PENDAHULUAN MODEL MENTAL MAHSISWA DALAM MEMAHAMI PEMBIASAN CAHAYA DAN KAITANNYA DENGAN KEMAMPUAN MEMPREDIKSI | Herlina | Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 4933 10807 1 SM

1 MODEL MENTAL MAHSISWA DALAM MEMAHAMI PEMBIASAN CAHAYA DAN KAITANNYA DENGAN KEMAMPUAN MEMPREDIKSI Kartini Herlina 1 , Mohamad Nur 2 , Wahono Widodo 3 1 Mahasiswa S3 Pendidikan Sains - PPs Unesa 2 Dosen PPs Unesa 3 Dosen PPs Unesa Email korespondensi : kkartini.herlinagmail.com Model mental adalah suatu representasi pengetahuan tentang obyek atau sistem. Representasi ini terbentuk melalui pengajaran dan pengalaman. Model mental akan menunjukkan kemampuan seseorang untuk memprediksi penyelesaian suatu masalah. Namun demikian belum diketahui seberapa jauh mahasiswa mampu menggunakan model mental mereka untuk memprediksi suatu fenomena fisika. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 16 orang dan mempelajari model mental mereka dalam memahami Pembiasan Cahaya. Salah satu metodenya adalah melakukan serangkaian wawancara semiterstruktur. Selanjutnya penelitian inipun melaporkan hubungan model mental mahasiswa dan kemampuan mereka dalam memprediksi fenomena pembiasan cahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa membuat model mental yang ternyata sangat variatif tentang Pembiasan Cahaya. Lebih dari 50 model mental mahasiswa ternyata memiliki cacat atau kelemahan karena tidak sesuai dengan teori ilmiah. Selain itu, beberapa mahasiswa berusaha untuk meneapkan model mental mereka untuk membuat prediksi pada tahap awal wawancara. Beberapa mahasiswa belum memahami hakikat sinar datang. Hubungan antara model mental dan prediksi menjadi makin kompleks seiring dengan berlanjutnya proses penyelesaian masalah. Kata kunci : Model mental

I. PENDAHULUAN

Pembiasan cahaya merupakan suatu topik yang sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, akan tetapi mahasiswa terkadang tidak dapat meng-hubungkan fenomena tersebut ke dalam pembelajaran. Meskipun mereka hafal hukum-hukum dan formulasi terkait Pembiasan cahaya, tapi tidak dapat memaknai hukum dan formulasi tersebut saat mereka diminta untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan berbagai fenomena Pembiasan cahaya. Tujuan utama pendidikan fisika adalah membantu mahasiswa membangun model mental yang sesuai secara ilmiah. Untuk mencapai tujuan ini, hal yang menjadi prioritas adalah menyelidiki model mental mereka dalam rangka untuk mengajar mereka seperti yang disarankan para konstruktivis. Belajar Sains khususnya Fisika adalah untuk mengkonstruksi, merevisi, dan melakukan justifikasi model mental yang dibangun sendiri, tidak hanya mengadaptasi model yang dipaksakan oleh orang lain dan diterima begitu saja Lehrer, 2009. Dengan mengetahui model mental mereka maka para pengajar dapat menentukan strategi apa yang dapat diterapkan untuk megajarkan konsep Pembiasan Cahaya, sehingga pembelajaran tersebut akan lebih bermakna. Belajar bermakna adalah belajar dengan pemahaman, untuk mencapai belajar bermakna dimulai dengan membangun model mental atau representasi pengetahuan yang benar Michael, Joel A.;2004 Model mental adalah representasi internal objek, ide atau proses yang dihasilkan individu selama proses kognitif. Manusia menggunakan model mental ini untuk bernalar, menjelaskan, memprediksi fenomena danatau menghasilkan model yang diekspresikan 2 Borges and Gilbert, 1999; Buckey and Boutler, 2000; Greca and Moreira, 2000; Horrison and Treagust, 2000. Model mental memungkinkan seseorang untuk memprediksi bagaimana suatu sistem bekerja atau mempediksi bagaimana permasalahan akan diselesaikan Johnson-Laird, 1983; Norman, 1983. Prediksi berfungsi untuk membedakan model mental dari struktur kognitif lainnya yang tidak memperhitungkan situasi baru yang dihadapai seseorang Halford, 1993; Schwamb dalam Edwards-Leis, 2010 . Semakin akurat dan lengkap model mental, kemampuan memprediksi untuk mengembangkan dan memandu skenario yang mungkin cocok untuk situasi yang dihadapi juga semakin kuat. Johnson-Laird 2006 melaporkan bahwa kesalahan dalam memprediksi terletak pada ketidakmampuan seseorang untuk meninjau semua alternatif solusi. Meskipun prediksi diklaim sebagai suatu fungsi utama dari model mental tetapi masih belum jelas sejauh mana mahasiswa dapat menjalankan model mental mereka untuk membuat prediksi suatu fenomena. Model mental mencerminkan struktur fenomena di lingkungan saat seseorang dihadapkan pada suatu situasi, peristiwa, tugas, permasalahan, prosedur, atau konsep Halford ;1993. Menurutnya, jika seseorang benar atau salah memahami fenomena maka orang tersebut akan memiliki model mental benar atau salah juga. Dengan kata lain, seseorang menyimpan model mental, yaitu representasi dari fenomena yang benar atau salah mereka pahami selanjutnya mereka akan mempertahankan model mental tersebut.

II. METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

VALIDITAS MODEL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN MODEL MENTAL SISWA PADA TOPIK STRUKTUR ATOM | - | Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 5097 11140 1 SM

0 4 9

KAJIAN HIRARKI: KESULITAN MAHASISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP PRATEGANGAN PEMBAGI TEGANGAN PADA TRANSISTOR | Kurniadi | Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 5072 11092 1 SM

0 0 5

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DITINJAU DARI ASPEK-ASPEK LITERASI SAINS | - | Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 5059 11066 1 SM

1 1 8

SEJARAH, KLASIFIKASI DAN STRATEGI PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN | - | Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 5049 11048 1 SM

0 1 8

ANALISIS KETUNTASAN BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA KAITANNYA DENGAN UPAYA PEMENUHAN STANDAR PENDIDIKAN | Nurfitriani | Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 8327 17444 1 SM

0 1 7

IMPLEMENTASI RISET DALAM PENGEMBANGAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS PADA PENDIDIKAN SAINS | Ramli | Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 7899 16598 1 SM

0 0 12

KONSEP FISIKA DALAM GERAK PERMAINAN ROKET AIR | Haryani | Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 9843 20947 1 SM

0 0 10

PERAN KOMUNIKASI ILMIAH DALAM PEMBELAJARAN IPA | Sarwanto | Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 9811 20884 1 SM

0 0 6

STEM Education: Inovasi dalam Pembelajaran Sains | Permanasari | Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 9810 20882 1 SM

1 0 12

Learners Ideas, Misconceptions and Challenge | Barke | Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 9809 20880 1 SM

0 0 22