Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Low Back Pain Pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN PADA PETANI JERUK DI DESA DOKAN KECAMATAN MEREK KABUPATEN KARO TAHUN 2015
SKRIPSI Oleh:
DELI SULVICI SITEPU 111000161
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

ABSTRAK
Penelitian ini adalah tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan low back pain (LBP) pada petani jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari faktor pekerjaan dan faktor individu . Penelitian ini merupakan penelitian kuantitaif dengan metode survei analitik dan dengan desain croos sectional. Jumlah sampel yang diambil dengan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti sebanyak 32 responden. Hasil penelitian diperoleh berdasarkan wawancara dengan kuesioner Nordic Body Map. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan low back pain pada petani jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015.
Variabel faktor pekerjaan yang berhubungan dengan terjadinya keluhan low back pain adalah jenis pekerjaan mengangkat dengan nilai p value 0.010 dan jenis pekerjaan menyemprot dengan nilai p value 0.042. Variabel faktor individu yang berhubungan dengan keluhan low back pain yaitu masa kerja dengan nilai p value 0.016, jenis kelamin dengan nilai p value 0.004, dan kebiasaan merokok dengan nilai p value 0.032.
Disarankan kepada petani jeruk untuk melakukan peregangan otot atau pemanasan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaaan, petani juga sebaiknya istrahat ketika sudah merasakan nyeri pada punggung bagian bawah dan menyesuaikan batas kemampuan punggung sesuai dengan umur dan beban yang akan diangkat, untuk mengurangi rasa nyeri pada punggung bagian bawah.
Kata kunci : low back pain, faktor pekerjaan, faktor individu
ii

ABSTRACT
This study is about the factors associated with complaints of low back pain (LBP) on citrus farmers in the village of Dokan Sub Brand Karo Year 2015. The variables in this study consisted of occupational factors and individual factors. This research is a quantitative research methods and analytical survey with croos sectional design. The number of samples taken with the criteria set by the researchers as much as 32 respondents. The results were obtained by interviews with questionnaires Nordic Body Map. The aim of research to determine the factors associated with complaints of low back pain in citrus farmers in the village of Dokan Sub Brand Karo 2015.
Variable factors associated with the occurrence of work complaints of low back pain is the type of work to lift the p value 0.010 and the type of work to spray with p value 0.042. Variable individual factors associated with low back pain complaints that tenure with p value 0.016, sex with p value 0.004, and smoking with p value 0.032.
Suggested to citrus growers to do stretching or warming up before and after the occupation, farmers should also resting when it is pain in the lower back and adjust the limits of the back according to age and the load to be lifted, to reduce pain in the lower back .
Keywords: low back pain, occupational factors, individual factors
iii

Nama Tempat/Tanggal Lahir Agama Status Perkawinan Jumlah Saudara Alamat Rumah


DAFTAR RIWAYAT HIDUP
: Deli Sulvici Sitepu : Delitua, 21 Maret 1993 : Khatolik : Belum Kawin :3 : Jl Sei Padang Gang Saudara No. 8 Medan

1997-1999 1999-2005 2005-2008 2008-2011 2011-2015

RIWAYAT PENDIDIKAN
: TK KHATOLIK DELITUA : SD ST. PETRUS MEDAN : SMP ST. YOSEPH MEDAN : SMA ST. YOSEPH MEDAN : FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT USU

iv

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih karunia-Nya yang senantiasa berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Low Back Pain Pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015” yang merupakan salah satu prasyarat untuk meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terwujudnya skripsi ini, terutama kepada Bapak dr.Muhammad Makmur Sinaga, MS selaku dosen pembimbing I dan Ibu dr.Halinda Sari Lubis, MKKK selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya dalam mendidik, membimbing dan memberi masukan, saran serta kritikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, untuk itu kepada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr.Drs. Surya Utama, MS selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Ir. Gerry Silaban, M.Kes selaku Ketua Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
3. Ibu Dra. Lina Tarigan, Apt. MS dan Ibu Eka Lestari Mahyuni, SKM, M.Kes selaku dosen penguji .
4. Bapak Drs.Jemadi, M.Kes, selaku Dosen Penasehat Akademik 5. Seluruh Dosen dan Pegawai di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara terutama kepada Pegawai di Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
v


6. Bapak Samuil Ginting, Johanis Ginting, Roni br.Purba selaku Perangkat Pejabat Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo yang telah membantu saya dalam hal surat menyurat dan atas dukungannya dalam berlangsungnya penelitian saya.
7. Orang tua saya yang tercinta,Bapak Ruslan Sitepu, SH dan Ibu Lusiana Ginting, S.Pd, bibik tersayang Isna Diana, S.pd dan Ir. Albert Sembiring yang telah membesarkan, membimbing, mendidik dan mendukung penulis dengan kasih sayang serta memberikan motivasi dalam mengikuti pendidikan.
8. Kakak dan abang saya yang terkasih: Meri Natalia Sitepu.SE, Stefanie Anastasia.SST,dan Tri lestari sitepu, Amd, Ardinata Sitepu. Amd, Irenfia Sembiring, Aldi Sembiring, dan Hans Aloideo Sembiring, yang telah mendukung dengan doa dan semangat yang telah diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi ini.
9. Kepada sahabat terindah saya, Rafika Lumbangaol, Erni Silalahi, Trivo Rajagukguk, Ayu Handayani Pardede, Irma Vony Siboro dan Evita Hutagaol yang selalu ada di saat saya membutuhkan..

