Analisis sistem penggunaan jaringan komputer dan internet pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat : laporan kerja praktek

(1)

ii

KATA PENGANTAR

Pujisyukur kehadirat Alloh swt atas berkat dan rahmat-Nya penulis bisa

menyelesaikan pelaksanaan praktek kerja lapangan yang dilaksanakan pada tanggal

4-30 juli 2011 bertempat di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

Barat.dengan dilaksanakannya kerja praktek ini penulis mendapatkan ilmu serta

pengalaman baik teknis maupun teoritis yang amat bermanfaat dan berguna didalam

ruang lingkup dunia kerja.

Terimakasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan laporan ini :

a. Alloh SWT, yang telah memberikan segala nikmat dan karinia-Nya.

b. Kedua Orang Tua, yang telah memberikan doa dan semangat serta dukungan

moral dan material .

c. Bpk Dr.Ir.Endang Suherman, MS. Selaku kepala Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Provinsi Jawabarat.

d.Bpk Edwin Firmantho,STP. Selaku pembimbing lapangan, pelaksana IT dan

admin Dinas Pertanian.

e.Bpk Adi, Ibu Lina, Bpk Haryoto, Bpk Wawan, Bpk Rusman dan seluruh staf

Dinas Pertanian.

f. Teman - teman kerja praktek di Dinas Pertanian yang telah bekerjasama dengan

baik.


(2)

ii

h. Bpk Dadang Munandar, SE, Msi. Selaku ketua Prodi Manajemen Informatika.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulis butuhkan demi kemujan dikemudian hari.

Akhir kata semoga Laporan Kerja Praktek ini bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, Oktober 2011


(3)

LEMBAR JUDUL

LEMBAR

PENGESAHAN... ... i

KATA

PENGANTAR...

...

ii

DAFTAR

ISI... ...

iv

DAFTAR

TABEL...

...

vii

DAFTAR

GAMBAR...

...

viii

DAFTAR

SIMBOL...

...

ix

DAFTAR

LAMPIRAN………... xii

BAB I

PENDAHULUAN………... 1

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan……… 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah………. 2

1.2.1 Identifikasi Masalah……… 2

1.2.2 Rumusan Masalah………... 2

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan………. 3

1.3.1 Maksud……… 3

1.3.3 Tujuan……….. 3

1.4.Batasan masalah……… 4

1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan………. 4

BAB II

LANDASAN

TEORI...

5

2.1.Definisi

Jaringan

Komputer...

5

2.2.Konsep

Jaringan...

5

2.2.1

Local

Area

Networks...

6

2.2.2

Metropolitan

Area Networks...

6

2.2.3

Wide

Area

Networks...

6

2.2.4

Jaringan

Peer-To-Peer...

6

2.2.5

Jaringan

Client Server...

8

2.3.Topologi... 9

2.3.1 Topologi Linear Bus...

10

2.3.2 Topologi Fisik Ring...

11

2.3.3 Topologi Fisik Star...

12

2.3.4 Topologi Fisik Mesh...

13

2.3.5 Topologi Fisik Cluster...

14

2.4.Jaringan

Wireless...

15


(4)

2.4.2 Jaringan Wireless Berbasis Infra Struktur……… 16

2.3.Struktur

Jaringan...

17

Bab III

PROFIL PERUSAHAAN...

18

3.1.Tinjauan

Umum

Perusahaan...

18

3.2.Struktur

Organisasi

Perusahaan... 23

3.3.Deskripsi

Kerja... 24

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN... 25

4.1.Analisis

Data... 25

4.2.Perancangan

Topologi

Jaringan... 32

4.3.Alat

Yang

Dianalisis...

