Asal Kejadian Manusia Pandangan Umum tentang Manusia

16 Konsep Manusia dan Agama َﻳ اﻮُﺑَﺮْﺷاَو اﻮُﻠُﻛَو ٍﺪِﺠْﺴَﻣ ﻞُﻛ َﺪْﻨِﻋ ْﻢُﻜَﺘَﻨﻳِز اوُﺬُﺧ َمَداَء ِﲏَﺑﺎ ﻮُﻓِﺮْﺴُﺗ َﻻَو آ ﺐُِﳛ َﻻ ُﻪﻧِإ َﲔِﻓِﺮْﺴُﻤْﻟا فاﺮﻋﻷا : ٣١ Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” QS. al-A’raf [7]: 31. Sedang kata dzurriyati Adam hanya disebut sekali, yakni dalam surat Maryam 19: 58: َﻟوُأ ُﷲا َﻢَﻌْـﻧَأ َﻦﻳِﺬﻟا َﻚِﺌ ا َﻦِﻣ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ َمَداَء ِﺔﻳرُذ ْﻦِﻣ َﲔﻴِﺒﻨﻟ ... ﱘﺮﻣ : ٥٨ Artinya: “Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam.” QS. Maryam [19]: 58.

b. Asal Kejadian Manusia

Al-Quran tidak membicarakan proses kejadian manusia secara detail, sebagaimana yang dijelaskan oleh ilmu biologi atau ilmu kedokteran. Namun demikian, al-Quran memberikan isyarat mengenai asal kejadian manusia yang tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan, khususnya biologi. Mengenai asal kejadian manusia ini, al-Quran menjelaskan melalui beberapa ayatnya yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Al-Quran menegaskan bahwa manusia pertama adalah Adam a.s. Allah menciptakan Adam a.s. melalui proses yang unik dan berbeda dengan manusia-manusia lainnya. Allah dengan sifat Maha Kuasa-Nya menciptakan Adam dari tanah turab dan hanya dengan firman-Nya: “kun fayakun” yang berarti jadilah, maka jadilah ia. Allah Swt. berfirman: نِإ ِﷲا َﺪْﻨِﻋ ﻰَﺴﻴِﻋ َﻞَﺜَﻣ ﺎَﻗ ُﰒ ٍباَﺮُـﺗ ْﻦِﻣ ُﻪَﻘَﻠَﺧ َمَداَء ِﻞَﺜَﻤَﻛ ُنﻮُﻜَﻴَـﻓ ْﻦُﻛ ُﻪَﻟ َل ناﺮﻤﻋ لآ : ٥٩ . Artinya: “Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi AllAh, adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah Konsep Manusia dan Agama 17 berfirman kepadanya: Jadilah seorang manusia, maka jadilah dia.” QS. Ali ‘Imran [3]: 59. 