Galeri Kun Art Dalam Memanfaatkan Barang-Barang Limbah (Studi Etnografi Tentang Pengolahan Barang Limbah Menjadi Produksi Kreatif)
GALERI KUN ART DALAM MEMANFAATKAN BARANGBARANG LIMBAH
(Studi Etnografi Tentang Pengolahan Barang Limbah Menjadi Produksi Kreatif) SKRIPSI
Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial dalam Bidang Antropologi Oleh :
Elsha Monica Pasaribu 100905065
DEPARTEMEN ANTROPOLOGI SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :
Nama
: Elsha Monica Pasaribu
NIM
: 100905065
Departemen : Antropologi Sosial
Judul
: GALERI
KUN
ART
DALAM
MEMANFAATKAN BARANG-BARANG
LIMBAH (Studi Etnografi Tentang
Pengolahan Barang Limbah Menjadi
Produksi Kreatif)
Medan, Agustus 2014
Dosen Pembimbing
Ketua Departemen Antropologi
Dra. Nita Savitri, M.Hum NIP. 19610125198032001
Dr. Fikarwin Zuska NIP. 196212201989031005
Deka Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
Prof. Dr. Badaruddin, M.Si NIP. 196805251992031002
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PERNYATAAN ORIGINALITAS
GALERI KUN ART DALAM MEMANFAATKAN BARANGBARANG LIMBAH
(Studi Etnografi Tentang Pengolahan Barang Limbah Menjadi Produksi Kreatif)
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian terbukti lain atau tidak seperti yang saya nyatakan di sini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan gelar kesarjanaan saya.
Medan, Agustus 2014 Penulis
Elsha Monica Pasaribu
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Elsha Monica Pasaribu 2014, judul skripsi : GALERI KUN ART DALAM MEMANFAATKAN BARANG-BARANG LIMBAH (Studi Etnografi Tentang Pengolahan Barang Limbah Menjadi Produksi Kreatif). Skripsi ini terdiri dari 5 bab, 84 halaman, 1 daftar gambar, 4 daftar tabel, serta lampiran.
Skripsi ini mendeskripsikan: “Usaha Kerajinan Tangan dari Bahan Limbah di Galeri Kun Art”. Kajian ini menjelaskan tentang pengetahuan dan strategi pengusaha kerajinan tangan. Strategi yang digunakan oleh pemilik usaha kerajinan tangan sangat penting untuk mempertahankan keberlangsungan suatu usaha. Berhasil tidaknya suatu usaha tergantung pada pengetahuan dan strategi yang dilakukan oleh wirausahawan.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengetahuan wirausahawan kerajinan tangan galeri Kun Art, serta menjelaskan bagaimana proses dan strategi yang dilakukan dalam menjalankan usaha kerajinan tangan tersebut, sehingga tetap bisa bertahan hingga saat ini.
Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan teknik wawancara mendalam serta observasi partisipasi terhadap beberapa aktivitas sehari-hari informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha kerajinan tangan dari barang limbah sebagai salah satu bagian dari ekonomi kreatif menjadi sebuah alternatif sumber mata pencaharian guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Usaha ini berbahan dasar limbah yang didaur ulang. Bagi sebagian orang yang berjiwa kreatif, mereka berusaha untuk membuat, dan memodifikasi atau mengkreasikan barang-barang limbah yang masih layak untuk digunakan menjadi suatu kerajinan tangan yang unik, cantik dan menarik yang kemudian dapat dijual kepada pembeli.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang kerajinan tangan sangat penting bagi wirausahawan dalam memperoleh ide-ide untuk mengembangkan kreatifitasnya secara maksimal. Ide-ide tersebut dapat diperoleh melalui referensi seperti pameranpameran, pengalaman, permintaan pelanggan, majalah, internet dan hal-hal lain yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi. Selain itu, melalui pengetahuan yang dimiliki, pengusaha kerajinan tangan ini bisa menyusun strategi yang dianggap dapat mempertahankan keberlangsungan usahanya serta mengembangkannya.
Universitas Sumatera Utara
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa arena atas berkat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Galeri Kun Art Dalam Memanfaatkan Barang-Barang Limbah (Studi Etnografi Tentang Pengolahan Barang Limbah Menjadi Produksi Kreatif) dengan baik. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 bidang Antropologi Sosial di Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Selama proses penulisan skripsi ini, saya banyak menerima bimbingan dan masukan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penghargaan terbesar saya persembahkan kepada keluarga besar saya terutama orangtua saya tercinta yang memenuhi kebutuhan saya sehingga saya dapat menikmati fasilitas dalam dunia pendidikan hingga saat ini. Biarlah kiranya Tuhan yang membalas semua yang telah kalian berikan buatku. Semoga papa dan mama panjang umur, sehat selalu, lanjar rezeki dan bahagia selamanya. Tidak lupa kepada kakakku tersayang Elfina Pasaribu yang sudah memberikan semangat dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya untuk guru-guru saya mulai dari taman kanak-kanak dan sekolah dasar yang telah memperkenalkan huruf-huruf kepada saya, mengajari saya membaca dan menulis. Tanpa jasa kalian yang telah membuat saya dapat membaca dan menulis serta mendapatkan ilmu-ilmu lainnya, saya tidak akan pernah bisa menuliskan skripsi ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Dra. Nita Savitra. M.Hum sebagai dosen penasehat akademik sekaligus dosen pembimbing saya yang sudah sangat banyak membantu saya. Meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing saya mulai dari pengajuan proposal sampai skripsi. Ibu telah banyak memberikan ilmu, semangat dan masukan-masukan yang berharga bagi saya. Saya minta maaf karena sudah banyak merepotkan Ibu selama penulisan skripsi ini. Semoga Ibu beserta keluarga diberikan kesehatan dan kebahagiaan, serta lancar dalam menjalankan aktivitasnya.
Universitas Sumatera Utara
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada staf pegawai dan staf pengajar Departemen Antropologi, Bapak Dr. Fikarwin Zuska, Drs. Agustrisno, M.SP, dan seluruh dosen Antropologi, yang juga turut memberi dukungan baik kritik, saran, serta telah mendidik dan membekali saya dengan ilmu pengetahuan. Kepada Kak Nurhayati sebagai staf administrasi Departemen Antropologi FISIP USU, saya mengucapkan terima kasih banyak telah bersedia membantu kelancaran semua berkas yang dibutuhkan mulai dari masa perkuliahan hingga skripsi ini dapat diselesaikan. Begitu juga Dengan Ibu Sofi, bagian pendidikan yang juga telah banyak membantu kelancaran berkas-berkas yang saya perlukan selama masa kuliah saya. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan Bapak dan Ibu sekalian.
Saya juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para informan saya khususnya: Pak Adi, Pak De, Wak Tahan, Putri, Bang Rudi dan Wak Surat yang telah mengijinkan saya untuk melakukan penelitian terhadap usaha kerajinan tangannya. Selama ini Bapak, abang dan kakak telah banyak membantu saya saat melakukan penelitian di lapangan, mulai dari memberikan informasi tentang kerajinan tangan, mengajari saya dalam proses pembuatan kerajinan tangan, hingga berbagi pengalaman hidup yang telah menginspirasi saya. Biarlah kiranya Tuhan membalas segala kebaikan kalian.
Buat teman-teman saya Fany Deski Purba, Lina Manalu, Cory Magdalena, Edison Butar-Butar, Kristina Pakpahan, Soraya Azmi, Roida Silaban terima kasih buat diskusidiskusinya, dukungan, motivasi, semangat dan bantuan kalian selama ini. Serta kepada seluruh kerabat Antropologi 2010 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas semua kenangannya, terima kasih buat diskusi-diskusinya dan motivasi yang positif. Sukses buat kita semua ya teman-teman.
Medan, Agustus 2014 Penulis
Elsha M. Pasaribu
Universitas Sumatera Utara
Riwayat Hidup
Elsha Monica Pasaribu, lahir di Sidikalang pada tanggal 22 September 1991. Anak bungsu dari dua (2) bersaudara dari pasangan L.Pasaribu dan Y.Nainggolan. Memulai pendidikan dari taman kanak-kanak di TK Betania Perumnas Mandala Medan dan melanjutkan tingkat sekolah dasar di SD Betania tersebut juga. Pada tahun 2004 masuk di SMP Immanuel Medan. Kemudian di tahun 2007 lulus di SMA N 8 Medan. Lalu penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi dan lulus di Depertemen Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara pada tahun 2010.
Secara akademis penulis selalu mendapat peringkat yang memuaskan di kelas. Namun tidak puas dengan itu saja, penulis berusaha mengasah kemampuan dan mengukir prestasi di luar pendidikan formal, seperti :
• Juara 2 senam artistik putri tahun 1999 • Juara 2 lomba nyayi Vocal Solo Putri antar Gereja tahun
2000 • Peringkat 4 olahraga senam artistik tingkat nasional
tahun 2002 • Juara 1 Cheerleader Competiton tingkat regional
Sumatera Utara tahun 2009 • Juara 5 Cheerleader Competition tingkat nasional tahun
2010 • dan prestasi-prestasi lainnya Pengalaman organisasi : • Anggota tim Garuda Emas Atlit Senam Artistik hingga
tahun 2004 • Bendahara OSIS SMP TA 2006/2007 • Anggota ekstrakurikuler Cheerleader SMA tahun 2007-
2010 • Anggota Paduan Suara El-Shaddai USU tahun 2010 • Anggota UKM English Club FISIP USU tahun 2010 • Anggota tim Indonesia Research Centre tahun 2014
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendakNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan segala hal yang berkaitan dalam memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang Antropologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini berjudul “Galeri Kun Art Dalam Memanfaatkan Barang-Barang Limbah (Studi Etnografi Tentang Pengolahan Barang Limbah Menjadi Produksi Kreatif)” yang berisi kajian etnografi yang didasarkan pada wawancara mendalam serta observasi partisipasi yang dilakukan penulis di lapangan. Kajian tentang pengrajin barang-barang limbah ini berfokus pada pengetahuan dan strategi pengusaha kerajinan tangan Galeri Kun Art.
