-jenis relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas dapat berupa.

1. Relasi satu ke satu (One to One)

1 1

2. Relasi satu ke banyak (One to Many)

1 n

3. Relasi banyak ke satu (Many to One)

n 1

4. Relasi banyak ke banyak

n n

3.Relasi Tabel

Relasi table secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu database yang didalamnya terdapat table-tabel yang saling berelasi satu sama lain. relasi antar table dengan table yang lainnya ditentukan berdasarkan aturan-aturan tertentu.


(24)

4. Struktur File

Struktur file merupakan struktur dari file-file dalam basis data, baik itu file tipe data maupun deskripsi lain file-file tersebut.

2.6 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Abdul Kadir (2003 : 419) Untuk membangun sebuah sistem

informasi diperlukan suatu metodologi pengembangan sistem. Prototype adalah

suatu metode dalam pengembangn sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Yang dimaksud disini adalah suatu proses standar yang dipakai oleh pengembangan sistem, melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, hingga sampai pada implementasi.

Penyusun lebih memilih menggunakan metode pengembangan sistem

prototype disbandingkan dengan metode lainnya seperti waterfall, karena

penyusun merasa lebih cocok menggunakan metode prototype dalam penelitian

yang penyusun lakukan.

Kelebihan:

Prototype Waterfall

Metode ini cukup efektif sebagai paradigma dalam rekayasa perangkat lunak. Kuncinya adalah mendapatkan kebutuhan dan aturan yang jelas yang disetujui pelanggan dan pembuat

Metode ini lebih baik jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik


(25)

perangkat lunak. Walaupun pada umumnya prototype akan dihilangkan dan dibuat perangkat yang sebenarnya.

Kekurangan:

Prototype Waterfall

1. Pelanggan kadang tidak menyadari bahwa mungkin saja prototype dibuat terburu-buru dan rancangan tidak tersusun dengan rapi.

2. Pengembang kadang-kadang membuat implementasi sembarang karena ingin selesai dengan cepat.

1. Pada kenyataanya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori, interasi sering terjadi menyebabkan masalah yang baru.

2. Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai ketika tahap desain sudah selesai.

2.7. Jaringan Komputer

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pengertian jaringan komputer, jenis-jenis jaringan komputer dan topologi jaringan komputer.

2.7.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Nana Suarna (2007 : 5) Jaringan komputer adalah kumpulan dari beberapa komputer, baik jaringan computer yang berskala kecil seperti di rumah atau di kantor atau jaringan yang berskala besar seperti antarkota dan provinsi, atau jaringan computer yang mendunia (internasional) seperti antar benua atau


(26)

antardunia, dimana computer-komputer tersebut saling berhubungan dan terorganisir (berintegrasi) antara computer satu dengan computer lain yaitu antara computer server (sebagai Induknya) dengan terminal/client (sebagai anaknya) .

2.7.2. Tipe Jaringan

1. Client Server

Menurut Nana Suarna (2007 : 5) Server yaitu computer yang menyediakan

fasilitas bagi komputer-komputer lain, sedangkan Client yaitu komputer yang

menerima fasilitas yang disediakan oleh server .

2.Peer to peer

Jaringan tipe peer to peer diistilahkan dengan non-dedicated sever, yaitu

server tidak hanya berperan sebagai server murni, tetapi juga berperan sebagai

workstation.

2.7.3. Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan yaitu jaringan yang berhubungan dengan susunan fisik

semua jaringan komputer, baik server maupun client ( terminal ). Ada 6 macam

topologi atau arsitektur jaringan secara fisik antara lain sebagai berikut. 1. Topologi Bus

Topologi Bus yaitu seluruh terminal saling terhubung ke sebuah bus ( jalur) utama komunikasi data. Informasi atau data dikirim dan diambil


(27)

dipakai untuk area jaringan lokal, untuk banyak titik, dan untuk jarak yang pendek.

2. Topologi Star

Topologi Star yaitu masing-masing terminal dalam jaringan

dihubungkan ke titik pusat ( server ) menggunakan jalur utama ( Hub )

dan semua sambungan antarterminal harus diteruskan melalui server.

Server bertindak sebagai pengatur dan pengendali seluruh komunikasi data yang terjadi.

3. Topologi Titik ke Titik

Topologi titik ke titik yaitu setiap simpul atau nodenya dihubungkan langsung antar terminal, dan sistem jaringan semacam ini tidak tergantung pada terminal mana pun, dan hubungan antar terminal hanya diketahui oleh terminal yang bersangkutan.

4. Topologi Ring

Topologi ring yaitu semua terminal dan server dihubungkan, sehingga

terbentuk pola lingkaran mirip sebuah cincin. Tiap terminal ataupun

server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain. Jika alamat-alamat yang dituju sesuai, maka informasi diterima. Sebaliknya apabila tidak sesuai informasi akan dilewatkan.

5. Topologi Linear Bus

Topologi linear bus yaitu arsitektur yang mirip dengan cabang atau sebuah pohon. Data yang dikirim dari suatu terminal ke terminal lain akan melalui pemeriksaan jalur yang terbuka. Apabila jalur tersebut


(28)

telah diterima, maka data tersebut akan dikirimkan, dan apabila terminal yang lain pun mengirim secara bersamaan, maka data tersebut akan mengalami tabrakan. Selanjutnya, harus menunggu jalur bebas sebelum melaksanakan pengiriman data ulang.

6. Topologi Hierarki

Topologi hierarki yaitu terminal yang kedudukannya lebih tinggi menguasai terminal yang ada dibawahnya. Jaringan ini tergantung pada terminal yang kedudukannya paling tinggi.

7. Topologi Web Network

Topologi web network atau mess network atau plex network atau

completely connected network yaitu bentuk network dimana

masing-masing node dalam network dapat berhubungan dengan network

lainnya melalui beberapa link.

2.8. Perangkat Lunak Pendukung

Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini yaitu Mborland Delphi 7.0 dan SQL Server 2008. Berikut ini penjelasan singkat dari perangkat pendukung tersebut :

2.8.1 Sekilas Tentang Borland Delphi

Menurut Kusnasrianto Saipul Bahri (2008:1) Delphi merpakan perangkat yang handal untuk membuat aplikasi dan bahasa pemogramannya salah satu


(29)

perangkat pemograman visual yang sangat terkenal di lingkungan berbasis MS Windows. Delphi menggunakan Pascal sebagai bahasa dasar.

Penguasaan terhadap bahasa pemograman ini mutlak diperlukan untuk dapat menguasai pemograman visual dengan Delphi.

Gambar 2.4. Tampilan IDE Delphi 7.0

Delphi 7.0 terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing memiliki komponen-komponen dan fungsi tertentu. Bagian-bagian tersebut diantaranya adalah MenuBar, ToolBar/SpeedBar, Component Palette, Jendela Form, jendela Unit, Object Tree View, dan Object Inspector. Untuk keterangan lebih lanjut, dibawah ini terdapat penjelasan tentang komponen-komponen serta fungsi-fungsi tersebut.


