1
Perancangan dan Pengujian Sistem Pengukuran Sinar UV Dari Intensitas Matahari.
Yulia Imelda Piyoh
[1]
, Made Rai Suci Shanti
[1,2]
, Andreas Setiawan
[1,2]
[1]
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
[2]
Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60 salatiga 50711, Jawa Tengah, Indonesia
Abstrak
Sinar ultra-violet merupakan bagian dari spektrum sinar tidak tampak. Sumber UV terbesar berasal dari radiasi matahari yang menembus
atmosfer dan statosfer sampai ke permukaan bumi. Sinar UV dibagi menjadi 3 tiga, yaitu 1UV-A; 2UV-B; dan 3UV-C. Para ahli kesehatan
mengungkapkan bahwa manusia yang terpapar sinar UV dengan intensitas yang tinggi dapat terkena penyakit kanker kulit, katarak mata,
hingga penurunan sisitem kekebalan tubuh. Berdasarkan hal tersebut dirancang sistem sederhana untuk mengukur intensitas sinar UV dari
cahaya matahari dengan menggunakan photodioda sebagai sensornya, photodioda yang pertama dibiarkan terbuka dan yang kedua ditutupi
dengan filter uv. Intensitas UV didapat dengan menghitung selisih antara sensor 1 dan sensor 2. Intensitas sinar UV yang diperoleh pada
pengukuran pertama antara 10,246 -132,27 lux 0,011-0,142
volt
. Dalam pengukuran yang dilakukan pada hari yang berbeda, sinar uv
yang terdeteksi juga tidak jauh berbeda pada pengukuran pertama yaitu 13,97– 148,108 lux 0,015-0,159 volt.
Kata kunci : sinar ultravilolet UV, filter Uv, Photodioda.
1. Pendahuluan
Dalam pancaran matahari terdapat berbagai jenis sinar dari gelombang elektromagnetik. Sinar ultraviolet merupakan bagian dari spektrum sinar tidak
tampak. Sumber UV terbesar berasal dari radiasi sinar matahari yang menembus atmosfer dan statosfer sampai ke permukaan bumi
[1]
. Selain matahari, sinar UV juga muncul dari sumber buatan, yaitu pengelasan, lampu pijar halogen, dll
Sinar UV dibagi menjadi 3 tiga, yaitu 1UV-A; 2UV-B; dan 3UV-C. Sinar UV-A, UV-B dan UV-C merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang
yang pendek, yakni antara 200 - 280 nm nanometer untuk UV-C; 280 - 320 nm untuk UV-B dan 315-400 nm untuk UV-A
[2]
. Menurut Setiadarma 1986 sebenarnya sinar UV hanya merupakan sebagian kecil dari spektrum matahari,
namun sinar ini paling berbahaya untuk kulit, bahkan bahaya tersebut bisa meningkat dengan semakin banyaknya sinar yang terpapar di kulit
[3]
. Paparan sinar UV memiliki efek positif dan efek negatif, tergantung dari tingkat paparan
intensitas uv yang diterima. Para ahli kesehatan mengungkapkan bahwa manusia yang terpapar sinar UV dengan intensitas yang tinggi dapat terkena penyakit
kanker kulit, katarak mata, hingga penurunan sisitem kekebalan tubuh.
Melihat bahaya sinar uv terhadap kesehatan manusia, sangat bermanfaat jika ada sistem yang dapat mendeteksi paparan intensitas sinar UV. Oleh karena itu
2 dirancang sebuah sistem yang sederhana untuk mengukur intensitas sinar UV dari
sinar matahari dengan menggunakan photodioda sebagai sensor cahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur intensitas sinar UV dari radiasi sinar matahari
dalam 1 hari. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah 1 linearitas photodioda dan lux dianggap sama, 2 filter UV dianggap 100 menyerap sinar uv,
3 spektral photodioda cukup sensitif didaerah panjang gelombang UV, 4 lokasi pengambilan data dilakukan di salatiga. Penelitian yang dilakukan merupakan hal
yang baru sehingga masih bisa dikembangkan lagi untuk mengukur bahaya sinar uv tehadap kulit.
2. Dasar teori