95 dimana:
H
i,j
= nilai akhir sesudah dilakukan operasi pengambangan C
i,j
= nilai skala keabuan hasil pengontrasan K
1
dan K
2
= konstanta pengambangan
R1 Jika
Maka
R2 Jika
Maka
R3 Jika
Maka
R4 Jika
Maka
R5 Jika
Maka
R6 Jika
Maka
Jika Maka
Jika Maka
R7 R8
Gambar 3 Aturan Fuzzy
3. Perancangan Sistem
Perancangan sistem dibutuhkan untuk membantu proses pengembangan dan untuk dokumentasi perangkat lunak sistem. Pada perancangan sistem ini, akan
diuraikan mengenai elemen-elemen pengembangan sistem yang digunakan, yaitu Data Flow Diagram DFDDiagram Alir Data DAD yang merupakan sebuah
teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. DFD dapat dipartisi ke dalam
tingkat-tingkat yang merepresentasikan aliran informasi yang bertambah. DFD memberikan suatu mekanisme bagi pemodelan fungsional dan pemodelan aliran
informasi.
Pada DFD level 1 sistem deteksi tepi kanker ini, hanya terdapat satu entitas yaitu expert user dan terdapat lima proses yaitu proses grayscale, proses fuzzifikasi
Penerapan Logika Fuzzy Kurniawan, dkk.
96 Jurnal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 6. No. 1, Februari 2009: 1-100
nilai selisih dan min-max, proses contrast, proses threshold, dan proses visualisasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.
EXPERT USER
inputan citra
Grayscale Fuzzifikasi
Nilai selisih dan Min-
Max Contrast
Threshold
hasil deteksi tepi
Visualisasi
1 2
3
5
hasil fuzzifikasi
hasil grayscale
hasil contrast
hasil threshold
4
hasil grayscale
hasil contrast
hasil fuzzifikasi
Gambar 4 DFD Level 1 CAD Kanker Payudara
Dari flowchart pada Gambar 5 dapat dijelaskan mengenai alur algoritma deteksi tepi menggunakan aturan Fuzzy seperti berikut:
Sebagai inputan diperlukan sebuah citra X-Ray yang didiagnosis kanker payudara. 1. Citra asli yang digunakan merupakan citra warna yang diubah menjadi citra
skala keabuan delapan bit grayscale dengan perhitungan R+G+B3. 2. Tepi dideteksi dengan membandingkan nilai keabuan sebuah titik terhadap titik
tetangganya. Derajat keanggotaan tepi merupakan selisih sebuah titik dengan titik tetangganya. Dalam aplikasi ini setiap titik memiliki delapan titik tetangga
yang membentuk matriks 3x3. Hasil operasi tersebut menghasilkan nilai 0-255 dengan pusat konsentrasi berada di sekitar nilai 127,5.
3. Setelah itu untuk mendeteksi tepi dipergunakan delapan aturan fuzzy sederhana. Derajat tepi setiap titik dihitung dengan mencari nilai minimum di antara tiga titik
di sekitarnya yang terletak di sudut kiri atas, kiri bawah, kanan atas, kanan bawah, horizontal atas, horizontal bawah, vertikal kiri, dan vertikal kanan.
Sesudah mencari nilai minimum dari tiga titik di sekitarnya, dilakukan operasi untuk mencari nilai maksimum dari kedelapan hasil yang didapatkan. Nilai ini
dipakai sebagai nilai hasil fuzzifikasi.
4. Untuk memperbaiki hasil yang didapatkan dilakukan operasi pengontrasan dilakukan menurut persamaan: Ci, j = Kµ
i,j
- P + P 5. Setelah dikontraskan, untuk lebih memperjelas hasil yang diperoleh, dilakukan
operasi pengambangan threshold. Tujuan operasi threshold ini untuk mendapatkan citra biner. Operasi threshold dilakukan menurut persamaan:
H
i,j
=
2 1
jika ,
1
2
C atau
1
C jika
, K
i,j C
K K
i,j K
i,j
97
Citra X-Ray Kanker Citra diubah menjadi
grayscale 8 bit R+G+B 3
Dicari selisih nilai maksimal dari setiap titik
piksel tetangga
Pengontrasan citra Ci, j = Kµ
i,j
- P + P Dicari nilai maksimal
dari minimal titik piksel tetangga
Threshold
H
i,j
=
2
1 jika
, 1
2 C
atau 1
C jika
, K
i,j C
K K
i,j K
i,j Mulai
Selesai
Gambar 5 Flowchart Proses CAD Kanker Payudara
4. Implementasi dan Analisa Sistem