34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 41

5.1.Kesimpulan ………. 41

5.2.Saran ………... 41


(5)

Daftar Pustaka

http://lib.unikom.ac.id

1 Oktober 2011

http://elib.unikom.ac.id

1 Oktober 2011

http://www.diperta.jabarprov.go.id

25 September 2011

http://www.wikipedia.com/topologi_jaringan

3 Oktober 2011


(6)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era ini penggunaan teknologi komputer sangat popular dimasyarakat, komputer menjadi bagian hidup yang hampir tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. komputer menjadi alat media untuk membantu manusia dalam pengerjaan tugas harian.penggunaan jaringan komputer saat ini menjadi prioritas dalam menghubungkan antara komputer satu dengan komputer lain dengan menggunakan sistem client-server.sistem ini dapat membagi jaringan internet ke setiap komputer melalui modem yang dibagi ke dalam sub-sub komputer melalui media router dan switch.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan merupakan salah satu kantor yang memiliki jumlah pemakai komputer yang banyak, komputer tersebut dibagikan menurut ruangan bagian dan kebutuhan masing-masing setiap ruangan.setiap komputer memiliki akses internet sesuai dengan kebutuhan setiap bagian.

Maka dengan demikian penulis tertarik untuk melakukan kerja praktek dan membuat laporan dengan judul “ANALISIS SISTEM PENGGUNAAN JARINGAN KOMPUTER DAN INTERNET PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWABARAT”.


(7)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Sistem penggunaan internet pada lokal area Dinas Pertanian Tanaman Pangan umumnya telah berjalan baik, tetapi setelah dianalisis ada beberapa kelemahan pada sistem tersebut.Adapun kelemahannya sebagai berikut :

1. Adanya gangguan atau disconnect saat melakukan tugas kantor yang membutuhkan akses internet.

2. Gangguan pada akses intern web, yang mana data perusahaan diupload melalui webbase.

3. Gangguan teknis dari media yang digunakan untuk akses internet.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi diatas, berikut rumusan masalahnya :

1. Bagaimana cara menangani masalah disconnect pada modem. 2. Bagaimana memperbaiki jaringan agar bisa terhubung ke webserver. 3. Pemecahan masalah dari alat media untuk mendukung jaringan komputer


(8)

3 1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan Dinas Pertanian: a. Bagi Penulis

1. Mempelajari lebih jauh penggunaan jaringan pada dunia kerja. 2. Menerapkan ilmu yang telah dipelajari diperkuliahan khususnya

matakuliah jaringan komputer. b. Bagi Perusahaan

Laporan kerja praktek ini diharapkan dapat bermanfaat bagi instansi atau dinas dimana penulis melakukan kerja praktek, sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi hal – hal yang masih perlu diperbaiki dari objek yang diteliti demi kemajuan perusahaan.

c. Bagi Pihak Lain

Penulisan laporan kerja praktek ini diharapkan dapat bermanfaat, salah satunya untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis lainnya. Khususnya bagi penulis yang akan mengambil topik yang sama.

1.3.2 Tujuan

Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan adalah untuk menganalisis masalah yang terjadi disistem penggunaan jaringan komputer Dinas Pertanian:


(9)

2. Membuat Rancangan Topologi Jaringan Komputer sebagai bentuk aliran Jaringan Komputer global Pada Jaringan Lokal Area Dinas Pertanian..

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang kami teliti hanya pada sistem penggunaan jaringan komputer dan internet.

1.5 Lokasi Dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Lokasi kerja praktek di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, yang berada di Jl.Surapati no.71 Bandung.kami ditempatkan di Sub Bagian Kepegawaian dan Umum/IT, tempatnya diruangan server.Berikut adalah jadwal kegiatan kerja prakteknya:


(10)

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Jaringan Komputer

Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama lain.

Iwan Sofana (2008, hal: 3) menyatakan bahwa jaringan komputer (computere network), adalah satu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan computer adalah sekumpulan beberapa computer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melaui media perantara. Media perantara ini biasa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari suatu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut biasa bertukar data atau berbagai perangkat keras.

2.2 Konsep Jaringan

Berdasarkan luas wilayah, tipe jaringan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1.1.1 Local Area Networks (LAN)

kumpulan komputer yang terhubung dengan jaringan pada daerah yang sempit (a small physical region), seperti sebuah gedung perkantoran. 2.1.2 Metropolitan Area Networks (MAN)


(11)

(interconnect) LAN pada sebuah daerah geografik tertentu, seperti sebuah kota.

2.1.3 Wide Area Networks (WAN)

WAN mencakup koneksi jaringan lintas dunia; sarana komunikasi pihak ke tiga (a third-party communications carrier) biasanya digunakan untuk mengirim (transmit) komunikasi antar jaringan.