(30)

1. Menu Bar

Pada bagian menu terdapat sebelas menu utama. Untuk menggunakan menu, anda tinggal mengklik pada menu utama kemudian memilih pada submenu.

Gambar 2.5. Menu Bar

2. ToolBar/SpeedBar

Toolbar fungsinya sama seperti fungsi dari menu, hanya saja pada toolbar pilihan-pilihan berbentuk icon. Untuk memilih suatu proses yang akan dilakukan, anda tinggal mengklik icon yang sesuai dengan proses yang anda inginkan.

Gambar 2.6. Tollbar

3. Component Palette

Component Pallete berisi kumpulan komponen yang akan ditempelkan atau diletakkan dalam form dan digunakan untuk mendesain form sehingga membentuk antarmuka pengguna.


(31)

4. Object TreeView

Object TreeView adalah tempat untuk melihat daftar dari objek-objek apa saja yang terdapat pada program aplikasi.

Gambar 2.8. Object TreeView

5. Object Inspector

Object Inspector adalah tempat untuk properti dan event dari setiap objek kontrol. Object Inspector juga dipakai untuk mengatur properti dari objek kontrol yang dipakai. Selain itu juga melalui object inspector anda dapat membuat dan melihat event dari setiap objek kontrol. Dengan onject inspector, dapat mengubah property yang nantinya akan dipakai sebagai default dari objek kontrol pada waktu pertama kali program dieksekusi atau biasanya disebut Run-Time.


(32)

Gambar 2.9. Object Inspector

6. Form Editor

Form Editor atau form adalah tempat membuat tampilan (user interface) untuk program aplikasi.


(33)

7. Kode Editor

Kede Editor adalah tempat meletakan atau menulis kode program dari program aplikasi. Kode editor dinamakan dengan Unit.

Gambar 2.11. Kode Editor

2.8.2. Sekilas Tentang SQL Server 2008

SQL server merupakan salah satu dari sejumlah bahasa pemrograman database (DBMS) yang bersaing merebut popularitas bersama-sama dengan database foxpro, foxbase, quick silver dan lain-lain. SQL server kini mulai menjauhkan diri dan melangkah lebih jauh kedepan, terutama dengan munculnya versi SQL server 2008.

Menentukan bahasa mana yang terbaik untuk aplikasi database akan bersifat

sangat subjektif. Namun, biasanya dukungan akan bahasa SQL (Structure Query

Language), kriteria kecepatan, pemakaian memori, mudah tidaknya program, daya tampung data menjadi kriteria utama.


(34)

Berikut adalah kelebihan-kelebihan SQL server dalam pembuatan database adalah sebagi berikut :

1. Mempunyai transaction log tersendiri dan mengatur transaksi dalam

database.

2. Data dapat berkisar antara 1 MB sampai dengan 1.048.516 TB.

3. Dapat menambah ukuran data secara manual atau otomatis.

4. Dapat diset sesuai dengan keinginan, misal sebuah database hanya


(35)

35

3.1

Objek Penelitian

CV. MARTIN LESTARI merupakan perusahaan distributor clothing seperti baju, celana, kemeja, topi, sabuk, jaket, acecories dan tas yang berkembang dengan cepat di Bandung. yang diedarkan sangat beragam, dimulai dari anak kecil sampai anak muda. Target pasar ini yang sangat baik kebutuhan tidak hanya diminati oleh satu tingkatan atau umur. Untuk meningkatkan efektifitas kinerja pegawai dapat dipastikan CV. MARTIN LESTARI membutuhkan sistem nformasi yang handal dan memadai.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

CV. MARTIN LESTARI berdiri pada awal tahun 2002, dimulai dari usaha counter jahit pakaian dan celana. setelah berkembang pesat CV.MARTIN LESTARI berubah menjadi distributor clothing pakaian dan celana di daerah Bandung, yang bertempat di Jl.Taman Kopo Indah I No. 22 - 24 BANDUNG. 3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi misi dari CV. MARTIN LESTARI adalah: 3.1.2.1 Visi

CV. MARTIN LESTARI dapat memiliki factory outlet seperti M&M, Jet Set, dan lain-lain


(36)

3.1.2.2 Misi

Pengembangan outlet sebanyak-banyaknya.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini merupakan struktur organisasi CV. MARTIN LESTARI:

Owner

Bag. Persediaan

COUNTER

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. MARTIN LESTARI

3.1.4 Deskripsi Tugas

Fungsi dan tugas divisi kerja (Job Description) adalah suatu rincian yang menunjukan suatu posisi, kedudukan, tanggung jawab serta fungsi yang harus di kerjakan. Suatu kedudukan perlu di buat karna menunjukan suatu tugas yang di kerjakan. Adapun fungsi dan tugas divisi kerja yang ada di CV. MARTIN LESTARI adalah :

1. Owner

Adapun tugas Owner yaitu :

a. Mengambil keputusan setiap kegiatan di CV. MARTIN LESTARI.

b. Menerima laporan persediaan barang, surat pemesanan barang dan laporan barang masuk.


(37)

c. Verifikasi surat pemesanan barang. 2. Bagian Persediaan

Adapun tugas dan tanggung jawab Bagian persediaan yaitu : a. Mengecek jumlah stok barang.

b. Membuat laporan barang masuk.

c. Membuat laporan persediaan barang, laporan pendistribusian barang, verifikasi surat permintaan barang (acc), surat pemesanan barang dan laporan barang masuk dan retur barang.

3. Bagian counter

Adapun tugas dan tanggung jawab bagian counter yaitu : a. Menerima laporan pendistribusian barang.

b. Membuat laporan retur barang yang tidak laku.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini, metode pengumpulan data, metode pengembangan system yang digunakan adalah prototype model metode pendekatan sistem berorientasi data.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian meliputi perencanaan dan kajian seperti observasi wawancara dan analisis data.


(38)

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh keterangan serta menganalisis data sehingga data tersebut dapat memberikan gambaran mengenai objek yang sedang diteliti.

3.2.2.1. Sumber data primer 1. Observasi

Observasi adalah suatu pengamatan yang sistematis terhadap objek yang dituju secara langsung yang dilakukan dengan indera mata. Adapun tahap metode observasi ini adalah:

a. Pengumpulan data

Mencatat laporan persediaan barang, laporan pendistribusian barang, verifikasi surat permintaan barang , surat pemesanan barang dan laporan barang. masuk dan retur barang.

b. Identifikasi data

Mengidentifikasi laporan persediaan barang, laporan pendistribusian barang, verifikasi surat permintaan barang , surat pemesanan barang dan laporan barang.


(39)

c. Pengolahan Data

Mengolah data laporan persediaan barang, laporan pendistribusian barang, verifikasi surat permintaan barang , surat pemesanan barang dan laporan barang menjadi sebuah informasi.

d. Analisis dan kesimpulan

Menganalisis data hasil dari pengumpulan data, identifikasi data, pengolahan data dan membuat kesimpulan dari hasil tersebut.

