Prosedur Penyusunan Laporan Laba Rugi Pada PT. Kantor Bersama Perkebunan (KBP) Chakra Bandung

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Pada era globalisasi ini pertumbuhan ekonomi yang sangat berkembang mendorong perubahan yang terjadi dirasakan semakin cepat, makin bertambah akselerasinya didukung perkembangan teknologi, sistem informasi dan komunikasi yang makin menyebabkan proses globalisasi bergerak semakin cepat. Banyak perusahaan-perusahaan yang mengalami kesulitan beroperasi karena tidak bisa mengikuti dan mengantisipasi perkembangan jaman yang semakin modern ini.

Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar perusahaan tetap bertahan yaitu dengan penyusunan laporan keuangan yang baik dan menganalisa laporan keuangan keuangan, yang bertujuan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari tahun ke tahun, pada perusahaan yang bersangkutan. Dengan menganalisa laporan keuangan dari perusahaannya, akan dapat diketahui perkembangan usaha yang telah dicapai di waktu-waktu lalu dan waktu yang sedang berjalan. Dengan demikian dapat diketahui kelemahan-kelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang dianggap cukup baik.

Mengetahui kondisi kesehatan perusahaan juga sangat penting dilakukan oleh investor, bankers, maupun kreditor dalam pengambilan keputusan-keputusan investasi dan kreditnya. Mereka ini berkepentingan terhadap prospek keuntungan di masa mendatang, perkembangan perusahaan dan untuk mengetahui jaminan


(2)

2

investasinya serta kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut. Dari hasil analisa laporan keuangan tersebut, investor, bankers, dan kreditur akan dapat menentukan langkah-langkah yang harus ditempuhnya.

Pentingnya penyusunan suatu laporan keuangan secara menyeluruh adalah untuk melihat perbandingan saldo-saldo yang dipandang berkaitan, yang dapat mencerminkan posisi keuangan perusahaan serta kinerja perusahaan tersebut seperti bagaimana likuiditas keuangan perusahaan tersebut, kemampuan perusahaan tersebut dalam melunasi utangnya serta kemampuan perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba dan hal lainnya, baik itu merupakan suatu kemajuan atau pun suatu kemunduran.

Laporan laba rugi adalah suatu laporan utama akuntan dalam mengukur kinerja ekonomi suatu usaha, yaitu pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya selama periode akuntansi tertentu. laporan laba rugi dalam penyajiannya dibagi menjadi dua bentuk, yaitu:

a. Single step model

Adalah bentuk laporan laba rugi yang tidak dilakukan pengelompokan pengelompokan atas pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan antara pendapatan-pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian.

b. Multi step model

Adalah bentuk laporan laba rugi dimana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan tertentu.


(3)

3

PT. KBP Chakra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi teh dan perdagangan yang menaungi perkebunan teh Dewata yang berada di kota Bandung. Perusahaan ini memiliki banyak kegiatan diantaranya adalah memproduksi hasil alam seperti teh, gula aren dan lain-lain, selain itu perusahaan ini juga sering menjadi perantara/distributor hasil alam terutama teh untuk disalurkan pada perusahaan-perusahaan lainnya. Salah satu aktivitas yang perlu mendapatkan perhatiaan bagi manajemen adalah penyusunan laporan laba rugi, Laporan laba rugi merupakan salah satu laporan keuangan yang diperlukan oleh setiap perusahaan, karena laporan laba rugi adalah sarana informasi tentang laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu perusahaan pada periode tertentu. Laba rugi diperlukan oleh manajemen sebagai pihak pengelola perusahaan, untuk mengetahui dan meyakinkan bahwa pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan berjalan lancar sesuai dengan rencana, sehingga menjamin tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Laporan laba rugi yang diperlukan oleh manajemen tersebut digunakan untuk menentukan pokok-pokok kebijakan perusahaan dan membuat keputusan-keputusan yang bersifat khusus dan mempunyai akibat dalam masa yang relatif panjang.

Hasil operasi perusahaan dapat diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan yaitu pendapatan yang berasal dari penjualan teh dan pendapatan lainnya dengan biaya yang dikeluarkan yaitu biaya pemeliharaan dan biaya lain-lain. Apabila pendapatan lebih besar dari pada biaya, maka dikatakan bahwa perusahaan memperoleh laba, dan bila terjadi sebaliknya (pendapatan lebih kecil dari pada biaya) maka perusahaan mengalami kerugian.


(4)

4

Dengan memperhatikan hal tersebut. Penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai laporan laba rugi. Dalam hal ini penulis mencoba memperhatikan seluruh aspek belanja kegiatan dan sejauh mana cara mempertanggungjawabkan seluruh aspek kegiatan tersebut kepada pihak-pihak yang terkait, baik kewajiban administrasi maupun masalah keuangan agar tidak terjadi penyelewengan ataupun manipulasi dalam hal keuangan, sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan laporan keuangan laba rugi yang memadai sehingga dapat terlaksana kegiatan perusahaan yang efektif dan efisien guna mencapai tujuan yang dilakukan oleh PT. KBP Chakra. Dengan permasalahan di atas penulis untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai pembuatan laporan keuangan perusahaan khususnya laba rugi, maka penulis tertarik untuk membuat laporan Kuliah Kerja Praktek dengan judul: “Prosedur Penyusunan Laporan Laba Rugi Pada PT. Kantor Bersama Perkebunan (KBP) Chakra Bandung”.