Secara garis besar tipe jaringan terdiri dari dua macam, yaitu jaringan berbasis server (client server) dan jaringan berbasispeer to peer.

2.1.4 Jaringan Peer-To-Peer

Komputer pada sebuah jaringan peer-to-peer dapat berfungsi sebagai sebuah client maupun sebagai sebuah server, jaringan peer-to-peer tidak memiliki kontrol terpusat (centralized control) pada sumber daya yang terbagi (shared resources). Semua peralatan dapat membagikan sumber dayanya dengan semua komputer pada jaringan yang sama. Hubungan peer berarti tidak ada satu komputer-pun yang memiliki prioritas akses tertinggi, maupun tanggung jawab tertinggi untuk membagikan sumber daya.

Semua pengguna (user) pada jaringan peer-to-peer dapat bertindak sebagai administrator jaringan, sehingga setiap pengguna jaringan dapat mengatur hak akses sumber daya pada komputer yang digunakannya. Pengguna mungkin saja memberikan hak akses tidak terbatas (unlimited access) pada sumber daya lokal, atau memberikan ijin hanya pada sumber daya tertentu. Setiap pengguna dapat memutuskan apakah pengguna lain


(12)

dapat meng-akses sumber daya secara sederhana hanya dengan melakukan permintaan (requesting), atau harus menggunakan kunci (password).

Pada umumnya jaringan peer-to-peer terdiri dari sekumpulan komputer workstation atau sering disebut juga client yang terhubung melalui media jaringan yang sama. Komputer workstation tersebut pada umumnya tidak dirancang untuk dapat berfungsi sebagai server jaringan, sehingga unjuk kerja (performance) dari jaringan dapat dengan mudah menjadi sangat lamban pada saat banyak pengguna yang mencoba meng-akses sumber daya pada beberapa komputer atau peralatan lainnya.

Selain itu jika sebuah komputer sedang di akses sumber dayanya oleh pengguna lainnya melalui jaringan, maka pengguna pada komputer tersebut akan merasakan penurunan unjuk kerja (performance) dari komputer yang sedang digunakannya.

Pada sebuah jaringan peer-to-peer tidaklah mudah untuk mengorgranisasi data yang ada, karena setiap komputer dapat berfungsi sebagai server. Hal ini menyulitkan pengguna untuk selalu mengetahui informasi yang dicari berada pada komputer yang mana. Jika setiap 10 pengguna bertanggung jawab pada sebuah kumpulan dokumen, salah seorang dari mereka mungkin harus meng-akses ke 10 komputer untuk mencari file tertentu.

Untuk memasang (install) jaringan peer-to-peer termasuk mudah dan murah. Jaringan peer-to-peer umumnya hanya membutuhkan sebuah sistem operasi seperti: Ms. Windows 95 atau Windows for Workgroups,


(13)

pada komputer yang memiliki kartu jaringan (NIC=Network Interface Card) dan media jaringan yang sama. Begitu komputer terhubung, pengguna dapat segera membagikan informasi dan sumber dayanya.

2.1.4 Jaringan Client/Server

Client/Server biasa di deskripsikan sebagai “network servers” atau “server-based”. Sebagai definisi sederhana sebuah server adalah sebuah mesin (komputer) yang hanya berfungsi untuk melayani atau menjawab (dengan kata lain me-respond) permintaan client.

Sebuah server biasanya sangat jarang dioperasikan secara langsung oleh manusia. Sebuah server dioperasikan oleh seorang administrator hanya pada saat: pemasangan (install) sistem operasi atau penambahan aplikasi perangkat lunak (software), meng-konfigurasi (configure), atau mengatur fasilitas layanan-nya (manage its services).

Pada umumnya, sebuah server adalah sebuah kombinasi dari perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) khusus, yang menyediakan layanan-layanan (services) pada sebuah jaringan kepada komputer-komputer lainnya (workstations) atau untuk proses lainnya. Jaringan berbasis-server (server-based) bertumpu pada komputer yang memiliki fungsi khusus (special-purpose komputers) disebut server yang menyediakan tempat penyimpanan terpusat (centralized repositories) untuk sumber daya jaringan, berikut keamanan dan pengaturan hak akses terpusat dalam perusahaan (incorporate centralized security and control


(14)

access).