Pengetahuan para pengrajin tentang barang-barang kerajinan tangan tidak langsung diperoleh sejak lahir, tetapi ada proses belajar yang dilalui. Proses belajar tersebut lebih banyak didapatkan dari pengalaman-pengalaman mereka selama membuat kerajinan tangan.
Banyaknya usaha-usaha ekonomi kreatif yang buka-tutup, gulung tikar atau hanya bertahan sesaaat saja membuat pengusaha kerajinan tangan ini mencari cara untuk tetap dapat bertahan. Di sinilah dibutuhkan sebuah strategi usaha yang dilakukan untuk semakin menarik minat dan perhatian para pembeli yang tentu menjadi sumber keberlangsungan suatu usaha serta strategi untuk semakin mengembangkan usahanya.
Skripsi ini tentu masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan selanjutnya serta sebagai bahan pembelajaran untuk tulisan-tulisan berikutnya. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca baik mahasiswa maupun masyarakat umum serta para wirausahawan sebagai penambah wawasan dalam usaha-usaha ekonomi kreatif.
Medan, Agustus 2014 Penulis
Elsha M. Pasaribu
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN ORIGINALITAS ........................... ABSTRAKSI ........................................................ UCAPAN TERIMA KASIH ..................................... RIWAYAT HIDUP ................................................ KATA PENGANTAR ............................................. DAFTAR ISI ........................................................ DAFTAR FOTO .................................................... DAFTAR GAMBAR ............................................... DAFTAR TABEL ..................................................
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ........................ 1.2. Tinjauan Pustaka ................................. 1.3. Rumusan Masalah ................................ 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............. 1.5. Kerangka Penulisan .............................. 1.6. Metode Penelitian ................................ 1.7. Pengalaman Penelitian ..........................
BAB II KOTA MEDAN DAN EKONOMI KREATIF 2.1. Gambaran Umum Kota Medan ................ 2.1.1. Secara Geografis ........................ 2.1.2. Secara Demografis ...................... 2.1.3. Secara Sosial ............................. 2.1.4. Secara Ekonomi ......................... 2.2. Ekonomi Kreatif .................................. 2.2.1. Sejarah Perkembangan ................. 2.2.2. Subsektor Ekonomi Kreatif .......... 2.2.3. Koperasi dan UMKM ...................
BAB III KUN ART GALERY 3.1. Pemilik Galeri ................................... 3.2. Perkembangan Kun Art Galery ............. 3.3. Sumber Daya Manusia (Pekerja) ........... 3.3.1. Hubungan/Relasi Antara Pemilik Dengan Pekerja ........................ 3.3.2. Hubungan/Relasi Antar Pekerja ... 3.3.3. Hubungan/Relasi dengan Lingkungan Tempat Tinggal ....... 3.4. Struktur Organisasi ............................ 3.4.1. Bagan Struktur Organisasi .......... 3.4.2. Penjabaran Tugas ...................... 3.5. Keuangan .......................................... 3.6. Peralatan yang Digunakan ................... 3.7. Tahapan Pembuatan Handycraft ............
i ii iii v vi vii ix x xi
1 7 14 15 15 16 18
22 22 23 24 25 26 26 30 35
38 41 44
45 46
47 49 49 49 50 53 55
Universitas Sumatera Utara
3.7.1. Pengumpulan Bahan Baku dan Peralatan .................................
3.7.2. Pembuatan Pola/Design .............. 3.7.3. Proses Pemotongan .................... 3.7.4. Proses Penempelan .................... 3.7.5. Finishing/Tahap Akhir ............... 3.8. Produk yang Dihasilkan ...................... 3.8.1. Tempat Alat Tulis ..................... 3.8.2. Frame atau Bingkai ................... 3.8.3. Vas Bunga ................................ 3.8.4. Kotak Tisu ............................... 3.8.5. Kotak/Lemari Aksesoris atau
Perhiasan .................................
BAB IV STRATEGI WIRAUSAHA HANDYCRAFT 4.1. Strategi Ekonomi ............................... 4.1.1. Strategi Produksi/Pemanfaatan Barang Bekas ........................... 4.1.2. Strategi Kreatifitas.Nilai Seni .... 4.1.3. Nilai Ekonomi .......................... 4.2. Strategi Pemasaran ............................ 4.3. Strategi Pelayanan Kepada Pelanggan .. 4.3.1. Pesan Antar ............................. 4.3.2. Permintaan (Request) ................ 4.3.3. Bonus/Discount ........................
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ......................................... 5.2. Saran ..................................................
56 56 57 58 59 60 60 61 62 62
63
65
65 71 72 73 75 76 76 77
79 81
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR FOTO
Foto 1 : Peta Kota Medan ................................ Foto 2 : Gan .................................................. Foto 3 : Grenda .............................................. Foto 4 : Gypsum ............................................. Foto 5 : Kompresor ......................................... Foto 6 : Proses Pemotongan ............................. Foto 7 : Proses Penempelan .............................. Foto 8 : Handycraft yang Sudah Jadi, Telah
Disemprot dan Sedang Dijemur ............. Foto 9 : Tempat Alat Tulis ............................... Foto 10 : Frame atau Bingkai ............................. Foto 11 : Vas Bunga ......................................... Foto 12 : Kotak Tisu ......................................... Foto 13 : Kotak/Lemari Aksesoris atau Perhiasan .. Foto 14 : Triplek .............................................. Foto 15 : Batu Alam .......................................... Foto 16 : Kaca .................................................. Foto 17 : Kulit Telur ......................................... Foto 18 : Botol Bekas ........................................ Foto 19 : Serbuk Kayu Manis ..............................
23 53 54 54 55 58 59
60 61 61 62 63 63 66 67 67 68 69 70
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Bagan Struktur Organisasi ................
49
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Medan ........................................
Tabel 2 : Tabel PDB Indonesia Tahun 2010-2013 Atas Dasar Harga Berlaku (Milyar Rupiah)....................................
Tabel 3 : Tabel NTB Ekonomi Kreatif Indonesia Tahun 2010-2013 Atas Dasar Harga Berlaku (Milyar Rupiah) .......................
Tabel 4 : Keuangan ............................................
24
27
28 52
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Elsha Monica Pasaribu 2014, judul skripsi : GALERI KUN ART DALAM MEMANFAATKAN BARANG-BARANG LIMBAH (Studi Etnografi Tentang Pengolahan Barang Limbah Menjadi Produksi Kreatif). Skripsi ini terdiri dari 5 bab, 84 halaman, 1 daftar gambar, 4 daftar tabel, serta lampiran.
Skripsi ini mendeskripsikan: “Usaha Kerajinan Tangan dari Bahan Limbah di Galeri Kun Art”. Kajian ini menjelaskan tentang pengetahuan dan strategi pengusaha kerajinan tangan. Strategi yang digunakan oleh pemilik usaha kerajinan tangan sangat penting untuk mempertahankan keberlangsungan suatu usaha. Berhasil tidaknya suatu usaha tergantung pada pengetahuan dan strategi yang dilakukan oleh wirausahawan.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengetahuan wirausahawan kerajinan tangan galeri Kun Art, serta menjelaskan bagaimana proses dan strategi yang dilakukan dalam menjalankan usaha kerajinan tangan tersebut, sehingga tetap bisa bertahan hingga saat ini.
Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan teknik wawancara mendalam serta observasi partisipasi terhadap beberapa aktivitas sehari-hari informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha kerajinan tangan dari barang limbah sebagai salah satu bagian dari ekonomi kreatif menjadi sebuah alternatif sumber mata pencaharian guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Usaha ini berbahan dasar limbah yang didaur ulang. Bagi sebagian orang yang berjiwa kreatif, mereka berusaha untuk membuat, dan memodifikasi atau mengkreasikan barang-barang limbah yang masih layak untuk digunakan menjadi suatu kerajinan tangan yang unik, cantik dan menarik yang kemudian dapat dijual kepada pembeli.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang kerajinan tangan sangat penting bagi wirausahawan dalam memperoleh ide-ide untuk mengembangkan kreatifitasnya secara maksimal. Ide-ide tersebut dapat diperoleh melalui referensi seperti pameranpameran, pengalaman, permintaan pelanggan, majalah, internet dan hal-hal lain yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi. Selain itu, melalui pengetahuan yang dimiliki, pengusaha kerajinan tangan ini bisa menyusun strategi yang dianggap dapat mempertahankan keberlangsungan usahanya serta mengembangkannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penelitian ini mengkaji tentang suatu kegiatan ekonomi (yaitu usaha kerajinan tangan) dari barangbarang limbah atau bekas yang didaur ulang, yang berada di daerah Kecamatan Medan Barat, kota Medan. Beberapa hal yang menjadi dasar bagi penulis sehingga tertarik mengangkat tema penelitian ini, antara lain :
Pertama, sampah atau limbah, adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktifitas manusia maupun alam yang dianggap tidak memiliki nilai ekonomis lagi. Menurut Louis, sampah muncul atau timbul sebagai sisa, bekas, atau buangan yang berasal dari makanan, pertanian, dan produk-produk konsumsi beserta kemasannya (Zuska, 2008:73). Seperti yang bisa kita lihat sendiri, saat ini sudah terlalu banyak sampah di manamana, mulai dari yang berserakan di jalanan hingga yang menumpuk menjadi gunungan sampah. Dan keadaan ini sudah terjadi di banyak tempat, termasuk Indonesia. Kondisi sampah di Indonesia hingga tahun 2012 oleh Direktur Perumahan dan Pemukiman Bappenas, Nugroho, mengatakan bahwa volume sampah di Indonesia sekitar 1 juta meter kubik setiap hari, namun baru 42% di antaranya yang terangkut dan diolah dengan baik. Jadi, sampah yang tidak diangkut setiap harinya sekitar 348.000 meter kubik atau sekitar 300.000 ton.1 Dan sampai saat ini sampah memang menjadi permasalahan yang belum terselesaikan padahal pemerintah sudah mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk penanganan sampah ini. Hampir Rp 1 triliun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggulirkan dana untuk pengelolaan sampah. Jika kita
1 Suara Pembaruan, “Setahun Volume Sampah di Indonesia Setara Dengan 122 Gelora Bung Karno,” http://www.suarapembaruan.com/home/setahun-volumesampah-di-indonesia-setara-dengan-122-gelora-bung-karno/21707 (akses 6 Maret 2014)
Universitas Sumatera Utara
melihat pada ruang lingkup yang lebih kecil, contohnya saja di provinsi Sumatera Utara, khususnya kota Medan, juga memberikan gambaran yang kurang lebih sama. Kepala Dinas Kebersihan Pemko Medan, Pardamean Siregar mengatakan: “jumlah sampah di berbagai TPA dewasa ini sudah melebihi daya tampungnya yang s e b a n y a k 1 . 8 0 0 t o n p e r h a r i . ” 2.