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dari penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah sebagai salah satu syarat dalam menempuh mata kuliah kerja praktek yang penulis ambil dan untuk memperoleh dan mengumpulkan data atau keterangan serta informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas oleh penulis yaitu untuk mengetahui penyusunan laporan laba rugi perusahaan pada PT. KBP Chakra.


(5)

5

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil pelaporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah:

1. Untuk mengetahui proses penyusunan laporan laba rugi pada PT. Kantor Bersama Perkebunan (KBP) Chakra Bandung.

2. Untuk mengetahui bentuk laporan laporan laba rugi pada PT. Kantor Bersama Perkebunan (KBP) Chakra Bandung.

3. Untuk mengetahui penjelasan pos-pos pada laporan laba rugi pada PT. Kantor Bersama Perkebunan (KBP) Chakra Bandung.

4. Untuk mengetahui hambatan dalam proses penyusunan laporan laba rugi pada PT. Kantor Bersama Perkebunan (KBP) Chakra Bandung.

1.2 Kegunaan Kerja Praktek

Hasil yang diharapkan dari kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, Kemajuan dan PT. KBP Chakra, maupun pihak lain yang membutuhkannya. Adapun manfaat yang dapat diperoleh yaitu:

a. Kegunaan Praktis

1) Perusahaan dapat memperoleh informasi tambahan sebagai bahan perbandingan dalam pengambilan keputusan yang akan bermanfaat dalam meningkatkan kinerjanya dimasa yang akan datang.

2) Membantu perusahaan dalam mengerjakan laporan keuangan b. Kegunaan Akademis

1) Kuliah Kerja Praktek yang dilakukan penulis memiliki keterkaitan dengan mata kuliah yang ada pada Program Studi Manajemen yaitu


(6)

6

Manajemen Keuangan, dimana mata kuliah Manajemen Keuangan membahas mengenai laporan keuangan yang salah satunya adalah laporan keuangan laba rugi.

2) Dapat menjadi masukan dalam mengembangkan kurikulum yang ada sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja serta sebagai bahan evaluasi bagi kurikulum yang ada di Fakultas Ekonomi.

1.3 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis melakukan Kuliah Kerja Praktek pada lokasi dan waktu Kuliah Kerja Praktek sebagai berikut:

1. Lokasi Kerja Praktek

Kerja praktek dilaksanakan di PT. KBP Chakra Jl. Bojong Buah Raya No. 6A Bandung Proses kerja praktek secara keseluruhan terhitung adalah 3 bulan.

2. Waktu Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kuliah kerja Praktek dimulai sejak tanggal 19 Agustus 2013 sampai 14 September 2013, Hari kerja praktek yang berlaku dari hari senin sampai dengan sabtu dan waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek dimulai pukul 08.00-15.00 WIB (senin-jumat), sabtu 08.00-12.00 WIB.


(7)

7

Tabel 1.1

Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek

NO Kegiatan KP

BULAN DAN TAHUN JULI ‘13 AGT ‘13 SEPT ‘13 OKT ‘13 NOP ‘13 DES ‘13 I

1. Permohonan KP 2. Realisasi Ijin KP 3. Menentukan Tempat KP 4. Mendapatkan Surat Penerimaan 5. Mendapatkan Absen KP II Pelaksanaan KP 1. Aktivitas KP 2. Bimbingan KP

III

Pelaporan KP 1. Konsultasi 2. Mulai Bimbingan 3. Pembuatan

Laporan 4. Ujian KP


(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ... 4

1.3Kegunaan Kerja Praktek ... 5

1.4Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 6

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1Sejarah Perusahaan PT. KBP Chakra... 8

2.1.1 Visi PT. KBP Chakra ... 9

2.1.2 Misi PT. KBP Chakra ... 9

2.2Struktur Organisasi PT. KBP Chakra... 10

2.3Deskripsi Jabatan PT. KBP Chakra ... 12

2.4Kegiatan PT. KBP Chakra ... 19

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK 3.1Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 21

3.2Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 22


(9)

vi

3.3.1 Proses Penyusunan laporan Laba Rugi PT. KBP Chakra ... 22

3.3.2 Bentuk Laba Rugi PT. KBP Chakra ... 23

3.3.3 Penjelasan Pos-pos pada laporan Laba Rugi PT. KBP Chakra 24

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1Simpulan ... 33

4.2Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 36

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 37


(10)

vii

DAFTAR TABEL


(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Organisasi PT. KBP Chakra ... 11 Gambar 3.1 Bentuk Laporan Laba Rugi PT. KBP Chakra ... 24 Gambar 3.2 Perincian Pos-pos Laba Rugi PT. KBP Chakra ... 28


(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 ... 37

LAMPIRAN 2 ... 38

LAMPIRAN 3 ... 39

LAMPIRAN 4 ... 40

LAMPIRAN 5 ... 41


(13)

36

DAFTAR PUSTAKA

Kieso, Donald E. dan Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield (alih bahasa Emil Salim, S.E. 2008). Akuntansi Intermediate Jilid 2 Edisi 12. Jakarta: Erlangga.

Warren, Carl S. James M. Reeve dan Philip E. Fess 2008. Accounting Pengantar Akuntansi Buku 1 Edisi 21. Jakarta: Salemba Empat.