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan,

Mei 2015

Penulils

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ABSTRAK ...................................................................................................... ABSTRACT .................................................................................................... DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... KATA PENGANTAR.................................................................................... DAFTAR ISI................................................................................................... DAFTAR TABEL .......................................................................................... DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................. 1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................ 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Low Back Pain (LBP) ...................................................................... 2.1.1 Pengertian Low Back Pain .......................................................... 2.1.2 Klasifikasi Low Back Pain .......................................................... 2.1.2.1 Acute Low Back Pain ......................................................... 2.1.2.2 Chronic Low Back Pain...................................................... 2.1.3 Penyebab Low Back Pain (LBP) ................................................ 2.1.3.1 Kelainan Tulang Punggung (Spine) Sejak Lahir................ 2.1.3.2 Low Back Pain karena Trauma .......................................... 2.1.3.3 Low Back Pain karena Perubahan Jaringan ....................... 2.1.3.4 Low Back Pain karena Pengaruh Gaya Berat .................... 2.1.4 Faktor Resiko .............................................................................. 2.1.4.1 Faktor Individu................................................................... 2.1.4.1 Faktor Pekerjaan (Work factors) ........................................ 2.1.5 Penatalaksanaan dan Pencegahan Low Back Pain ..................... 2.2 Etiologi Low Back Pain .................................................................. 2.3 Epidemiologi Low Back Pain ........................................................... 2.4 Anatomi Tubuh Manusia .................................................................. 2.4.1 Sistem Muskuloskeletal .............................................................. 2.4.2 Anatomi Tulang Belakang .......................................................... 2.5 Metode Penilaian Ergonomi ............................................................. 2.5.1 Nordic Body Map ........................................................................ 2.6 Kerangka Konsep ..............................................................................
viii

i ii iii iv v viii xi xiii
1 5 5 5 6 6
7 8 10 10 11 11 12 13 14 15 15 16 20 22 26 28 29 29 30 32 32 34

2.7 Hipotesa Penelitian ...........................................................................
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................... 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 3.2.1 Lokasi Penelitian ......................................................................... 3.2.2 Waktu Penelitian ......................................................................... 3.3 Populasi dan Sampel ......................................................................... 3.3.1 Populasi ....................................................................................... 3.3.2 Sampel......................................................................................... 3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 3.4.1 Data primer.................................................................................. 3.4.2 Data Sekunder ............................................................................. 3.5 Defenisi Operasional ........................................................................ 3.5.1 Keluhan Low Back Pain ........................................................... 3.5.2 Masa Kerja................................................................................ 3.5.3 Usia........................................................................................... 3.5.4 Jenis Kelamin ........................................................................... 3.5.5 Kebiasaan Merokok.................................................................. 3.5.6 IMT........................................................................................... 3.5.7 Jenis Pekerjaan ......................................................................... 3.6 Pengolahan Data................................................................................ 3.7 Teknik Analisa Data.......................................................................... 3.7.1 Analisis Univariat........................................................................ 3.7.1 Analisis Bivariat ..........................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Dokan ......................................................... 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 4.2 Visi dan Misi Desa Dokan ................................................................ 4.2.1 Visi Desa Dokan.......................................................................... 4.2.2Misi Desa Dokan .......................................................................... 4.3 Jenis Pekerjaan.................................................................................. 4.4 Hasil Penelitian ................................................................................. 4.4.1 Analisis Univariat........................................................................ 4.4.1.1 Keluhan Low Back Pain Petani Jeruk ................................
. 4.4.1.2 Faktor Pekerjaan................................................................. 4.4.1.3 Faktor Individu...................................................................
4.4.2 Analisis Bivariat ......................................................................... 4.4.2.1 Hubungan Faktor Pekerjaan dengan Keluhan Low Back Pain Pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015 ............

35
36 36 36 36 36 36 37 37 37 38 38 38 39 39 39 40 40 40 41 41 42 42
43 43 43 43 43 44 46 46 46 47 48 49
49

ix


4.4.2.2 Hubungan Faktor Individu dengan Keluhan Low Back Pain Pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015… 50
4.4.2.2.1 Masa Kerja............................................................ 50
4.4.2.2.2 Usia....................................................................... 51 4.4.2.2.3 Jenis Kelamin ....................................................... 52
4.4.2.2.4 Kebiasaan Merokok.............................................. 53 4.4.2.2.5 Indeks Masa Tubuh ............................................. 53

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Hubungan Faktor Pekerjaan dengan Keluhan Low Back Pain pada
Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015 ....................................................................................... 55
5.1.1 Hubungan Jenis Pekerjaan Mebersihkan dengan Keluhan Low Back Pain................................................................................... 56
5.1.2 Hubungan Jenis Pekerjaan Memanen dengan Keluhan Low Back Pain................................................................................... 57
5.1.3 Hubungan Jenis Pekerjaan Mengangkat dengan Keluhan
Low Back Pain........................................................................... 57 5.1.4 Hubungan Jenis Pekerjaan Menyemprot dengan Keluhan Low
Back Pain.................................................................................. 58 5.2 Hubungan Faktor Individu (Usia, Masa Kerja, Jenis Kelamin, Kebiasaan
Merokok dan Indeks Massa Tubuh) dengan Keluhan Low Back Pain pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo
Tahun 2015 ........................................................................................ 59 5.2.1 Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Low Back Pain .......... 59 5.2.2 Hubungan Usia dengan Keluhan Low Back Pain...................... 60
5.2.3 Hubungan Jenis Kelamin dengan Keluhan Low Back Pain ...... 61 5.2.4 Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Keluhan Low Back
Pain............................................................................................ 63 5.2.5 Hubungan Indeks Masa Tubuh dengan Keluhan Low Back pain
................................................................................................... 64

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 6.2 Saran ...............................................................................................


