Metodologi 1 Pengumpulan data STUDI POTENSI EMBUNG SUB WILAYAH SUNGAI WATUTELA WUNO DI WILAYAH KOTA PALU DAN KABUPATEN DONGGALA SULAWESI TENGAH | Sutapa | MEKTEK 426 1481 1 PB
dan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah
“MEKTEK” TAHUN X NO.1 JANUARI 2008
65 Tabel 5. Nilai lokasi dari aspek ekonomi
No. Aspek Ekonomi
Kategori Nilai
1. Pembebasan Lahan
Perkiraan nilai lokasi untuk pembebasan lahan untuk daerah genangan adalah
berdasarkan harga lahan nilai produktivitas lahan yang ada di daerah genangan
Lahan kehutanan transmigrasi
Lahan kebun Lahan sawahpalawija
5 3
1
2. Harga per daya tampung air
Ditaksir harga timbunan rata-rata Rp. 60.000m
3
dan pasangan batu Rp. 400.000m
3
. Rp 8.000,-
Rp 8000 – Rp 12.000
Rp 12.000,- 5
3 1
3. Harga total embung
Harga total embung ditaksir berdasarkan harga satuan setempat dengan reduksi
karena pekerjaan yang besar. Harga total ini di nilai makin besar maka makin kecil
nilainya artinya memprioritaskan harga termurah.
Rp 400 juta Rp 400 juta
– 600 jt Rp 600 juta
5 3
1
Tabel 6. Nilai lokasi dari aspek lingkungan
No. Aspek Lingkungan
Kategori Nilai
1. Penerimaan masyarakat
Sangat diharapkan Respon biasa
Tidak diharapkan 5
3 1
2. Manfaat embung untuk rekreasi
Berpotensi baik Berpotensi sedang
Berpotensi kurang 5
3 1
3. Peningkatkan ekonomi desa tertinggal
Sangat meningkat Kurang meningkat
Tidak ada pengaruh 5
3 1
3. Metodologi 3.1 Pengumpulan data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data sekunder
berupa :
1 Peta rupa bumi skala 1: 50.000 yang didapat
dari kantor
Satuan Kerja
Sementara Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai
Sulawesi Tengah 2
Data Hujan dipakai stasiun yang terdekat yakni Stasiun Bora dan Bandara Mutiara
Palu. Data hujan Bora didapat dari kantor Satuan Kerja Sementara Pengendalian Banjir
dan Pengamanan Pantai Sulawesi Tengah dan data hujan Bandara Mutiara didapat dari
kantor Meteorologi dan Geofisika Bandara Mutiara Palu.
3.2 Analisa data a.
Dari peta skala 1 : 50.000 ditentukan potensi daerah lokasi calon embung, baik embung off
stream maupun on stream b.
Data hujan dan luas Daerah Aliran Sungai DAS
digunakan untuk
menentukan ketersediaan air di sungai
Dari peta skala 1: 50.000 yang telah ditentukan calon lokasi embung, selanjutnya dilakukan survey
lapangan yang meliputi: 1
Survey kondisi site calon embung, berupa: pondasi dasar sungai, tebing kiri dan kanan
66
sungai, tipe calon embung, vegetasi daerah genangan, pembebasan tanah dan membuat
sketsa site embung. 2
Survey hidrologihidrometri, berupa: luas DAS, panjang sungai, kondisi hutan kritis, sedang,
bagus, pengukuran debit sesaat, tinggi erosi secara visual kritis, sedang, rendah di DAS,
dasar sungai, tebing kiri dan kanan sungai, bahan sedimen sungai batu, kerikil, pasir, liat, lanau,
ada tidaknya sumber mata air, tingkat kebocoran tampungan besar, sedang, kecil dan jarak
lokasi calon embung ke desa terdekat
3 Survey lokasi, berupa : nama kampung, nama
sungai, pencapaian ke lokasi 4
Survey geologi permukaan, berupa: kondisi batuan, sumber material konstruksi
Hasil survey tersebut digunakan sebagai bahan untuk pemilihan lokasi calon embung dengan
mempertimbangkan berbagai aspek, seperti: 1
Aspek Teknis daya dukung, kebocoran melalui bawah pondasi, kebocoran melalui dinding dan
dasar genangan, ketersediaan material dan sedimentasi embung
2 Aspek irigasi dan pertanian tingkat usaha tani
sekarang, luas lahan irigasi, pengadaan air bersih, manfaat embung untuk peternakan dan
sumber mata air 3
Aspek ekonomi pembebasan tanah, harga daya tampung air dan harga total embung
4 Aspek lingkungan penerimaan masyarakat,
manfaat embung untuk wisata, peningkatan ekonomi di desa tertinggaltransmigrasi
Perioritas pengembangan dapat diketahui dengan melakukan uji kepekaansensitivitas terhadap nilai
lokasi embung.