Earl K. Stice. James D. Stice. dan K.Fred Skousen. 2009. Akuntansi Keuangan Buku 1 Edisi 16. Jakarta : Salemba Empat.

http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba_rugi http://www.chakratea.com


(14)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, Shalawat serta salam kepada baginda Rasulullah S.A.W, keluarga, sahabat, beserta seluruh umatnya yang setia sampai akhir zaman.

Tugas Laporan Kerja Praktek di PT. Kantor Bersama Perkebunan (KBP) Chakra Bandung, adalah merupakan unit tugas yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa Ekonomi Manajemen di Universitas Komputer Indonesia selain perkuliahan, praktikum, dan Tugas Akhir atau Skripsi (S1) dalam rangka membangun pengetahuan mahasiswa untuk lebih mengetahui, mendalami dan menerapkan ilmu yang diterima di bangku kuliah terhadap aplikasi dunia kerja. Penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Prosedur Penyusunan Laporan Laba Rugi Pada PT. Kantor Bersama Perkebunan (KBP) Chakra Bandung”.

Tersusunnya Laporan Kerja Praktek di PT. KBP Chakra, ini tidak lepas dari bantuan semua pihak yang telah banyak membantu praktikan dalam menyelesaikan Tugas Laporan Praktek ini. Untuk itu pada kesempatan ini praktikan mengucapkan banyak terima kasih kepada

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(15)

iii

3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE.,M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi.

4. Windi Novianti, SE.,MM selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi.

5. Windi Novianti, SE.,MM selaku dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dan perhatian membimbing penulis kearah penyempurnaan penulisan Laporan Kerja Praktek.

6. Lita Wulantika, SE.,M.Si selaku dosen wali yang telah memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis selama kuliah.

7. Agus Koswara, Caryo dan Sutrisno Selaku pembimbing Kerja Praktek di perusahaan yang telah memberikan waktu luangnya untuk memberikan petunjuk kepada penulis dalam melakukan kerja Praktek.

8. Sukiman Sumarto selaku General Manager PT. KBP Chakra.

9. Ayah dan Ibunda tercinta yang selama ini telah banyak memberikan dorongan dan dukungannya baik berupa Do’a maupun dalam bentuk materi.

10. Teman-temanku Mahasiswa Manajemen UNIKOM yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, atas kegembiraan dan kebersamaan yang pernah ada dan akan selalu terjalin.

11.Teman-teman kostan Tubagus Ismail XVII no. 10 yang senantiasa memberikan penulis semangat dan bantuannya sehingga Laporan Kerja Praktek ini bisa selesai. Serta Pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, walaupun sangat membantu Penulis dalam menyelesaikan penyusunan Laporan Kerja Praktek ini, semoga senantiasa


(16)

iv

mendapatkan pahala serta balasan dari Allah SWT.

Praktikan menyadari sebagai manusia biasa, yang tidak luput dari kesalahan dan kehilafan begitupun dengan Tugas Laporan Kerja Praktek di PT. KBP Chakra, ini yang jauh dari sempurna, untuk itu praktikan sangat mengharapkan sekali kritik-kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan bersama.

Akhir kata dengan segala keiklasan hati mengucapkan terima kasih, semoga Tugas Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya dan menjadi amal sholeh bagi penyusunnya. Aamiin. . . .

Bandung, Desember 2013 Penulis

Rio Febrianto 21210104


(17)

43

CURICULUM VITAE

Data Pribadi

Nama : Rio Febrianto

Tempat, Tanggal/Lahir : Tangerang, 03 Februari 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki

Golongan Darah : O

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Kebangsaan : Indonesia

Alamat tinggal : Jl. Tubagus Ismail XVII no. 10 Bandung

No Tlp : 087822930731

1. Data Pendidikan Formal

No Keterangan Nama Sekolah Tahun Lulus

1. SD SDN 2 Banjarharjo, Brebes 2004

2. SMP SMPN 1 Ciwidey, Bandung 2007

3. SMA SMAN 1 Ciwidey, Bandung 2010

4. Perguruan Tinggi Universitas Komputer Indonesia Bandung Masih Kuliah

2. Data Pendidikan Non Formal:

No Keterangan Tempat Tahun


(18)

8 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

PT. KBP Chakra merupakan perusahaan yang menaungi perkebunan teh Dewata, perusahaan ini terbentuk pada tahun 1991 sebagai induk baru dari perkebunan teh Dewata untuk mengelola produksi dan kegiatan pemasaran. Perkebunan teh Dewata sendiri telah berdiri sejak 1956 yang sebelumnya di beli dari perusahaan Tiedeman Belanda Van Kerchem. Sampai saat ini PT. KBP Chakra telah memiliki enam perkebunan antara lain yang pertama perkebunan teh Dewata (600 Ha), perkebunan teh N. Kanaan (400 Ha), perkebunan teh P. Eurih (60 Ha), perkebunan teh G. Kencana (620 Ha), perkebunan teh Megawatie (800 Ha) dan perkebunan teh Baru Ulis (34 Ha).

Dalam perjalanannya, perusahaan ini mengalami pasang surut. Sepanjang itu pula kinerjanya terus ditempa demi meraih kepercayaan masyarakat atau konsumen. Sinergi antara inovasi dengan kepuasan klien menjadi kekuatan bisnis,mampu mengantarkan PT. KBP Chakra menjadi perusahaan yang andal dan terpercaya. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan yang berkedudukan di Bandung ini selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. PT. KBP Chakra cenderung memasarkan hasil produksinya ke pasar internasional dengan 69 % diantaranya disalurkan ke pasar


(19)

9

Eropa dan sisanya untuk pasar Asia, Amerika, Australia serta hanya sebagian kecil yang di pasarkan di dalam negeri.