Terdapat dampak negatif pada beberapa bidang yang ditimbulkan sampah seperti lingkungan, kesehatan, dan sosial ekonomi. Akibat tumpukan sampah-sampah yang sudah terlalu banyak itu seringkali menimbulkan bau tidak sedap di lingkungan sekitar, dapat menyebabkan banjir (pencemaran terhadap air, udara dan tanah). Dampaknya terhadap kesehatan yaitu dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, demam berdarah, dan lain sebagainya. Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. Situasi ini dapat memberikan dampak negatif bagi sektor pariwisata yang berujung pada goncangan terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah, dan dampak-dampak buruk lainnya. Penyebabnya antara lain, penduduk membuang sampah sembarangan, bertambahnya jumlah penduduk, keadaan sosial ekonomi yang semakin tinggi, teknologi yang semakin maju, dan masih banyak hal-hal lainnya (Nancy, 2003:11). Sekalipun sudah banyak macam-macam peraturan dan larangan tentang perlakuan terhadap sampah yang tersebar di berbagai tempat, namun sampah manusia tetap tersebar di mana-mana, dan lingkungan alam menjadi rusak. Di kota Medan sendiri masalah tentang sampah telah tercantum dalam Peraturan Daerah Kota Medan No.8
2 “Pemkot Medan Gandeng Swasta Kelola Sampah,” http://www.antarasumut.com/pemkot-medan-gandeng-swasta-kelola-sampah/ (akses 2 Februari 2014)
Universitas Sumatera Utara
Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan Kebersihan Bab IV Kewajiban dan Larangan Pasal 6 dan 7.3
Pasal 6 :
Setiap orang pribadi atau badan yang berada di
daerah wajib :
a. Menjaga dan memelihara kebersihan
lingkungan masing-masing dan saluran air di
sekelilingnya.
b. Memelihara dan merawat pagar mati dan
pagar hidup.
c. Mengumpul dan memasukkan sampah pada
wadah yang disediakan sendiri dan diletakkan
pada lokasi yang mudah dijangkau oleh petugas
kebersihan.
d. Bagi warga yang tinggal di gang-gang yang
tidak dapat dilalui oleh armada pengangkutan
sampah langsung menempatkan sampahnya yang
sudah dikemas ke tempat penampungan sampah
sementara yang telah ditentukan.
e. Setiap pedangan harian tidak menetap dan
pedagang
keliling
diwajibkan
untuk
mengumpulkan sampah yang dihasilkan dalam
satu wadah tertentu dan menempatkannya ke
tempat pembuangan sementara yang telah
disediakan oleh Pemerintah Daerah.
f. Setiap penguasaha kendaraan angkutan umum
harus menyediakan tempat sampah di dalam
kendaraan dan kemudian membuang sampahnya
di tempat penampungan sementara yang telah
disediakan di terminal-terminal atau yang
disediakan
oleh
Instansi
Pengelola
Persampahan di tempat-tempat tertentu.
g. Setiap orang pribadi atau badan yang sedang
melakukan kegaitan pembuangan harus
memelihara kebersihan dan tidak menempatkan
bahan material bangunan pada badan jalan atau
trotoar.
h. Setiap orang pribadi atau badan yang
bertanggungjawab, memiliki dan atau menghuni
bangunan di Kota Medan wajib membayar
retribusi sampah sesuai dengan besarnya tarif
yang telah ditentukan.
3 “Peraturan Daerah Kota Medan,” http://medan.bpk.go.id/wpcontent/uploads/2009/09/perda-kebersihan.pdf (akses 22 Maret 2014).
Universitas Sumatera Utara
i. Memberikan informasi kepada Pemerintah
tentang
pelanggaran-pelanggaran
yang
mencemarkan kebersihan lingkungan.
j. Bagi pemilik tanah kosong wajib
membersihkan dan merawat lahannya.
Pasal 7 : Setiap orang pribadi atau badan dilarang untuk : a. Membuang sampah di saluran air. b. Membuang sampah di jalan-jalan, sungai dan
di Daerah Aliran Sungai (DAS) b. Membuang sampah atau menumpukkan
sampah yang permanen di atas paret atau barem jalan. c. Membakar sampah sembarangan yang dapat mengganggu lingkungan.
Kedua, adalah tingkat pengangguran yang tinggi dan rendahnya pendapatan masyarakat. Setiap tahunnya jumlah pencari kerja semakin meningkat, sementara lapangan pekerjaan yang tersedia terbatas. Lapangan pekerjaan yang tidak memadai ini akhirnya menimbulkan masalah pengangguran. Hal tersebut disebabkan karena pada umumnya perusahaan terutama perusahaan besar membutuhkan pekerja dengan pendidikan formal yang tinggi serta pengalaman yang cukup. Sementara realita yang dapat kita lihat adalah begitu banyak orang yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi karena keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki. Berdasarkan katalog BPS edisi 40 September 2013, tercatat bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2013 sebesar 5,92 persen (jumlah penganggur sebanyak 7,17 juta orang). Data ini memang mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2012 sebesar 6,14 persen. Tetapi tetap saja hal ini tidak mengurangi pandangan terhadap persoalan yang nyata sedang terjadi bahwa tingkat pengangguran masih tinggi. Di Sumatera Utara sendiri tingkat pengangguran mencapai 3.879.000 orang pada Februari 2013 lalu. Data ini mengalami peningkatan dari 3.800.000 orang pada Agustus 2012.4
4 Badan Pusat Statistik, “Ketenagakerjaan Februari 2013,” Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi, edisi 40 (September, 2013), hal 49, http://www.bps.go.id/download_file/IP_September_2013.pdf (akses 30 Januari 2014)
Universitas Sumatera Utara
Ide untuk mengangkat topik ini muncul ketika
penulis melihat tayangan yang menampilkan usaha-usaha
kerajinan tangan yang dibuat dari barang-barang bekas
atau yang sudah tidak terpakai lagi. Setelah didaur ulang,
barang-barang yang semula tidak bisa digunakan lagi
menjadi berfungsi kembali sekalipun dengan fungsi yang
berbeda. Penulis melihat ada suatu manfaat besar dari
kegiatan ini. Tindakan ini dapat membantu mengurangi
produksi sampah sehari-hari seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya mengenai kondisi sampah yang semakin hari
semakin bertambah. Mungkin memang tidak akan
memberikan dampak yang signifikan dalam waktu singkat
dan bila hanya dilakukan oleh beberapa orang saja. Tetapi
bila kegiatan ini dilakukan oleh semua orang dan terus
berlangsung bukan tidak mungkin pada akhirnya bisa
membantu mengatasi permasalahan sampah seperti yang
sedang kita hadapi sekarang. Upaya penanganan sampah
juga telah dimuat di dalam Undang-Undang Nomor 18
tahun
2008 tentang
Pengelolaan
Sampah
beserta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun
2012 mengamanatkan perlunya perubahan paradigma yang
mendasar dalam pengelolaan sampah yaitu dari paradigma
kumpul – angkut – buang menjadi pengolahan yang
bertumpu pada pengurangan sampah dan penanganan
sampah. Kegiatan pengurangan sampah bermakna agar
seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha
maupun masyarakat luas melaksanakan kegiatan
pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang dan
pemanfaatan kembali sampah atau yang lebih dikenal
dengan sebutan Reduce, Reuse dan Recycle (3R) melalui upaya-upaya cerdas, efisien dan terprogram.5 Di sisi lain
penulis melihat dengan adanya usaha-usaha kerajinan
tangan ini membantu orang-orang yang pengangguran
akhirnya mempunyai pekerjaan dan dapat memperoleh
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti
yang dikatakan oleh Latuconsina (2014: 34): “Jika sampah
dikelola secara kreatif bisa mendatangkan manfaat.”
Penanganan yang baik terhadap sampah sangat penting untuk mendapat perhatian. Melalui penanganan yang benar terhadap sampah kita bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan tidak membuang sampah sembarangan, mendaur ulang atau memanfaatkan kembali
5 Kementerian lingkungan hidup, “Buku:Profil Bank Sampah Indonesia 2013,” http://www.menlh.go.id/profil-bank-sampah-indonesia-2013/ (akses 6 Maret 2014)
Universitas Sumatera Utara
sampah menjadi sesuatu yang dapat digunakan kembali, dan cara-cara lainnya dalam upaya pengolahan sampah dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan, menghemat penggunaan sumber daya alam dan energi yang ada, menciptakan lingkungan yang asri, dan masih banyak manfaat lainnya yang bisa kita peroleh. Dengan kata lain kita dapat membantu menyelamatkan lingkungan.
