Pengaruh volume perdagangan saham dan earining pershare(EPS) terhadap harga saham :(pada perusahaan maufaktur sektor logam dan sejenisnya yang go public di Bursa Efek Indonesia)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADINama Lengkap : Lewi Frans Setiawan Tempat/tanggal lahir : Bandung, 12 Februari 1989 Alamat : Komp. Puri Cipageran Indah Blok H5/25 Kab bandung Provinsi : Jawa Barat Kebangsaan : Indonesia Agama : Kristen Jenis Kelamin : Laki-laki No. Telepon : (022)6640848
DATA PENDIDIKAN 1997 – 1998, TK BPK Penabur Cimahi
Lulus
1998 – 2003, SDN BPK Penabur Cimahi
Lulus
2003 – 2005, SMPN 7 Cimahi
Lulus
2005 – 2007, SMAN 1 Cisarua
Lulus/Jurusan IPS
2007 – Sekarang, Universitas Komputer Indonesia
Jurusan Akuntansi Hormat Saya,
Lewi Frans Setiawan
PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN
(Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Logam dan Sejenisnya yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia)
THE INFLUENCE OF STOCK TRADING VOLUME AND EARNING PER
SHARE(EPS) ON SHARE PRICE
(On the Metal and Manufacturing Sector Ships to Go Public In the Indonesia Stock Exchange)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi Disusun Oleh:
LEWI FRANS SETIAWAN
21107766
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti, sehingga akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“PENGARUH VOLUME
PERDAGANGAN SAHAM DAN EARNING PER SHARE TERHADAP
HARGA SAHAM (Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Logam dan
Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).Skripsi ini disusun oleh peneliti dengan maksud memenuhi salah satu syarat utuk mengikuti ujian sidang Sarjana (S1) Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Mengingat keterbatasan, pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan waktu dari peneliti, maka peneliti menyadari bahwa laporan skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan serta penambahan pengetahuan bagi peneliti khususnya, dan untuk peneliti selanjutnya yang membutuhkan pada umumnya.
Selama penyusunan skripsi ini, peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut mendukung dalam proses pembuatan skripsi ini antara lain:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing.
4. Surtikanti SE, M.Si selaku dosen wali yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, bantuan dan dorongan yang sangat berarti
5. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
6. Sekretariat Prodi Akuntansi, terima kasih atas pelayanannya selama peneliti kuliah.
7. PT. Bursa Efek Indonesia yang telah memberikan data dan informasi serta perizinan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.
8. Kepada Kedua Orang Tua Ibu dan Bapak tercinta, yang senantiasa tulus memberikan dukungan, doa, kasih sayang, dan perhatian yang tak henti- hentinya mengalir untukku. Atas kemudahan yang aku dapatkan khususnya materi yang tak sedikit kalian keluarkan, tanpa kalian aku bukan apa-apa.
9. Seluruh keluarga peneliti khususnya kedua adik saya yang bernama Lewi Martha Fury dan Lewi Michael Setiadi yang selalu memberikan doa dan semangat tiada henti kepada penulis.
10. Teman-teman terbaik yang menjadi motivasi dan inspirasi : Tri, Andy, Prestroika, Rudy, Andri, Leli, Munawir, Ferdi, Wisnu, Dedi, Raja, Yusuf, Fajar, Ari, Maki, Monika. Terima kasih untuk kebersamaan, keceriaan, canda tawa dan persahabatan kita selama ini.
11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2007, 2008 dan 2010 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terima kasih atas kerja sama dan bantuannya.
12. Kepada rekan-rekan di Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi yang mungkin telah lulus lebih awal ataupun yang masih berada di UNIKOM, ayo tetap semangat dan terus berjuang.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu peneliti, secara langsung ataupun tidak langsung dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini. Harapan peneliti semoga apa yang disajikan dalam laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi peneliti khususnya, dan bagi pihak yang membaca pada umumnya. Akhir kata peneliti panjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga amal berupa bantuan, dorongan, dan doa yang telah diberikan kepada peneliti akan mendapat balasan yang berlipat ganda.
Bandung, february 2013 Peneliti
Lewi Frans Setiawan 21107766
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK ................................................................................................ i ABSTRACT .............................................................................................. ii KATA PENGANTAR .............................................................................. iii DAFTAR ISI ............................................................................................. vi DAFTAR TABEL .................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ..............................................