66 67

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

x

Tabel

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Keluhan Low Back Pain pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015 ................................................................................... 46
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Pekerjaan Pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015 .............................................................................................. 47
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Individu ( Masa Kerja, Usia, Jenis Kelamin, Kebiasaan Merokok, dan Indeks Massa Tubuh) Pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015 ............................................ 48
Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Faktor Pekerjaan dengan Keluhan Low Back Pain Pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015 ......................... 49
Tabel 4.5 Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Low Back Pain Pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015 .......................................................................... 50
Tabel 4.6 Hubungan Usia dengan Keluhan Low Back Pain Pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015 ................................................................................... 51

xi


Tabel 4.7 Hubungan Jenis Kelamin dengan Keluhan Low Back Pain Pada

Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten

Karo Tahun 2015 .......................................................................... 52

Tabel 4.8 Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Keluhan Low Back Pain

Pada Petani Jeruk di

Desa Dokan Kecamatan Merek

Kabupaten Karo Tahun 2015........................................................ 53

Tabel 4.9 Hubungan Indeks Masa Tubuh dengan Keluhan Low Back Pain

Pada Petani Jeruk di

Desa Dokan Kecamatan Merek


Kabupaten Karo Tahun 2015 ........................................................ 53

xii

DAFTAR GAMBAR

Judul

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Tulang Belakang ......................................................... 30 Gambar 2.1 Nordic Body Map ...................................................................... 33

xiii

ABSTRAK
Penelitian ini adalah tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan low back pain (LBP) pada petani jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari faktor pekerjaan dan faktor individu . Penelitian ini merupakan penelitian kuantitaif dengan metode survei analitik dan dengan desain croos sectional. Jumlah sampel yang diambil dengan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti sebanyak 32 responden. Hasil penelitian diperoleh berdasarkan wawancara dengan kuesioner Nordic Body Map. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan low back pain pada petani jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015.
Variabel faktor pekerjaan yang berhubungan dengan terjadinya keluhan low back pain adalah jenis pekerjaan mengangkat dengan nilai p value 0.010 dan jenis pekerjaan menyemprot dengan nilai p value 0.042. Variabel faktor individu yang berhubungan dengan keluhan low back pain yaitu masa kerja dengan nilai p value 0.016, jenis kelamin dengan nilai p value 0.004, dan kebiasaan merokok dengan nilai p value 0.032.
Disarankan kepada petani jeruk untuk melakukan peregangan otot atau pemanasan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaaan, petani juga sebaiknya istrahat ketika sudah merasakan nyeri pada punggung bagian bawah dan menyesuaikan batas kemampuan punggung sesuai dengan umur dan beban yang akan diangkat, untuk mengurangi rasa nyeri pada punggung bagian bawah.
Kata kunci : low back pain, faktor pekerjaan, faktor individu

ii

ABSTRACT
This study is about the factors associated with complaints of low back pain (LBP) on citrus farmers in the village of Dokan Sub Brand Karo Year 2015. The variables in this study consisted of occupational factors and individual factors. This research is a quantitative research methods and analytical survey with croos sectional design. The number of samples taken with the criteria set by the researchers as much as 32 respondents. The results were obtained by interviews with questionnaires Nordic Body Map. The aim of research to determine the factors associated with complaints of low back pain in citrus farmers in the village of Dokan Sub Brand Karo 2015.
Variable factors associated with the occurrence of work complaints of low back pain is the type of work to lift the p value 0.010 and the type of work to spray with p value 0.042. Variable individual factors associated with low back pain complaints that tenure with p value 0.016, sex with p value 0.004, and smoking with p value 0.032.
Suggested to citrus growers to do stretching or warming up before and after the occupation, farmers should also resting when it is pain in the lower back and adjust the limits of the back according to age and the load to be lifted, to reduce pain in the lower back .
Keywords: low back pain, occupational factors, individual factors
iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya perlindungan pada tenaga kerja terhadap bahaya-bahaya yang timbul merupakan kebutuhan yang sifatnya mendasar. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menyatakan bahwa kesehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja dengan sehat tanpa membahayakan masyarakat di sekelilingnya agar diperoleh produktivitas yang optimal. Dalam melakukan suatu pekerjaan di tempat kerja seseorang atau kelompok pekerja berisiko mendapatkan kecelakaan ataupun gangguan kesehatan akibat kerja. Gangguan kesehatan akibat kerja merupakan gangguan kesehatan yang timbul karena hubungan kerja atau yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Kesehatan adalah faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan peningkatan produktivitas tenaga kerja selaku sumber daya manusia. Kondisi kesehatan yang baik merupakan potensi untuk meraih produktivitas kerja yang baik pula. Pekerjaan yang menuntut produktivitas kerja tinggi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi kesehatan prima. Sebaliknya, keadaan sakit atau pekerja yang mengalami gangguan kesehatan menyebabkan tenaga kerja tidak atau kurang produktif dalam melakukan pekerjaannya. Tenaga kerja yang sakit dan tidak bekerja menyebabkan yang bersangkutan tidak produktif selama ia sakit dan tidak bekerja. Tenaga kerja yang sakit atau mengalami gangguan kesehatan yang masih melakukan pekerjaan biasanya tidak
1

