136 Kelas XI SMASMK
Seseorang yang menjalankan prinsip-prinsip dalam Metta Sutta di atas, tidak akan dengan sengaja dan sadar mencemari
lingkungannya, karena ia mengetahui bahwa hal itu akan melukai, menyakiti, serta membunuh makhluk lainnya.
E. Pendekatan Agama Buddha terhadap Lingkungan
Walaupun hampir keseluruhan ajaran Buddha menyoroti masalah terpenting manusia, yaitu tentang bagaimana terbebas
dari penderitaan, Buddha secara tersirat menyampaikan wujud kepedulian terhadap lingkungan hidup manusia. Buddha melihat
segala fenomena kehidupan mengandung ciri terus berubah dengan proses sebab-akibat yang saling memengaruhi. Beliau juga
mengajarkan manusia untuk menghargai hewan dan alam. Dapat dikatakan bahwa Buddha menyadari ketika seseorang menjadi
tidak menghargai hewan atau alam, akibatnya juga akan merugikan dirinya sendiri.
Buddha memahami bahwa penghargaan terhadap hewan dan lingkungan sempat penting. Beliau mengajarkan metta
sebagai wujud aktif dalam menghargai hewan dan karuna sebagai wujud nyata kepedulian terhadap hewan. Buddha selain
melarang para Bhikkhu merusak tanaman dengan memetik, juga melarang mengotori lingkungan. Itu artinya bahwa Buddha
sangat memperhatikan lingkungan hidup dan alam karena beliau mengetahui bahwa manusia hidup memerlukan alam.
Permasalahan lingkungan pada zaman sang Buddha belum begitu mengkhawatirkan, sehingga sedikit yang disinggung oleh sang
Buddha. Ajaran-ajaran beliau secara tersirat mengajarkan manusia
137 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
untuk menghargai lingkungan karena tanpa adanya lingkungan yang baik, seseorang tidak dapat mencapai kesucian batin. Buddha
mengajarkan manusia melihat ke dalam diri sendiri melalui meditasi, dan karena diri sendiri adalah bagian tak terpisahkan dari
alam semesta. Ketika seseorang dengan pandangan terang melihat dirinya, ia juga telah melihat keseluruhan alam semesta yang saling
berinteraksi dan mempengaruhi.
F. Manajemen Lingkungan dalam Agama Buddha
Mengenai manajemen lingkungan di dalam agama Buddha, suatu konsep dasar diuraikan dengan menekankan empat aspek
yang berbeda. 1. Buddhisme menerima kenyataan yang berhubungan dengan
hukum alam sebagai dasar antara manusia dan lingkungan. Dengan konsep yang disebut tiga karakteristik tilakkhana,
yaitu karakteristik ketidakkekalan, ketidakpuasan, dan tanpa inti diri.
2. Konsep pendekatan holistik, berdasar pada pola hubungan yang erat antara lingkungan dan manusia, dengan demikian adanya
saling ketergantungan, yang menjadi dasar pertimbangan dalam usaha memecahkan permasalahan lingkungan.
3. Suatu konsep lingkungan berdasar pada empat kebenaran mulia’’, yaitu masalah lingkungan yang akan dipecahkan sesuai
dengan aturan yang sistematis: 1 Investigasi masalah lingkungan.
2 Pemahaman penyebab masalah dan penyebab atau kunci solusinya.
138 Kelas XI SMASMK
3 Merealisasi sasaran dengan pemecahan masalah. 4 Suatu pemahaman benar terhadap cara pemecahan masalah
untuk dikembangkan dan diikuti. 4. Konsep jalan tengah ke arah manajemen lingkungan, melalui
pelatihan hidup manusia pada atas tiga aspek inti. 1 pengembangan dan pelatihan etikamoral lingkungan,
2 pengembangan dan pelatihan suara hati terhadap
lingkungan, dan 3 pengembangan dan pelatihan terhadap pemahaman dan
kebijaksanaan lingkungan, seperti halnya pengertian yang mendalam terhadap kenyataan lingkungan.
Ada lima cara manajemen lingkungan dalam Buddhisme 1. Menerima kenyataan alam dan menerapkannya sebagai basis
dan tujuan manajemen lingkungan. 2. Mencoba untuk mempersatukan pengembangan manusia dan
manajemen lingkungan dengan menggunakan pendekatan holistik dengan mempertimbangkan semua faktor manajemen
yang terkait. 3. Mencoba untuk membebaskan hidup manusia dari berbagai
tindakan kotor, seperti ketidak-tahuan, kasih sayang, dan keinginan serta bertindak mempromosikan lingkungan dengan
praktik ajaran Buddha, keduanya adalah ajaran dan disiplin. 4. suatu sistem manajemen lingkungan berdasar pada tiga langkah
1 Mempelajari sekitar permasalahan manajemen lingkungan 2 Mengembangkan sistem manajemen lingkungan
139 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
3 Menemukan alat-alat untuk mengendalikan dan memeriksa manajemen lingkungan.
5. Manajemen lingkungan dengan memasukkan kehidupan biarawan dan petunjuk menurut aturannya sehingga menemukan
keharmonisan dengan alam.
G. Mengembangkan Kesadaran terhadap Lingkungan