1 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah .................
7 1.2.1 Identifikasi Masalah ...........................................
7 1.2.2 Rumusan Masalah ..............................................
8 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ......................................
8 1.3.1 Maksud Penelitian ..............................................
8 1.3.2 Tujuan Penelitian ...............................................
9 1.4 Kegunaan Penelitian ......................................................
9 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian .........................................
10 1.5.1 Lokasi Penelitian ................................................
10
1.5.2 Waktu Penelitian ................................................
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ...............................................................
12 2.1.1 Pasar Modal .......................................................
12 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal ..........................
12 2.1.1.2 Jenis-jenis Pasar Modal ..........................
13 2.1.1.3 Manfaat Pasar Modal .............................
15 2.1.1.4 Instrumen Investasi .................................
15 2.1.1.5 Para Pelaku Pasar ....................................
17 2.1.2 Bursa Efek ..........................................................
20 2.1.2.1 Pengertian Bursa Efek ............................
20 2.1.3 Harga Saham ......................................................
21 2.1.3.1 Pengertian Saham ...................................
21 2.1.3.2 Pengertian Harga Saham ........................
22 2.1.3.3 Karakteristik Harga Saham ....................
23 2.1.3.4 Penilaian Harga Saham ..........................
26 2.1.4 Volume Perdagangan Saham .............................
28
2.1.4.1 Pengertian Volume Perdagangan Saham
28
2.1.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Perdagangan Saham ...........................................
30 2.1.5 Earning Per Share (EPS) ....................................
32 2.1.5.1 Pengertian Earning Per Share (EPS) ......
32 2.1.5.1 Kegunaan Earning Per Share (EPS) .......
34 2.1.6 Kerangka Pemikiran ......................................................
35
2.1.6.1 Pengaruh Volume Perdagangan Saham Dengan Harga Saham .............................................................................
35 2.1.6.1 Pengaruh Earning Per Share dengan harga saham.
........................................................................................ .. 36 2.2 Hipotesis ........................................................................
55 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian .............................................................
44 3.2 Metode Penelitian ..........................................................
44 3.2.1 Desain Penelitian ...............................................
46 3.2.2 Operasionalisasi Variabel ..................................
48 3.2.3 Metode Penarikan Sample .................................
50 3.2.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ............
53 3.2.4.1 Sumber Data ........................................
53 3.2.4.2 Teknik Pengumpulan Data ..................
54 3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ..............
55
3.2.5.1 Rancangan Analisis .............................
55 3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ..............................
59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian ..............................................................
68 4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ...........
68 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan .........................
70 4.1.3 Uraian Tugas (Job Description) .........................
71 4.1.4 Aktivitas Bursa Efek Indonesia .........................
78 4.2 Pembahasan Penelitian ..................................................
79 4.2.1 Analisis Kualitatif ...............................................
79
4.2.1.1 Perkembangan Volume Perdagangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Logam dan Sejenisnya .....................................
80
4.2.1.2 Perkembangan Earning Per Share pada Perusahaan Manufaktur Sektor Logam dan Sejenisnya .....................................
84
4.2.1.3 Perkembangan Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Logam dan Sejenisnya .....................................
87
4.2.2 Analisis Kuantitatif ...........................................
90 4.2.2.1 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ...........
90 4.2.2.2 Halis Regresi Berganda .......................
96 4.2.2.3 Hasil Analisis Korelasi ........................
98
4.2.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis .................... 104
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................... 112
5.2 Saran .............................................................................. 115
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 149
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................ 152
LAMPIRAN .............................................................................................. 152
DAFTAR PUSTAKA Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. penerbit BPFE.
Yogyakarta Darmadji dan Fakhruddin,2001
.” Pasar modal di Indonesia”. Salemba Empat, Jakarta.
Darmadji dan Fakhruddin,2006
.”Pasar modal di Indonesia”. Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta.
