3
Berdasarkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian [13], kecenderungan masyarakat Indonesia mengkonsumsi produk makanan dari bahan dasar
terigu, seperti mie, roti, dan biskuit terus meningkat sejak tahun 1990 hingga kini.
2. METODE PENELITIAN 2.1 Tempat
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Skripsi dan Laboratorium Reseach and Development, Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen
Satya Wacana, Salatiga.
2.2 Bahan dan Piranti
Bahan dasar berupa tepung gandum utuh mesh 40 diperoleh dari Fakultas Pertanian, Universitas Kristen Satya Wacana. Bahan kimia yang digunakan antara lain petroleum eter,
H
2
SO
4
, anthrone, HCl, NaOH, etanol, standar glukosa, standar amilosa, standar maltosa, standar BSA Bovin Serume Albumin,I
2
, KI, asam asetat, DNS asam dinitrosalisilat, CuSO4, KNaC
4
H
4
O
6
·4H
2
O, K
2
SO
4
, dan buffer fosfat 0,1 MpH 7.Bahan – bahan tersebut
merupakan bahan kimia grade pro analysisdari, E-Merck, Jerman. Selain itu bahan kimia lainnya adalah
enzim termamyl α-amilase yang diperoleh dari Fakultas Teknologi Pertanian, UGM, Indonesia.
Piranti yang digunakan antara lain oven WTB binder, UK, tanur Vulcan A-550, Amerika, spektrofotometer Optizen 2120 UV, Jerman, penangas air Memmert, Jerman, neraca
analitik Mettler H80, Swiss, sentrifuge Swing Type Centrifuge Model C-40 N, Amerika dan peralatan gelas Pyrex dan Herma.
2.3 Pembuatan biskuit
Biskuit dibuat dari campuran gula halus, margarin, pati jagung, tepung terigu dan atau tepung gandum utuh. Tepung gandum utuh yang digunakan sebagai substitusi tepung terigu
adalah 0 - 50.
2.4 Analisis kadar air[14] yang dimodifikasi
Sampel sebanyak 1 g ditimbang dengan teliti dalam cawan yang telah diketahui bobot kosongnya. Kemudian sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 105
o
C selama 6 jam. Cawan dengan isinya kemudian didinginkan dan ditimbang. Pengeringan dilakukan kembali
hingga diperoleh bobot konstan. Kadar air dihitung berdasarkan kehilangan berat yaitu selisih berat awal sampel sebelum dikeringkan dengan berat akhir setelah dikeringkan.
4
2.5 Analisis kadar abu[14] yang dimodifikasi
Sebanyak 1 g sampel yang ditimbang dengan teliti dimasukkan dalam cawan porselin yang telah diketahui bobot kosongnya, lalu dibakar sampai tidak berasap lagi dan diabukan dalam
tanur bersuhu 550
o
C sampai berwarna putih dan beratnya konstan. Cawan dan isinya didinginkan dan ditimbang.
2.6 Analisis kadar lemak total [14]