commit to user
51 -
DEA sangat bagus untuk estimasi efisiensi realtif UKE unit kegiatan ekonomi tetapi sangat lambat untuk mengukur efisiensi absolut dengan
kata lain
bisa membandingkan
sesama UKE
tetapi bukan
membandingkan maksimisasi secara teori. -
Uji hipotesis secara statistik atas hasil DEA sulit dilakukan. -
Menggunakan perumusan linier programming terpisah untuk tiap UKE perhitungan secara manual sulit dilakukan apalagi untuk masalah
berskala besar. -
Bobot dan input yang dihasilkan oleh DEA tidak dapat ditafsirkan dalam nilai ekonomi.
2. Bentuk Formulasi Data Envelopment Analysis DEA
Fungsi tujuan programasi dalam model DEA akan menjadi rasio efisiensi total output tertimbangtotal input tertimbang. Rasio efisiensi
tersebut akan dibandingkan dengan rasio efisiensi sampel lain yang berperan sebagai benchmarkreference set bernilai paling efisien 100. Dari hasil
perbandingan tersebut didapat nilai multiplier pengganda Y shadow price. Angka shadow price tersebut digunakan sebagai dasar penyesuain input dan
output unit ekonomi yang kurang efisien menuju efisien. Permasalahan yang terdapat pada kinerja untuk usaha kerajinan
sangkar burung di Krajan, Mojosongo, pendekatan yang dapat digunakan
commit to user
52 adalah kuantitatif yang meliputi efisiensi. Efisiensi dapat dinyatakan dalam
rasio antara total input tertimbang dengan total output tertimbang. DEA untuk suatu UKE dapat diformulasikan sebagai program linier
fraksional yang
solusinya dapat
diperoleh jika
model tersebut
ditransformasikan ke dalam program linier dengan bobot dari input dan output UKE tersebut sebagai variabel keputusan decision variables. Metode
simpleks dapat digunakan untuk menyelesaikan model yang sudah ditransformasikan ke dalam program linier. DEA memerlukan penyelesaian
program linier bagi setiap UKE. Hasilnya adalah seperangkat bobot untuk suatu UKE dan angka efisiensi relatifnya Anonim, 1999.
commit to user
53
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Keadaan Wilayah
1. Letak Geografis Administratif
Kotamadya Surakarta merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah yang menunjang kota-kota lainnya seperti Semarang maupun Yogyakarta.
Kotamadya Surakarta atau lebih dikenal dengan “Kota Solo ” merupakan
dataran rendah dengan ketinggian ± 92 m dari permukaan laut. Kota Surakarta terletak antara 110°.45’ 35” Bujur Timur dan antara 7°.36’ dan 7°56’ Lintang
Selatan dengan luas wilayah 44,06 km². Secara administratif Kotamadya Surakarta terdiri dalam 5 kecamatan, yaitu : Kecamatan Laweyan, Serengan,
Pasar Kliwon, Jebres dan Banjarsari. Adapun batas-batas wilayahnya yaitu : - Sebelah Utara
: Kabupaten Boyolali. - Sebelah Barat
: Kabupaten Sukoharjo. - Sebelah Selatan
: Kabupaten Sukoharjo. - Sebelah Timur
: Kabupaten Karanganyar.
2. Jumlah Dan Pertumbuhan Penduduk
Penduduk Kota Surakarta berdasarkan hasil estimasi survei penduduk antar sensus2005, pada tahun 2008 berjumlah 522.935 jiwa, yang terdiri dari
247.245 laki-laki dan 275.690 perempuan. Perbandingan jumlah penduduk