10
memerlukan ruang gerak bebas dan kemudahan pencapaian dalam pengoperasian komputer.
Lain lagi untuk diaain almari pakaian, perlu tempat untuk; pakaian- pakaian yang dilipat, pakaian yang perlu digantung, dan penyimpanan benda
berharga. Alami pakaian harus diberi daun pintu sebagai penutup agar pakaian tidak kotor karena debu. Tinggi, tebal, dan lebar almari menyesuaikan ukuran
pakaian dan bahan yang akan disimpan dalam almari tersebut. Penggunaan bahan dari multiplek untuk pembuatan almari pada bagian bawah yang
berhubungan dengan lantai harus diberikan landasan agar tidak mudah rusak atau lapuk.
d. Dimensi Mebel
Penentuan dimensi mebel berdasarkan pada dimensi dan proporsi manusia agar supaya memenuhi persyaratan ergonomis. Untuk mebel yang
dipergunakan sebagai sarana meletakkan menempatkan benda-benda penunjang aktivitas manusia ditentukan berdasarkan dimensi dan tata letak
saran tersebut televisi, komputer, almari pakaian, almari dapur, kursi dan meja tamu, kursi teras, dan sebagainya.
e. Konstruksi Sambungan Mebel
Terdapat dua macam konstruksi sambungan mebel, yaitu sebagai berikut: 1 sambungan yang berfungsi sebagai konstruksi penahan beban
struktural, dan 2 sambungan yang berfungsi sebagai pengikat dan pembentuk model non struktural.
Contoh sambungan yang berfungsi sebagai konstruksi penahan beban struktural yaitu sambungan rangka untuk almari, meja, kursi, dan sebagainya
11
digunakan jenis sambungan lubang dan pen atau pasak. Sedangkan, sambungan yang berfungsi sebagai pengikat dan pembentuk model non
struktural dapat menggunakan sambungan ringan, misalnya sambungan ekor burung, sambungan bingkai, dowel, isian papan lapir, dan sebagainya.
Alat-alat penyambung lain berupa besi untuk keperluan packing, bongkar pasang misalnya baut dan sekrup, sekrup knockdown, dan lain-lain.
Kelengkapan lain dalam mendisain mebel adalah alat penggantung dan pengunci serta model-model asesoris hiasan. Contoh alat pengantung
misalnya model engsel kupu-kupu, engsel harmonika, dan engsel sendok. Model handel untuk pegangan serta baut dan mur, sekrup knockdown.
f. Penampilan Tekstur pada Mebel
Bahan dan tekstur memiliki hubungan yang sangat erat, bahan akan mudah dikenal melalui tekturnya. Dari beberapa bahan yang dipergunakan
untuk membuat mebel akan menampilkan kesan-kesan tertentu.
1 Kesan Alami
Kayu yang masif pada umumnya dipergunakan untuk membuat kerangka mebel seperti kursi, meja, almari, tempat tidur, dan sebagainya.
Tekstur kayu udah dikenal terutama kayu yang memiliki tekstur indah pada bagian seratnya seperti kayu jati, sonokeling, mahoni, dan sebagainya.
Penggunaan kayu lapis dengan penampilan serat jati dimaksudkan untuk menampilkan kesan alami dan mahal. Mebel yang menggunakan kayu lapis
bertekstur indah perlu diperhatikan posisi teksturnya, terutama pada pemotongan bahan di samping harus ekonomis dalam pemakaian bahan.
12
Bahan lain seperti rotan dan bambu hampir mempunyai kesamaan fungsi. Untuk rotan yang mempunyai batang dengan diameter besar biasanya
digunakan sebagai kerangka mebel. Sedangkan, kulit batang yang kecil dipakai sebagai lilitan atau dibuat anyaman. Demikian juga, untuk bambu, yang masih
utuh dan bulat digunakan untuk kerangka, sedangkan kult bambu dipakai sebagai lilitan atau dipakai untuk anyaman. Kedua bahan mebel ini akan
menampilkan kesan alami, ringan dan tradisional.
2 Kesan Modern
Bahan logam dan kaca mudah dikenal terutama dengan lapisan yang dipergunakan seperti stainless steel, besi yang dicat, aluminium, dan
sebagainya. Kesan yang timbul akan tampak modern, sederhana, kuat, dan sedikit formal. Kaca dipergunakan sebagai alas ataupun asesoris untuk perabot
logam, kesan yang ditampilkan dari tekstur kaca akan tampak halus dan transparan.
Bahan dari tekstil dan sintetis dipergunakan untuk penutup jok pada kursi maupun alas tempat tidur. Motif teksturnya ada yang halus, kasar, berlipat,
bergaris, ataupun berbulu seperti kain wool.
2. Teknik Finishing Mebel Kayu