Sebuah komputer server umumnya memiliki processor atau CPU yang kencang, memori yang cukup besar, harddisk yang berkapasitas besar, dan peralatan tambahan seperti tape drives dan CD-ROM, jika dibandingkan dengan komputer client atau workstation. Server dirancang untuk memproses banyak permintaan (multiple requests) pada sumber daya yang dibagi secara cepat dan efisien.

Server biasanya hanya-untuk (dedicated) melayani (servicing) permintaan client jaringan. Sebuah server seharusnya di letak-kan pada lokasi khusus dan aman (misal: ruangan kontrol akses yang terpisah dari akses umum area kantor), karena bagaimanapun keamanan fisik dalam hal meng-akses server adalah sebuah kunci penting dalam keamanan jaringan. Jaringan berbasis server selalu menyediakan verifikasi terpusat (centralized verifications) pada user accounts dan passwords.

2.3 Topologi

Topologi adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan bagaimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Secara umum, topologi dibedakan menjadi dua jenis yaitu topologi fisik dan topologi logika. Topologi fisik menguraikan layout aktual dari perangkat keras jaringan, sedangkan topologi logika menguraikan perilaku komputer pada jaringan, dari sudut pandang operator manusianya.


(15)

2.3.1 Topologi Fisik Linear Bus

Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada mediumtransmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lain. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan ditetapkan sebagai file server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk penyebaran file data, dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi.

Topologi ini digunakan pada jaringan area lokal dan untuk jaringan banyak titik untuk jarak yang relatif pendek. Kelebihan dari model ini adalah bahwa untuk memfungsikan jaringan tidak setiap komputer perlu dijalankan dan apabila ada terminal-terminal tambahan dapat dihubungkan ke jaringan tanpa harus mengkonfigurasi ulang jaringannya. Karena setiap lintas informasi hanya digunakan satu kabel saja, maka kinerjanya kadang agak lambat.


(16)

Gambar 2.3.1 Topologi Bus

Sumberhttp://www.wikipedia.com/topologi_jaringan_bus

2.3.2 Topologi Fisik Ring

Topologi ini serupa dengan linear bus, kecuali simpul terhubung dalam suatu lingkaran dengan menggunakan segmen kabel. Dalam layout ini, tiap simpul secara fisik terhubung hanya ke dua simpul lain. Masing-masing simpul mengirim informasi ke simpul berikutnya, hingga tiba di sasaran yang dituju. Kinerja pada sistem ini dapat lebih cepat sebab tiap bagian dari sistem pengkabelan hanya menangani aliran data antara dua mesin. Jenis topologi ini dapat dijumpai dalam jaringan peer-to-peer, dimana tiap mesin mengelola pemrosesan informasi maupun penyebaran file data. Kelebihan dari topologi model ring adalah kinerjanya dapat lebih cepat, sedangkan kekurangannya adalah untuk mengaktifkan jaringan, harus menghidupkan semua komputer.

Workstation

Workstation

Workstation

Workstation


(17)

Gambar 2.3.2 Topologi Ring

Sumberhttp://www.wikipedia.com/topologi_jaringan_ring

2.3.3 Topologi Fisik Star

Tiap terminal terhubung ke sebuah titik pusat (server) oleh suatu sirkuit terpisah dan semua sambungan antar terminal dihubungkan oleh hub. Topologi ini memiliki keunggulan dalam hal minimalnya lintas data sepanjang kabel (hanya terminal ke-server), sehingga dapat dicapai kinerja yang optimal. Tetapi karena satu mesin harus mengkoordinir seluruh komunikasi data, berarti topologi ini memerlukan file server yang sangat ampuh (dan mahal), plus kabel tambahan.