2
memperlihatkan hasil kerja sebagaimana hasilnya jika pekerja sehat atau biasanya tidak terganggu kesehatannya (Suma’mur,2009).
Menurut Suma’mur 2009, pekerja pada umumnya mengalami gangguan kesehatan dikarenakan tidak adanya keseimbangan atau kurangnya kecocokan antara beban kerja di satu pihak dan kemampuan/kapasitas tenaga kerja di pihak lainnya, sebaliknya adanya keseimbangan atau kesesuaian antara beban kerja dengan kemampuan tenaga kerja dapat menunjang pencapaian produktivitas kerja yang memadai.
Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan keluhan yang sering dialami oleh orang usia lanjut, namun tidak tertutup kemungkinan dapat dialami oleh orang usia muda (Paliyama dalam trimunggara 2010). Low back pain adalah suatu sindroma nyeri pada ekstremitas atas yang terjadi pada regio punggung bagian bawah yang merupakan akibat dari berbagai sebab. Gangguan ini paling banyak ditemukan di tempat kerja, terutama pada mereka yang beraktivitas dengan posisi tubuh yang salah. Gangguan otot rangka dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh seperti bagian pinggang, leher, bahu, siku, lengan, dan pergelangan tangan /tangan. Gangguan otot rangka pada ektremitas atas merupakan dua pertiga dari seluruh gangguan otot rangka akibat kerja.
Hampir 70-80% penduduk di negara maju pernah mengalami Low back pain (LBP). Dalam Setiap tahun 15-45% orang dewasa menderita Low back pain (LBP), dan satu diantara 20 penderita harus dirawat dirumah sakit karena serangan akut. Low back pain (LBP) sangat umum tejadi pada umur 35-55 tahun dan hampir 80% penduduk di negara-negara industri pernah mengalami Low back

3
pain (LBP). Di Amerika serikat prevalensinya berkisar antara 15%-20% sedangkan insidensi berdasarkan kunjungan pasien baru ke dokter adalah 14,3% (Tjokorda & Sri Maliawan, 2009).

Menurut Tjokorda & Sri Maliawan, 2009, Data epidemiologik mengenai Low back pain (LBP) di Indonesia belum ada. Namun, diperkirakan 40% penduduk Jawa Tengah berusia di atas 65 tahun pernah menderita nyeri pinggang dan prevalensinya pada laki-laki 18,2% dan pada wanita 13,6%. Prevalensi ini meningkat sesuai dengan meningkatnya usia insidensi berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit di Indonesia berkisar antara 3%-17%.
Low back pain (LBP) paling sering dijumpai pada usia dekade ke empat. Data dari rumah sakit di Indonesia menunjukkan bahwa lebih dari setengah pasien berusia antara dekade kedua sampai awal dekade ke empat. Sekitar 90% Low back pain akut maupun kronik akan mengalami penyembuhan spontan dalam dua minggu dan sebagian kecil dalam waktu 6-12 minggu. Hanya 1-2% kasus yang memerlukan evaluasi untuk tindakan bedah (Tjokorda dan Sri Maliawan, 2009).
Hasil studi Departemen kesehatan tentang profil masalah kesehatan di Indonesia tahun 2005, menunjukkan bahwa sekitar 40,5 % penyakit yang diderita pekerja berhubungan dengan pekerjaannya. Gangguan kesehatan yang dialami pekerja, menurut studi yang dilakukan tehadap 9.482 pekerja di 12 kabupaten/kota di Indonesia, umumnya berupa penyakit musculoskeletal (16%), kardiovaskuler (8 %), gangguan syaraf (6 %), gangguan pernapasan (3 %), dan gangguan THT (1,5 %).

4
Pertanian merupakan sektor terpenting dalam pertumbuhan perekonomian negara agraris seperti Indonesia, dimana mayoritas masyarakat di Indonesia adalah berprofesi sebagai petani. Fenomena di Indonesia, petani menghabiskan waktu setiap harinya di kebun, walaupun hanya untuk mencangkul dan memanen, dan pekerjaan seperti ini dilakukan secara terus – menerus oleh petani sebagai rutinitas.
Hal tersebut berpengaruh pada posisi kerja tulang dikarenakan dalam posisi mencangkul, badan dibungkukkan ke depan dan membawa beban seberat cangkul, dan kegiatan tersebut dilakukan berulang. Hal tersebut dapat menjadi faktor risiko terjadinya gangguan kesehatan pada pekerja seperti nyeri atau cidera pada pinggang (Wardoyo, A.B. 1997). Selain memanen dan mencangkul, petani juga melakukan pekerjaan seperti mengangkat, membersihkan dan menyemprot pestisida yang dilakukan secara langsung dengan bantuan alat seadanya.
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti, ada beberapa jenis pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh petani jeruk sebagai rutinitas. Misalnya menyemprot pestisida, membersihkan tanaman jeruk, memanen buah jeruk, dan mengangkat hasil panen. Dalam melakukan jenis pekerjaan tersebut, dikhawatirkan para petani bekerja dengan cara yang salah, seperti ketika melakukan pekerjaan menyemprot pestisida. Petani membungkukkan badan mereka untuk menarik selang pompa agar tidak tersangkut di batang pohon jeruk, dan sama halnya dengan kegiataan memanen, mengangkat hasil panen, dan membersihkan tanaman jeruk. Petani cenderung membungkukkan badan mereka di saat bekerja, selain membungkukkan badan, petani jeruk juga tidak merapatkan

5
kaki pada saat mengangkat hasil panen yang hendak diangkat, memutar pinggang ketika memanen jeruk, membawa barang melebihi kemampuan seperti mendorong hasil panen jeruk dengan menggunkan beko sehingga hal tersebut dapat menimbulkan keluhan-keluhan subyektif pada pinggang petani.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti merasa perlu dilakukannya penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan low back pain (LBP) pada petani jeruk sehingga upaya preventif yaitu mencegah terjadinya low back pain (LBP) pada petani jeruk akan lebih mudah dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan low back pain (LBP) pada petani jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan low back pain pada petani jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015.