Sejauh ini juga PT. KBP Chakra telah menjadi induk beberapa perusahaan dalam menjalankan usahanya, diantaranya adalah PT. Ratnapura Bianka yang ditunjuk untuk mengurus perkebunan teh kanaan dan PT. Surya Andaka Mustika yang mengurus perkebunan teh Megawatie.

2.1.1 Visi PT. KBP Chakra

PT. KBP Chakra memiliki visi yaitu berupaya untuk menjadi perusahaan kelas dunia dibidang agribisnis didukung oleh sistem manajemen total. Berfokus pada teh, Chakra memiliki potensi untuk memperluas usahanya dengan kerja sama join venture atau kerjasama lainnya.

2.1.2 Misi PT. KBP Chakra

Misi dari PT. KBP Chakra sendiri adalah untuk secara efektif mengeksploitasi pasar global dengan tidak melupakan pasar lokal yang penting untuk keberhasilannya. Ini adalah untuk kepentingan para pemegang saham dan masyarakat pada umumnya. PT. KBP Chakra diarahkan untuk berada didepan dalam menciptakan sinergi dalam industri untuk meningkatkan kekuatannya untuk memanfaatkan proses privatisasi program yang datangnya dari perkebunan milik pemerintah.


(20)

10

2.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan kerangka dan pola hubungan yang sistematis dan juga merupakan bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan dalam usaha mencapai tujuan. Dalam mencapai tujuan tersebut setiap manajemen perusahaan/dinas dituntut untuk membentuk suatu struktur organisasi yang dapat menempatkan seluruh tugas dan kegiatan perusahaan secara efisien sehingga produktifitasnya dapat efektif. Struktur organisasi yang tegas mencerminkan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang tegas juga.

Struktur organisasi dapat digunakan juga sebagai strukutur penetapan pembagian kerja dan tanggung jawab tiap-tiap bagian yang ada di dalam perusahaan sehuingga seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan mengarah pada tujuan yang ditetapkan. Suatu struktur organisasi dapat dikatakan baik apabila struktur organisasi tersebut mampu menggambarkan hubungan wewenang, tanggungjawab, pendelegasian wewenang dan koordinasi masing bagian dalam organisasi.

Sama halnya dengan PT. KBP Chakra juga memiliki struktur organisasi, dari struktur organisasi ini kita dapat mengetahui bahwa setiap bagian atau seksi mempunyai tugas dan wewenang masing-masing yang dipertanggungjawabkan. Diharapkan mampu berjalan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi pada PT. KBP Chakra sebagai berikut:

1. Presiden Direktur 2. Direktur


(21)

11

3. Manajer Umum

4. Bagian Administrasi & Keuangan 5. Bagian Pemasaran

6. Bagian Sumber Daya Manusia 7. Bagian Produksi & Gudang

Sedangkan struktur organisasi PT. KBP Chakra dapat dilihat dari gambar berikut ini:

Sumber: PT. KBP Chakra

Gambar 2.1

Bagan Organisasi PT. KBP Chakra Presiden Direktur Bag. Pemasaran Bag. Administrasi & Keuangan Manajer Umum Bag. Produksi & Gudang Bag. Sumber Daya Manusia Direktur


(22)

12

2.3 Deskripsi Jabatan

Deskripsi jabatan adalah suatu pernyataan tertulis tentang apa yang senyatanya dilakukan oleh pemegang jabatan, bagaimana melakukannya, dan dalam kondisi seperti apa jabatan tersebut dilaksanakan. Fungsi dan tiap jabatan adalah sebagai berikut:

1. Presiden Direktur

Presiden Direktur adalah pimpinan tertinggi dalam suatu perusahaan. Pimpinan tertinggi ini memiliki tugas dan tanggung jawab dalam memimpin dan mengarahkan perusahaan. Yaitu dalam hal:

a. Menyusun strategi dan visi.

b. Menjalin hubungan dan kemitraan strategis. c. Mengatur investasi, alokasi dan divestasi. d. Memimpin direksi.

e. Memastikan bahwa prinsip tata kelola perusahaan benar-benar diterapkan dengan baik.

f. Membuat rencana pengembangan perusahaan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang.

g. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

h. Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai perusahaan.

i. Bertanggung jawab terhadap kemajuan perusahaan dan mengkoordinasikan selutuh kegiatan perusahaan.


(23)

13

j. Memimpin perusahaan dan mengawasi kelancaran perusahaan sesuai dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan.

k. Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan. 2. Direktur

Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin perusahaan. Direktur dapat seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau orang professional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas. Tugas dari direktur adalah sebagai berikut: a. Menetapkan Prosedur kegiatan perusahaan ditiap-tiap manajer untuk

mencapai sasaran yang ditetapkan perusahaan. b. Menetapkan tujuan dari manajer yang ada.

c. Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dari manajer secara periodik dan pertanggungjawabannya.

d. Mengadakan pengangkatan, mutasi dan pemberhentian karyawan beserta gajinya.

e. Menetapkan kebijakan operasional perusahaan untuk jangka pendek. f. Menerima dan menganalisa seluruh laporan keuangan.

Direktur bertanggung jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Atas kerugian PT, direktur akan dimintakan pertanggungjawabannya secara perdata. Apabila kerugian PT disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan kepengurusan


(24)

14

PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian PT.

