Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah

2015 65 Sasaran 13 : Meningkatnya kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Indikator : Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Nilai LPPD No. Indikator Kinerja Utama Target Tahun 2015 Realisasi Tahun 2015 Target Akhir RPJMD Capaian 2015 Terhadap RPJMD 2016 1 2 3 4 5 6 7 1. 2. Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Nilai LPPD BB 3.0926 10 besar CC 3.0829 11 Besar - 99.82 BB 3.0926 - 99.82 Akuntabilitas pemerintah menunjukkan pergeseran baru dalam relasi antara pemerintah dengan publik. Konsep akuntabilitas menunjukkan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk bisa mempertanggungjawabkan mandat yang diberikan publik untuk mengelola urusanurusan publik, dengan memberikan pelayanan publik dan pemenuhan hak- hak warga negara. Dalam RPJMD Pemerintah Kota Balikpapan Tahun 2011-2016, perhatian Pemerintah Kota Balikpapan akan pentingnya akuntabilitas, bisa dilihat dalam rumusan misi ke-5 yaitu “Meningkatkan Pelayanan Publik dan Melaksanakan Reformasi Birokrasi”. Tata kelola pemerintahan yang baik lazim di gambarkan dalam 3 pilar yaitu akuntabilitas, transparansi dan partisipasi. Ketiga kata kunci ini menunjukkan juga pengakuan akan kontribusi bukan hanya pemerintah dalam penyelesaian urusan-urusan publik, namun juga masyarakat dan pihak non pemerintah yang lain. Karenanya, partisipasi dan transparansi juga menjadi kunci selain akuntabilitas untuk membuat pengelolaan publik dengan lebih terbuka dan memberi ruang bagi berbagai pihak.

1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah

Berdasarkan evaluasi Kementerian PAN dan RB RI terhadap Akuntabilitas Kinerja Pemerintah AKIP yang terdiri dari 5 komponen besar yaitu 1 Perencanaan kinerja 2 Pengukuran Kinerja 3 Pelaporan kinerja4 Evaluasi Kinerja dan 5 Capaian Kinerja, pada 2015 66 tahun 2015 LKjIP Tahun 2014 diperoleh nilaiskor rata-rata 55.19 atau dengan predikat penilaian “CC”, dari yang telah ditargetkan B. Pemerintah Kota Balikpapan bertekad akan meningkatkan kinerja melalui program peningkatan kualitas manajemen berbasis kinerja . Menurut penilaian Kemenpan dan Reformasi Birokrasi, beberapa hal penting dari penilaian akuntabilitas pemerintah Kota Balikpapan adalah sebagai berikut: a. Pemerintah Kota Balikpapan beserta unit kerja telah menyusun dokumen perencanaan berupa RPJMD, Renstra tingkat SKPD, Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja. Hal yang perlu diperhatikan baik ditingkat kabupaten maupun SKPD adalah kualitas perencanaan, dimana tujuan dan sasaran yang ditetapkan belum sepenuhnya dilengkapai dengan indikator kinerja yang berorientasi hasil, relevan dan terukur; b. Perjanjian Kinerja dibuat walaupun baru sampai level SKPD, dan belum sepenuhnya selaras dengan Perjanjian Kinerja di Level Kota, hal tersebut disebabkan karena masih banyak sasaran dan indikator yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja baik di level kota maupun SKPD masih belum berorientasi hasil; c. Pemerintah Kota Balikpapan telah menyusun secara formal Indikator Kinerja Utama IKU sebagai alat ukur keberhasilan pemerintah dan SKPD di lingkungan kota Balikpapan, namun IKU yang digunakan masih belum sepenuhnya berorientasi hasil dan belum cukup untuk mengukur keberhasilan atas pencapaian tujuan sasaran strategis, khususnya ditingkat SKPD; d. Laporan Kinerja telah disusun sampai ke level SKPD, namun masih banyak mengungkapkan pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran, bukan pada capaian kinerjanya. Mekanisme pengumpulan data kinerja dalam rangka pelaporannya belum dapat diandalkan; e. Pemerintah Kota Balikpapan telah melakukan evaluasi akuntabilitas kinerjka melalui inspektorat. Hasil evaluasi secara internal ini masih memerlukan penyempurnaan terkait dengan simpulan hasil yang belum sepenuhnya menggambarkan kondisi penerapan SAKIP di SKPD. Evaluasi atas program baru sebatas pelaksanaan program dan penyerapan anggarannya, belum kepada hasil program. 2015 67 Upaya yang dilakukan : 1. Pemerintah Kota Balikpapan telah melakukan Reviu dan Penyempurnaan pada Indikator Kinerja Utama IKU . Indikator Kinerja Utama yang awalnya memiliki 46 Sasaran Strategis dan 182 Indikator kinerja Utama telah direvisi menjadi 16 sasaran strategis dan 24 IKU. Hal ini dilakukan dengan mengkaji ulang Sasaran Strategis dan indikator yang dianggap kurang relevan, kurang spesisik, tidak terukur dan masih jauh dari kata cukup. 2. Perjanjian Kinerja PK yang semula hanya dibuat pada level Eselon saja, saat ini telah dibuat hingga ke level Esselon III dan IV. Hal ini dimaksudkan agar SKPD terkait memahami tugas dan fungsinya hingga sampai ke level pelaksana kegiatan.

2. Nilai LPPD