2. Wawancara

Metode wawancara merupakan tanya jawab yang dilaksanakan pewawancara kepada bagian persediaan. Dalam teknis wawancara ini penyusun berperan sebagai pewawancara.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian, dengan kata lain penulis memperoleh data dengan mempelajari data-data dan catatan-catatan yang berhubungan dengan maslah yang diteliti.

1. studi pustaka

Melakukan pengumpulan dan pencarian data dari buku yang menunjang terhadap penulisan skripsi ini.

2. Analisis dokumen, membaca dan mempelajari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan pembahasan yang diteliti,dokumen yang didapatkan ialah dokumen stok barang dan Laporan barang kemudian menganalisa pernyataan dan teori yang di kemukakan untuk dijadikan acuan peneliti, serta


(40)

beberapa website yang erat kaitanya dengan penelitian yang penulis lakukan

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan skripsi ini antara lain, metode pengembangan system yang digunakan adalah prototype model, metode pendekatan system berorientasi data.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah metode berorientasi data, adapun alat bantu yang digunakan adalah flow map, diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Untuk mempermudah penyusunan laporan dan pembuatan perangkat lunak maka metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode paradigma prototype model seperti yang tertera pada gambar berikut ini:


(41)

M e n g i d e n t i fi k a s ik a n k e b u t u h a n p e m a k a i

M e m b u a t P r o t o t y p e

M e n g u ji P r o t o t y p e

M e m p e r b a ik i P r o t o t y p e

M e n g e m b a n g k a n V e r s i P r o d u k s i

1 , P e n g e m b a n g a n d a n p e m a k a i b e r t e m u 2 . P e m a k a i m e n je la s k a n k e b u tu h a n s i s t e m

3 . P e n g e m b a n g a n m u la i m e m b u a t P r o t o ty p e

4 . P e m a k a i m e n g u ji P r o t o t y p e d a n m e m b e r i k a n k r i ti k a n a t a u s a r a n

5 . P e n g e m b a n g a n m e l a k u k a n m o d i fi k a s i s e s u a i d e n g a n m a s u k a n p e m a k a i (u s e r)

6 . P e n g e m b a n g a n p e r a m p u n g a n s i s t e m d e n g a n m a s u k a n t e r a k h ir d a r i p e m a k a i

Gambar 3.2 Mekanisme pengembangan sistem dengan Prototype Sumber : Abdul Kadir(2003:417)

Adapun penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (users) dan pengembang sistem bertemu. Users menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem.

2. Pembuatan Prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta kebutuhan-kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem mulai membuat prototype. Pembuatan ini meliputi : perancangan sistem yang akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan coding yaitu menterjemahkan hasil rancangan kedalam bentuk bahasa pemograman yang akan menjadi sebuah sistem informasi yang diharapkan oleh Users.


(42)

3. Pengujian Prototype

Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan Users melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.

4. Perbaikan Prototype

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan atau saran dari user.

5. Mengembangkan Versi Produksi

Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaiakan sistem yang telah dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun alat bantu yang digunakan pada tahap analisis dan perancangan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, diagram alir data (data flow diagram), dan kamus data.

1. Flow Map

Flow map atau bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk penilaian dan tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam alir sistem yang menggambarkan struktur prosedur dalam sistem.


(43)

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah DFD yang memperlihatkan sistem sebagai sebuah proses. Tujuannya adalah memberikan pandangan umum sistem. Diagram Konteks memperlihatkan sebuah proses yang berinteraksi dengan lingkungannya. Ada pihak luar atau lingkungan yang memberi masukan dan ada pihak yang menerima keluaran sistem.

Diagram Konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem yang digambarkan ke dalam sebuah proses, dimana di dalamnya hanya terdapat satu atau lebih External Entity, satu proses dan beberapa aliaran data.

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan.

1. Kesatuan Luar / Terminator (External Entity)

Kesatuan luar merupakan kesatuan luar di luar lingkungan luar sistem yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Keastuan luar dapat berupa organisasi, orang atau sekumpulan orang yang berinteraksi dengan sistem. External Entity disimbolkan ke dalam simbol persegi.

2. Arus Data (Data Flow)

Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang didapat berupa masukan untuk


(44)

sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data disimbolkan ke dalam simbol garis dengan tanda panah.

3. Proses (Process)

Menunjukkan apa saja yang dilakukan. Setiap proses harus mempunyaii minimal satu data input dan menghasilkan minimal satu output. Proses disimbolkan ke dalam simbol lingkaran.

4. Simpanan Data (Data Store)

Menunjukkan kumpulan data yang dibutuhkan oleh sistem pada waktu tertentu. Simpanan disimbolkan ke dalam simbol dua garis.

4. Kamus Data

Kamus data adalah daftar kumpulan elemen-elemen yang tersusun dan berhubungan dengan sistem yang didefinisikan secara detail dan tepat.

5. Perancangan Basis Data

Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukan terhadap banyak ‘user’ dimana masing-masing akan menggunakan sesuai dengan tugas dan fungsi. Dari Semua operasi masukan dan keluaran yang berhubungan dengan basis data harus menggunakan Sistem Manajemen Basis Data (DBMS), dengan kata lain (DBMS) sebagai penghubung atas aplikasi dengan basis data itu sendiri. Basis data merupakan komponen yang penting dalam sistem informasi karna merupakan dasar dalam penyediaan informasi bagi penggunanya


(45)

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah yang biasanya disebut anomali. Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan.

Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan data dalam bentuk normal (normal form). Ada beberapa tahapan dalam pembentukkan normalisasi yaitu:

a. Bentuk tidak normal (Unnormalized form)

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, data tidak lengkap atau terdapat duplikasi. b. Bentuk normal satu (First normal form) / 1 NF

Bentuk normal satu, yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang atomik, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.

c. Bentuk normal dua (Second normal form) / 2 NF

Bentuk normal dua, yaitu bila relasi tersebut merupakan 1NF dan setiap atribut tergantung penuh pada primary key.

d. Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3 NF

Bentuk normal tiga, yaitu bila relasi merupakan 2NF dan tidak tergantung secara transitif pada primary key atau pada bentuk normal tiga ini mencari ketergantungan lain selain primary key.

e. Bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF)


(46)

Boyce-Codd Normal Form (BCNF), jika setiap determinan adalah suatu candidate key.

b. Tabel Relasi

Relationship dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel. Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu kesatuan informasi dalam bentuk query, form atau report.

Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field dari dua tabel, biasanya field yang memiliki nama yang sama pada kedua tabel, dimana field tersebut biasanya merupakan primary key dari tabel pertama, yang memiliki nilai unique untuk setiap record, dan menjadi foreign key pada tabel kedua.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori : 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang


(47)

3. Kesalahan dalam black box 4. Kesalahan kinerja


(48)

48

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Sistem informasi persediaan barang merupakan sistem yang membahas bagian persediaan, khususnya laporan persediaan barang, laporan barang masuk, laporan pembelian barang, laporan retur barang dan laporan pendistribusian barang.