Eduardus Tandelilin. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio Edisi
Pertama. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002. ”Standar Akuntansi Indonesia”. Salemba Empat, Jakarta
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2004. ”Standar Akuntansi Indonesia”. Salemba Empat. Jakarta. Manurung, Mandala, dan Pratama Rahardja. 2004. Uang, Perbankan, dan
Ekonomi Moneter (Kajian Kontekstual Indonesia). Lembaga Penerbit FEUI. Jakarta. PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ). Indonesia Capital Market Directory. 2008- 2011. Jakarta. Syahrul, 2000. “ Kamus Istilah Akuntansi”. Pustaka. Bandung. Sawidji Widoatmodjo, 2005, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sawidji Widoatmodjo, 2004, Jurus Jitu Go Public, Elex Media Komputindo : Jakarta
Suad Husnan. (2003).Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.Yogjakarta: UPP AMP YKPN.
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin. 2006. Pasar Modal Di Indonesia.
Salemba Empat. Jakarta. Tjipto Darmadji dan Hendry M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia.
Salemba Empat. Jakarta. Umi Narimawati,et.al. 2011. Penulisan Karya ilmiah : Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Genesis. Bekasi. www.google.com
www.idx.co.id Laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di PT. Bursa Efek Jakarta.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan dan sangatlah dipengaruhi oleh kekuatan pasar itu sendiri, harga saham sifatnya berubah-ubah atau berfluktuasi setiap saat dan selalu mengalami pasang surut tergantung oleh banyaknya penawaran dan permintaan atas saham tersebut serta beberapa faktor lain yang mempengaruhinya. Namun, pada prinsipnya semakin baik prestasi perusahaan dalam menghasilkan suatu keuntungan, maka akan meningkatkan permintaan saham perusahaan tersebut, sehingga akan meningkatkan harga saham itu sendiri. Contonya kondisi perusahaan sangat berpengaruh terhadap harga dan volume perdagangan saham, jika perusahaan tersebut mengalami peningkatan, maka secara otomatis harga dan volume perdagangan saham akan meningkat, selain itu harga saham juga dipengaruhi oleh tingkat dividen, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Volume perdagangan saham juga dipengaruhi oleh beberapa faktor selain faktor saham itu sendiri, juga faktor jumlah saham. Semakin besar jumlah saham yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan, maka volume perdagangan saham semakin besar pula. Jumlah saham yang beredar dapat berubah dengan berbagai cara antara lain, dengan melakukan company listing, pembagian saham bonus, pemberian dividen saham, konversi dari obligasi konversi, penggunaan hak opsi, penawaran serta dengan melakukan stock split. Dalam penelitian (Marwata, 2001) Stock split merupakan cara yang dilakukan oleh emiten untuk mempertahankan sahamnya agar tetap berada dalam rentang perdagangan yang optimal, sehingga daya beli investor meningkat terutama untuk investor kecil.
Pasar modal di Indonesia semakin berkembang dengan pesat, hal ini dapat dilihat dengan semakin bertambah jumlah saham yang diperdagangkan dan semakin tingginya volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Pasar Modal dapat dipandang sebagai media yang efektif dalam pembangunan suatu negara, ini dimungkinkan karena pasar modal dapat digunakan sebagai alat untuk menghimpun dana jangka panjang dari para investor dan bahkan dari masyarakat yang kemudian dapat disalurkan untuk pembangunan suatu negara.
Pasar modal mempunyai peran strategis dalam menunjang perekonomian
- – karena pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatf bagi perusahaan perusahaan. Perusahaan ini merupakan salah satu agen produksi yang secara nasional akan membentuk Gross Domestic Product (GDP)Perkembangan pasar modal akan menunjang peningkatan GDP atau dengan kata lain berkembangnya pasar modal akan mendorong kemajuan ekonomi suatu negara (Lubis, 2006).
Pasar modal menciptakan kesempatan pada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian (Sunariyah, 2004:8).
Dengan keberadaan pasar modal, perusahaan (emiten) lebih mudah mendapatkan dana dari masyarakat sehingga dapat menciptakan kesempatan kerja yang luas dan meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah.
Dana tersebut diperoleh perusahaan melalui pasar perdana dengan melakukan aktivitas initial public offering atau penawaran umum saham untuk pertama kalinya (Sunariyah, 2004:13) maupun seasoned new issues atau penjualan saham pada masyarakat setelah perusahaan going public (Hartono, 2003:15).