Mengolah limbah atau mendaur ulang limbah merupakan suatu kegiatan kerajinan tangan yang juga merupakan bagian dari UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Seperti yang diungkapkan oleh Kabid UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan Risnata Sugiaty Tambunan mengenai pengelompokan jenis usaha UMKM seperti jasa, kerajinan tangan, kuliner, konveksi, dan lain-lain. UMKM yang juga merupakan bagian dari ekonomi kreatif merupakan suatu bidang bisnis atau usaha yang mampu bertahan dalam kondisi ekonomi, sosial, politik yang bagaimanapun. Hal ini sudah teruji pada saat terjadi krisis pada tahun 1998 yang lalu, dimana usaha ini tetap mampu bertahan sementara banyak perusahaanperusahaan besar yang mengalami kebangkrutan (Tambunan, 2009:4). Kepala dinas koperasi kota Medan tahun 2011 Ir. Qamarul Fattah, M.Si, mengatakan bahwa UMKM merupakan salah satu sektor ekonomi nasional yang memiliki potensi sangat strategis dalam rangka mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah untuk penanggulangan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.
Semakin meningkatnya keberadaan UMKM atau ekonomi kreatif ini merupakan suatu bentuk adaptasi dari masyarakat dalam menghadapi situasi kurang baik yang sedang terjadi yaitu maraknya pengangguran yang dapat mengakibatkan kemiskinan. Sehingga untuk dapat terus memenuhi kebutuhan hidupnya akhirnya banyak orang yang menciptakan usahanya sendiri alias berwirausaha.
Di Medan penulis menemukan usaha ekonomi kreatif kerajinan tangan berbahan dasar limbah yang dikelola oleh Pak Aradi, alumni Pariwisata-USU, yang menamai galerinya Kun Art, tepatnya di Jl. Danau Singkarak-Sekip, Medan. Galeri yang dibuka sejak tahun 2004 ini memproduksi berbagai macam kerajinan tangan sendiri berupa benda-benda seperti bingkai foto, cermin, lampu, kotak tissu dan lain sebagainya yang dibuat dari bahan
Universitas Sumatera Utara
dasar berupa limbah seperti limbah rumah tangga, limbah toko keramik dan bahan bangunan yang bagi sebagian besar orang menganggap barang tersebut adalah sampah yang sudah tidak berguna lagi. Limbah yang mereka gunakan itu seperti cangkang telur, pecahan dan serpihan batu alam, dan lain sebagainya yang mereka dapatkan dari toko mebel, toko bangunan, dan tempat lainnya.
Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam sekaligus belajar mengenai usaha-usaha pendaur ulangan barang-barang limbah yang pada akhirnya dijadikan menjadi suatu kegiatan ekonomi atau dengan kata lain berwirausaha.
1.2. Tinjauan Pustaka
Menurut Polanyi, ekonomi memiliki dua arti yaitu secara formal ekonomi sebagai proses maksimalisasi, dan dalam arti substansial ekonomi sebagai proses pemenuhan kebutuhan hidup (Sairin, Semedi dan Hudayana, 2002: 16). Salah satu cara yang dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup adalah dengan berwirausaha. Akibat semakin banyaknya yang menganggur, semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Menurut Ahimsa-Putra (2003: 408) “kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai kemampuan dan pola-pola perilaku para aktor untuk memilih serta memanfaatkan berbagai macam sumber daya, individu, kelompok, golongan serta relasi-relasi sosial guna mendukung atau menjalankan kegiatan produksi dan distribusi yang akan mendatangkan keuntungan material maupun simbolik.”
Munculnya wirausaha dalam kaitannya dengan upaya mempertahankan serta melangsungkan kehidupannya merupakan salah satu bentuk adaptasi yang dilakukan oleh banyak masyarakat. Ahimsa-Putra (2003, 12) memandang bahwa: “Perilaku adaptasi dapat dipandang sebagai suatu upaya untuk menyesuaikan diri dengan suatu lingkungan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai atau masalah yang dihadapi dapat diatasi.”. Seperti yang ditulis oleh Tim Ingold (dalam Gunn dan Jared D., 2012: 22) :
“Darwin took from Paley a deep appreciation of the manifold ways in which organisms adapt to
Universitas Sumatera Utara
their conditions of life, and of the contrivances by means of which they do so”.
Hal tersebut memiliki arti dimana pendapat Paley yang dikutip oleh Darwin mengatakan bahwa ada bermacam-macam cara yang dilakukan organisme dalam beradaptasi dengan kondisi hidup mereka, dan dari penemuan-penemuan dengan cara yang mereka lakukan.
Dalam perilaku adaptasi ini tentu terdapat rencana, pedoman, petunjuk mengenai apa yang akan dilakukan dan lain sebagainya. Perilaku-perilaku ini disebut sebagai strategi adaptasi, yaitu pola-pola berbagai usaha yang direncanakan oleh manusia untuk dapat memenuhi syarat minimal yang dibutuhkannya dan untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi di situ. Pola-pola di sini adalah pola-pola perilaku atau tindakan (AhimsaPutra, 2003:12). Pola-pola perilaku tersebut mengacu kepada pengetahuan yang diperoleh individu dan digunakan untuk menginterpretasikan pengalaman dan melahirkan tingkah laku sosial (Spradley, 1997:5, seperti dikutip Raharjana, 2003:72). Pengetahuan ini diperoleh dari berbagai pengalaman serta dari hubungan langsung dengan lingkungan itu sendiri. Bennet (seperti dikutip Sukadana, 1983:18) juga mengatakan: “dalam keseluruhannya, unsur-unsur kebudayaan dan efeknya pada unsur-unsur lingkungan hidup merupakan hasil perilaku manusia yang dikendalikan oleh keputusan dan pilihan tertentu. Keputusan dan pilihan itu merupakan ekspresi adaptasi lingkungan hidup dengan proses-proses perubahannya.”
Wirausaha itu sendiri tidak terlepas dari adanya kegiatan ekonomi/industri kreatif. Kegiatan industri merupakan aktivitas manusia di bidang ekonomi produktif untuk mengolah bahan mentah menjadi barang yang lebih bernilai untuk dijual. Termasuk di dalamnya adalah industri kerajinan yaitu suatu bentuk usaha pembuatan barang yang lebih banyak menggunakan keterampilan tangan meskipun sering dibantu dengan peralatan.
Dalam perkembangannya industri kecil telah berperan dalam perluasan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja, dalam penanggulangan kemiskinan, bahkan juga dalam peningkatan ekspor. Sehingga menurut Soetrisno (seperti dikutip Raharjana, 2003:64): “sektor
Universitas Sumatera Utara
ini merupakan suatu bentuk perekonomian rakyat yang mampu membantu mengurangi pengangguran, turut mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional serta berperan penting dalam proses industrialisasi.”
Ekonomi kreatif tidak meletakkan tanah atau modal sebagai masukan dan keluaran yang paling penting. Tetapi masukan utama dalam ekonomi kreatif adalah gagasan yang diolah menjadi keluaran berupa produk atau jasa yang sarat dengan kandungan kreatif yang bernilai ekonomi. Simatupang mengungkapkan:
“Pentingnya era kreatif telah dikumandangkan oleh Presiden SBY saat memberikan kata sambutan pada pembukaan Pekan Produk Budaya Indonesia yang berlangsung tanggal 1115 Juli 2007 di Jakarta. Ekonomi kreatif, menurut Presiden, bersumber dari ide, seni, dan teknologi yang dikelola untuk menciptakan kemakmuran. Presiden secara khusus menyampaikan empat himbauan untuk bersamasama bangsa Indonesia mengembangkan: (1) ekonomi kreatif dengan memadukan ide, seni, dan teknologi, (2) keunggulan produk ekonomi yang berbasiskan seni budaya, (3) ekonomi warisan, dan (4) ekonomi kepariwisataan yang berbasis keindahan alam.”
Sektor kegiatan ekonomi kreatif ini sendiri dalam ilmu Antropologi merupakan salah satu bagian dari tujuh unsur kebudayaan yaitu sistem mata pencaharian hidup (Koenjaraningrat, 2009:165). Sehingga ekonomi kreatif seperti wirausaha dari barang-barang limbah atau bekas dapat disebut juga sebagai profesi atau pekerjaan yang bergerak dibidang informal.
Ekonomi kreatif tidak hanya berperan dalam membuka lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran saja, tetapi juga berperan dalam menggali nilai-nilai budaya dan mengembangkan semangat kreatifitas masyarakat. Modal utama ekonomi kreatif adalah sumber daya manusia, ide, kreatifitas, dan inovasi. Mengingat produk yang dihasilkan mempunyai variasi yang semakin banyak dan bersifat musiman menurut peristiwa tertentu, seorang wirausaha kerajinan tangan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, tentu
Universitas Sumatera Utara
harus mempunyai cara atau strategi tersendiri yang dimodifikasi sesuai dengan pengetahuan atau kebudayaan yang dimilikinya agar dapat terus bertahan dan mencapai kesuksesan. Karena dalam ekonomi kreatif yang berharga bukanlah bendanya, akan tetapi ide-ide untuk membuat benda-benda itulah yang berharga sehingga memiliki nilai seni, dan strategi usaha mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjaga kestabilan suatu usaha.