Analisis sistem merupakan tahap awal sebelum tahap perancangan, hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan kekurangan dari sistem yang ada.

4.1.1 Analisis Dokumen

Adapun data-data yang digunakan dalam sistem informasi persediaan barang yang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Nama dokumen : laporan persediaan

Sumber : Bag. persediaan

Fungsi : untuk mengetahui jumlah persediaan barang

Periode pembuatan : setiap akhir bulan

Item data : nama_barang, kode_barang, jumlah_barang,

harga_barang, qty.

2. Nama dokumen : surat permintaan barang

Sumber : Bag. persediaan


(49)

Periode pembuatan : pada saat pembelian barang

Item data : nama_barang, kode_barang, jumlah barang,

harga,_barang, jumlah barang yang akan dibeli.

3. Nama dokumen : laporan barang masuk

Sumber : bag. persediaan

Fungsi : untuk mengetahui barang yang diterima

Periode pembuatan : pada saat penyediaan barang

Item data :nama_barang, kode-barang, jumlah_barang,

harga_barang, qty, nama_supplier.

4. Nama dokumen : laporan retur barang

Sumber : bag. persediaan

Fungsi : untuk mengetahui jumlah retur barang

Periode pembuatan : pada saat retur barang

Item data : nama_barang, kode_barang, jumlah_barang,

harga_barang, qty.

5. Nama dokumen : faktur pembelian

Sumber : supplier

Fungsi : untuk mengetahui jumlah pembayaran dari

jumlah pembelian dan jumlah barang yang dibeli.

Priode Pembuatan : Pada saat Pembelian Barang

Item Data : nama_barang, kode_barang, jumlah_barang,

harga_Barang, qty, nama_supplier,


(50)

6. Nama dokumen : laporan pengiriman barang

Sumber : bag. persediaan

Fungsi : untuk mengetahui jumlah barang yang

dikirimkan

Priode Pembuatan : Pada saat Pengiriman Barang

Item Data : nama_barang, kode_barang, jumlah_barang,

harga Barang, tanggal_pengiriman, qty, nama_counter,

alamat_counter,tanggal_pengiriman.

7. Nama dokumen : laporan retur barang dari counter

Sumber : counter

Fungsi : untuk mengetahui jumlah retur barang

Periode pembuatan : pada saat retur barang

Item data : nama_barang, kode_barang, jumlah_barang,

harga_barang, qty, nama_counter,

alamat_counter, tanggal_retur.

4.1.2 Analisis prosedur Yang Sedang Berjalan

Adapun prosedur dari sistem persediaan barang yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

a. Prosedur Persediaan Barang

1. Bagian persediaan membuat laporan persediaan barang berdasarkan jumlah stok yang tersisa. Laporan persediaan dibuat dua rangkap, rangkap pertama


(51)

diberikan kepada owner sedangkan rangkap kedua diarsipkan oleh bagian persediaan.

2. Laporan persediaan digunakan untuk bahan acuan sebagai surat permintaan barang, sebelum diserahkan ke supplier, surat tersebut harus ditandatangani terlebih dahulu oleh owner.

3. Setelah supplier mengirimkan barang serta faktur pembelian. Bagian gudang akan mencocokan terlebih dahulu setelah membuat laporan barang masuk. 4. Laporan barang yang masuk dibuat rangkap dua, rangkap pertama

diserahkan kepada owner sedangkan rangkap kedua diarsipkan dibagian persediaan.

5. Bagian persediaan membuat laporan pengiriman barang untuk diserahkan ke counter.

b. Prosedur Retur dari Counter

Bagian counter membuat data retur untuk diserahkan kr bag.persediaan dan bag,persediaan mengecek barang yang akan diretur dan membuat laporan retur barang 2 rangkap,rangkap 1 diarsipkan di bag.persediaan dan rangkap 2 diserahkan ke supplier.

4.1.2.1 Flow Map Prosedur Sistem Yang Berjalan

Flow Map merupakan gambaran hubungan antar entity yang terlihat

berupa aliran-aliran dokumen yang ada. Bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukan arus laporan-laporan dan formulir.


(52)

! ! ! " # $ ! % ! " # ! " # ! ! $

& !'! !

% ( % ! ( $ ! % % ) * % ! (

& !'! ! ! " # ! " # + , -! -! $ ! ! $ ! !! $ ! !

Gambar 4.1 Flow Map persediaan barang Yang Berjalan Keterangan:

A.pd : Arsip Persediaan Barang A.pb : Arsip Permintaan Barang


(53)

Gambar 4.2 Flow Map retur dari counter Yang Berjalan Keterangan :

A. r : Arsip Retur Barang

4.1.2.2 Diagram Konteks

Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan, termasuk menggambarkan aliran data yang masuk dan keluar pada sistem tersebut. Untuk lebih jelasnya diagram konteks sistem informasi persediaan barang dapat digambarkan sebagai berikut:


(54)

OWNER SISTEM INFORMASI

PERSEDIAAN BARANG SUPPLIER

Lap. Persediaan barang Lap. Barang masuk Surat permintaan barang

Surat permintaan (acc) barang

Faktur Pembelian

Surat permintan barang

COUNTER

lapPengiriman barang.

Data . retur barang

Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Informasi Persediaan Barang Yang Berjalan

4.1.2.3 Data Flow Diagram

Diagram mengangkat suatu logika sistem, ada beberapa cara untuk menggambarkannya, diantaranya yaitu DFD. Berikut adalah hasil analisa sistem sistem informasi persediaan barang.


(55)

Gambar 4.4 DFD Level 0 Sistem Informasi Persediaan Barang Yang Sedang Berjalan.


(56)

%$. & !'! ! ! " # %$( ! %$/ ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! " # ! " # %$0 -! %$1 $ ! ! + , ! ! $ ! ! %$% ) *

Gambar 4.5 DFD Level 1 Proses Persediaan Barang Yang Sedang Berjalan.

($% $

+ ,

!


(57)

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Hasil dari evaluasi sistem persediaan barang yang sedang berjalan masih bersifat semi manual, melihat kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat kekurangan dalam prosedur yang sedang berjalan yaitu:

Permasalahan Solusi

1. Keterlambatan Proses

penerimaan barang, proses

pendokumentasian dan

proses pembuatan laporan barang yang mengakibatkan

terhambatnya kegiatan

operasional perusahaan. 2. Jumlah stok barang sering

mengalami kesalahan atau tidak sesuai dengan keadaan jumlah barang yang ada, karena masih menggunakan perhitungan secara manual yaitu dengan mencatat langsung.

3. Proses pembuatan laporan retur barang serta laporan barang masuk dan laporan

1 Membangun sistem secara

terkomputerisasi untuk

memudahkan proses

persediaan barang pada perusahaan.

2 Sistem yang terintegrasi dapat memudahakan proses pencarian dan pengubahan data barang dan stok barang.


(58)

pengiriman barang masih menggunakan proses secara

manual dengan cara

penulisan tangan

3. Proses pengolahan data

secara otomatis dapat

memudahkan proses

pembuatan laporan, baik itu laporan retur dan laporan barang masuk.

