Kelas VIII SMPMTs Semester 1
80
B. Pola Lantai Tari Tradisional
Pola lantai pada tari tradisional Indonesia pada prinsip nya hampir
sama yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis lengkung
ter
masuk pola lingkaran dan garis lurus bias m e m b u a t s e g i
e m p a t , s e g i t i g a , a t a u b e r j a j a r. Pola lantai dapat juga dilaku kan
dengan cara kombi na si antara garis lurus dan garis lengkung.
Kom bi na si ini dilakukan agar gerak tampak lebih dinamis.
Pola lantai tari Saman dari Aceh meng gunakan garis lurus.
P a r a penari duduk lurus di lantai selama me nari.
Pola lantai tari Saman me- rupakan salah satu ciri yang tidak
dimiliki oleh da erah lain. Pola
lantai tari Bedaya baik di Keraton Sura kar ta maupun Yogyakar ta
ba nyak meng guna kan pola-pola garis lurus. Garis lurus pada ta rian
Saman atau Bedaya me ru pa kan sim bo li sa si pada hubung an ver ti kal
dengan Tuhan dan horisontal dengan lingku ngan sekitar.
Tari Kecak selain unik dari segi gerak juga unik dari segi pola lantai. Kecak lebih banyak
menggunakan pola lantai melingkar atau lengkung dan tidak menggunakan pola lantai
garis lurus. H a l i n i m e m i l i k i ke
sama an
dengan pola lantai tari Randai dari Suma tra Barat.
Sumber gambar: Kemdikbud, 2014
Gambar 5.6 Tari Saman dengan mengguna kan pola lantai garis lurus.
Sumber gambar: Kemdikbud, 2014
Gambar 5.7 Tari Kecak dengan pola lantai garis lengkung dan membentuk lingkaran.
Setelah kamu belajar tentang pola lantai tari tradisional, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini
1. Ada berapa jenis pola lantai? 2. Jelaskan tiga fungsi pola lantai pada tari tradisional
Di unduh dari : Bukupaket.com
Seni Budaya
81
Sumber gambar: Kemdikbud.2013
Gambar 5.8 Tata rias dan busana tokoh Pregiwati pada epos Ramayana.
sumber gambar: Kemdikbud, 2014
Gambar 5.9 Tata rias dan busana karakter burung Merak.
C. Tata Rias dan Busana Tari Tradisional
Tata rias dan tata busana pada tari tradisional memiliki fungsi penting. Ada dua fungsi tata rias
dan tata busana pada tari tradisio nal yaitu; 1 sebagai pembentuk karakter atau watak; dan 2 sebagai pembentuk
tokoh. Pembentukan karakter atau watak dan tokoh
dapat dilihat pada tata rias wajah yang digunakan dan juga busana yang dipakai.
Karakter pemarah, jahat, dan sejenisnya biasanya menggunakan tata rias warna merah yang dominan.
Demikian juga busana yang digunakan secara visual menunjukkan tokoh tersebut jahat. Tokoh raksasa
pada epos Ramayana misalnya, digambarkan dengan riasan wajah yang merah menyala dengan bagian
mulut penuh taring. Tata busana yang digunakan dengan menggunakan rambut gimbal panjang dan
menyeramkan.
Karakter tokoh baik pada epos Ramayana biasanya menggunakan riasan cantik se
perti riasan pada Pregiwa sebagai istri Gatot Kaca. Tata rias dan
tata busana tampak cantik dan bersahaja. Tata rias dan busana juga dapat menun juk kan tokoh lucu. Epos
Ramaya
na ditunjuk kan pada tata rias dan busana
Punakawan yaitu Semar, Petruk, Bagong, dan Gareng. Tata rias dan busana pada tari tradisional tidak
hanya bersumber pada epos Ramayana tetapi juga tarian lepas yaitu tarian yang tidak berhubungan
dengan cerita Ramayana.
Tokoh dan karakter dapat dijumpai juga pada tari tentang fauna seperti Tari Merak. Tata rias
pada tari Merak yang digunakan memperlihatkan seekor burung Merak yang indah. Tata busana yang
digunakan merupa kan perwujudan dengan sayap dan tutup kepala sebagai ciri khas yang menunjukkan
perwujudan burung Merak. Ada juga tata rias dan tata busana tari Kijang dari Jawa Tengah, tari Burung
Enggang dari Kalimantan, tari Cendrawa
sih dari Bali, tari Kukilo dari Jawa Tengah.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kelas VIII SMPMTs Semester 1
82
Setelah mempelajari tata rias dan tata busana dalam tari tradisional, identi- fikasikanlah tata rias dan busana tari yang berkembang di tempat tinggalmu
dengan cara memberi tanda ceklist
P
pada tabel berikut
No. Nama Tari
Karakter Tokoh
1 2
3 4
5
D. Properti Tari Tradisional