Istilah Ekonomi Kreatif pertama kali didengungkan oleh John Howkins, orang Inggris yang menulis buku “Creative Economy, How People Make Money from Ideas”. Menurut definisi Howkins, Ekonomi Kreatif adalah kegiatan ekonomi dimana input dan output-nya adalah gagasan. Ekonomi kreatif dan industri kreatif mulai marak dibicarakan di Indonesia, kira-kira 2006, karena pemerintah mencatat pertumbuhan ekonomi kreatif 2006 cukup tinggi, bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yaitu mencapai 7,3%. UNESCO pada 2003, mengeluarkan rilis resmi mengenai definisi ekonomi kreatif ini sebagai suatu kegiatan yang menciptakan pengetahuan, produk, dan jasa yang orisinal, berupa hasil karya sendiri.6
Simatupang, dkk mengemukakan bahwa ada 15 sektor yang dikembangkan dalam ekonomi kreatif di Indonesia :
1. Periklanan 2. Arsitektur 3. Pasar seni dan barang antik 4. Kerajinan 5. Desain 6. Fashion 7. Video, film, dan fotografi 8. Permainan interaktif 9. Musik 10. Seni pertunjukan 11. Penerbitan dan percetakan 12. Layanan komputer dan piranti lunak 13. Televisi dan radio 14. Riset dan pengembangan 15. Kuliner
6 Hj. Erni R. Ernawan, “Awal Pencanangan Ekonomi Kreatif.” http://ekonomi-kreatif.blogspot.com/ (akses 30 Januari 2014).
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ke 15 sektor-sektor ekonomi kreatif tersebut, kerajinan tangan dengan mendaur ulang limbahlimbah tertentu termasuk ke dalam bagian kerajinan, di mana berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi produk yang dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya.
Kerajinan tangan dapat digolongkan ke dalam bagian ekonomi kreatif, karena selain mengangkat kekayaan budaya, juga dapat menghasilkan nilai ekonomi yang dilakukan melalui proses kreatifitas oleh masyarakat. Jenis kerajinan tangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah barang-barang seperti vas bunga, bingkai foto, kotak tissu, kotak perhiasan, dan lain sebagainya.
Koentjaraningrat (2009:150) juga mengkategorikan kebudayaan dalam tiga wujud kebudayaan, yakni : (1) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya, (2) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat, dan (3) wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Berdasarkan penggolongan tersebut benda-benda hasil kerajinan tangan termasuk ke dalam wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Kerajinan tangan sebagai suatu karya yang dibuat oleh seseorang berdasarkan ide-ide yang dimilikinya dengan menggunakan tangan mereka sendiri, dan memerlukan keterampilan untuk mengkreasikan kerajinan tersebut sehingga mempunyai suatu nilai yang membuatnya lebih berharga merupakan bagian dari ekonomi kreatif, yaitu suatu konsep ekonomi yang lebih mengutamakan informasi, kreatifitas, ide, dan pengetahuan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Seperti yang diungkapkan oleh Latuconsina (2014: 118): “Dengan SDM yang andal, sebuah bangsa bisa mengolah sampah menjadi emas.”
Untuk memulai atau membuka suatu usaha juga memerlukan modal yang tidak sedikit. Namun bagi beberapa orang yang tidak memiliki modal tapi bisa melihat peluang yang ada, mampu memanfaatkan limbah atau sampah atau barang-barang bekas yang ada menjadi
Universitas Sumatera Utara
suatu modal untuk usahanya. Latuconsina (2014: 32) mengatakan: “Peluang pada dasarnya adalah abstrak dan hanya mampu direalisasikan oleh orang yang punya otak kreatif dan aksi inovatif.” Disertai dengan kreatifitas dan kemauan yang kuat, membuat seseorang mampu mengolah barang-barang limbah tersebut menjadi sesuatu yang bernilai. Di samping itu juga, orang tersebut telah menciptakan suatu lapangan pekerjaan yang dimulai dari dirinya sendiri.
Hal ini berarti bahwa fenomena yang ada dalam masyarakat dapat menjadi sebuah peluang usaha dalam ekonomi kreatif dengan memanfaatkan situasi dan mengembangkan kreatifitas dan inovasi yang dimiliki seseorang. Inovasi bukan sekedar gejala yang muncul secara kebetulan atau karena digariskan oleh prosesproses sejarah budaya, tetapi muncul sebagai hasil proses memilih dan menentukan secara sadar dan kreatif. Koenjaraningrat (2009:210) mengatakan: “inovasi adalah suatu proses pembaruan dan penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang akan menyebabkan adanya sistem produksi sehingga menghasilkan produk-produk baru. Dengan demikian inovasi itu mengenai pembaruan kebudayaan yang khusus mengenai unsur teknologi dan ekonomi.”
Di dalam Peraturan Daerah Kota Medan No.8 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan Kebersihan, sampah atau biasa disebut juga limbah adalah sisa-sisa dari suatu benda berupa benda padat, benda cair yang tidak berfungsi lagi, baik yang berasal dari rumah tangga, bangunan termasuk yang ada di jalan umum. Sampah merupakan benda yang dibuang, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman atau sayuran, dan lain sebagainya.
Ada beberapa cara pengelolaan limbah yang dapat
bertujuan untuk membantu mengurangi jumlah limbah
serta bisa mendapatkan penghasilan karena dapat dijual
kembali, antara lain :
1. Reuse
(memanfaatkan
ulang),
yaitu
menggunakan kembali atau memanfaatkan ulang
barang bekas tanpa pengolahan bahan
Universitas Sumatera Utara
2. Recycle (mengolah kembali), yaitu kegiatan
memanfaatkan atau mengolah kembali barang
bekas dengan cara mengolah materinya untuk
digunakan lebih lanjut, biasa disebut daur ulang
3. Reduce (mengurangi), yaitu bentuk kegiatan
atau perilaku yang dapat mengurangi produksi
sampah
4. Replace (menggantikan dengan bahan yang bisa
dipakai ulang), yaitu upaya mengubah
kebiasaan yang dapat mempercepat produksi
sampah, terutama sampah yang mempunyai sifat
sukar diolah dan berbahaya dengan cara
menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai
ulang
5. Refill (mengisi kembali/isi ulang), yaitu
mengisi kembali wadah-wadah produk yang
dipakai
6. Repair
(merawat/memperbaiki)),
yaitu
melakukan pemeliharaan atau perawatan agar
tidak menambah produksi limbah
Pada bahasan ini lebih dikonsentrasikan pada proses Recycle (daur ulang). Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan, menjadi bentuk lain atau dengan kata lain daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. Seperti yang diungkapkan oleh Naria (1996), pemanfaatan ulang yaitu sampah yang bersifat anorganik seperti kertas, kaca, plastik, aluminium, dapat dikumpulkan kembali untuk dilebur kembali jadi produk baru lagi (Nancy, 2003:14).
Kegiatan mendaur ulang limbah menjadi suatu kerajinan tangan yang menghasilkan suatu karya yang bernilai, baik seni maupun ekonomi, merupakan bagian dari suatu wirausaha. Meredith (seperti dikutip Suryana, 2010:16) menyatakan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan usaha mengumpulkan serta sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, produk yang semakin bervariasi, seorang wirausaha tentu harus mempunyai cara atau strategi agar dapat terus
Universitas Sumatera Utara
bertahan. Strategi usaha ini sangatlah penting untuk menjaga kestabilan suatu usaha. Strategi ini tentu diperoleh bahkan dimodifikasi dari pengetahuan atau kebudayaan yang dimiliki seorang wirausaha hingga dapat mencapai kesuksesan. Dan pengetahuan ini diperoleh dari berbagai pengalaman serta dari hubungan langsung dengan lingkungan itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Spradley: “budaya sebagai sistem pengetahuan yang diperoleh manusia melalui proses belajar yang mereka gunakan untuk menginterpretasikan dunia sekeliling mereka dan sekaligus untuk menyusun strategi perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka.”
1.3. Rumusan Masalah
Ada begitu banyak masyarakat yang membuka usaha sendiri untuk keberlangsungan hidupnya. Wirausaha merupakan salah satu sektor yang dapat membantu masalah perekonomian dan mengurangi pengangguran suatu negara, termasuk Indonesia, terkhusus Sumatera Utara, sehingga kegiatan ekonomi kreatif ini sangatlah penting keberadaannya di tengah-tengah masyarakat seperti Sumatera Utara. Dalam hal ini yang dimaksud adalah usaha kerajinan tangan dari barang-barang limbah/bekas atau yang biasa disebut sampah. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang membutuhkan kreatifitas untuk mengubah barang yang sudah dibuang (sampah/limbah) menjadi suatu komoditi yang dapat bernilai ekonomis.
Sehubungan dengan hal tersebut dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut :
Bagaimana strategi para pelaku usaha kerajinan tangan ini dalam memperoleh limbah kemudian mengkreasikan dan mengembangkan serta memasarkan produknya hingga saat ini?
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pengetahuan yang dimiliki seorang wirausaha kerajinan
tangan
dalam
membuat,
mengkreasikan
serta
mengembangkan hasil-hasil karya mereka, dengan
Universitas Sumatera Utara
memfokuskan perhatian pada strategi yang mereka lakukan dalam menjalankan usahanya hingga tetap dapat bertahan sampai saat ini di tengah-tengah persaingan yang cukup ketat.
Dengan demikian, kiranya penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau masyarakat umum dalam menambah wawasan dan menjadi masukan bagi mereka mengenai hal-hal untuk membangun suatu usaha. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan alternatif untuk mengatasi masalah kurangnya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan banyaknya masyarakat menganggur.
1.5. Kerangka Penulisan
Skripsi ini berisi kajian analisis yang didasarkan pada observasi dan partisipasi dan wawancara penulis, yang membahas tentang usaha kerajinan tangan di Galeri Kun Art. Secara sistematis, kajian tentang usaha kerajinan tangan tersebut berfokus terhadap wirausahawan kreatif, dalam konteks ini pemilik galeri yang membuat dan memodifikasi sebuah kerajinan tangan yang berbahan dasar limbah.
Berikut diuraikan apa saja yang dibahas dalam skripsi ini, yakni:
Bab I Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang, tinjauan pustaka, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka penulisan, metode dan pengalaman penelitian.
Bab II Tentang Kota Medan dan Ekonomi Kreatif, yang berisi mengenai gambaran umum Kota Medan, baik secara geografis, demografis, ekonomi, sosial juga berisi ulasan tentang ekonomi kreatif, perkembangannya, subsektor yang terdapat dalam ekonomi kreatif, serta Koperasi dan UMKM sebagai pelaku ekonomi kreatif.