4.2. Perancangan Sistem

Dari hasil analisis dan evaluasi sistem yang sedang berjalan, maka sebagai tindak lanjut bagi penyelesaian masalah tersebut dapat dibuat suatu perancangan sistem informasi persediaan barang dengan menggunakan sistem yang lebih baik secara komputerisasi sehingga dapat membantu proses pencarian informasi yang lebih cepat.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan dan bertujuan untuk menghasilkan perancangan sistem persediaan barang yang terkomputerisasi. Perancangan sistem yang dibuat tidak mengalami perubahan yang cukup besar dari sistem yang berjalan.


(59)

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Sistem informasi persediaan barang yang akan dibuat mengolah data barang mulai dari data persediaan barang dan laporan-laporan lainnya secara otomatis dan terintegrasi serta menggunakan basis data yang berguna bagi penyimpanan data dengan jumlah data relatif banyak sehingga dapat mempermudah penyimpanan, pencarian, pengubahan serta penghapusan data.

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Berikut ini adalah penjelasan mengenai proses persediaan barang yang diusulkan.

Prosedur Persediaan Barang

1. Bagian persediaan mengecek stok barang dan menginput data pemesanan barang

2. Bagian persediaan mencetak laporan persediaaan barang yang kemudian diserahkan kepada owner, dan menginput data pesanan barang kemudian mencetak surat pemesanan barang rangkap tiga, rangkap pertama diserahkan kepada supplier rangkap kedua diserahkan kepada owner dan rangkap 3 ke counter.

3. Bagian persediaan mengupdate barang masuk yang diterima dari supplier berupa faktur pembelian

4. Bagian persediaan mencetak retur barang yang kemudian diserahkan kepada bagian supplier.


(60)

5. Bagian Persediaan menginput dan mencetak laporan pengiriman barang untuk counter dan owner. Serta mengupdate laporan retur barang dari counter.

4.2.3.1. Flow Map


(61)

! ! ,

+

-!

-!

$ $

! !

$ ! !

+ ,

(

%

$ ! $ !

$ ! ! % (

$ ! ! % (

$ !

!!

/ ( %


(62)

4.2.3.2. Diagram kontek

Diagram konteks adalah lingkup suatu sistem, yaitu keterkaitan sistem dengan lingkungan. Lingkup ini ditentukan dari besarnya pengaruh data yang diterima dan informasi yang dihasilkan lingkungan ini diwakili oleh entitas-entitas luar, dimana digambarkan tentang entitas yang memberikan sesuatu kepada atau dari sistem.

Gambar 4.8 diagram kontek sistem persediaan barang yang diusulkan.

4.2.3.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran secara logika. Gambaran tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. Berikut ini diagram alir data yang diusulkan untuk sistem baru.


(63)

Cetak lap penguiriman Cetak retur Input data retur update Input data barang Mengecek stok Mencetak laporan persediaan Mencetak laporan persediaan 1.1 1.2 1.3 1.4 1.6 1.7 1.8 1.9 Mencetak S.P 1.5 supplier owner counter

F. data retur F. barang

F. surat pemesanan retur retur Data retur Data retur Lap. pengiriman Lap. pengiriman Lap. persediaan Surat pemesanan Surat pemesanan Surat pemesanan Data barang Data barang Data barang Data barang Data barang Data barang Surat pemesanan Faktur pengiriman Faktur pengiriman

Gambar 4.9 Data Flow Diagram sistem informasi persediaan barang yang diusulkan.

4.2.3.4. Kamus Data

Kamus data merupakan kumpulan data yang digunakan serta dihasilkan oleh perangkat lunak. Berikut ini daftar seluruh data yang akan digunakan dan dihasilkan oleh perangkat lunak sistem informasi persediaan barang.

Tabel 4.1 Kamus Data Barang

Nama Arus Data : Data Barang

Alias : Laporan Persediaan Barang

Bentuk Data : Dokumen cetak computer


(64)

Proses 1.6 – F. Barang F. Barang – Proses 1.2 F. Barang – Proses 1.3 Proses 1.3 – Entitas Owner Proses 1.2 – Proses 1.4

Deskripsi : Keterangan mengenai data barang

Periode : Pada saat proses input dan pengecekan

Struktur Data : Kode_Barang, Nama_Barang, Harga, Qty_Stok,

Tabel 4.2 Kamus Data Surat Pemesanan

Nama Arus Data : Surat Pemesanan

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen cetak computer

Arus Data : Proses 1.4 – F. Surat Pemesanan

F. Surat Pemesanan – Proses 1.5 Proses 1.5 – Entitas Owner Proses 1.5 – Entitas Supplier

Deskripsi : Keterangan mengenai data pemesanan barang

Periode : Pada saat proses pemesanan

Struktur Data : Tanggal_Pemesana, No_Pemesanan, Kode_Barang,

Nama_Barang, Harga, Qty_Pesan, Total_Pemesanan, Kode_Supplier, Nama Supplier, Alamat_Supplier, No_Telp_Supplier


(65)

Tabel 4.3 Kamus Data Faktur

Nama Arus Data : Faktur

Alias :

Bentuk Data : Dokumen Cetak Komputer

Arus Data : Entitas Supplier – Proses 1.1

Entitas Supplier – Proses 1.2 F. Barang – Entitas Owner F. Barang – Entitas Counter

Deskripsi : Keterangan mengenai data pengiriman barang

Periode : Pada saat proses pengiriman barang

Struktur Data : Tanggal_Faktur, No_Faktur, Kode_Barang,

Nama_Barang, Harga, Qty_Stok, Total_Pembelian, Kode_Supplier, Nama Supplier, Alamat_Supplier, No_Telp_Supplier

Tabel 4.4 Kamus Data Pengiriman Barang

Nama Arus Data : Laporan Pengiriman Barang

Alias :

Bentuk Data : Dokumen Cetak Komputer

Arus Data : F. Barang – Proses 1.9

Proses 1.9 – owner Proses 1.9 – counter


(66)

Deskripsi : Keterangan mengenai data pengiriman barang ke counter

Periode : Pada saat proses pengiriman barang ke counter

Struktur Data : Tanggal_Pengiriman, No_Pengiriman, Kode_Counter,

Nama_Counter, Alamat_Counter, No_Telp,

Kode_Barang, Nama_Barang, Harga, Qty_Stok,

Total_Pengiriman

Tabel 4.5 Kamus Data Retur

Nama Arus Data : Retur

Alias : Data Retur

Bentuk Data : Dokumen Cetak Komputer

Arus Data : Entitas Counter – Proses 1.7

Proses 1.7 – F. Data Retur F. Data Retur – Proses 1.8 Proses 1.8 - Supplier

Deskripsi : Keterangan mengenai data retur

Periode : Pada saat proses retur barang

Struktur Data : Tanggal_Retur, No_Retur, Kode_Barang,

Nama_Barang, Harga, Qty_Retur, Total_Retur, Kode_Supplier, Nama Supplier, Alamat_Supplier, No_Telp_Supplier


(67)

4.2.4 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan perancangan yang digunakan untuk pembuatan dan penyimpanan data kedalam sistem terdiri dari beberapa file

database. Pada perancangan basis data ini akan dibahas Normalisasi, Entity

Relationships Diagram (ERD), Relasi Tabel dan Struktur File.

