klinik,ilmu   kedokteran   gigi   dasar   dan   klinik   yang   relevan   sebagai   dasar profesionalisme serta pengembangan ilmu kedokteran gigi.
Domain   III  adalah   keterampilan   Klinik   Tingkat   Lanjut   Dokter   Gigi   Spesialis
Konservasi Gigi yang mempunyai kemampuan melakukan pemeriksaan fisik secara umum, sistem stomatognathi dan rekam medik semua informasi klinis, radiologis,
laboratoris,   psychologis,dan   sosio   kultural   untuk   evaluasi   kondisi   medis   pasien serta menentukan diagnosa, perawatan dan prognosis
.
2.2. Kualifikasi Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi
Menurut   Undang-Undang   RI   Nomor   20   Tahun   2003   tentang   Sistem Pendidikan Nasional, program Pendidikan Dokter  Gigi  Spesialis yang merupakan
bagian   dari   pendidikan   profesi    adalah   pendidikan  profesional  yang   diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki ciri-ciri 1 mempunyai kemampuan mengembangkan dan memutakhirkan
ipteks dengan cara menguasai dan memahami, pendekatan, metode, kaidah ilmiah disertai   keterampilan   penerapannya,   2   mempunyai   kemampuan   memecahkan
permasalahan   di   bidang   keahliannya   melalui   kegiatan   penelitian   dan pengembangan   berdasarkan   kaidah   ilmiah,   dan   3   mempunyai   kemampuan
mengembangkan   kinerja  profesionalnya   yang   ditunjukkan  dengan   ketajaman analisis   permasalahan,   kebercakupan  tinjauan,   kepaduan   pemecahan   masalah
atau  yang serupa Kepmendiknas No. 232U2000. Persyaratan akhir penyelesaian program Pendidikan Dokter  Gigi  Spesialis
adalah penulisan tesis yang dihasilkan dari penelitian dan ujian komprehensif yang dilaksanakan secara seragam oleh Kolegium, maka penelitian merupakan unsur
penting dalam rangka pendidikan pada program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis. Penelitian   dalam   jalur   program     dimaksudkan   untuk   menyiapkan   peserta  didik
supaya   dapat   segera  menyelesaikan   program   pendidikan   yang   diharapkan. Penelitian yang dilakukan pada umumnya adalah penelitian penerapan iptekdokgi
dalam suatu bidang terkait. Dalam pengertian umum penelitian orisinil original berarti bahwa penelitian
tersebut belum pernah dilakukan sebelumnya atau penelitian itu menghasilkan ilmu
pengetahuan   baru.  Tesis   tidak   boleh   berupa   duplikasi   atau   pengulangan   atau
3
pencontekan   penelitian   lain   plagiat;   namun   topik   atau   pendekatan   yang dipergunakan dapat diambil dari peneliti lain. Pembimbing, penasehat atau dosen
lainnya   harus   mendorong   peserta   didik   untuk   mencari   atau   menjajaki   topik penelitian   dengan   asumsi   bahwa   peserta   didik   sendiri   akan   secara   mandiri
mengembangkan tesisnya. Peserta didik harus mampu menunjukkan bagian mana dari   penelitian   yang   merupakan   pemikirannya   sendiri.  Kemampuan   tersebut
merupakan indikator kemandirian peserta didik, dan dapat   digolongkan sebagai karya orisinil.
2.3. Kurun Waktu Penyelesaian Studi