6
1.3.2 Tujuan Khusus 1. Diketahuinya gambaran keluhan low back pain yang dirasakan petani jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo tahun 2015. 2. Diketahuinya hubungan antara faktor pekerjaan dengan keluhan low back pain yang dirasakan petani jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo tahun 2015. 3. Diketahuinya hubungan antara faktor individu (Masa kerja, usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok dan IMT) pada petani jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi, menambah pengetahuan serta pemahaman bagi petani jeruk yang berdomisili di Desa Dokan mengenai keluhan low back pain (LBP) sehingga diharapkan petani jeruk dapat secara mandiri melakukan upaya-upaya perlindungan terhadap kesehatan mereka dan terhindar dari gangguan kesehatan. 2. Menambah referensi mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan low back pain (LBP) pada petani jeruk dalam bidang keilmuan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dan mahasiswa peminatan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). 3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Low Back Pain (LBP) Low back pain (LBP) merupakan rasa nyeri yang dirasakan pada
punggung bawah yang sumbernya adalah tulang belakang daerah spinal (punggung bawah), otot, saraf, atau struktur lainnya di sekitar daerah tersebut. Low back pain (LBP) dapat disebabkan oleh penyakit atau kelainan yang berasal dari luar punggung bawah misalnya penyakit atau kelainan pada testis atau ovarium (Suma’mur 2009).
Menurut Suma’mur 2009, Low back pain (LBP) berhubungan dengan faktor risiko seperti usia,obesitas (kegemukan), kebiasaan merokok atau kurangnya kesegaran/kebugaran jasmani, selain itu suma’mur juga mengatakan bahwa pada umumnya pekerjaan mengangkat, membawa, menarik atau mendorong beban berat atau yang dilakukan dengan posisi tubuh yang tidak alami/dipaksakan lebih rentan mengalami keluhan Low back pain (LBP).
Low back pain (LBP) umumnya akan memberikan rasa nyeri pada seseorang yang mengalaminya. Rasa nyeri dapat digambarkan sebagai sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila mengalami cedera atau kerusakan pada tubuh. Nyeri dapat terasa panas, gemetar, kesemutan/tertusuk, atau ditikam. Nyeri akan menjadi suatu masalah gangguan kesehatan dikarenakan dapat menganggu aktivitas yang akan dilakukan. (Eleanor Bull dkk,2007 dalam Heru Septiawan 2012).
7

8
2.1.1 Pengertian Low Back Pain (LBP) Low back pain (LBP) adalah gangguan muskuloskeletal yang terjadi pada
daerah punggung bawah yang disebabkan oleh berbagai penyakit dan aktivitas tubuh yang kurang baik.
Low back pain (LBP) atau nyeri punggang bawah dapat dibagi dalam 6 jenis nyeri, yaitu:
1. Nyeri punggang lokal Jenis ini paling sering ditemukan. Biasanya terdapat di garis tengah
dengan radiasi ke kanan dan ke kiri. Nyeri ini dapat berasal dari bagianbagian di bawahnya seperti fasia, otot-otot paraspinal, korpus vertebra, sendi dan ligamen. 2. Iritasi pada radiks
Rasa nyeri dapat berganti-ganti dengan parestesi dan dirasakan pada dermatom yang bersangkutan pada salah satu sisi badan. Kadangkadang dapat disertai hilangnya perasaan atau gangguan fungsi motoris. Iritasi dapat disebabkan oleh proses desak ruang pada foramen vertebra atau di dalam kanalis vertebralis. 3. Nyeri rujukan somatis
Iritasi serabut-serabut sensoris dipermukaan dapat dirasakan lebih dalam pada dermatom yang bersangkutan. Sebaliknya iritasi di bagianbagian dalam dapat dirasakan di bagian lebih superfisial.

9
4. Nyeri rujukan viserosomatis Adanya gangguan pada alat-alat retroperitonium, intraabdomen atau
dalam ruangan panggul dapat dirasakan di daerah pinggang. 5. Nyeri karena iskemia

Rasa nyeri ini dirasakan seperti rasa nyeri pada klaudikasio intermitens yang dapat dirasakan di pinggang bawah, di gluteus atau menjalar ke paha. Dapat disebabkan oleh penyumbatan pada percabangan aorta atau pada arteri iliaka komunis. 6. Nyeri psikogen
Rasa nyeri yang tidak wajar dan tidak sesuai dengan distribusi saraf dan dermatom dengan reaksi wajah yang sering berlebihan (Tjokronegoro, Lumbantobing,1986). Jenis nyeri punggung bawah atau Low back pain (LBP) berdasarkan sumber : 1. Nyeri punggung bawah Spondilogenik Nyeri yang disebabkan karena kelainan vertebrata, sendi, dan jaringan lunaknya. Antara lain spondilosis, osteoma, osteoporosis, dan nyeri punggung miofasial. 2. Nyeri punggung bawah Viserogenik Nyeri yang disebabkan karena kelainan pada organ dalam, misalnya kelainan ginjal, kelainan ginekologik, dan tumor retroperitoneal 3. Nyeri punggung bawah Vaskulogenik Nyeri yang disebabkan karena kelainan pembuluh darah, misalnya anerisma, dan gangguan peredaran darah.

