Uji hipotesis Kesimpulan AMEN03. PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUTANSI, DAN KARYAWAN BAGIAN AKUTANSI DIPANDANG DARI SEGI GENDER TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (STUDI DI WILAYAH SURAKARTA)

Apabila berdasar indeks yang dikemukakan oleh Sekaran maka kedua koefisien Cronbach Alpha tersebut memiliki reliabilitas instrumen sedang.

3. Uji Normalitas

Sebelum data yang diperoleh diolah untuk dianalisis lebih lanjut, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Hasil uji lebih lanjut untuk persepsi terhadap etika bisnis dan etika profesi disajikan dalam tabel 7 dan 8 pada lampiran. Dari hasil pengujian nomalitas pada tabel 7 menunjukkan bahwa seluruh kelompok sampel dari etika bisnis terdistribusi normal karena seluruh nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, tidak perlu dilakukan trimming terhadap data. Sebaliknya, hasil pengujian nomalitas etika profesi sebelum trimming yang ditunjukkan pada tabel 8, terlihat bahwa kelompok karyawan dan kelompok umum tidak terdistribusi secara normal, maka dengan ini akan dilakukan trimming secara keseluruhan. Hasil setelah trimming akan terlihat pada tabel 9 pada lampiran. Setelah dilakukan trimming secara keseluruhan terhadap data etika profesi, maka terlihat data dari semua kelompok terdistribusi secara normal, karena nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Sehingga data yang dianggap sebagai outlier dianggap gugur.

4. Uji hipotesis

a. Uji Hipotesis Penelitian I Hasil dari pengujian persepsi responden dipandang dari segi gender terhadap etika bisnis dapat dilihat pada tabel 4.1 Padang, 23-26 Agustus 2006 K-AMEN 03 16 Tabel 4.1 Hasil uji Independent-Samples T Test Responden Dipandang dari Segi Gender terhadap Etika Bisnis Profesi Rata-rata p value Status H a Akuntan Laki-laki = 4,07 Perempuan= 4,16 0,218 Ditolak Mahasiswa Laki-laki = 3,94 Perempuan= 3,87 0,273 Ditolak Karyawan Bagian Akuntansi Perempuan= 4,31 Laki-laki = 4,22 0,753 Ditolak Sumber: Data Primer Yang diolah Dari uji hipotesis persepsi responden dipandang dari segi gender terhadap etika bisnis yang terlihat pada tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa untuk masing-masing kelompok responden baik itu akuntan, mahasiswa, karyawan bagian akuntansi tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap etika binis jika dipandang dari segi gender. b. Uji Hipotesis Penelitian II Hasil dari pengujian persepsi responden dipandang dari segi gender terhadap etika profesi dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Hasil uji Independent-Samples T Test Responden Dipandang dari Segi Gender terhadap Etika Profesi Profesi Rata-rata p value Status H a Akuntan Laki-laki = 3,51 Perempuan= 2,69 0,705 Ditolak Mahasiswa Laki-laki = 3,34 Perempuan= 3,35 0,460 Ditolak Karyawan Bagian Akuntansi Perempuan= 3,46 Laki-laki = 3,51 0,022 Diterima Sumber: Data Primer Yang diolah Padang, 23-26 Agustus 2006 K-AMEN 03 17 Hasil uji hipotesis persepsi responden dipandang dari segi gender terhadap etika profesi yang terlihat pada tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi terhadap etika profesi jika dipanadang dari segi gender pada responden karyawan bagian akuntansi. Terlihat dari uji Independent-Samples T Test dari karyawan bagian akuntansi nilai probabilitasnya sebesar 0,022, karena nilai ini lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis dari persepsi karyawan bagian akuntansi dipandang dari segi gender terhadap etika profesi diterima. G. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasar hasil analisis yang dilakukan maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: a. Peneilitian I Berdasarkan hasil uji Independent-Samples T Test dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara akuntan pria, mahasiswa akuntansi, dan karyawan bagian akuntansi dengan akuntan wanita, mahasiswi akuntansi, dan karyawan bagian akuntansi terhadap etika bisnis. b. Penelitian II Berdasarkan hasil uji Independent-Samples T Test dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara akuntan pria dan mahasiswa akuntansi dengan akuntan wanita dan mahasiswi akuntansi terhadapa etika profesi. Terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara karyawan bagian akuntansi pria dengan karyawan bagian akuntansi wanita terhadap etika profesi.

2. Keterbatasan

Dokumen yang terkait

Persepsi akuntan publik, akuntan pendidik, mahasiswa akuntansi dan karyawan bagian akuntansi terhadap etika profesi akuntan

0 15 123

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER

0 3 57

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER (Studi Kasus di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta).

0 2 10

“PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN“ ( Studi Empiris di Wilayah Kota Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 11

Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 10

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI DIPANDANG DARI SEGI PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI DIPANDANG DARI SEGI GENDER DAN DISIPLIN AKADEMIS.

0 1 13

A. Latar Belakang Masalah PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI DIPANDANG DARI SEGI GENDER DAN DISIPLIN AKADEMIS.

0 1 8

PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN ( SURVEI DI SURAKARTA ).

1 1 17

PENDAHULUAN PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN ( SURVEI DI SURAKARTA ).

0 0 11

PERSEPSI AKUNTAN DAN MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN Abstraksi

0 0 10