4.2.4.1 Normalisasi

Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada dasarnya normalisasi adalah suatu teknik menstruktur data dalam cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.

1. Bentuk Unnormalisasi

Kode_Barang, Nama_Barang, Harga, Qty_Stok,

Tanggal_Pemesanan, No_Pemesanan, Kode_Barang, Nama_Barang, Harga, Qty_Pesan, Total_Pemesanan, Kode_Supplier, Nama Supplier, Alamat_Supplier, No_Telp_Supplier

Tanggal_Faktur, No_Faktur, Kode_Barang, Nama_Barang, Harga, Qty_Stok, Total_Pembelian, Kode_Supplier, Nama Supplier, Alamat_Supplier, No_Telp_Supplier

Tanggal_Pengiriman, No_Pengiriman, Kode_Counter, Nama_Counter,


(68)

Total_Pengiriman

Tanggal_Retur, No_Retur, Kode_Barang, Nama_Barang, Harga, Qty_Retur,

Total_Retur, Kode_Supplier, Nama Supplier, Alamat_Supplier,

No_Telp_Supplier

Normalisasi 1 :

Kode_Barang, Nama_Barang, Harga, Qty_Stok, Tanggal_Pemesanan,

No_Pemesanan, Qty_Pesan, Total_Pemesanan, Tanggal_Faktur, No_Faktur, Total_Pembelian, Tanggal_Pengiriman, No_Pengiriman, Total_Pengiriman, Tanggal_Retur, No_Retur, Qty_Retur, Total_Retur, Kode_Supplier, Nama Supplier, Alamat_Supplier, No_Telp_Supplier, Kode_Counter, Nama_Counter, Alamat_Counter, No_Telp

Normalisasi 2 :

Barang :Kode_Barang*, Nama_Barang, Harga, Qty_Stok.

Pemesanan :Tanggal_Pemesanan, No_Pemesanan*, Qty_Pesan,

Total_Pemesanan, Kode_Barang**, Kode_Supplier**

Pembelian :Tanggal_Faktur, No_Faktur*, Total_Pembelian, Kode_Barang**, Kode_Supplier**

Pengiriman :Tanggal_Pengiriman, No_Pengiriman, Total_Pengiriman, Kode_Barang**, Kode_Counter**

Retur :Tanggal_Retur, No_Retur*, Qty_Retur, Total_Retur,


(69)

Supplier :Kode_Supplier*, Nama Supplier, Alamat_Supplier, No_Telp_Supplier,

Counter :Kode_Counter*, Nama_Counter, Alamat_Counter, No_Telp

4.2.4.2 Relasi Tabel

Relasi Tabel adalah hubungan atau asosiasi suatu entitas dengan dirinya sendiri atau hubungan dengan entitas lainnya. Tabel Relasi dari sistem ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4.10 Relasi Tabel

Pemesanan No_Pemesanan* Kode_Barang** Kode_Suplier** Tanggal_Pemesanan Qty_Pemesanan Total_Pemesanan Pembelian No_Faktur* Kode_Barang** Kode_Suplier** Tanggal_Faktur Total_Pembelian Barang Kode_Barang Nama_Barang Harga Qty_stok Counter Kode_Counter Alamat_Counter No_Telp Retur No_Retur Kode_Barang** Kode_Suplier** Tanggal_Retur Total_Retur Pengiriman No_Pengiriman Kode_Barang** Kode_Counter** Tanggal_Pengiriman Total_Pengiriman Suplier Kode_Suplier* Nama_Suplier Alamat_Suplier No_Telp_Suplier Detai Pemesanan No_Pemesanan Kode_Barang Nama_Barang Jumlah Detail Pembelian No_Faktur Kode_Barang Nama_Barang Jumlah Harga Detail Pengiriman No_Pengiriman Kode_Barang Nama_Barang Jumlah Harga Detail_Retur No_Retur Kode_Barang Nama_Barang Harga Jumlah


(70)

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram

Komponen utama pembentukan Entity Relationship Diagram atau biasa disebut dengan Diagram E-R yaitu Entity (entitas) dan Relation (relasi), sehingga dalam hal ini Diagram E-R merupakan komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang dideskripsikan lebih jauh melalui jumlah atribut-atribut

(property) yang menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ditinjau. Berikut

ini adalah Diagram E-R dari Sistem Informasi persediaan barang yang dibangun:

,

, %

% % %

%

%

%


(71)

4.2.4.4 Struktur File

Struktur file merupakan suatu objek sistem perangkat lunak yang merupakan elemen-elemen dari sistem perangkat lunak yang dirancang, salah satu objek tersebut adalah data.

Nama File : Pemesanan.db Primary Key : No_Pemesanan Keterangan : Data pesanan barang Atribut field adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6 Struktur File Pemesanan

No Nama Item Data Tipe Key Panjang K e t e r a n g a n

1 No_Pemesanan TEXT * 15 No Pemesanan

2 Kode_Barang TEXT ** 10 Kode barang

3 Kode_supplier TEXT ** 10 Kode supplier

4 Tanggal_Pemesanan DATE/TIME Tanggal pesan

5 Qty_Pesan NUMBER Jumlah barang


(72)

Nama File : Pembelian.db Primary Key : No_Faktur Keterangan : Data Pembelian Atribut field adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7 Struktur File Pembelian

Nama File : Supplier.db Primary Key : Kode_Supplier Keterangan : Data supplier Atribut field adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8 Struktur File Supplier

No Nama Item Data Tipe Key Panjang K e t e r a n g a n

1 No_faktur TEXT * 10 No Faktur

2 Kode_Barang TEXT ** 10 Kode barang

3 Kode_Supplier TEXT ** 10 Kode supplier

4 Tanggal_Faktur DATE/TIME Tanggal faktur

5 Total_Pembelian CURRENCY Total harga

No Nama Item Data Tipe Key Panjang K e t e r a n g a n

1 Kode_supplier TEXT ** 10 Kode supplier


(73)

Nama File : Barang.db Primary Key : Kode_Barang Keterangan : Data Barang

Atribut field adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9 Struktur File Barang

Nama File : Retur.db Primary Key : No_Retur

Keterangan : Data retur barang Atribut field adalah sebagai berikut :

3 Alamat_supplier TEXT 30 Alamat Supplier

4 No_Tlp_Supplier TEXT 15 No Tlp Supplier

No Nama Item Data Tipe Key Panjang K e t e r a n g a n

1 Kode_Barang TEXT * 10 Kode Barang

2 Nama_Barang TEXT 25 Nama barang

3 Harga CURRENCY Harga Satuan


(74)

Tabel 4.10 Struktur File Retur

Nama File : conter.db Primary Key : kode Conter Keterangan : Data Conter Atribut field adalah sebagai berikut :

