Apabila berdasar indeks yang dikemukakan oleh Sekaran maka kedua koefisien Cronbach Alpha tersebut memiliki reliabilitas instrumen sedang.
3. Uji Normalitas
Sebelum data yang diperoleh diolah untuk dianalisis lebih lanjut, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Hasil uji lebih lanjut untuk persepsi
terhadap etika bisnis dan etika profesi disajikan dalam tabel 7 dan 8 pada lampiran.
Dari hasil pengujian nomalitas pada tabel 7 menunjukkan bahwa seluruh kelompok sampel dari etika bisnis terdistribusi normal karena seluruh nilai
probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, tidak perlu dilakukan trimming terhadap data. Sebaliknya, hasil pengujian nomalitas etika profesi
sebelum trimming yang ditunjukkan pada tabel 8, terlihat bahwa kelompok karyawan dan kelompok umum tidak terdistribusi secara normal, maka dengan
ini akan dilakukan trimming secara keseluruhan. Hasil setelah trimming akan terlihat pada tabel 9 pada lampiran.
Setelah dilakukan trimming secara keseluruhan terhadap data etika profesi, maka terlihat data dari semua kelompok terdistribusi secara normal,
karena nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Sehingga data yang dianggap sebagai outlier dianggap gugur.
4. Uji hipotesis
a. Uji Hipotesis Penelitian I
Hasil dari pengujian persepsi responden dipandang dari segi gender terhadap etika bisnis dapat dilihat pada tabel 4.1
Padang, 23-26 Agustus 2006
K-AMEN 03 16
Tabel 4.1 Hasil uji
Independent-Samples T Test Responden Dipandang dari Segi Gender terhadap Etika Bisnis
Profesi Rata-rata p value
Status H
a
Akuntan Laki-laki =
4,07
Perempuan= 4,16
0,218 Ditolak
Mahasiswa Laki-laki =
3,94
Perempuan= 3,87
0,273 Ditolak
Karyawan Bagian
Akuntansi Perempuan= 4,31
Laki-laki = 4,22
0,753 Ditolak
Sumber: Data Primer Yang diolah
Dari uji hipotesis persepsi responden dipandang dari segi gender terhadap etika bisnis yang terlihat pada tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa
untuk masing-masing kelompok responden baik itu akuntan, mahasiswa, karyawan bagian akuntansi tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap etika
binis jika dipandang dari segi gender. b.
Uji Hipotesis Penelitian II Hasil dari pengujian persepsi responden dipandang dari segi gender
terhadap etika profesi dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil uji
Independent-Samples T Test Responden Dipandang dari Segi Gender terhadap Etika Profesi
Profesi Rata-rata p value
Status H
a
Akuntan Laki-laki =
3,51
Perempuan= 2,69
0,705 Ditolak
Mahasiswa Laki-laki =
3,34
Perempuan= 3,35
0,460 Ditolak
Karyawan Bagian
Akuntansi Perempuan= 3,46
Laki-laki = 3,51
0,022 Diterima
Sumber: Data Primer Yang diolah
Padang, 23-26 Agustus 2006
K-AMEN 03 17
Hasil uji hipotesis persepsi responden dipandang dari segi gender terhadap etika profesi yang terlihat pada tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan persepsi terhadap etika profesi jika dipanadang dari segi gender pada responden karyawan bagian akuntansi. Terlihat dari uji
Independent-Samples T Test dari karyawan bagian akuntansi nilai probabilitasnya sebesar 0,022, karena nilai ini lebih kecil dari 0,05 maka
hipotesis dari persepsi karyawan bagian akuntansi dipandang dari segi gender terhadap etika profesi diterima.
G. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasar hasil analisis yang dilakukan maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:
a. Peneilitian I
Berdasarkan hasil uji Independent-Samples T Test dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara akuntan pria,
mahasiswa akuntansi, dan karyawan bagian akuntansi dengan akuntan wanita, mahasiswi akuntansi, dan karyawan bagian akuntansi terhadap etika
bisnis. b.
Penelitian II Berdasarkan hasil uji Independent-Samples T Test dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara akuntan pria dan mahasiswa akuntansi dengan akuntan wanita dan mahasiswi akuntansi
terhadapa etika profesi. Terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara karyawan bagian akuntansi pria dengan karyawan bagian akuntansi wanita
terhadap etika profesi.
2. Keterbatasan