W o r k s t a t i o n

W o r k s t a t i o n W o r k s t a t i o n


(18)

Workstation

Workstation

Workstation

Workstation Workstation

Hub

Gambar 2.3.3 Topologi Star

Sumberhttp://www.wikipedia.com/topologi_jaringan_star

2.3.4 Topologi Fisik Mesh

Topologi ini mempunyai sejumlah simpul dimana setiap simpulnya tersambung secara total dengan simpul-simpul yang lain, sehingga hubungan dari satu simpul ke simpul yang lain dapat melewati sejumlah jalur. Keuntungan dari model ini adlah berkurangnya efek kegagalan persambungan jalur dan kadang terjadinya congestion (kemacetan) sambungan ke simpul tujuan. Sedangkan kerugian dai model ini adalah munculnya tunda pengiriman, serta mahalnya biaya persambungan, sehingga simpul-simpul pada model ini tidak disambungkan secara menyeluruh.


(19)

Workstation

Workstation Workstation

Workstation Workstation

Workstation

Gambar 2.3.4 Topologi Mesh

Sumberhttp://www.wikipedia.com/topologi_jaringan_mesh

2.3.5 Topologi FisikCluster(Pohon)

Topologi model ini menggunakan sebuah komputer yang dihubungkan oleh jalur empat kawat ke titik cabang yang disebut cluster controller yang sesuai untuk rangkaian pertukaran telepon. Cluster controller memisahkan jalur menjadi dua atau lebih cabang dan setiap cabang dipisahkan menjadi dua atau lebih cabang oleh cluster controller yang lain dan seterusnya sampai dicapai maksimum dua belas cabang. Diperlukan sebuah modem pada ujung komputer pada jalur utama dan sebuah modem pada ujung terminal pada setiap cabang.


(20)

Gambar 2.3.5 Topologi Cluster

Sumberhttp://www.wikipedia.com/topologi_cluster

2.4 Jaringan Wireless

“Jaringanwireless adalah jaringan nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya”. Teknologi jaringan saat ini telah berkembang dengan pesat. Berbagai macam teknologi telah dikembangkan untuk membantu manusia dalam berkomunikasi.Salah satunya adalah jaringan wireless, di mana jaringan ini dapat di access oleh siapa saja lewat transmisi gelombang radio.

Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (WAP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal. Wireless access point dan wireless router hanya berbeda cara setting saja. Dimana WAP tidak dapat membagikan DHCP dan sebaliknya wireless router dapat membagikan DHCP kepada usernya.

“Secara umum terdapat dua jenis configurasi jaringan wireless, yakni : wireless berbasis Ad-hoc dan yang lainnya wireless berbasis Infrastruktur.


(21)

2.4.1 Jaringan Wireless Berbasis AD-hoc

Pada jaringan ini, komunikasi antara satu perangkat komputer satu dengan yang laindilakukan secara spontan atau langsung tanpa melalui konfigurasi tertentu selama sinyal access point dapat diterima dengan baik oleh perangkat-perangkat di dalam jaringan ini.

Gambar 2.4.1 Jaringan Wireless Berbasis AD-hoc Sumberhttp://www.wikipedia.com/wireless_adhoc

2.4.2 Jaringan Wireless Berbasis Infrastruktur

Pada hal ini, lebih dari satu access point menghubungkan jaringan wireless melalui jaringan berbasis kabel.Jadi pada jenis jaringan ini, untuk melayani perangkat komputer didalam jaringannya. Maka access point memerlukan koneksi kejaringan berbasis kabel terlebih dahulu .


(22)

Gambar 2.3.8 Jaringan Wireless Berbasis Infrastruktur Sumberhttp://www.wikipedia.com/wireless_infrastruktur

2.4 Struktur Jaringan

Pada Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dibangun rancangan jaringan wireless access point yang berbasis infrastruktur. Dimana radio pemancar wireless memerlukan kabel untuk terhubung dengan modem .

Gambar 2.4.1 Struktur Jaringan Global


(23)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

1.1 Analisis Data Spesifikasi Komputer Client Dinas Pertanian

Pada gedung dinas pertanian terdapat 2 Lantai kerja, yakni lantai 1 dan lantai 2. setiap komputer diposisikan menurut ruangan.ruangan yang berada dilantai 1 diantaranya : ruangan sekretariat, ruangan program, ruangan pangan, ruangan horti, ruangan perlengkapan dan ruangan arsip. Sedangkan ruangan yang berada dilantai 2 diantaranya : ruangan perpustakaan, ruangan keuangan, ruangan sumber daya, ruangan bina usaha, ruang kepegawaian dan ruangan server.