Tabel 4.11 Struktur File Counter

4.2.4.5. Kodefikasi

Pengkodean dibuat untuk mengidentifikasi suatu objek secara lebih singkat, Dengan dibuat pengkodean, kesalahan dalam mengidentifikasi objek

No Nama Item Data Tipe Key Panjang K e t e r a n g a n

1 No_retur TEXT * 15 Noretur

2 Kode_Barang TEXT 10 Kode barang

3 Kode_Supplier TEXT 10 Kode supplier

4 Tanggal_retur DATE/TIME Tanggal pereturan

5 Total_retur CURRENCY Total retur

No Nama Item Data Tipe Key Panjang K e t e r a n g a n

1 Kode_Conter TEXT * 10 Kode Conter

2 Nama_Conter TEXT ** 25 Nama Conter

3 Alamat_Conter TEXT ** 30 Alamat Conter


(75)

dapat dikurangi dan berguna untuk mengelompokan data. Tujuan pengkodean adalah untuk mempermudah proses pencarian data guna penyajian informasi. a. Pengkodean Barang

Contoh, 0001 mengandung arti kode Barang dengan nomor urut Barang adalah 1. b. Pengkodean Suplier

Contoh, 0001 mengandung arti kode Supplier dengan nomor urut Supplier adalah 1.

c. Pengkodean Counter

Contoh, 0001 mengandung arti kode Counter dengan nomor urut Counter adalah 1.


(76)

Contoh, P2905010001 mengandung arti permintaan barang tanggal 29 bulan Mei tahun 2010 nomor urut 001.

e. Pengkodean Retur Barang

Contoh, R290510001 mengandung arti Retur barang tanggal 29 bulan Mei tahun 2010 nomor urut 001.

f. Pengkodean Pengiriman Barang

Contoh, K290510001 mengandung arti pengiriman barang tanggal 29 bulan Mei tahun 2010 nomor urut 001.

4.2.5 Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka dirancang untuk memudahkan pemakai dalam mengakses informasi yang dibutuhkan.


(77)

4.2.5.1Struktur Menu

Rancangan struktur menu dibuat untuk memudahkan user dalam melakukan penggunaan fungsi-fungsi program yang ada pada sistem ini. Adapun struktur menu dari aplikasi yang dibuat adalah sebagai berikut:

& ! !

*

!

+

!

! !

!

!

! ! !

Gambar 4.12 Struktur Menu

4.2.5.2Perancangan Input

Perancangan input meliputi desain dari dokumen-dokumen. Inputan yang digunakan untuk menangkap data dan semua kode-kode yang digunakan. Dokumen input ini sangat penting digunakan untuk menghasilkan output yang benar.


(78)

a. Rancangan form Input Data Barang


(79)

b. Rancangan Form Input Data Supplier

Gambar 4.14 Rancangan Form Input Data Supplier

c. Rancangan Form Input Data Counter


(80)

d. Rancangan Form Input Data Permintaan Barang


(81)

e. Rancangan Form Input Data Pembelian Barang

- 2,

2

3

, -,

- 2, , - 2, 2

2

, - 2,

2

) 3

, ,


(82)

f. Rancangan Form Input Data Retur Barang


(83)

g. Rancangan Form Input Pengiriman Barang

Gambar 4.19 Rancangan Form Input Pengiriman Barang

4.2.5.3Perancangan Output

Perancangan Output ini didasarkan pada kebutuhan informasi yang diperlukan oleh para user/ pemakai. Rancangan output ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :


(84)

a. Rancangan output data persedian barang

G a m b a r

4 . 1 6

Gambar 4.20 Rancangan Output Data Persediaan Barang


(85)

Gambar 4.21 Rancangan Output Pembelian Barang


(86)

Gambar 4.22 Rancangan Output Data Retur Barang


(87)

Gambar 4.23 Rancangan Output Data Pengiriman Barang

4.3. Perancangan Arsitektur Jaringan

Sistem operasi Microsoft Windows XP memberikan beberapa kemudahan dalam membangun suatu jaringan berskala kecil karena dalam sistem operasi Microsoft Windows XP terdapat berbagai fitur baru yang menunjang pembangunan jaringan komputer berskala kecil. Pembangunan jaringan komputer berskala kecil membutuhkan beberapa perangkat keras jaringan yang harus dimiliki oleh komputer. Perangkat keras jaringan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :


(88)

1. NIC (Network Interface Card) atau kartu jaringan. Ketersediaan NIC tergantung pada motherboard yang digunakan. Ada motherboard yang sudah difasilitasi dengan NIC, dan ada juga yang harus memasang NIC secara terpisah dengan cara manual.

2. Kabel UTP dengan konfigurasi Crossing. Kabel UTP Cross digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara langsung.


(89)

89

5.1 Implementasi

Implementasi Prototype Sistem Informasi persediaaan barang dilakukan menggunakan pemprograman Borland Delphi 7 dan basis data yang digunakan adalah SQL Server 2008. Implementasi dan pengujian sepenuhnya dilakukan di perangkat keras PC (Personal Computer) dengan sistem operasi Microsoft Windows XP.

5.1.1 Batasan Implementasi

Dalam mengendalikan aplikasi ini ada beberapa hal yang menjadi batasan implementasi, yaitu:

• Perangkat lunak ini difokuskan pada pengelolaan data barang, data supplier, data pembelian, data pemesanan, data counter.

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan adalah Borland Delphi 7, Sementara SQL Server 2008 digunakan sebagai perangkat lunak pengembang dalam pembuatan basis data.


(90)

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan minimal yang harus terpenuhi antara lain:

1. Server

a. Mengunakan minimal Processor Intel Pentium II atau yang sekelasnya

b. Mengunakan RAM minimal 256

c. Tersedianya Hard Disk untuk media penyimpanan, minimal 10 GB untuk server diluar basis data.

d. Mouse, Keyboard, Printer sebagai alat input dan output, selain itu juga Monitor sebagai peralatan antarmuka.