2 Manusia yang lain selain Adam atau keturunan Adam diciptakan oleh Allah dari saripati tanah, yang berproses menjadi sperma nuthfah, segumpal darah ‘alaqah, segumpal daging mudghah, tulang belulang ‘izham, hingga menjadi janin khalqan akhar. Firman Allah Swt. dalam surat al-Mu’minun 23: 12-14: ٍﲔِﻃ ْﻦِﻣ ٍﺔَﻟ َﻼُﺳ ْﻦِﻣ َنﺎَﺴْﻧِْﻹا ﺎَﻨْﻘَﻠَﺧ ْﺪَﻘَﻟَو . ٍﲔِﻜَﻣ ٍراَﺮَـﻗ ِﰲ ًﺔَﻔْﻄُﻧ ُﻩﺎَﻨْﻠَﻌَﺟ ُﰒ . ُﰒ ﺎَﻧْﻮَﺴَﻜَﻓ ﺎًﻣﺎَﻈِﻋ َﺔَﻐْﻀُﻤْﻟا ﺎَﻨْﻘَﻠَﺨَﻓ ًﺔَﻐْﻀُﻣ َﺔَﻘَﻠَﻌْﻟا ﺎَﻨْﻘَﻠَﺨَﻓ ًﺔَﻘَﻠَﻋ َﺔَﻔْﻄﻨﻟا ﺎَﻨْﻘَﻠَﺧ َﻧْﺄَﺸْﻧَأ ُﰒ ﺎًﻤَْﳊ َمﺎَﻈِﻌْﻟا ْﻠَﺧ ُﻩﺎ ُﷲا َكَرﺎَﺒَﺘَـﻓ َﺮَﺧاَء ﺎًﻘ َﲔِﻘِﻟﺎَْﳋا ُﻦَﺴْﺣَأ نﻮﻨﻣﺆﳌا : ١٢ - ١٤ Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati berasal dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh rahim. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang Paling Baik.” QS. al-Mu’minun [23]: 12-14. 3 Proses manusia selanjutnya dijelaskan, mulai dalam kandungan manusia dibekali ruh kemudian potensi pendengaran, penglihatan, dan hati. Dalam al- Quran surat al-Sajdah 32: 9 Allah Swt. berfirman: ﺎَﻣ ًﻼﻴِﻠَﻗ َةَﺪِﺌْﻓَْﻷاَو َرﺎَﺼْﺑَْﻷاَو َﻊْﻤﺴﻟا ُﻢُﻜَﻟ َﻞَﻌَﺟَو ِﻪِﺣوُر ْﻦِﻣ ِﻪﻴِﻓ َﺦَﻔَـﻧَو ُﻩاﻮَﺳ ُﰒ َنوُﺮُﻜْﺸَﺗ ةﺪﺠﺴﻟا : ٩ Artinya: “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh ciptaan-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati; tetapi kamu sedikit sekali bersyukur.” QS. al-Sajdah [32]: 9. 18 Konsep Manusia dan Agama Setelah sempurna proses kejadiannya kemudian Allah mengeluarkannya menjadi bayi, tumbuh menjadi dewasa, hingga dimatikan. Allah Swt. berfirman dalam QS. al-Hajj 22: 5: َﻳﺂ ْﻦِﻣ ُﰒ ٍباَﺮُـﺗ ْﻦِﻣ ْﻢُﻛﺎَﻨْﻘَﻠَﺧ ﺎﻧِﺈَﻓ ِﺚْﻌَـﺒْﻟا َﻦِﻣ ٍﺐْﻳَر ِﰲ ْﻢُﺘْﻨُﻛ ْنِإ ُسﺎﻨﻟا ﺎَﻬـﻳَأ ُﻧَو ْﻢُﻜَﻟ َﲔَـﺒُﻨِﻟ ٍﺔَﻘﻠَُﳐ ِْﲑَﻏَو ٍﺔَﻘﻠَُﳐ ٍﺔَﻐْﻀُﻣ ْﻦِﻣ ُﰒ ٍﺔَﻘَﻠَﻋ ْﻦِﻣ ُﰒ ٍﺔَﻔْﻄُﻧ ِﰲ ﺮِﻘ َﺸَﻧ ﺎَﻣ ِمﺎَﺣْرَْﻷا ﺂ َۤﱃِإ ُء َأ ُﺟِﺮُْﳔ ُﰒ ﻰﻤَﺴُﻣ ٍﻞَﺟ ﻮُﻐُﻠْـﺒَﺘِﻟ ُﰒ ًﻼْﻔِﻃ ْﻢُﻜ آ ْﻢُﻛﺪُﺷَأ ٍﻢْﻠِﻋ ِﺪْﻌَـﺑ ْﻦِﻣ َﻢَﻠْﻌَـﻳ َﻼْﻴَﻜِﻟ ِﺮُﻤُﻌْﻟا ِلَذْرَأ َﱃِإ دَﺮُـﻳ ْﻦَﻣ ْﻢُﻜْﻨِﻣَو ﰱَﻮَـﺘُـﻳ ْﻦَﻣ ْﻢُﻜْﻨِﻣَو ﺎًﺌْﻴَﺷ ﺞﳊا : ٥ Artinya: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan dari kubur, maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur- angsur kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan adapula di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya.” QS. al-Hajj [22]: 5.

c. Potensi Manusia