Berikut ini adalah hasil analisis data spesifikasi komputer client pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan, pada gedung lantai 1 dan 2:


(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

4.3 Alat yang dianalisis 4.3.1 Modem DSL

DSL (Digital Subscriber Line) merupakan hardware untuk high speed data transmission service melalui jaringan kabel telepon local yang umum digunakan untuk komunikasi jaringan computer ke internet.Komputer akan mengirimkan data ke ditigital menjadi analaog melalui DSL modem.Komputer bisa tersambung ke internet menggunakan kabel telepon seperti halnya kita mengunakan kabel telepon untuk berkomunikasi melaui suara.

Ada tiga macam modem DSL : 1. ADSL (Asymmetric DSL)

2. IDSL (ISDN DSL) 3. SDSL (Symmentric DSL

Dan pada Dinas Pertanian mengunakan Type modem DSL yang ADSL dimana ADSL merupakan media komunikasi berkecepatan tinngi. Anda dapat mengunakan modem ADSL untul download ataupun melakukan upload data dengan kecepatan hingga mencapai 8Mbps. Modem ini dapat bekerja dengan baik apabila jarak kabel mencapai 4 Km.Modem ADSL juga sering disebut sebagai Glite yang mempunyai fungsi dan kegunaan yang sama ,Gline hanya mempunyai batas maksimal kecepatan download 1.5 Mbps dan upload 512 Kbps. Berikut ini contoh gambar Modem DSL type ADSL.


(32)

Gambar 4.3.1 Modem DSL

Gambar diatas merupakan salah satu jenis modem DSL dari prolink, dimana pada Dinas Pertanian menggunakan jenis modem DSL yang sama. Dalam hal ini kita harus melakukan setting pada modem tersebut. Untuk melakukan setting ini, pertama-tama kita masuk ke browser, dengan mengetikan ip modem DSL yang digunakan pada kolom navigasinya. Biasanya ip ini kita dapat pada buku panduan yang ada, dalam hal ini ip modem pada Dinas Pertanian adalah : 192.168.1.1. ini merupakan ip untuk masuk ke sistem modemnya . Setelah itu akan muncul kotak dialog meminta uasername dan password, untuk pertama kali kita dapat mengosongkan username dan passwordnya .


(33)

4.3.2 Switch dan HUB

Hub merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI layer 1, Physical Layer. Sehingga hub hanya bekerja sebagai penyambung saja, dan hanya menguatkan sinyal di kabel UTP. Karena sifatnya ini, hub tak ubahnya seperti repeater dengan banyak port. Hub tidak mengenal MAC addressing (physical addressing), sehingga tidak bisa memilah data yang harus ditransmisikan, sehingga collision tidak bisa dihindari pada metode kerja hub ini. Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2, Data Link Layer. Meski bentuknya serupa dengan hub, kita tidak sebaiknya menyebutnya dengan istilah switch hub. Switch bukanlah hub. Switch menggunakan MAC Address untuk memilah paket data mana yang akan diteruskan ke port mana. Sekali ada perangkat yang terhubung melalui port tertentu, dia akan mencatatnya pada MAC Address table di memorynya, sehingga punya "ingatan" sederhana untuk meneruskan paket data ke port yang sesuai saja, dan tidak membabi buta layaknya hub. Collision masih mungkin terjadi, namun sudah diminimalisir. Adapun contoh gambar dari HUB ini sebagai berikut :


(34)

Gambar 4.3.2 HUB

4.3.3 Kabel Jaringan Dan Konektor RJ45

Kabel jaringan dibutuhkan untuk menghubungkan antar modem DSL dengan HUB selanjutnya terhubung dengan radio wireless access point. Secara umum dalam perancangan jaringan semacam ini banyak digunakan kabel UTP ,dimana pada Dinas Pertanian juga mengunakan kabel yang sama .Dengan conector RJ 45 sebagai penghubungnya.