Saham tersebut untuk selanjutnya diperdagangkan di pasar sekunder. Dalam pasar ini harga saham ditentukan berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran (Sunariyah, 2004:13). Ketika terjadi excess supply menyebabkan harga saham akan jatuh dan sebaiknya jika terjadi excess demand (Syamsir, 2004:9). Harga yang melekat pada saham menjelaskan mengenai pengetahuan, harapan, ataupun kekuatiran investor (Pring, 1999:3). Kondisi perubahan volume terhadap harga ini merupakan kerangka kerja dari analisis teknikal (Sari, 2004).
Investor membutuhkan informasi yang bersifat tehnikal dan fundamental. Informasi yang bersifat fundamental diperoleh dari internal perusahaan berupa laporan keuangan sedangkan informasi yang bersifat tehnikal diperoleh dari eksternal perusahaan. Berkaitan dengan laporan keuangan para investor sangat memperhatikan laba perusahaan yang menjadi pertimbangan dalam melakukan investasi. Secara teoritis jika laba meningkat maka harga saham akan meningkat dan secara otomatis return akan meningkat (Husnan, 2001).
Terjadinya pembentukan harga tentunya tidak lepas dari volume perdagangan yang terjadi di bursa. Volume perdagangan menggambarkan banyaknya jumlah penawaran saham dan permintaan saham di pasar. Ilmu ekonomi menyatakan bahwa harga ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran. Jones (2002: 428) menyatakan pada prinsipnya, analis teknikal sependapat dengan pernyataan ilmu ekonomi di atas.
Volume perdagangan merupakan hal yang penting bagi investor karena menggambarkan tingkat likuiditas suatu saham (Wiyani dan Wijayanto, 2005).
Semakin besar volume transaksi, maka semakin cepat dan semakin mudah sebuah saham diperjualbelikan, sehingga transformasi saham menjadi kas semakin cepat pula. Transformasi inilah esensi dari likuiditas saham. Selain itu likuiditas juga terkait dengan banyaknya pasar sekunder dimana saham tersebut diperdagangkan, misalnya saham yang diperdagangkan di BEJ, sehingga investor mempunyai banyak pilihan dimana akan melakukan transaksi (Mahadwartha, 2001). Volume perdagangan menggambarkan reaksi pasar secara langsung. Volume perdagangan menunjukkan banyaknya lembar saham yang ditransaksikan selama periode waktu tertentu (Tandelilin, 2002). Makin banyak lembar saham yang ditransaksikan menunjukkan optimisme pasar terhadap sebuah saham dengan demikian harga saham akan meningkat (Hadianto, 2007).
Earning per share (EPS) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang
berhubungan dengan kepentingan bagi pemegang saham dan manajemen di saat ini maupun di saat yang akan datang. Earning per share (EPS) ini juga menunjukkan jumlah dollar yang dihasilkan oleh setiap lembar saham (Gitman, 2006:68). Earning per share (EPS) yang lebih besar menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih bagi pemegang saham (Purnomo, 1998) sehingga meningkatkan harga saham.
Lebih lanjut penelitian ini difokuskan pada perusahaan yang go publik di Indonesia terutama yang tercatat pada PT. Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk perusahaan Manufaktur Sektor Logam dan Sejenisnya di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) antara lain: Jakarta Kyoei Steel Work Ltd tbk, Beton Jaya Manunggal tbk, Indal Almunium Industry tbk, Jaya Pari Steel tbk, dan Pelangi Indah Canindo tbk.
Selama empat tahun terakhir harga saham dari perusahaan Perusahaan Manufaktur Sektor Logam dan Sejenisnya Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia mengalami fluktuasi. Adapun nilai harga saham tersebut antara tahun 2008 sampai 2009 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1.1 Data Volume Perdagangan dan EPS terhadap harga saham pada
NO NAMA PERUSAHAAN KET KET KET
Perusahaan Manufaktur Sektor Logam dan Sejenisnya Yang Go PublicSAHAM 2008 2009 2008 2009 2008 2009
KODE VOLUME EPS HARGA JAKARTA KYOEI STEEL WORK LTD TBK1 JKSW
28
11 -199,44 44,8185
83
2 BTON BETON JAYA MANUNGGAL TBK I NDAL ALMI NI UM I NDUSRTY TBK
7
2 115,68 52,16 335 2753 INAI 187 764 6,36 -80,96 120 215 JAYA PARI STEEL TBK
4 JPRS 1.302 1.379 65,54 2,56 166 265 PELANGI I NDAH CANI NDO TBK
5 PICO 1 0,2 22,85 22,27 430 220
Sumber: www.idx.co.id(diolah) Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar perusahaan mengalami penurunan volume perdagangan saham dan harga saham mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada saham JKSW, BTON, PICO pada volume perdagangan saham mengalami penurunan yang dimana Earning per share (EPS) pada saham JKSW dan BTON mengalami kenaikan tetapi hal tersebut tidak di saham PICO yang dimana volume perdagangan saham, Earning Per Share (EPS) dan harga saham mengalami penurunan Hal tersebut bertolak belakang dengan teori yang ada menurut Darmadji
(2006:319) EPS yang diharapkan oleh para investor adalah EPS yang semakin tinggi, semakin tinggi EPS yang diterima maka harga saham akan meningkat.