3. Manajer Umum

Tugas, wewenang dan tanggung jawab Manajer Umum adalah sebagai berikut:

a. Memimpin, mengelola dan mengendalikan semua aktivitas operasional perusahaan agar dapat dicapai standar pelayanan yang telah ditetapkan dan dapat mencapai target pendapatan dan pengeluaran biaya sesuai dengan budget operasi.

b. Membuat rencana taktis perusahaan dan kebijakan operasional perusahaan termasuk implementasi nya.

c. Memberikan informasi kepada manajer bawahannya mengenai kebijakan-kebijakan perusahaan serta perubahannya.

d. Mengawasi dan mengevaluasi aktivitas yang dilaksanakan oleh setiap divisi atau bagian dalam perusahaan.

4. Bagian Administrasi & Keuangan

Fungsi Bagian Administrasi dan Keuangan adalah merencanakan, merumuskan, dan mengendalikan kebijakan umum dibidang keuangan. Bagian Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :


(25)

15

a. Merumuskan sasaran, kebijakan, dan strategi keuangan untuk pengembangan perusahaan dan rencana kerja dan anggaran perusahaan tahunan, yang mencakup :

1) Struktur modal efektif. 2) Pengelolaan modal kerja

3) Perencanaan keuangan, modal kerja, dan prosedur pengadaan modal yang efektif dan efisien.

4) Sistem akuntansi untuk perencanaan dan pertanggungjawaban keuangan perusahaan.

b. Membina divisi, khususnya aspek keuangan, sistem akuntansi dan perpajakan.

c. Mengarahkan dan mengawasi kegiatan operasional divisi keuangan dan umum.

d. Menilai hasil kerja setiap unit serta menetapkan tindak lanjut pembinaan yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

5. Bagian Pemasaran

Mempromosikan produk kepada pihak-pihak luar , antara lain:

a. Melakukan rekomendasi penyusunan rencana dan strategi promosi produk.

b. Mensosialisasikan program-program promosi kepada pihak terkait. c. Melaksanakan dengan aktif kegiatan promosi.


(26)

16

d. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan pihak ketiga dalam pelaksanaan program marketing.

e. Menangani segala hubungan dan komunikasi publik yang dibutuhkan. f. Membuat analisa dan rekomendasi kegiatan serta budget promosi. g. Menyusun strategi dan rencana kerja promosi dalam menciptakan

brand awareness.

h. Secara berkala, membuat laporan aktivitas kepada pihak manajemen. i. Mempertanggung jawabkan seluruh kegiatan pemasaran.

Selain itu bagian pemasaran juga memiliki wewenang antara lain: a. Menentukan penggunaan budget marketing yang telah disetujui. b. Menentukan berita atau informasi yang dapat diberikan kepada media. c. Mengambil keputusan dan/atau tindakan sesuai SOP yang berlaku. Bagian Pemasaran juga memiliki target kerja antara lain:

a. Program marketing & promosi yang tepat sasaran.

b. Event iklan & pameran terlaksana sesuai waktu dan budget yang disetujui.

Bagian pemasaran pada PT. KBP Chakra juga membawahi tiga sub bagian yang ada di dalamnya antara lain:

1) Sales Supervisor

Melakukan seluruh proses penjualan, antara lain:

a) Memonitor seluruh proses pembelian untuk memenuhi Order Customer.


(27)

17

b) Memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi dalam proses pembelian.

c) Memantau dan menginformasikan issue yang terjadi terkait Vendor, Forwader, Operasional maupun hal-hal lain yang relevan, kepada marketing manager maupun direksi.

d) Bekerjasama dengan marketing manager terkait pengembangan (development) personil di departemennya.

e) Melakukan analisa, perbaikan & pengembangan sistem dan prosedur, dan menyampaikan penyelesaian masalah tersebut kepada pihak-pihak terkait.

f) Memotivasi tim agar dapat bekerja sama dalam pencapaian target kerja.

2) Sales Control

Mengkontrol seluruh aktivitas penjualan dibagian pergudangan, antara lain:

a) Melakukan pembelian ke Vendor sesuai permintaan customer. b) Menghitung jumlah pemesanan ke Vendor berdasarkan stock di

warehouse.

c) Menginformasikan dan melakukan cross check dengan warehouse tentang barang yang datang/diterima.

d) Melakukan entry data pembelian, transfer barang dan transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pembelian.


(28)

18

f) Menginformasikan ketersediaan stock produk.

g) Secara berkala, memberikan informasi terkait aktivitas pembelian kepada Sales Supervisor dan Marketing Manager.

6. Bagian Sumber Daya Manusia

Fungsi dari bagian sumber daya manusia adalah merekrut karyawan baru sesuai kemampuan, antara lain:

a. Melakukan rekrutmen melalui iklan media massa, job fair, campus recruitment, outsourcing, headhunter, referensi.

b. Melakukan kegiatan administrasi terkait penerimaan maupun pengukuhan karyawan baru atas lampiran surat perjanjian, dan hal lainnya.

c. Menjalankan fungsi administrator database HRD atas lampiran data karyawan, aktivitas, pelatihan, penilaian kerja dan lain sebagainya. d. Menjalankan peran sebagai Coordinator / Administrator dalam

kegiatan yang berkaitan dengan personalia.

e. Memberikan informasi secara terpadu dan sistem tentang pertanyaan, permasalahan maupun feedback User, yang diajukan kepada HRD. f. Melakukan perawatan berkala untuk setiap infrastruktur yang

memerlukan.

