lebih dari satu tahun dapat dipakai sebagai obat, umbi rimpang kunyit berkhasiat untuk mendinginkan badan, membersihkan, mempengaruhi bagian perut Khususnya pada lambung ,
merangsang, melepaskan lebihan gas di usus, menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan darah. Rimpang kunyit banyak mengandung minyak atsiri, pati, resin, asam-asam
organik, asam malat, asam oksalat dan gliserol. Sifat khas kunyit disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin kunyit.
Klasifikasi Tanaman Kunyit Kerajaan
: Plantae Divisio
: Spermatophyta Kelas
: Monocotyledonae Ordo
: Zingiberales Famili
: Zungiberaceae Genus
: Curcuma Species
: Curcuma domestica Val.
2.1.1 Kandungan Tanaman Kunyit
Kunyit mengandung zat-zat kimia diantaranya zat warna kurkuminoid yang merupakan suatu senyawa diarilheptanoid 3-4 yang terdiri dari Kurcumin, dihidrokurkumin,
desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin. Kunyit mengandung minyak atsiri 3-5 yang terdiri dari seskuiterpen dan turunan
fenilpropana turmeron aril- turmeron, alpha turmeron dan beta turmeron, kurlon kurkumol, atlanton, bisabolen, seskuifellandren, zingiberin, aril kurkumen, humulen. Arabinosa, fruktosa,
glukosa, pati, tanin dan dammar. Mineral yaitu magnesium besi, mangan, kalsium, natrium, kalium, timbal, seng, kobalt, aluminium dan bismuth Sudarsono, 1996.
Kandungan kunyit yaitu minyak atsiri 3-5 terdiri dari senyawa dialfapelandren 1, disabeneli 0,6, cineol 1, borneol 0,5, zingiberen 25 tirmeron 58, seskuiterpen alcohol
3 | P a g e
5,8, alfatlanton dan gamma atlanton, pati berkisar 40-50, kurkumin 2,5-6. Aroma harum kunyit disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan warna kuning.
2.1.2 Manfaat Kunyit
Bahan bumbu masak
Kosmetik
Mencegah Kanker Kunyit mengandung kurkumin dimana zat ini merupakan antioksidan yang dapat mencegah
kerusakan dan mutasi sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Selain itu kandungan kurkumin juga memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan kanker.
Mencegah Alzheimer Seseorang yang memiliki penyakit Alzheimer akan bermasalah dengan ingatan, penilaian,
dan berpikir. beberapa penelitian menunjukan bahwa kunyit memiliki kandungan zat anti- inflamasi dan antioksidan, sehingga dengan mengkonsumsi kunyit maka akan mendapatkan
manfaat kunyit yatiu mencegah penyakit Alzheimer.
Mengobati Tifus Kunyit dapat digunakan untuk mengobati tifus. untuk membuat obat tifus dari kunyit inilah
yang harus anda lakukan.
Mencegah Anemia Anemia diakibatkan oleh kekurangan zat besi. Anda bisa menggunakan kunyit untuk
mencegah anemia, karena kunyitbanyak mengandung zat besi. Kandungan zat besi ini merupakan komponen penting dalam pembentukan sel darah merah sehingga dengan
mengkonsumsi kunyit anda dapat mencegah anemia.
Mengurangi Resiko Diabetes Khasiat kunyit yang didapat dari kandungan kurkumin di dalamnya dapat mengurangi
resistansi insulin. Karena hal tersebut maka kandungan kadar glukosa darah dapat dikendalikan sehingga resiko untuk terserang diabetes tipe 2 pun akan berkurang.
Mengatasi Gatal dan Penyakit Kulit Khasiat kucnyit dapat digunakan untuk mengatasi gatal dan penyakit kulit.
Menyembuhkan Luka
4 | P a g e
Manfaat kunyit bisa digunakan untuk meyembuhkan luka, karena kunyit mengandung bahan anti-septik dan bahan anti-bakteri. dengan kandungan itu kunyit sangat baik digunakan untuk
disinfektan untuk luka biasa maupun luka bakar.