Semakin tinggi EPS akan menggembirakan para pemegang saham, karena semakin besar laba yang disediakan untuk para pemegang saham, begitu pun dengan harga saham. Penelitian Husnan (2005) Peningkatan volume perdagangan dibarengi dengan peningkatan harga saham merupakan gejala yang makin kuat sehingga akan meningkatkan harga saham
Berbeda dengan nama saham INAI dan JPRS yang dimana volume perdagangan sahamnya mengalami kenaikan akan tetapi tidak di ikuti dengan Earning per share yang dimana harga sahamnya mengalami kenaikan maupun penurunan.
Berdasarkan pemikiran diatas tentang hal-hal yang berhubungan dengan harga saham maka penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi harga pasar saham perusahaan denga judul:
“Pengaruh Volume
Perdagangan Saham dan EPS Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Logam dan Sejenisnya yang Go Public Di Bursa Efek
Indonesia (BEI) ”1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan dengan uraian latar belakang penelitian di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Terdapat beberapa perusahaan dimana perusahaan tersebut mengalami kenaikan Earning per share (EPS), tetapi harga saham mengalami penurunan pada tahun 2009 yang dimana volume perdagangan saham mengalami kenaikan tetapi harga saham mengalami penurunan. Hal ini berbanding terbalik dengan teori yang menyatakan bahwa apabila volume meningkat maka Earning per share (EPS) dan harga saham pun ikut meningkat.
2. Terjadinya krisis ekonomi pada tahun 2008 yang mengakibatan terjadinya volume perdagangan saham dan earning per share (EPS) yang menurun berakibat juga terhadap kondisi harga saham.
3. Faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi pergerakan harga saham diantaranya tingkat inflasi, menurunya laba per lembar saham, tingkat resiko dan pengembalian sehingga menurunnya tingkat kepercayaan investor dalam menanam sahamnya.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, permasalahan dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh volume perdagangan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh Earning per share ( EPS)
terhadap harga saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Bagaimana pengaruh volume perdagangan saham dan Earning per share (EPS) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan maupun parsial
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan sebagai berikut
1.3.1 Maksud Penelitian
Sesuai dengan masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya, maka penelitian dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data, menganalisis dan memperoleh pemahaman mengenai, yaitu mencoba mengetahui seberapa besar pengaruh volume perdagangan saham dan Earning per share (EPS) terhadap harga saham yang terdapat di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis mempunyai tujuan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh volume perdagangan saham terhadap Harga Saham pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara volume perdagangan dan
Earning per share (EPS) terhadap Harga Saham pada perusahaan-
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara volume perdagangan saham dan
Earning per share terhadap Harga saham pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman mengenai volume perdagangan saham dan Earning per share terhadap harga saham pada perusahaan-perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan manajemen dalam meningkatkan nilai perusahaan, terutama mengenai Volume perdagangan saham, Earning per share terhadap Harga saham di masa yang akan datang
3. Bagi Investor Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para investor dalam rangka pengambilan keputusan investasi untuk menentukan saham mana yang layak untuk dibeli oleh investor berdasarkan Volume Perdagangan Saham, Earning per share.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil peneltian ini dapat dijadikan bahan acuan atau referensi, khususnya bagi pihak-pihak yang mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan volume perdagangan saham, Earning per share dan harga saham, sehingga hasil penelitian selanjutnya dapat menjadi lebih baik.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.5.1 Lokasi Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada perusahaan
- – perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret – Agustus 2012.