Kabel UTP ( Unshielded Twisted Pair )

Kabel UTP adalah salah satu kabel jaringan yang bnyak digunakan untuk membangun sebuah rancangan jaringan komputer baik dalam skala besar maupun kecil. Adapun karakteristik dari kabel UTP adalah sebagai berikut :

1. Kabel twisted pair adalah kabel-kabel yang disusun berpasangan dan di twist satu sama lain.

2. Untuk kabel jenis UTP, terdiri atas empat pasang (delapan buah kabel).


(35)

3. Kabel UTP kategori 3, dapat melewatkan data dengan bandwith sampai 10 Mbps.

4. Kabel UTP kategori 5, dapat melewatkan data dengan bandwith sampai 100 Mbps.

5. Hanya dapat melewatkan satu channel data (baseband), karena itu dibutuhkan konsentrator untuk menghubungkan satu node dengan node yang lain. Konsentrator yang digunakan biasanya berupa HUB atau SWITCH. Panjang kabel maksimum adalah 100 meter.

Kabel ini tersusun dari delapan buah kabel yang mempunyai warna yang berbeda.Adapun warna kabel yang membentuk kabel UTP ini secara utuh antara lain : putih biru, biru, putih orange, orange, putih hijau, hijau, putih coklat, coklat. Gambar 4.3.3 merupakan gambaran umum dari kabel UTP yang sering digunakan .Dan konektornya menggunakan konektor RJ45 seprti pada gambar 4.3.3.


(36)

Gambar 4.3.4 Kabel UTP

Ada dua type configurasi dari kabel UTP yang terkoneksi dengan konektor RJ45 antara lain :

a. Kabel UTP dengan type configurasi straight

Pada type cofigurasi ini tiap ujung dari kabel terdiri susunan warna kabel sebagai berikut: Putih orange Orange Putih hijau Biru Putih biru Hijau Putih coklat Coklat Putih orange Orange Putih hijau Biru Putih biru Hijau Putih coklat Coklat


(37)

b. Kabel UTP dengan type configurasi cross

Pada kabel UTP dengan type konfigurasi cross ini berbeda dengan type configurasi straight ,dimana ujung yang satu dari kabel UTP berbeda susunan warna dari kabel penyusunya dengan ujung lainnya .Dimana terdapat beerapa warna yang bertukar posisi dari posisi yang berada pada ujung kabel lainnya. Putih orange Orange Putih hijau Biru Putih biru Hijau Putih coklat Coklat Putih Hijau Hijau Putih Orange Biru Putih biru Orange Putih coklat Coklat


(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis yang sudah dilakukan penulis dapat menyimpulkan :

1. Jaringan komputer pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan sudah terorganisir dengan baik, dengan dilakukannya pendataan spesifikasi komputer dan jaringan memudahkan untuk trobleshooting.

2. Penggambaran Jaringan komputer sudah dibuat dalam bentuk topologi jaringan sesuai dengan komputer yang sudah terpasang pada setiap ruangan.

3. Peralatan yang diterapkan pada jaringan sudah lengkap sesuai dengan jumlah komputer yang terpasang, antara lain modem,router,kabel LAN,switch,access point.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pengamatan penelitian penulis memberi saran sebagai berikut: 1. Dari segi peralatan, masih belum memiliki cadangan perangkat keras, jadi

harus memiliki cadangan peralatan keras seperti modem,router,kabel LAN,switch,access point.jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan.

2. Diperlukannya pemeliharaan jaringan berkala, untuk memudahkan mengatasi troble shooting.


(1)

4.3.2 Switch dan HUB

Hub merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI layer 1, Physical Layer. Sehingga hub hanya bekerja sebagai penyambung saja, dan hanya menguatkan sinyal di kabel UTP. Karena sifatnya ini, hub tak ubahnya seperti repeater dengan banyak port. Hub tidak mengenal MAC addressing (physical addressing), sehingga tidak bisa memilah data yang harus ditransmisikan, sehingga collision tidak bisa dihindari pada metode kerja hub ini. Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2, Data Link Layer. Meski bentuknya serupa dengan hub, kita tidak sebaiknya menyebutnya dengan istilah switch hub. Switch bukanlah hub. Switch menggunakan MAC Address untuk memilah paket data mana yang akan diteruskan ke port mana. Sekali ada perangkat yang terhubung melalui port tertentu, dia akan mencatatnya pada MAC Address table di memorynya, sehingga punya "ingatan" sederhana untuk meneruskan paket data ke port yang sesuai saja, dan tidak membabi buta layaknya hub. Collision masih mungkin terjadi, namun sudah diminimalisir. Adapun contoh gambar dari HUB ini sebagai berikut :