5.1.4 Implementasi Basis Data

Berikut implementasi basis data dalam bahasa SQL: Database : Barang

CREATE TABLE [dbo].[barang] (

[Kode_brg] [varchar] (10) NOT NULL , [nama_brg] [varchar] (25) NULL , [harga] [int] (4) NULL ,

[qty_stok] [int] (4) NULL ,

) GO


(91)

CREATE TABLE [dbo].[supplier] (

[Kode_supplier] [varchar] (10) NOT NULL , [nama_supplier] [varchar] (50) NULL , [alamat_supplier] [varchar] (30) NULL , [no_telepon] [varchar] (15) NULL , )

GO

Database : Pembelian

CREATE TABLE [dbo].[pembelian] (

[No_faktur] [varchar] (10) NOT NULL , [kode_brg] [varchar] (10) NULL , [nama_brg] [varchar] (25) NULL , [qty] [int] (4) NULL ,

[kode_supplier] [varchar] (10) NULL , [tgl_faktur] [datetime] NULL

[total_pembelian] [int] (4) NULL )

GO

Database : Detail Pemesanan

CREATE TABLE [dbo].[detail_pemesanan] ( [No_pemesanan] [varchar] (10) NOT NULL , [kode_brg] [varchar] (10) NULL ,


(92)

[tgl_pemesanan] [datetime] NULL [qty_pesan] [int] (4) NULL , [total_pemesanan] [int] (4) NULL )

GO

CREATE TABLE [dbo].[retur] (

[No_retur] [varchar] (10) NOT NULL , [kode_brg] [varchar] (10) NULL , [kode_supplier] [varchar] (10) NULL , [tgl_retur] [datetime] NULL

[total_retur] [int] (4) NULL )

GO

Database : counter

CREATE TABLE [dbo].[counter] (

[Kode_counter [varchar] (10) NOT NULL , [nama_counter] [varchar] (50) NULL , [alamat_counter] [varchar] (30) NULL , [tlp] [varchar] (15) NULL ,

) GO


(93)

5.1.5 Implementasi Antar Muka

Berikut ini adalah implementasi dari setiap halaman yang dibuat dan dibedakan berdasarkan user.

5.1.1.1Implementasi Halaman Berdasarkan User Bagian Persediaan

Tabel 5.1 Implementasi Halaman Berdasarkan User Bagian Persediaan

Sub Menu Deskripsi Nama Form

Login

otentifikasi dengan memeriksa user name dan password yang dimasukkan pengguna

Form Utama

Data Barang

Input data barang, termasuk penambahan, pengubahan dan pembatalan

Form Barang

Data Supplier

Input data supplier, termasuk penambahan, pengubahan dan pembatalan

Form Supplier

Data counter

Input data counter termasuk penambahan, pengurangan dan pencarian

Form counter

5.1.6 Implementasi Instalasi Program

Penginstalan program CV.MARTIN LESTARI, langkah pertamanya adalah dengan double klik ikon setup seperti gambar dibawah ini:


(94)

Gambar 5.1 Ikon Setup CV. MARTIN LESTARI Kemudian klik Next seperti gambar dibawah ini:


(95)

Gambar 5.3 License Agreement

Pada form License Agreement klik “ I accept the terms in the license agreement”. Kemudian klik Next.


(96)

Pada form Customer Information isi textbox User Name dan Organization. Lalu Klik Next.

Gambarb 5.5 Setup Type

Untuk setup type klik typical karena akan menginstal semua program yang ada d dalam.


(97)

gambar5.7 loading Install

Proses loading install adalah penginstalan program sedang berjalan


(1)

DATA STORE

Menunjukkan penyimpanan data sebagai file.

MAGNETIC DISK

Menunjukkan penyimpanan data dalam hard disk.

DECISION

Menunjukkan pilihan keputusan. CONNECTOR

Digunakan sebagai penghubung dalam satu halaman.

OFFLINE STORAGE Digunakan sebagai penyimpanan data untuk arsip.

2. Simbol DFD (Data Flow Diagram )

SIMBOL KETERANGAN

PROSES

Menunjukkan proses atau alat yang memproses data masukkan menjadi data keluaran.

ARAH ALIRAN


(2)

DATA STORE

Digunakan untuk menyimpan arus data.

EXTERNAL ENTITY / TERMINATOR Menunjukkan bagian luar sistem.

3. Simbol ERD (Data Flow Diagram )

SIMBOL KETERANGAN

Menunjukan entity yang terlihat didalamnya

Menjelaskan adanya suatu relasi antar entity

Manajelaskan nama dari suatu relasi antar ntity


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Estimasi Jadwal Penyelesaian Skripsi ... 6

Tabel 4.1 Kamus Data Barang ... 63

Tabel 4.2 Kamus Data surat Pesanan ... 64

Tabel 4.3 Kamus Data faktur ... 65

Tabel 4.4 Kamus Data pengiriman Barang ... 65

Tabel 4.5 Kamus Data retur ... 66

Tabel 4.6 Struktur file Pemesanan ... 71

Tabel 4.7 Struktur File pembelian ... 72

Tabel 4.8 Struktur File supplier ... 72

Tabel 4.9 Struktur File barang ... 73

Tabel 4.10 Struktur File retur ... 74

Tabel 4.11 Struktur File counter ... 74

Tabel 5.1 Implementasi Halaman Berdasarkan User Bagian Persediaan ... 93

Tabel 5.2 Tabel Rencana Pengujian... 113

Tabel 5.3 Tabel Pengujian Data Barang ... 114

Tabel 5.4 Tabel Pengujian Data Supplier... 116

Tabel 5.5 Tabel Pengujian Data counter ... 117

Tabel 5.6 Tabel Pengujian Data Pemesanan ... 118

Tabel 5.7 Tabel Pengujian Data Pembelian ... 119

Tabel 5.8 Tabel Pengujian Data Retur ... 120


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir yang berjudul ”SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA CV. MARTIN LESTARI” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini mungkin masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari banyak pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tidak lupa ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan tidak terhingga kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia

2. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar,SE,M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Citra Noviyasari,S.Si,MT, selaku Dosen pembimbing dan Lusi Melian,S.Si,MT, selaku Dosen wali yang telah memberikan bantuan, inspirasi dan meluangkan waktunya pada Penulis dalam menyusun skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Pengajar, Staff, dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia terutama Dosen pengajar manajemen informatika.


(5)

6. Marco.T, selaku pemilik CV. MARTIN LESTARI.

7. Ayahanda dan Ibunda serta Adik tercinta Nurina beserta Keluarga Besar atas semua bantuan, doa, dukungan, serta dorongan semangat yang telah tercurah. 8. Kekasihku tercinta Rina Suryani dan Keluarga Besar, atas semua bantuan, doa,

dukungan, dan dorongan semangat serta inspirasi yang telah tercurah.

9. Sahabat – sahabatku Janwar, Nanang, Ilham, Eki, Chandra, Kesit, Saeful, Bayu, Hilman, Dhika, Arian, Doni, Arief, Yudha, Yohanes karena kalian hidup ini jadi lebih bervariasi.

10.Teman – teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

11.Kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan dan dorongan serta kerja sama yang baik dalam penyusunan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih ada kekurangan, maka dari itu Penulis dengan senang hati akan menerima segala masukan baik kritik maupun saran untuk lebih baik lagi dalam menyusun laporan – laporan yang akan datang.

Akhir kata semoga Skripsi ini dapat berguna bagi Penulis khususnya, serta bagi para Pembaca umumnya.

Bandung, 10 Juni 2010


(6)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA CV. MARTIN

LESTARI

KRISHNA ROBIANA

1.05.06.107

Telah Disetujui Dan Disahkan Di Bandung Sebagai Skripsi pada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

Citra Noviyasari , S.Si, MT NIP . 4127.70.26.009

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.SC NIP : 4127.70.006

Ketua Jurusan Manajemen Informatika,

Dadang Munandar, SE , M.Si NIP : 4127.70.26.019