1.5.2 Waktu Penelitian
Tabel 1.3
Maret April Mei Juni Juli Agustus 2012 2012 2012 2012 2012 2012 No Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pra S urvei :a. Persiap an Judul
b. Persiap an teori
1
c. Pengajuan Judul Skrip si
d. M encari Perusahaan Proses Usulan Penelitian:
a. Penulisan UP
b. Bimbingan UP
2
c. Seminar UP
d. Revisi UP
3 Pengumpulan Data
4 Pengolahan Data Proses Penyusunan S kripsi:
a. BimbinganSkrip si
b. Sidang Skrip si
5
c. Revisi Skrip si
d. Pengump ulan draf skrip si
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Pasar Modal
2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal
Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Di pasar modal, yang diperjualbelikan adalah modal berupa hak pemilikan perusahaan dan surat pernyataan hutang perusahaan. Pembeli modal adalah individu atau organisasi/lembaga yang bersedia menyisihkan kelebihan dananya untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan melalui pasar modal, sedangkan penjual modal adalah perusahaan yang memerlukan modal atau tambahan modal untuk keperluan usahanya.
Menurut Husnan (2003) pasar modal adalah “Pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.
” Mandala Manutung Prathama Rahardja (2004:97), menyatakan bahwa: “Pasar modal adalah pasar di mana instrumen-instrumen keuangan yang jatuh temponya lebih dari 1 tahun diperjualbelikan. Instrumen keuangan yang paling populer diperjualbelikan adalah obligasi (surat hutang) dan saham”. Sedangkan definisi pasar modal menurut Bambang Riyanto (2001:219), adalah : “Pasar modal (capital market) adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di satu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang”.
Pengertian pasar modal berdasarkan Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa Pasar Modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud dalam UU No. 15 Tahun 1952 (Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 67). Menurut UU tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang dikategorikan sebagai efek adalah saham, obligasi, serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai efek.
Dilihat dari pengertian akan pasar modal diatas, maka jelaslah bahwa pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikkan perusahaan kepada masyarakat.
2.1.1.2. Jenis-jenis Pasar Modal
Sekuritas-sekuritas diperdagangkan dalam pasar yang sudah diatur sesuai dengan ketentuan, peraturan atau undang-undang yang berlaku. Jenis-jenis pasar tersebut adalah menurut Samsul (2006:46) :
1. Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham atau emiten kepada investor selama waktu yang ditentukan oleh phak yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder.
2. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Adalah tempat atau sarana transaksi jual beli efek antar investor dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek. Terbentuknya harga pasar di tentukan oleh tawaran jual dan tawaran beli dari para investor
3. Pasar Ketiga Merupakan sarana transaksi jual beli efek antara market marker serta investor dan harga dibentuk oleh market marker. Investor dapat memilih
market marker yang memberi harga terbaik. Market marker merupakan
anggota bursa. Para Market marker ini akan bersaing dalam menentukan harga saham, oleh karena itu jenis saham dipasarkan lebih dari satu
4. Pasar Keempat Adalah sarana transaksi jual-beli antara investor beli tanpa melalui perantara efek. Transaksi ini dilakukan secara tatap muka antara investor beli dan investor jual untuk saham atas pembawa
2.1.1.3. Manfaat Pasar Modal
Ada beberapa manfaat akan adanya keberadaan pasar modal menurut Fakhruddin (2001:2), anatara lain
a. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal b. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi c. Menyediakan leading indicator bagi trend negara
d. Penyebaran kepemilikan keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha sehat e. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah f. Menciptakan lapangan pekerjaan/profesi yang menarik
g. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan memiliki prospek
2.1.1.4 Instrumen Investasi
Instrumen investasi di pasar modal sering disebut dengan efek yaitu semua surat-surat berharga yang umum diperjual belikan melalui pasar modal. Menurut UU No.8 tahun 1995 tentang pasar modal, efek adalah setiap surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti hutang, setiap rights, penawaran, opsi, atau derivative dari efek, atau setiap instrument yang ditetapkan sebagai efek.
Instrumen yang sering dijualbelikan di pasar modal Indonesia adalah saham dan obligasi.
1. Saham Menurut Tjiptono dan Hendy (2001:5) saham adalah: “Saham merupakan tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas” Saham dibedakan dalam dua macam, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).