10
4. Nyeri punggung bawah Psikogenik Nyeri yang disebabkan karena gangguan psikis seperti neurosis, ansietas, dan
depresi. Nyeri ini tidak menghasilkan definisi yang jelas, juga tidak menimbulkan gangguan anatomi dari akar saraf atau saraf tepi. Nyeri ini superficial tetapi dapat juga dirasakan pada bagian dalam secara nyata atau tidak nyata, radikuler maupun non radikuler, berat atau ringan. Lama keluhan tidak mempunyai pola yang jelas, dapat dirasakan sebentar ataupun bertahun– tahun (Ir.Eko Nurmianto,2008).
2.1.2 Klasifikasi Low Back Pain (LBP) Menurut Bimaariotejo (2009), berdasarkan perjalanan kliniknya Low back
pain (LBP) terbagi menjadi dua jenis, yaitu: 2.1.2.1 Acute Low Back Pain
Acute low back pain ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba dan rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu dan rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute low back pain (LBP) dapat disebabkan karena luka traumatik seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan tendon.
Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri pinggang akut terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.

11
2.1.2. Chronic Low Back Pain Rasa nyeri pada chronic low back pain bisa menyerang lebih dari 3 bulan
dan rasa nyeri ini dapat berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor.
Disamping hal diatas terdapat juga klasifikasi patologi yang klasik yang juga dapat dikaitkan dengan Low back pain (LBP). Klasifikasi tersebut adalah :
1. Trauma 2. Infeksi 3. Neoplasma 4. Degenerasi 5. Kongenital
2.1.3 Penyebab Low Back Pain (LBP) Beberapa faktor yang menyebabakan terjadinya LBP, antara lain:
2.1.3.1 Kelainan Tulang Punggung (Spine) Sejak Lahir Keadaan ini lebih dikenal dengan istilah Hemi Vertebrae. Menurut
Soeharso (1978) kelainan-kelainan kondisi tulang vertebra tersebut dapat berupa tulang vertebra hanya setengah bagian karena tidak lengkap pada saat lahir. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya low back pain yang disertai dengan skoliosis ringan. Selain itu ditandai pula adanya dua buah vertebra yang melekat menjadi satu, namun keadaan ini tidak menimbulkan nyeri.

12
Terdapat lubang di tulang vertebra dibagian bawah karena tidak melekatnya lamina dan keadaan ini dikenal dengan Spina Bifida. Penyakit spina bifida dapat menyebabkan gejala-gejala berat sepert club foot, rudimentair foof, kelayuan pada kaki, dan sebagainya. namun jika lubang tersebut kecil, tidak akan menimbulkan keluhan.
Beberapa jenis kelainan tulang punggung (Spine) sejak lahir adalah:
a. Penyakit Spondylisthesis Pada spondylisthesis merupakan kelainan pembentukan korpus vertebrae,
dimana arkus vertebrae tidak bertemu dengan korpus vertebrae (Bimariotejo, 2009). Walaupun kejadian ini terjadi sewaktu bayi, namun ketika berumur 35 tahun baru menimbulkan nyeri akibat kelinan-kelainan degeneratif. Nyeri pinggang ini berkurang atau hilang bila penderita duduk atau tidur dan akan bertambah, bila penderita itu berdiri atau berjalan (Bimariotejo, 2009). Adapun gejala klinis dari penyakit tersebut adalah:
1) Penderita memiliki rongga badan lebih pendek dari semestinya. Antara dada dan panggul terlihat pendek.
2) Pada punggung terdapat penonjolan processus spinosus vertebra yang menimbulkan skoliosis ringan.
3) Nyeri pada bagian punggung dan meluas hingga ke ekstremitas bawah. 4) Pemeriksaan X-ray menunjukan adanya dislokasi, ukuran antara ujung
spina dan garis depan corpus pada vertebra yang mengalami kelainan lebih panjang dari garis spina corpus vertebrae yang terletak diatasnya.

13
b. Penyakit Kissing Spine Penyakit ini disebabkan karena dua tau lebih processus spinosus
bersentuhan. Keadan ini bisa menimbulkan gejala dan tidak. Gejala yang ditimbulkan adalah low back pain. Penyakit ini hanya bisa diketahui dengan pemeriksaan X-ray dengan posisi lateral. c. Sacralisasi Vetyebrae Lumbal Ke V
Penyakit ini disebabkan karena processus transversus dari vertebra lumbal ke V melekat atau menyentuh os sacrum dan/atau os ileum (Soeharso, 1978). 2.1.3.2 Low Back Pain karena Trauma
Trauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utama LBP (Bimariotejo, 2009). Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau melakukan aktivitas dengan beban yang berat dapat menderita nyeri pinggang bawah yang akut.
Gerakan bagian punggung belakang yang kurang baik dapat menyebabkan kekakuan dan spasme yang tiba-tiba pada otot punggung, mengakibatkan terjadinya trauma punggung sehingga menimbulkan nyeri. Kekakuan otot cenderung dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Namun pada kasus-kasus yang berat memerlukan pertolongan medis agar tidak mengakibatkan gangguan yang lebih lanjut.
Menurut Soeharso (1978), secara patologis anatomis, pada low back pain yang disebabkan karena trauma, dapat ditemukan beberapa keadaan, seperti:

14
a. Perubahan pada sendi Sacro-Iliaca Gejala yang timbul akibat perubahan sendi sacro-iliaca adalah rasa nyeri
pada os sacrum akibat adanya penekanan. Nyeri dapat bertambah saat batuk dan saat posisi supine. Pada pemerikasaan, lassague symptom positif dan pergerakan kaki pada hip joint terbatas. b. Perubahan pada sendi Lumba sacral
Trauma dapat menyebabkan perubahan antara vertebra lumbal V dan sacrum, dan dapat menyebabkan robekan ligamen atau fascia. Keadaan ini dapat menimbulkan nyeri yang hebat di atas vertebra lumbal V atau sacral I dan dapat menyebabkan keterbatasan gerak. 2.1.3.3 Low Back Pain karena Perubahan Jaringan
Kelompok penyakit ini disebabkan karena terdapat perubahan jaringan pada tempat yang mengalami sakit. Perubahan jaringan tersebut tidak hanya pada daerah punggung bagian bawah, tetapi terdapat juga disepanjang punggung dan anggota bagian tubuh lain (Soeharso, 1978). Beberapa jenis penyakit dengan keluhan LBP yang disebabakan oleh perubahan jaringan antara lain: a. Osteoartritis (Spondylosis Deformans)
Dengan bertambahnya usia seseorang maka kelenturan otot-ototnya juga menjadi berkurang sehingga sangat memudahkan terjadinya kekakuan pada otot atau sendi. Selain itu juga terjadi penyempitan dari ruang antar tulang vetebra yang menyebabkan tulang belakang menjadi tidak fleksibel seperti saat usia muda. Hal ini dapat menyebabkan nyeri pada tulang belakang hingga ke pinggang .

15
b. Penyakit Fibrositis Penyakit ini juga dikenal dengan Reumatism Muskuler. Penyakit ini
ditandai dengan nyeri dan pegal di otot, khususnya di leher dan bahu. Rasa nyeri memberat saat beraktivitas, sikap tidur yang buruk dan kelelahan. c. Penyakit Infeksi
Menurut Diepee (1995) dalam Idyan (2008) dalam Defriyan 2011, infeksi pada sendi terbagi atas dua jenis, yaitu infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri dan infeksi kronis, disebabkan oleh bakteri tuberkulosis. Infeksi kronis ditandai dengan pembengkakan sendi, nyeri berat dan akut, demam serta kelemahan. 2.1.3.4 Low Back Pain karena Pengaruh Gaya Berat
Gaya berat tubuh, terutama dalam posisi berdiri, duduk dan berjalan dapat mengakibatkan rasa nyeri pada punggung dan dapat menimbulkan komplikasi pada bagian tubuh yang lain, misalnya genu valgum, genu varum, coxa valgum dan sebagainya (Soeharso, 1978).
Beberapa pekerjaan yang mengaharuskan berdiri dan duduk dalam waktu yang lama juga dapat mengakibatkan terjadinya LBP. Kehamilan dan obesitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya LBP akibat pengaruh gaya berat. Hal ini disebabkan terjadinya penekanan pada tulang belakang akibat penumpukan lemak, kelainan postur tubuh dan kelemahan otot (Bimariotejo, 2009).
2.1.4 Faktor Resiko Adapun faktor risiko terjadinya Low back pain (LBP) menurut Suma’mur
2009 yaitu usia, obesitas (kegemukan), kebiasaan merokok atau kurangnya

16
kebugaran jasmani dan posisi tubuh dalam bekerja atau cara kerja yang salah juga dapat berakibat pada Low back pain (LBP). Pekerjaan yang rentan terkena Low back pain (LBP) seperti pekerjaan mengangkat, membawa, menarik atau mendorong beban berat atau bahkan melakukan pekerjaan dengan posisi tubuh yang tidak alami/dipaksakan.
2.1.4.1 Faktor Individu
Kondisi dari seseorang yang dapat menyebabkan terjadinya keluhan Low Back Pain adalah sebagai berikut , yaitu :
a. Masa Kerja Masa kerja adalah panjangnya waktu terhitung mulai masuknya pekerja
hingga saat penelitian dilakukan. Dalam hal ini dapat dikaitkan antara masa kerja dengan timbulnya keluhan low back pain (LBP). Jadi semakin lama masa kerja dan/atau semakin lama seseorang terpajan faktor risiko Low back pain (LBP) ini maka semakin besar pula risiko untuk mengalami Low back pain (LBP). b. Usia
Chaffin (1979) dan Guo eet al. (1995) menyatakan bahwa pada umumnya keluhan otot skeletal mulai dirasakan pada usia kerja, yaitu 25-65 tahun. Keluhan pertama biasanya dirasakan pada umur 35 tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya umur. Hal ini terjadi karena pada umur setengah baya, kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun sehingga risiko terjadinya keluhan otot meningkat. Sebagai contoh, Betti’e,et al (1989) telah melakukan studi tentang kekuatan statik otot untuk pria dan wanita dengan usia

17
antara 20 sampai dengan di atas 60 tahun. Penelitian difokuskan untuk oto lengan, punggung dan kaki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuataan otot maksimal terjadi pada saat umur antara 20-29 tahun, selanjutnya terus terjadi penurunan sejalan dengan bertambahnya umur.
Pada saat umur mencapai 60 tahun, rerata kekuataan otot menurun sampai 20%. Pada saat kekuataan otot mulai menurun maka resiko terjadinya keluhan otot akan meningkat. Riihimaki et al.(1989) menjelaskan bahwa umur mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan keluhan otot, terutama otot leher dan bahu, bahkan ada beberapa ahli menyatakan bahwa umur merupakan penyebab utama terjadinya keluhan otot (Tarwaka,2004). c. Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat risiko keluhan otot rangka. Walaupun masih ada perbedaan pendapat dari beberapa ahli tentang pengaruh jenis kelamin terhadap resiko keluhan otot skeletal, namun beberapa hasil penelitian secara signifikan menunjukkan bahwa jenis kelamin sangat mempengaruhi tingkat resiko keluhan otot.
Hal ini terjadi karena secara fisiologis, kemampuan otot wanita lebih rendah dari pada pria. Berdasarkan beberapa penelitian menunjukkan prevalensi beberapa kasus musculoskeletal disorders lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada pria.
Hasil penelitian Betti’e et al. (1989) menunjukkan bahwa rata-rata kekuatan otot wanita kurang lebih hanya 60% dari kekuatan otot pria, khususnya untuk otot lengan, punggung dan kaki. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Chiang et al