Bab III Kun Art Galery, yang berisi mengenai sejarah perkembangan galeri Kun Art, sumber daya manusia yang terdapat di sana, bagaimana keadaan keuangannya, peralatan yang digunakan, tahapan
Universitas Sumatera Utara
pembuatan handycraft, serta produk-produk yang dihasilkan.
Bab IV Strategi Usaha Kerajinan Tangan, yang berisi mengenai strategi ekonomi kerajinan tangan, strategi pemasaran, dan strategi pelayanan kepada pelanggan.
Bab V Kesimpulan dan Saran, berisi tentang kesimpulan dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dan juga saran yang ditujukan kepada wirausahawan kerajinan tangan, pihak pemerintah, serta masyarakat.
1.6. Metode Penelitian
Penelitian ini penelitian dengan menggunakan
(Studi Etnografi Tentang Pengolahan Barang Limbah Menjadi Produksi Kreatif) SKRIPSI
Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial dalam Bidang Antropologi Oleh :
Elsha Monica Pasaribu 100905065
DEPARTEMEN ANTROPOLOGI SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :
Nama
: Elsha Monica Pasaribu
NIM
: 100905065
Departemen : Antropologi Sosial
Judul
: GALERI
KUN
ART
DALAM
MEMANFAATKAN BARANG-BARANG
LIMBAH (Studi Etnografi Tentang
Pengolahan Barang Limbah Menjadi
Produksi Kreatif)
Medan, Agustus 2014
Dosen Pembimbing
Ketua Departemen Antropologi
Dra. Nita Savitri, M.Hum NIP. 19610125198032001
Dr. Fikarwin Zuska NIP. 196212201989031005
Deka Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
Prof. Dr. Badaruddin, M.Si NIP. 196805251992031002
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PERNYATAAN ORIGINALITAS
GALERI KUN ART DALAM MEMANFAATKAN BARANGBARANG LIMBAH
(Studi Etnografi Tentang Pengolahan Barang Limbah Menjadi Produksi Kreatif)
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian terbukti lain atau tidak seperti yang saya nyatakan di sini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan gelar kesarjanaan saya.
Medan, Agustus 2014 Penulis
Elsha Monica Pasaribu
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Elsha Monica Pasaribu 2014, judul skripsi : GALERI KUN ART DALAM MEMANFAATKAN BARANG-BARANG LIMBAH (Studi Etnografi Tentang Pengolahan Barang Limbah Menjadi Produksi Kreatif). Skripsi ini terdiri dari 5 bab, 84 halaman, 1 daftar gambar, 4 daftar tabel, serta lampiran.
Skripsi ini mendeskripsikan: “Usaha Kerajinan Tangan dari Bahan Limbah di Galeri Kun Art”. Kajian ini menjelaskan tentang pengetahuan dan strategi pengusaha kerajinan tangan. Strategi yang digunakan oleh pemilik usaha kerajinan tangan sangat penting untuk mempertahankan keberlangsungan suatu usaha. Berhasil tidaknya suatu usaha tergantung pada pengetahuan dan strategi yang dilakukan oleh wirausahawan.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengetahuan wirausahawan kerajinan tangan galeri Kun Art, serta menjelaskan bagaimana proses dan strategi yang dilakukan dalam menjalankan usaha kerajinan tangan tersebut, sehingga tetap bisa bertahan hingga saat ini.
Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan teknik wawancara mendalam serta observasi partisipasi terhadap beberapa aktivitas sehari-hari informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha kerajinan tangan dari barang limbah sebagai salah satu bagian dari ekonomi kreatif menjadi sebuah alternatif sumber mata pencaharian guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Usaha ini berbahan dasar limbah yang didaur ulang. Bagi sebagian orang yang berjiwa kreatif, mereka berusaha untuk membuat, dan memodifikasi atau mengkreasikan barang-barang limbah yang masih layak untuk digunakan menjadi suatu kerajinan tangan yang unik, cantik dan menarik yang kemudian dapat dijual kepada pembeli.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang kerajinan tangan sangat penting bagi wirausahawan dalam memperoleh ide-ide untuk mengembangkan kreatifitasnya secara maksimal. Ide-ide tersebut dapat diperoleh melalui referensi seperti pameranpameran, pengalaman, permintaan pelanggan, majalah, internet dan hal-hal lain yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi. Selain itu, melalui pengetahuan yang dimiliki, pengusaha kerajinan tangan ini bisa menyusun strategi yang dianggap dapat mempertahankan keberlangsungan usahanya serta mengembangkannya.
Universitas Sumatera Utara
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa arena atas berkat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Galeri Kun Art Dalam Memanfaatkan Barang-Barang Limbah (Studi Etnografi Tentang Pengolahan Barang Limbah Menjadi Produksi Kreatif) dengan baik. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 bidang Antropologi Sosial di Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Selama proses penulisan skripsi ini, saya banyak menerima bimbingan dan masukan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penghargaan terbesar saya persembahkan kepada keluarga besar saya terutama orangtua saya tercinta yang memenuhi kebutuhan saya sehingga saya dapat menikmati fasilitas dalam dunia pendidikan hingga saat ini. Biarlah kiranya Tuhan yang membalas semua yang telah kalian berikan buatku. Semoga papa dan mama panjang umur, sehat selalu, lanjar rezeki dan bahagia selamanya. Tidak lupa kepada kakakku tersayang Elfina Pasaribu yang sudah memberikan semangat dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya untuk guru-guru saya mulai dari taman kanak-kanak dan sekolah dasar yang telah memperkenalkan huruf-huruf kepada saya, mengajari saya membaca dan menulis. Tanpa jasa kalian yang telah membuat saya dapat membaca dan menulis serta mendapatkan ilmu-ilmu lainnya, saya tidak akan pernah bisa menuliskan skripsi ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Dra. Nita Savitra. M.Hum sebagai dosen penasehat akademik sekaligus dosen pembimbing saya yang sudah sangat banyak membantu saya. Meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing saya mulai dari pengajuan proposal sampai skripsi. Ibu telah banyak memberikan ilmu, semangat dan masukan-masukan yang berharga bagi saya. Saya minta maaf karena sudah banyak merepotkan Ibu selama penulisan skripsi ini. Semoga Ibu beserta keluarga diberikan kesehatan dan kebahagiaan, serta lancar dalam menjalankan aktivitasnya.
Universitas Sumatera Utara
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada staf pegawai dan staf pengajar Departemen Antropologi, Bapak Dr. Fikarwin Zuska, Drs. Agustrisno, M.SP, dan seluruh dosen Antropologi, yang juga turut memberi dukungan baik kritik, saran, serta telah mendidik dan membekali saya dengan ilmu pengetahuan. Kepada Kak Nurhayati sebagai staf administrasi Departemen Antropologi FISIP USU, saya mengucapkan terima kasih banyak telah bersedia membantu kelancaran semua berkas yang dibutuhkan mulai dari masa perkuliahan hingga skripsi ini dapat diselesaikan. Begitu juga Dengan Ibu Sofi, bagian pendidikan yang juga telah banyak membantu kelancaran berkas-berkas yang saya perlukan selama masa kuliah saya. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan Bapak dan Ibu sekalian.
Saya juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para informan saya khususnya: Pak Adi, Pak De, Wak Tahan, Putri, Bang Rudi dan Wak Surat yang telah mengijinkan saya untuk melakukan penelitian terhadap usaha kerajinan tangannya. Selama ini Bapak, abang dan kakak telah banyak membantu saya saat melakukan penelitian di lapangan, mulai dari memberikan informasi tentang kerajinan tangan, mengajari saya dalam proses pembuatan kerajinan tangan, hingga berbagi pengalaman hidup yang telah menginspirasi saya. Biarlah kiranya Tuhan membalas segala kebaikan kalian.
Buat teman-teman saya Fany Deski Purba, Lina Manalu, Cory Magdalena, Edison Butar-Butar, Kristina Pakpahan, Soraya Azmi, Roida Silaban terima kasih buat diskusidiskusinya, dukungan, motivasi, semangat dan bantuan kalian selama ini. Serta kepada seluruh kerabat Antropologi 2010 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas semua kenangannya, terima kasih buat diskusi-diskusinya dan motivasi yang positif. Sukses buat kita semua ya teman-teman.
Medan, Agustus 2014 Penulis
Elsha M. Pasaribu
Universitas Sumatera Utara
Riwayat Hidup
Elsha Monica Pasaribu, lahir di Sidikalang pada tanggal 22 September 1991. Anak bungsu dari dua (2) bersaudara dari pasangan L.Pasaribu dan Y.Nainggolan. Memulai pendidikan dari taman kanak-kanak di TK Betania Perumnas Mandala Medan dan melanjutkan tingkat sekolah dasar di SD Betania tersebut juga. Pada tahun 2004 masuk di SMP Immanuel Medan. Kemudian di tahun 2007 lulus di SMA N 8 Medan. Lalu penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi dan lulus di Depertemen Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara pada tahun 2010.