g. Memfasilitasi kinerja personil dengan pengadaan kelengkapan kerja. h. Secara berkala, membuat laporan aktivitas kepada


(29)

19

a. Memberikan pertimbangan / rekomendasi untuk rekrutmen karyawan baru.

b. Memberikan teguran kepada karyawan terkait masalah disiplin kerja. 7. Bagian Produksi & Gudang

Bagian produksi adalah suatu bagian yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Sementara bagian gudang akan mengurus hal-hal yang berkaitan dengan outsourcing dan melihat bagaimana persediaan yang ada di gudang. Selain tugas tersebut tugas lainnya adalah:

a. Perencanaan bahan baku. b. Perencanaan produk. c. Pengawasan kualitas. d. Pengawasan persediaan.

2.4 Aspek Kegiatan PT. KBP Chakra

Aspek kegiatan yang dilakukan oleh PT. KBP Chakra diantaranya:

a. Kegiatan usahanya, memproduksi teh dari 6 perkebunan teh yang dimiliki oleh PT. KBP Chakra dan induk perusahaannya. Selain teh juga PT. KBP Chakra mulai memproduksi hasil alam lainnya seperti gula aren dan kelapa sawit.


(30)

20

c. Menyalurkan teh dan hasil alam lainnya untuk pemenuhan kebutuhan perusahaan-perusahaan dalam negeri seperti PT. Unilever dan PT. Coca-cola.

d. Kegiatan penyediaan produk bagi konsumen, dengan kualitas terbaik. e. Kegiatan melakukan pengembangan usaha dan investasi pada PT. KBP


(31)

21 BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan Kerja Praktek bertujuan untuk memberikan pengenalan kepada penulis mengenai kinerja dan aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan sebagai bahan perbandingan antara teori yang diperoleh di perkuliahan dengan aplikasi di lapangan.

Penulis melaksanakan Kerja Praktek di PT. Kantor Bersama Perkebunan (KBP) Chakra yang berlokasi di jalan Bojong Buah Raya No.6 A Bandung. Dalam bidang pelaksanaan Kerja Praktek ini penulis di tempatkan pada bagian keuangan dan diberikan pengarahan serta bimbingan mengenai kegiatan dan pelaporan keuangan yang ada di perusahaan.

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, penulis dituntut ketekunan dan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal karena laporan keuangan pada perusahaan selain merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan perusahaan yang sangat penting bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan-kebijakan keuangan, juga merupakan bagian dari laporan pertanggung jawaban perusahaan dalam rapat umum pemegang saham.


(32)

22

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Teknik kerja praktek ini dilaksanakan dalam satu periode selama satu bulan yaitu 24 hari kerja yang berlangsung mulai dari tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 14 September 2013. Selama satu bulan itu, penulis mengamati, mempelajari dan melaksanakan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis dalam pelaksanaan kerja praktek pada bagian pencatatan transaksi keuangan dan pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan penjelasan umum mengenai pelaksanaan pencatatan laporan keuangan pada PT. KBP Chakra.

2. Perkenalan dengan para staff dan karyawan PT. KBP Chakra. 3. Perkenalan bidang-bidang apa saja yang ada di PT. KBP Chakra.

3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek

3.3.1 Proses Penyusunan Laporan Laba Rugi PT. KBP Chakra

Laporan keuangan yang salah satunya adalah laba rugi harus disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku serta disajikan secara jujur, dapat diverifikasi, netral, dapat dipahami, dan lengkap. Untuk itu, laba rugi pada PT. KBP Chakra dibuat berdasarkan transaksi-transaksi yang terjadi dalam kegiatan usahanya dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan yang akan mengacaukan informasi keuangan dan tentunya akan mempengaruhi proses pengambilan suatu keputusan.

Transaksi-transaksi yang terjadi dicatat di buku kas masuk dan buku kas keluar setiap harinya. Kemudian diringkas untuk dimasukkan ke dalam jurnal


(33)

23

setiap minggu. Akun-akun beserta nominal dari jurnal tersebut lalu diinput langsung ke komputer menggunakan program yang tersedia kemudian dapat langsung menghasilkan seluruh laporan keuangan, termasuk laba rugi.

3.3.2 Bentuk Laba Rugi PT. KBP Chakra

laporan laba rugi dalam penyajiannya dibagi menjadi dua bentuk, yaitu : a. Single step model

Adalah bentuk laporan laba rugi yang tidak dilakukan pengelompokan pengelompokan atas pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan antara pendapatan-pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian.

b. Multi step model

Adalah bentuk laporan laba rugi dimana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan tertentu.

Bentuk laba rugi yang disajikan oleh PT. KBP Chakra adalah laba rugi yang berbentuk Single step model bentuk laporan laba rugi yang tidak dilakukan pengelompokan pengelompokan atas pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan antara pendapatan-pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian

Berikut disajikan gambar mengenai bentuk laba rugi yang dihasilkan oleh PT. KBP Chakra.


(34)

24

Sumber: PT. KBP Chakra (Data diolah kembali)

Gambar 3.1

Bentuk laporan laba rugi PT. KBP Chakra

3.3.3 Penjelasan Pos-pos Pada Laporan Laba Rugi PT. KBP Chakra 1. Pendapatan Operasional

Pendapatan Operasional adalah operating revenues yaitu pendapatan yang diperoleh perusahaan sebagai hasil dari usaha pokok perusahaan. Jumlah tersebut merupakan pendapatan operasi per 31 Desember 2012 dan 2011.