Melancarkan Pencernaan Dengan adanya kandungan kurkumin dalam kunyit juga dapat membantu proses pencernaan
serta mengurangi gejala kembung. Namun orang yang memiliki penyakit kandung empedu sebaiknya tidak menggunakan kunyit sebagai suplemen karena dapat memperburuk kondisi.
Mencegah dan Mengobati Panas Dalam Manfaat kunyit juga bisa digunakan untuk mengobati dan mencegah panas dalam.
2.2.TEKNIK 2.2.1 Maserasi
Istilah maceration berasal dari bahasa latin macerare, yang artinya adalah “merendam”. Maserasi merupakan proses ekstraksi paling tepat dimana obat yang sudah halus memungkinkan
untuk direndam dalam pelarut sampai meresap dan melunakkan susunan sel, sehingga zat-zat yang mudah larut akan terlarul di dalamnya Ansel, 1989. Maserasi merupakan cara penyarian
yang paling sederhana yang dilakukan dengan meredam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya, dimana cairan penyari
akan masuk kedalam sel melewati dinding sel Sudjadi, 2008. Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang mengandung komponen kimia
yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung benzoin, tiraks dan lilin. Pada teknik maserasi, cairan penyari akan masuk kedalam sel melalui dinding sel. Isi sel akan larut karena
adanya perbedaan konsentrasi antara larutan didalam sel dan diluar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi
rendah melalui proses difusi. Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan didalam sel dan diluar sel. Selama proses maserasi, dilakukan
pengadukan dan penggantian cairan penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan. Gandjar dan Rohman, 2007
Kecuali dinyatakan lain, maserasi dilakukan sebagai berikut: sepuluh bagian simpilisia atau campuran simplisia dengan derajat halus yang cocok dimasukkan di dalam bejana, lalu dituangi
5 | P a g e
75 bagian penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk. Setelah 5 hari campuran tersebut diserkai, diperas, dicuci ampasnya dengan cairan
penyari secukupnya hingga diperoleh 100 bagian. Lalu maserat dipindah dalam bejana tertutup dan dibiarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari, maserat disaring. Kemudian
maserat disuling atau diuapkan pada tekanan rendah pada suhu tidak lebih dari 50 hingga
konsistensi yang dikehendaki. Maserat dipanasi pada suhu 90 untuk mengendapkan protein agar
sediaan tahan lama Anief, 1997. Keuntungan dari metode ini yaitu unit alat yang dipakai sederhana, hanya dibutuhkan
bejana perendam, biaya operasionalnya relatif rendah. prosesnya relatif hemat penyari, tanpa pemanasan. Kelemahan dari metode ini yaitu proses penyariannya tidak sempurna, karena zat
aktif hanya mampu terekstraksi sebesar 50 saja, prosesnya lama, butuh waktu beberapa hari Kusmardiyani dan Nawawi, 1992.
2.2.1.1Ekstraksi Dengan Metode Maserasi
Daun kunyit yang segar dikering anginkan. Masing-masing sampel diblender kering hingga menjadi simplisia. Simplisia direndam dalam metanol selama 3 hari pada suhu ruangan.
Maserat kemudian disaring, filtrat dipisahkan dan ampasnya direndam kembali ke dalam metanol yang baru, maserasi diulangi sebanyak ± 5 kali hingga diperoleh maserat berwarna jernih. Filtrat
yang diperoleh dipekatkan dalam rotary evaporator 40 oC atau pada suhu didih Ginting, 2008, hingga diperoleh ekstrak kental pada masing-masing sampel. Ekstrak kental dimasukkan
ke dalam botol vial dan dikeringkan dalam desikator hingga diperoleh ekstrak kering. Ekstrak metanol yang kering sebanyak 1,4 g dari masing-masing tanaman dicampur dengan 2 mL
dimethilsulfoxyde DMSO sehingga diperoleh larutan induk dengan konsentrasi 70 lalu dilakukan pengenceran untuk mendapatkan ekstrak 60, 50, 40, 30, 15, 10 dan 5 . Ekstrak yang
diperoleh disimpan dalam botol vial pada suhu refrigerator.
6 | P a g e
2.2.2 Metoda Pemisahan