2. Obligasi Menurut Sawidji Widoatmodjo (2004:104) mengatakan bahwa : “Obligasi (terjemahan dari bond) adalah kontrak antara pemberi pinjaman (investor) dengan yang diberi pinjaman (calon emitten/perusahaan yang akan go public).” Pada dasarnya ada dua jenis obligasi, yaitu obligasi perusahaan dan obligasi pemerintah. Obligasi perusahaan (corporate bond) adalah obligasi yang penerbitnya perusahaan swasta, obligasi yang diperdagangkan di bursa efek. Sedangkan Obligasi pemerintah (government bond) adalah obligasi yang emitennya pemerintah pusat, sedangkan municipal bond emitennya pemerintah daerah.
2.1.1.5 Para pelaku pasar
Sebagai suatu bisnis yang berdampak sosial sangat luas, pasar modal
melibatkan banyak orang dan banyak lembaga. Masing-masing pihak mempunyai
peranan dan fungsi yang berbeda-beda dan saling menunjang kepentingan pihak yang
lain. Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan pasar modal Indonesia sesuai dengan
SK Menteri Keuangan RI Nomor 1548/KMK.013/1990 tentang pasar modal, yaitu :1. Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Bapepam merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untuk : a. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat umum.
b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga-lembaga dan profesi-profesi penunjang terkait dalam pasar modal.
c. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal beserta kebijakan operasionalnya.
2. Pelaksana Bursa Bursa efek menurut Kepres No 53 adalah suatu tempat pertemuan termasuk sistem elektronik tanpa tempat pertemuan yang diorganisir dan digunakan untuk menyelenggarakan pertemuan penawaran jual beli atau perdagangan efek. Sekarang ini Indonesia mempunyai dua tempat bursa efek yaitu, bursa efek Jakarta dan bursa efek Surabaya.
3. Perusahaan Yang Go Public (Emiten)
Adalah pihak yang melakukan emisi atau telah melakukan emisi efek. Emiten adalah pihak yang membutuhkan dana guna membelanjai operasi maupun rancangan investasi. Menurut Sawidji Widoatmojo (2005 : 54) mengatakan bahwa : “ Definisi emiten adalah perusahaan yang menerbitkan saham”.
4. Perusahaan Efek Perusahaan efek adalah perusahaan yang telah memperoleh ijin usaha untuk beberapa kegiatan sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, manajer investasi atau penasihat investasi.
5. Lembaga Kliring dan Penyelesaian Untuk membantu segala proses administrasi serta penyimpanan efek dalam hubungannya dengan perdagangan efek maka terdapat dua lembaga yaitu lembaga Kliring dan Penyelesaian Penyimpanan. Adalah suatu lembaga yang menyelenggarakan Kliring dan penyelesaian transaksi yang terjadi di bursa efek, serta penyimpanan efek dalam penitipan untuk pihak lain.
6. Reksa Dana (investment fund) Adalah pihak yang kegiaan utamanya melakukan investasi, kembali (reinvestment) atau perdagangan efek. Reksa Dana tertutup (closed investment fund) adalah Reksa Dana yang melakukan emisi saham tidak dapat dijual kepada atau dibeli kembali oleh Reksa Dana yang bersangkutan.
7. Lembaga Penunjang Pasar Modal Adalah tempat penitipan harta, biro administrasi efek, wali amanat, atau penanggung yang menyediakan jasanya. Tempat penitipan harta adalah pihak yang menyelenggarakan penyimpanan harta dalam penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak tanpa mempunyai hak kepemilikan atas harta tersebut. Biro administrasi efek adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan jasa-jasa melakukan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen, pembagian hak opsi, emisi, sertifikasi atau laporan tahunan emiten. Wali amanat (trust agen) adalah pihak yang dipercayakan untuk mewakili kepentingan seluruh pemegang obligasi atau sertifikat kredit. Penanggung (guarantor) adalah pihak yang menanggung kembali jumlaj pokok dan/atau bunga emisi obligasi, atau sekuritas kredit dalam hal emiten cidera janji.