2. Harga pokok penjualan

Harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual, atau


(35)

25

bisa dikatakan penghitungan HPP merupakan perbandingan antara seluruh harga yang di keluarkan untuk mendapatkan barang yang di jual dengan hasil dari barang-barang yang di jual/penjualan (nilai-nilai dan harga jual). Jumlah tersebut merupakan harga pokok penjualan per 31 Desember 2012 dan 2011.

a. Saldo Awal : Previous balance yaitu saldo rekening yang ada pada saat dimulainya siklus pembebanan.

b. Biaya Produksi : Sebagian keseluruhan faktor produksi yang dikorbankan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk (biaya langsung dan biaya tidak langsung).

c. Barang Siap Dijual : Barang yang sudah diolah dan menjadi barang yang siap pakai.

d. Saldo Akhir : saldo rekening yang ada pada saat diakhirinya siklus pembebanan.

3. Laba/rugi Kotor

Laba yang diperoleh dari penjualan dikurangi harga pokok barang penjualan.

4. Biaya Operasional

Biaya berupa pengeluaran uang untuk melaksanakan kegiatan pokok, yaitu berupa biaya penjualan dan administrasi untuk memperoleh pendapatan, tidak termasuk pengeluaran yang telah diperhitungkan dalam harga pokok penjualan dan penyusutan. Jumlah tersebut merupakan biaya administrasi dan umum per 31 Desember 2012 dan 2011.


(36)

26

a. Biaya Umum : Beban usaha umum dan pajak yang secara langsung berhubungan dengan operasi umum perusahaan, tetapi tidak berkaitan dengan dua kategori lainnya.

b. Biaya Penjualan : Beban pokok penjualan yang termasuk gaji, biaya iklan, biaya manufaktur, sewa, dan semua biaya dan pajak secara langsung berhubungan dengan produksi dan penjualan produk. Jumlah tersebut merupakan biaya penjualan per 31 Desember 2012 dan 2011. c. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap : Alokasi harga perolehan dan biaya

secara sistematis dan rasional sepanjang umur manfaat aktiva tetap yang bersangkutan. Jumlah tersebut merupahan biaya penyusutan Aktiva Tetap per 31 Desember 2012 dan 2011.

5. Laba/rugi Operasional

Laba perusahaan yang diperoleh dari kegiatan usaha pokok perusahaan yang bersangkutan dalam jangka waktu tertentu.

6. Pendapatan (Biaya) Non Operasional

Pendapatan/penghasilan yang diterima perusahaan yang tidak ada hubungannya dengan usaha pokok yang dilakukan perusahaan dalam kegiatannya. Jumlah tersebut merupakan pendapatan non operasi dan biaya non operasi per 31 Desember 2012 dan 2011.

a. Pendapatan Biaya Non operasional : Pendapatan/penghasilan yang diterima perusahaan yang tidak ada hubungannya dengan usaha pokok yang dilakukan perusahaan dalam kegiatannya.


(37)

27

b. Biaya Bunga Bank : Biaya-biaya yang dikenakan oleh bank atas pelayanan jasa perbankan tertentu yang dipergunakan (dimanfaatkan) oleh perusahaan.

7. Laba/rugi sebelum pajak

Biaya pendapatan kurang dari barang yang dijual dan penjualan, umum, dan biaya administrasi. Dengan kata lain, operasi dan non-operasi laba sebelum pemotongan pajak penghasilan.

8. Beban pajak

Beban pajak (pajak penghasilan) terdiri dari beban pajak kini (pajak penghasilan saat ini) dan beban pajak tangguhan (pajak penghasilan tangguhan).

9. Laba/rugi bersih

laba bersih yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran utangpajak.


(38)

(39)

(40)

30

Sumber: PT. KBP Chakra

Gambar 3.2


(41)

31

3.3.4 Hambatan Dalam Proses Penyusunan Laporan Laba rugi Pada PT. KBP. Chakra

Untuk mewujudkan informasi laporan keuangan yang dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya serta dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud, tidak terdapat kendala sebagaimana menyediakan informasi relevan dan andal sepanjang pembuat laporan keuangan menguasai teknik pembuatan dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi perusahaan yang berlaku.

Hambatan dalam penyusnan laporan keuangan laba rugi, yaitu :

1. Sistem yang digunakan dalam perhitungan laba rugi masih system batch/ditumpuk sehingga waktu perhitungan tidak sesuai jadwal atau tepat waktu.

2. Masih belum dilaksanakannya proses akuntansi secara sistematis dan masih bersifat manual.

3. Belum adanya standar kodefikasi untuk komponen laba rugi.

4. Pertimbangan Biaya dan Manfaat, Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya. Oleh karena itu, laporan keuangan perusahaan tidak semestinya menyajikan segala informasi yang manfaatnya lebih kecil dari biaya penyusunannya. Namun demikian, evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Biaya itu juga tidak harus dipikul oleh pengguna informasi


(42)

32

yang menikmati manfaat. Manfaat mungkin juga dinikmati oleh pengguna lain disamping mereka yang menjadi tujuan informasi, misalnya penyediaan. informasi lanjutan kepada kreditor mungkin akan mengurangi biaya yang dipikul oleh suatu entitas pelaporan.