(2)

Gambar 4.3.2 HUB

4.3.3 Kabel Jaringan Dan Konektor RJ45

Kabel jaringan dibutuhkan untuk menghubungkan antar modem DSL dengan HUB selanjutnya terhubung dengan radio wireless access point. Secara umum dalam perancangan jaringan semacam ini banyak digunakan kabel UTP ,dimana pada Dinas Pertanian juga mengunakan kabel yang sama .Dengan conector RJ 45 sebagai penghubungnya.

Kabel UTP ( Unshielded Twisted Pair )

Kabel UTP adalah salah satu kabel jaringan yang bnyak digunakan untuk membangun sebuah rancangan jaringan komputer baik dalam skala besar maupun kecil. Adapun karakteristik dari kabel UTP adalah sebagai berikut :

1. Kabel twisted pair adalah kabel-kabel yang disusun berpasangan dan di twist satu sama lain.

2. Untuk kabel jenis UTP, terdiri atas empat pasang (delapan buah kabel).


(3)

3. Kabel UTP kategori 3, dapat melewatkan data dengan bandwith sampai 10 Mbps.

4. Kabel UTP kategori 5, dapat melewatkan data dengan bandwith sampai 100 Mbps.

5. Hanya dapat melewatkan satu channel data (baseband), karena itu dibutuhkan konsentrator untuk menghubungkan satu node dengan node yang lain. Konsentrator yang digunakan biasanya berupa HUB atau SWITCH. Panjang kabel maksimum adalah 100 meter.

Kabel ini tersusun dari delapan buah kabel yang mempunyai warna yang berbeda.Adapun warna kabel yang membentuk kabel UTP ini secara utuh antara lain : putih biru, biru, putih orange, orange, putih hijau, hijau, putih coklat, coklat. Gambar 4.3.3 merupakan gambaran umum dari kabel UTP yang sering digunakan .Dan konektornya menggunakan konektor RJ45 seprti pada gambar 4.3.3.


(4)

Gambar 4.3.4 Kabel UTP

Ada dua type configurasi dari kabel UTP yang terkoneksi dengan konektor RJ45 antara lain :

a. Kabel UTP dengan type configurasi straight

Pada type cofigurasi ini tiap ujung dari kabel terdiri susunan warna kabel sebagai berikut:

Putih orange Orange Putih hijau Biru Putih biru Hijau Putih coklat Coklat

Putih orange Orange Putih hijau Biru Putih biru Hijau Putih coklat Coklat


(5)

b. Kabel UTP dengan type configurasi cross

Pada kabel UTP dengan type konfigurasi cross ini berbeda dengan type configurasi straight ,dimana ujung yang satu dari kabel UTP berbeda susunan warna dari kabel penyusunya dengan ujung lainnya .Dimana terdapat beerapa warna yang bertukar posisi dari posisi yang berada pada ujung kabel lainnya. Putih orange

Orange Putih hijau Biru Putih biru Hijau Putih coklat Coklat

Putih Hijau Hijau

Putih Orange Biru

Putih biru Orange Putih coklat Coklat


(6)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis yang sudah dilakukan penulis dapat menyimpulkan :

1. Jaringan komputer pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan sudah terorganisir dengan baik, dengan dilakukannya pendataan spesifikasi komputer dan jaringan memudahkan untuk trobleshooting.

2. Penggambaran Jaringan komputer sudah dibuat dalam bentuk topologi jaringan sesuai dengan komputer yang sudah terpasang pada setiap ruangan.

3. Peralatan yang diterapkan pada jaringan sudah lengkap sesuai dengan jumlah komputer yang terpasang, antara lain modem,router,kabel LAN,switch,access point.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pengamatan penelitian penulis memberi saran sebagai berikut: 1. Dari segi peralatan, masih belum memiliki cadangan perangkat keras, jadi

harus memiliki cadangan peralatan keras seperti modem,router,kabel LAN,switch,access point.jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan.

2. Diperlukannya pemeliharaan jaringan berkala, untuk memudahkan mengatasi troble shooting.