8. Profesi Penunjang Pasar Modal Terdiri dari akuntan, notaris, perusahaan penilai, dan konsultan hukum.
Akuntan adalah pihak yang memiliki keahlian dalam bidang akuntansi dan pemeriksaan akuntan (auditing). Fungsi akuntan adalah memberi pendapat atas kewajaran laporan keuangan emiten atau calon emiten. Notaris adalah pejabat yang berwenang memberi membuat akta otentik sebagaimana dimaksud dalam staatsblad 1860 No. 3 tentang peraturan jabatan notaris. Peran notaris adalah membuat perjanjian, penyusunan anggaran dasar dan perubahannya, perubahan pemilik modal dan lain-lain. Penilai adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani laporan penilai. Laporan penilai adalah pendapat atas aktiva, yang disusun berdasarkan pemeriksaaan menurut keahlian penilai. Konsultan hukum adalah ahli hukum yang memberikan dan menandatangani pendapat hukum mengenai emisi atau emiten. Fungsi utama konsultan hukum adalah melindungi pemodal atau calon pemodal dari segi hukum. Tugasnya antara lain meniliti akta pendirian, ijin usaha, dan lain-lain.
9. Pemodal (Investor) Adalah pihak-pihak baik perorangan maupun lembaga yang menanamkan modalnya dalam efek-efek yang diperdagangkan di pasar modal.
2.1.2 Bursa Efek
2.1.2.1. Pengertian Bursa Efek
Menurut Dahlan Siamat (2004:249) : “Bursa Efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan melalui wakil- wakilnya”.
Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995 ( 2003:3) : “Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan system dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak- pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka”.
Adapun definisi bursa efek menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhrudin (2001:17) adalah sebagai berikut :
“Bursa efek adalah lembaga atau perusahaan yang menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas sitem (pasar) untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek antar berbagai perusahaan atau perorangan yang terlibat dengan tujuan memperdagangkan efek perusahaan- perusahaan yang telah tercatat di bursa efek”.
Dari pengertian di atas bahwa secara umum pengertian bursa efek adalah pihak atau lembaga yang menyediakan system untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak yang terlibat dengan tujuan memperdagangkan efek perusahaan-perusahaan yang telah tercatat di bursa efek.
2.1.3. Harga Saham
2.1.3.1 Pengertian Saham
Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodai membeli saham untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut. Masyarakat pemodal itu dikategorikan sebagai investor dan speculator. Investor disini adalah masyarakat yang membeli saham untuk memiliki perusahaan dengan harapan mendapatkan deviden dan capitat gain dalam jangka panjang, sedangkan spekulator adalah masyarakat yang membeli saham untuk segera dijual kembali bila situasi kurs dianggap paling menguntungkan seperti yang telah diketahui bahwa saham memberikan dua macam penghasilan yaitu deviden dan capital gain. Ada berbagai definisi saham yang telah dikemukakan oleh para ahli maupun berbagai buku-buku teks, antara lain: Menurut Mishkin (2001, 4):
“Saham adalah suatu sekuritas yang memiliki klaim terhadap pendapatan dan asset sebuah perusahaan. Sekuritas sendiri dapat diartikan sebagai klaim atas pendapatan masa depan seorang peminjam yang dijual oleh peminjam kepada yang meminjamkan, sering juga disebut instrumen keuangan
”. Pengertian saham menurut Sujana (2006;532) adalah: “Saham merupakan surat bukti pemilikan hak terhadap perusahaan berkat penyerahan modalnya sehingga bagi si pemilik/pemegang akan mempunyai seperangkat hak atas perusahaan tersebut.”
Dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa saham merupakan surat bukti kepemilikan bagian modal atau tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas yang memiliki klaim terhadap pendapatan dan asset sebuah perusahaan
2.1.3.2 Pengertian Harga Saham
Harga pasar saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia biasanya dipublikasikan dalam media massa. Ada beberapa pengertian harga pasar saham yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Harga saham menurut Sawidji (2000:43) “Harga saham adalah harga selebar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik ( apapun posisinya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas(saham) tersebut sesuai dengan posisi kepemilikannya yang tertera pada saham tersebut
”. Menurut Sartono (2001:70) berpendapat bahwa : “Harga pasar saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal”. Dari kedua pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa harga pasar saham merupakan harga yang berlaku untuk suatu saham yang pada saat saham tersebut diperdagangkan di pasar modal yang melalui mekanisme permintaan dan penawaran.
2.1.3.3 Karakteristik Harga Saham