(43)

33 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan penulis terhadap Tinjauan Atas Penyusunan Laporan Laba Rugi pada PT. Kantor Bersama Perkebunan (KBP) Chakra Bandung, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam proses penyusunan laporan keuangan, PT. KBP Chakra menggunakan sistem informasi akuntansi yang ada di perusahaan. Transaksi-transaksi yang terjadi dicatat di buku kas masuk dan buku kas keluar setiap harinya. Kemudian diringkas untuk dimasukkan ke dalam jurnal setiap minggu. Akun-akun beserta nominal dari jurnal tersebut lalu diinput langsung ke komputer menggunakan program yang tersedia kemudian dapat langsung menghasilkan seluruh laporan keuangan, termasuk laba rugi.

2. Bentuk laba rugi yang disajikan oleh PT. KBP Chakra adalah laba rugi yang berbentuk Single step model bentuk laporan laba rugi yang tidak dilakukan pengelompokan pengelompokan atas pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan antara pendapatan-pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian


(44)

34

3. Laporan pos-pos laba rugi pada PT. KBP Chakra dapat menunjukkan posisi komponen-komponen laba rugi sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK).

4. Hambatan dalam penyusunan laporan laba rugi pada PT.KBP. Chakra menunjukan Sistem yang digunakan dalam perhitungan laba rugi masih system batch, Masih belum dilaksanakannya proses akuntansi secara sistematis, Belum adanya standar kodefikasi, dan Pertimbangan Biaya dan Manfaat.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama kuliah kerja praktek di PT. KBP Chakra, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat dan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, diantaranya :

1) Sebaiknya dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan menggunakan software yang terupdate sehingga akan meningkatkan mutu laporan keuangan. Penggunaan sistem komputerisasi dalam pemrosesan data-data akuntansi hendaknya lebih di optimalkan dengan cara dibuat pengamanan yang lebih memadai yaitu dengan dibuatnya password yang hanya diketahui oleh pihak-pihak yang bertugas atau berwenang agar data-data akuntansi tersebut tidak mudah diakses atau di diteksi oleh pihak lain yang tidak berkepentingan. 2) Dalam pelaksanaan penyusunan laporan keuangan diperlukan ketelitian dalam


(45)

35

3) Lebih selektif dalam memutuskan pengeluaran uang dalam berbagai keperluan termasuk dalam hal pemberian kredit.

4) Meningkatkan kinerja dari tiap unit usaha agar berdampak positif terhadap PT. KBP Chakra sehingga dapat melaksanakan tujuan perusahaan yakni memajukan perusahaan dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.


(46)

(47)

(1)

yang menikmati manfaat. Manfaat mungkin juga dinikmati oleh pengguna lain disamping mereka yang menjadi tujuan informasi, misalnya penyediaan. informasi lanjutan kepada kreditor mungkin akan mengurangi biaya yang dipikul oleh suatu entitas pelaporan.


(2)

33 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan penulis terhadap Tinjauan Atas Penyusunan Laporan Laba Rugi pada PT. Kantor Bersama Perkebunan (KBP) Chakra Bandung, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam proses penyusunan laporan keuangan, PT. KBP Chakra menggunakan sistem informasi akuntansi yang ada di perusahaan. Transaksi-transaksi yang terjadi dicatat di buku kas masuk dan buku kas keluar setiap harinya. Kemudian diringkas untuk dimasukkan ke dalam jurnal setiap minggu. Akun-akun beserta nominal dari jurnal tersebut lalu diinput langsung ke komputer menggunakan program yang tersedia kemudian dapat langsung menghasilkan seluruh laporan keuangan, termasuk laba rugi.

2. Bentuk laba rugi yang disajikan oleh PT. KBP Chakra adalah laba rugi yang berbentuk Single step model bentuk laporan laba rugi yang tidak dilakukan pengelompokan pengelompokan atas pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan antara pendapatan-pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian


(3)

3. Laporan pos-pos laba rugi pada PT. KBP Chakra dapat menunjukkan posisi komponen-komponen laba rugi sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK).

4. Hambatan dalam penyusunan laporan laba rugi pada PT.KBP. Chakra menunjukan Sistem yang digunakan dalam perhitungan laba rugi masih system batch, Masih belum dilaksanakannya proses akuntansi secara sistematis, Belum adanya standar kodefikasi, dan Pertimbangan Biaya dan Manfaat.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama kuliah kerja praktek di PT. KBP Chakra, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat dan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, diantaranya :

1) Sebaiknya dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan menggunakan software yang terupdate sehingga akan meningkatkan mutu laporan keuangan. Penggunaan sistem komputerisasi dalam pemrosesan data-data akuntansi hendaknya lebih di optimalkan dengan cara dibuat pengamanan yang lebih memadai yaitu dengan dibuatnya password yang hanya diketahui oleh pihak-pihak yang bertugas atau berwenang agar data-data akuntansi tersebut tidak mudah diakses atau di diteksi oleh pihak lain yang tidak berkepentingan. 2) Dalam pelaksanaan penyusunan laporan keuangan diperlukan ketelitian dalam


(4)

35

3) Lebih selektif dalam memutuskan pengeluaran uang dalam berbagai keperluan termasuk dalam hal pemberian kredit.

4) Meningkatkan kinerja dari tiap unit usaha agar berdampak positif terhadap PT. KBP Chakra sehingga dapat melaksanakan tujuan perusahaan yakni memajukan perusahaan dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.


(5)

(6)