18
(1993), Bernard et al (1994), hales et al (1994), dan Johansonb (1994) yang menyatakan bahwa perbandingan keluhan otot antara pria dan wanita adalah 1:3 (Tarwaka,2004). d. Kebiasaan Merokok
Sama halnya dengan faktor jenis kelamin, pengaruh kebiasaan merokok terhadap resiko keluhan otot juga masih diperdebatkan dengan para ahli, namun demikian, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa meningkatnya keluhan otot sangat erat hubungannya dengan lama dan tingkat kebiasaan merokok. Semakin lama dan semakin tinggi frekuensi merokok, semakin tinggi pula tingkat keluhan otot yang dirasakan (Tarwaka,2004).
Kebiasaan merokok akan menurunkan kapasitas paru-paru, sehingga kemampuannya untuk mengkonsumsi oksigen akan menurun. Bila orang tersebut dituntut untuk melakukan tugas yang menuntut pengerahan tenaga, maka akan mudah lelah karena kandungan oksigen dalam darah rendah (Ruslan A.Latif dalam Heru 2012).
Boshuizen et al (1993) menemukan hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dengan keluhan otot pinggang, khususnya untuk pekerjaan yang memerlukan pengerahan otot. Hal ini sebenarnya terkait erat dengan kondisi kesegaran tubuh seseorang. Kebiasaan merokok akan menurunkan kapasitas paruparu, sehingga kemampuan untuk mengkonsumsi oksigen menurun dan sebagai akibatnya, tingkat kesegaran tubuh juga menurun. Apabila yang bersangkutan harus melakukan tugas yang menuntut pengerahan tenaga, maka akan mudah lelah

19
karena kandungan oksigen dalam darah rendah, pembakaran karbohidrat terhambat, terjadi tumpukan asam laktat dan akhirnya timbul rasa nyeri otot.
Menurut Bustan,1997 jenis perokok dapat dibagi atas 3 kelompok yaitu : a. Perokok Ringan
Disebut perokok ringan apabila merokok kurang dari 10 batang/hari. b. Perokok Sedang
Disebut perokok sedang jika menghisap 10 – 20 batang/hari. c. Perokok Berat
Disebut perokok berat jika menghisap lebih dari 20 batang/hari. e. IMT
Obesitas dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang menunjukkan terjadinya penimbunan lemak berlebihan dijaringan lemak tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dengan kebutuhan energi, dimana konsumsi terlalu berlebihan dibandingkan dengan kebutuhan.
Kelebihan tersebut disimpan dalam jaringan lemak. Seseorang dikatakan obesitas apabila mempunyai berat badan lebih dari 20% berat badan ideal. Berat badan yang berlebihan (overweight/obesitas) menyebabkan tonus otot abdomen lemah, sehingga pusat gravitasi seseorang akan terdorong ke depan dan menyebabkan lordosis lumbalis, yang kemudian menimbulkan kelelahan pada otot para vertebrata, hal ini merupakan resiko terjadinya low back pain (LBP).
Klasifikasi indeks masa tubuh (IMT) adalah sebagai berikut: 450 dari garis vertikal.
4. Sikap tubuh fleksi ke samping atau berputar : menekuk ke samping kanan. atau kiri atau berputar > 150 dari garis vertikal.

21
b. Repetisi Pengulangan gerakan kerja dengan pola yang sama, hal ini bisa terlihat pada
dimana frekuensi pekerjaan yang harus dikerjakan tinggi, sehingga pekerja harus terus menerus bekerja agar dapat menyesuaikan diri dengan sistem.
Kekuatan beban dapat menyebabkan peregangan otot dan ligamen serta tekanan pada tulang dan sendi – sendi sehingga terjadi kerusakan mekanik badan vertebrata, diskus invertebrate, ligamen, dan bagian belakang vertebrata. Kerusakan karena beban berat secara tiba – tiba atau kelelahan akibat mengangkat beban berat yang dilakakn secara berulang – ulang. Mikrotrauma yang berulang dapat menyebabkan degenerasi tulang punggung daerah lumbal. c. Pekerjaan statis (static exertions)
Pekerjaan yang menuntut seseorang tetap pada posisinya, perubahan posisi dalam bekerja akan menyebabkan pekerjaan terhenti. Pekerjaan dengan postur yang dinamis, memiliki risiko musculoskeletal disolder (MSDs) lebih rendah dibandingkan dengan pekerjaan yang mengharuskan postur statis. Hal ini disebabkan karena postur tubuh yang statis dapat meningkatkan risiko yang berhubungan dengan menurunnya sirkulasi darah dan nutrisi pada jaringan otot.
Bergerak sangat diperlukan untuk pemberian nutrisi kepada diskus, sehingga pekerjaan statis dapat mengurangi nutrisi tersebut. Selain itu pekerjaan statis menyebabkan peregangan otot dan ligament daerah punggung, hal