Merujuk Kutipan Langsung Merujuk Kutipan Tidak Langsung

5.2.1.1 Merujuk Kutipan Langsung

Kutipan yang kurang dari empat baris ketikan ditulis diantara tanda kutip ”....” sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama dan ditambahkan nama penulis, tahun terbit, dan nomor halaman sumber rujukan. Contoh : Mochtar 1999: 43 mengatakan, “Bilamana tidak berhasil memperoleh pembeli, tidak satu pun perusahaan mampu hidup”. Dengan demikian, jelas bahwa pemasaran memegang peranan penting dalam duania usaha. Cara lain : “Bilamana tidak berhasil memperoleh pembeli, tidak satu pun perusahaan mampu hidup” Mochtar, 1999: 43. Kutipan yang terdiri atas empat baris atau lebih ditempatkan di bawah baris terakhir teks yang mendahuluinya. Kutipan diketik tanpa tanda petik dengan jarak satu spasi dan ditempatkan menjorok masuk lima ketukan dari margin kiri, sama dengan paragraf baru. Contoh : Mari kita perhatikan pendapat Foster 1998: 268 berikut : Kebijakan pemasaran meliputi segala penerapan ketatausaahaan guna mengikuti perubahan-perubahan yang terus menerus terjadi di pasar. Kebijaksanaan tersebut menyangkut pengarahan karyawan, bahan, pabrik, dan uang yang dikuasai perusahaan secara rasional dan logis guna mencapai laba, perkembangan, atau kemajuan perusahaan. Tidak hanya untuk satu tahun, tetapi untuk jangka waktu sepanjang mungkin.

5.2.1.2 Merujuk Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks utama dan tidak menggunakan tanda kutip. Contoh : Mochtar 1999:43 mengatakan bahwa tidak satu pun perusahaan mampu bertahan hidup bilamana tidak berhasil memperoleh pembeli. Jika sumber kutipan berbahasa asing, bagian yang dikutip diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia sebagai kutipan tidak langsund. Jika terpaksa harus dikutip secara langsung, pernyataan di dalam bahasa asing itu dikutip sesuai dengan aslinya dan ditulis dengan cetak miring. Contoh : Pengaruh sastra di dalam kehidupan manusia seperti terlihat dalam pernyataan William 1997: 2, “The analogy between women and the earth as sources of life has always inspired the myths and poems of men ...”

5.2.2 Cara Menulis Daftar Rujukan