Secara akademis penulis selalu mendapat peringkat yang memuaskan di kelas. Namun tidak puas dengan itu saja, penulis berusaha mengasah kemampuan dan mengukir prestasi di luar pendidikan formal, seperti :
• Juara 2 senam artistik putri tahun 1999 • Juara 2 lomba nyayi Vocal Solo Putri antar Gereja tahun
2000 • Peringkat 4 olahraga senam artistik tingkat nasional
tahun 2002 • Juara 1 Cheerleader Competiton tingkat regional
Sumatera Utara tahun 2009 • Juara 5 Cheerleader Competition tingkat nasional tahun
2010 • dan prestasi-prestasi lainnya Pengalaman organisasi : • Anggota tim Garuda Emas Atlit Senam Artistik hingga
tahun 2004 • Bendahara OSIS SMP TA 2006/2007 • Anggota ekstrakurikuler Cheerleader SMA tahun 2007-
2010 • Anggota Paduan Suara El-Shaddai USU tahun 2010 • Anggota UKM English Club FISIP USU tahun 2010 • Anggota tim Indonesia Research Centre tahun 2014
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendakNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan segala hal yang berkaitan dalam memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang Antropologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini berjudul “Galeri Kun Art Dalam Memanfaatkan Barang-Barang Limbah (Studi Etnografi Tentang Pengolahan Barang Limbah Menjadi Produksi Kreatif)” yang berisi kajian etnografi yang didasarkan pada wawancara mendalam serta observasi partisipasi yang dilakukan penulis di lapangan. Kajian tentang pengrajin barang-barang limbah ini berfokus pada pengetahuan dan strategi pengusaha kerajinan tangan Galeri Kun Art.
Pengetahuan para pengrajin tentang barang-barang kerajinan tangan tidak langsung diperoleh sejak lahir, tetapi ada proses belajar yang dilalui. Proses belajar tersebut lebih banyak didapatkan dari pengalaman-pengalaman mereka selama membuat kerajinan tangan.
Banyaknya usaha-usaha ekonomi kreatif yang buka-tutup, gulung tikar atau hanya bertahan sesaaat saja membuat pengusaha kerajinan tangan ini mencari cara untuk tetap dapat bertahan. Di sinilah dibutuhkan sebuah strategi usaha yang dilakukan untuk semakin menarik minat dan perhatian para pembeli yang tentu menjadi sumber keberlangsungan suatu usaha serta strategi untuk semakin mengembangkan usahanya.
Skripsi ini tentu masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan selanjutnya serta sebagai bahan pembelajaran untuk tulisan-tulisan berikutnya. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca baik mahasiswa maupun masyarakat umum serta para wirausahawan sebagai penambah wawasan dalam usaha-usaha ekonomi kreatif.
Medan, Agustus 2014 Penulis
Elsha M. Pasaribu
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN ORIGINALITAS ........................... ABSTRAKSI ........................................................ UCAPAN TERIMA KASIH ..................................... RIWAYAT HIDUP ................................................ KATA PENGANTAR ............................................. DAFTAR ISI ........................................................ DAFTAR FOTO .................................................... DAFTAR GAMBAR ............................................... DAFTAR TABEL ..................................................
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ........................ 1.2. Tinjauan Pustaka ................................. 1.3. Rumusan Masalah ................................ 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............. 1.5. Kerangka Penulisan .............................. 1.6. Metode Penelitian ................................ 1.7. Pengalaman Penelitian ..........................
BAB II KOTA MEDAN DAN EKONOMI KREATIF 2.1. Gambaran Umum Kota Medan ................ 2.1.1. Secara Geografis ........................ 2.1.2. Secara Demografis ...................... 2.1.3. Secara Sosial ............................. 2.1.4. Secara Ekonomi ......................... 2.2. Ekonomi Kreatif .................................. 2.2.1. Sejarah Perkembangan ................. 2.2.2. Subsektor Ekonomi Kreatif .......... 2.2.3. Koperasi dan UMKM ...................
BAB III KUN ART GALERY 3.1. Pemilik Galeri ................................... 3.2. Perkembangan Kun Art Galery ............. 3.3. Sumber Daya Manusia (Pekerja) ........... 3.3.1. Hubungan/Relasi Antara Pemilik Dengan Pekerja ........................ 3.3.2. Hubungan/Relasi Antar Pekerja ... 3.3.3. Hubungan/Relasi dengan Lingkungan Tempat Tinggal ....... 3.4. Struktur Organisasi ............................ 3.4.1. Bagan Struktur Organisasi .......... 3.4.2. Penjabaran Tugas ...................... 3.5. Keuangan .......................................... 3.6. Peralatan yang Digunakan ................... 3.7. Tahapan Pembuatan Handycraft ............
i ii iii v vi vii ix x xi
1 7 14 15 15 16 18
22 22 23 24 25 26 26 30 35
38 41 44
45 46
47 49 49 49 50 53 55
Universitas Sumatera Utara
3.7.1. Pengumpulan Bahan Baku dan Peralatan .................................
3.7.2. Pembuatan Pola/Design .............. 3.7.3. Proses Pemotongan .................... 3.7.4. Proses Penempelan .................... 3.7.5. Finishing/Tahap Akhir ............... 3.8. Produk yang Dihasilkan ...................... 3.8.1. Tempat Alat Tulis ..................... 3.8.2. Frame atau Bingkai ................... 3.8.3. Vas Bunga ................................ 3.8.4. Kotak Tisu ............................... 3.8.5. Kotak/Lemari Aksesoris atau
Perhiasan .................................
BAB IV STRATEGI WIRAUSAHA HANDYCRAFT 4.1. Strategi Ekonomi ............................... 4.1.1. Strategi Produksi/Pemanfaatan Barang Bekas ........................... 4.1.2. Strategi Kreatifitas.Nilai Seni .... 4.1.3. Nilai Ekonomi .......................... 4.2. Strategi Pemasaran ............................ 4.3. Strategi Pelayanan Kepada Pelanggan .. 4.3.1. Pesan Antar ............................. 4.3.2. Permintaan (Request) ................ 4.3.3. Bonus/Discount ........................
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ......................................... 5.2. Saran ..................................................
56 56 57 58 59 60 60 61 62 62
63
65
65 71 72 73 75 76 76 77
79 81
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR FOTO
Foto 1 : Peta Kota Medan ................................ Foto 2 : Gan .................................................. Foto 3 : Grenda .............................................. Foto 4 : Gypsum ............................................. Foto 5 : Kompresor ......................................... Foto 6 : Proses Pemotongan ............................. Foto 7 : Proses Penempelan .............................. Foto 8 : Handycraft yang Sudah Jadi, Telah
Disemprot dan Sedang Dijemur ............. Foto 9 : Tempat Alat Tulis ............................... Foto 10 : Frame atau Bingkai ............................. Foto 11 : Vas Bunga ......................................... Foto 12 : Kotak Tisu ......................................... Foto 13 : Kotak/Lemari Aksesoris atau Perhiasan .. Foto 14 : Triplek .............................................. Foto 15 : Batu Alam .......................................... Foto 16 : Kaca .................................................. Foto 17 : Kulit Telur ......................................... Foto 18 : Botol Bekas ........................................ Foto 19 : Serbuk Kayu Manis ..............................
23 53 54 54 55 58 59
60 61 61 62 63 63 66 67 67 68 69 70
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Bagan Struktur Organisasi ................
49
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Medan ........................................
Tabel 2 : Tabel PDB Indonesia Tahun 2010-2013 Atas Dasar Harga Berlaku (Milyar Rupiah)....................................
Tabel 3 : Tabel NTB Ekonomi Kreatif Indonesia Tahun 2010-2013 Atas Dasar Harga Berlaku (Milyar Rupiah) .......................
Tabel 4 : Keuangan ............................................
24
27
28 52
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Elsha Monica Pasaribu 2014, judul skripsi : GALERI KUN ART DALAM MEMANFAATKAN BARANG-BARANG LIMBAH (Studi Etnografi Tentang Pengolahan Barang Limbah Menjadi Produksi Kreatif). Skripsi ini terdiri dari 5 bab, 84 halaman, 1 daftar gambar, 4 daftar tabel, serta lampiran.
Skripsi ini mendeskripsikan: “Usaha Kerajinan Tangan dari Bahan Limbah di Galeri Kun Art”. Kajian ini menjelaskan tentang pengetahuan dan strategi pengusaha kerajinan tangan. Strategi yang digunakan oleh pemilik usaha kerajinan tangan sangat penting untuk mempertahankan keberlangsungan suatu usaha. Berhasil tidaknya suatu usaha tergantung pada pengetahuan dan strategi yang dilakukan oleh wirausahawan.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengetahuan wirausahawan kerajinan tangan galeri Kun Art, serta menjelaskan bagaimana proses dan strategi yang dilakukan dalam menjalankan usaha kerajinan tangan tersebut, sehingga tetap bisa bertahan hingga saat ini.
Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan teknik wawancara mendalam serta observasi partisipasi terhadap beberapa aktivitas sehari-hari informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha kerajinan tangan dari barang limbah sebagai salah satu bagian dari ekonomi kreatif menjadi sebuah alternatif sumber mata pencaharian guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Usaha ini berbahan dasar limbah yang didaur ulang. Bagi sebagian orang yang berjiwa kreatif, mereka berusaha untuk membuat, dan memodifikasi atau mengkreasikan barang-barang limbah yang masih layak untuk digunakan menjadi suatu kerajinan tangan yang unik, cantik dan menarik yang kemudian dapat dijual kepada pembeli.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang kerajinan tangan sangat penting bagi wirausahawan dalam memperoleh ide-ide untuk mengembangkan kreatifitasnya secara maksimal. Ide-ide tersebut dapat diperoleh melalui referensi seperti pameranpameran, pengalaman, permintaan pelanggan, majalah, internet dan hal-hal lain yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi. Selain itu, melalui pengetahuan yang dimiliki, pengusaha kerajinan tangan ini bisa menyusun strategi yang dianggap dapat mempertahankan keberlangsungan usahanya serta mengembangkannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penelitian ini mengkaji tentang suatu kegiatan ekonomi (yaitu usaha kerajinan tangan) dari barangbarang limbah atau bekas yang didaur ulang, yang berada di daerah Kecamatan Medan Barat, kota Medan. Beberapa hal yang menjadi dasar bagi penulis sehingga tertarik mengangkat tema penelitian ini, antara lain :
Pertama, sampah atau limbah, adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktifitas manusia maupun alam yang dianggap tidak memiliki nilai ekonomis lagi. Menurut Louis, sampah muncul atau timbul sebagai sisa, bekas, atau buangan yang berasal dari makanan, pertanian, dan produk-produk konsumsi beserta kemasannya (Zuska, 2008:73). Seperti yang bisa kita lihat sendiri, saat ini sudah terlalu banyak sampah di manamana, mulai dari yang berserakan di jalanan hingga yang menumpuk menjadi gunungan sampah. Dan keadaan ini sudah terjadi di banyak tempat, termasuk Indonesia. Kondisi sampah di Indonesia hingga tahun 2012 oleh Direktur Perumahan dan Pemukiman Bappenas, Nugroho, mengatakan bahwa volume sampah di Indonesia sekitar 1 juta meter kubik setiap hari, namun baru 42% di antaranya yang terangkut dan diolah dengan baik. Jadi, sampah yang tidak diangkut setiap harinya sekitar 348.000 meter kubik atau sekitar 300.000 ton.1 Dan sampai saat ini sampah memang menjadi permasalahan yang belum terselesaikan padahal pemerintah sudah mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk penanganan sampah ini. Hampir Rp 1 triliun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggulirkan dana untuk pengelolaan sampah. Jika kita
1 Suara Pembaruan, “Setahun Volume Sampah di Indonesia Setara Dengan 122 Gelora Bung Karno,” http://www.suarapembaruan.com/home/setahun-volumesampah-di-indonesia-setara-dengan-122-gelora-bung-karno/21707 (akses 6 Maret 2014)
Universitas Sumatera Utara
melihat pada ruang lingkup yang lebih kecil, contohnya saja di provinsi Sumatera Utara, khususnya kota Medan, juga memberikan gambaran yang kurang lebih sama. Kepala Dinas Kebersihan Pemko Medan, Pardamean Siregar mengatakan: “jumlah sampah di berbagai TPA dewasa ini sudah melebihi daya tampungnya yang s e b a n y a k 1 . 8 0 0 t o n p e r h a r i . ” 2.
Terdapat dampak negatif pada beberapa bidang yang ditimbulkan sampah seperti lingkungan, kesehatan, dan sosial ekonomi. Akibat tumpukan sampah-sampah yang sudah terlalu banyak itu seringkali menimbulkan bau tidak sedap di lingkungan sekitar, dapat menyebabkan banjir (pencemaran terhadap air, udara dan tanah). Dampaknya terhadap kesehatan yaitu dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, demam berdarah, dan lain sebagainya. Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. Situasi ini dapat memberikan dampak negatif bagi sektor pariwisata yang berujung pada goncangan terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah, dan dampak-dampak buruk lainnya. Penyebabnya antara lain, penduduk membuang sampah sembarangan, bertambahnya jumlah penduduk, keadaan sosial ekonomi yang semakin tinggi, teknologi yang semakin maju, dan masih banyak hal-hal lainnya (Nancy, 2003:11). Sekalipun sudah banyak macam-macam peraturan dan larangan tentang perlakuan terhadap sampah yang tersebar di berbagai tempat, namun sampah manusia tetap tersebar di mana-mana, dan lingkungan alam menjadi rusak. Di kota Medan sendiri masalah tentang sampah telah tercantum dalam Peraturan Daerah Kota Medan No.8
2 “Pemkot Medan Gandeng Swasta Kelola Sampah,” http://www.antarasumut.com/pemkot-medan-gandeng-swasta-kelola-sampah/ (akses 2 Februari 2014)
Universitas Sumatera Utara
Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan Kebersihan Bab IV Kewajiban dan Larangan Pasal 6 dan 7.3
Pasal 6 :
Setiap orang pribadi atau badan yang berada di
daerah wajib :
a. Menjaga dan memelihara kebersihan
lingkungan masing-masing dan saluran air di
sekelilingnya.
b. Memelihara dan merawat pagar mati dan
pagar hidup.
c. Mengumpul dan memasukkan sampah pada
wadah yang disediakan sendiri dan diletakkan
pada lokasi yang mudah dijangkau oleh petugas
kebersihan.
d. Bagi warga yang tinggal di gang-gang yang
tidak dapat dilalui oleh armada pengangkutan
sampah langsung menempatkan sampahnya yang
sudah dikemas ke tempat penampungan sampah
sementara yang telah ditentukan.
e. Setiap pedangan harian tidak menetap dan
pedagang
keliling
diwajibkan
untuk
mengumpulkan sampah yang dihasilkan dalam
satu wadah tertentu dan menempatkannya ke
tempat pembuangan sementara yang telah
disediakan oleh Pemerintah Daerah.
f. Setiap penguasaha kendaraan angkutan umum
harus menyediakan tempat sampah di dalam
kendaraan dan kemudian membuang sampahnya
di tempat penampungan sementara yang telah
disediakan di terminal-terminal atau yang
disediakan
oleh
Instansi
Pengelola
Persampahan di tempat-tempat tertentu.
g. Setiap orang pribadi atau badan yang sedang
melakukan kegaitan pembuangan harus
memelihara kebersihan dan tidak menempatkan
bahan material bangunan pada badan jalan atau
trotoar.
h. Setiap orang pribadi atau badan yang
bertanggungjawab, memiliki dan atau menghuni
bangunan di Kota Medan wajib membayar
retribusi sampah sesuai dengan besarnya tarif
yang telah ditentukan.
3 “Peraturan Daerah Kota Medan,” http://medan.bpk.go.id/wpcontent/uploads/2009/09/perda-kebersihan.pdf (akses 22 Maret 2014).
Universitas Sumatera Utara
i. Memberikan informasi kepada Pemerintah
tentang
pelanggaran-pelanggaran
yang
mencemarkan kebersihan lingkungan.
j. Bagi pemilik tanah kosong wajib
membersihkan dan merawat lahannya.
Pasal 7 : Setiap orang pribadi atau badan dilarang untuk : a. Membuang sampah di saluran air. b. Membuang sampah di jalan-jalan, sungai dan
di Daerah Aliran Sungai (DAS) b. Membuang sampah atau menumpukkan
sampah yang permanen di atas paret atau barem jalan. c. Membakar sampah sembarangan yang dapat mengganggu lingkungan.
Kedua, adalah tingkat pengangguran yang tinggi dan rendahnya pendapatan masyarakat. Setiap tahunnya jumlah pencari kerja semakin meningkat, sementara lapangan pekerjaan yang tersedia terbatas. Lapangan pekerjaan yang tidak memadai ini akhirnya menimbulkan masalah pengangguran. Hal tersebut disebabkan karena pada umumnya perusahaan terutama perusahaan besar membutuhkan pekerja dengan pendidikan formal yang tinggi serta pengalaman yang cukup. Sementara realita yang dapat kita lihat adalah begitu banyak orang yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi karena keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki. Berdasarkan katalog BPS edisi 40 September 2013, tercatat bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2013 sebesar 5,92 persen (jumlah penganggur sebanyak 7,17 juta orang). Data ini memang mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2012 sebesar 6,14 persen. Tetapi tetap saja hal ini tidak mengurangi pandangan terhadap persoalan yang nyata sedang terjadi bahwa tingkat pengangguran masih tinggi. Di Sumatera Utara sendiri tingkat pengangguran mencapai 3.879.000 orang pada Februari 2013 lalu. Data ini mengalami peningkatan dari 3.800.000 orang pada Agustus 2012.4
4 Badan Pusat Statistik, “Ketenagakerjaan Februari 2013,” Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi, edisi 40 (September, 2013), hal 49, http://www.bps.go.id/download_file/IP_September_2013.pdf (akses 30 Januari 2014)
Universitas Sumatera Utara
Ide untuk mengangkat topik ini muncul ketika
penulis melihat tayangan yang menampilkan usaha-usaha
kerajinan tangan yang dibuat dari barang-barang bekas
atau yang sudah tidak terpakai lagi. Setelah didaur ulang,
barang-barang yang semula tidak bisa digunakan lagi
menjadi berfungsi kembali sekalipun dengan fungsi yang
berbeda. Penulis melihat ada suatu manfaat besar dari
kegiatan ini. Tindakan ini dapat membantu mengurangi
produksi sampah sehari-hari seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya mengenai kondisi sampah yang semakin hari
semakin bertambah. Mungkin memang tidak akan
memberikan dampak yang signifikan dalam waktu singkat
dan bila hanya dilakukan oleh beberapa orang saja. Tetapi
bila kegiatan ini dilakukan oleh semua orang dan terus
berlangsung bukan tidak mungkin pada akhirnya bisa
membantu mengatasi permasalahan sampah seperti yang
sedang kita hadapi sekarang. Upaya penanganan sampah
juga telah dimuat di dalam Undang-Undang Nomor 18
tahun
2008 tentang
Pengelolaan
Sampah
beserta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun
2012 mengamanatkan perlunya perubahan paradigma yang
mendasar dalam pengelolaan sampah yaitu dari paradigma
kumpul – angkut – buang menjadi pengolahan yang
bertumpu pada pengurangan sampah dan penanganan
sampah. Kegiatan pengurangan sampah bermakna agar
seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha
maupun masyarakat luas melaksanakan kegiatan
pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang dan
pemanfaatan kembali sampah atau yang lebih dikenal
dengan sebutan Reduce, Reuse dan Recycle (3R) melalui upaya-upaya cerdas, efisien dan terprogram.5 Di sisi lain
penulis melihat dengan adanya usaha-usaha kerajinan
tangan ini membantu orang-orang yang pengangguran
akhirnya mempunyai pekerjaan dan dapat memperoleh
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti
yang dikatakan oleh Latuconsina (2014: 34): “Jika sampah
dikelola secara kreatif bisa mendatangkan manfaat.”
Penanganan yang baik terhadap sampah sangat penting untuk mendapat perhatian. Melalui penanganan yang benar terhadap sampah kita bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan tidak membuang sampah sembarangan, mendaur ulang atau memanfaatkan kembali
5 Kementerian lingkungan hidup, “Buku:Profil Bank Sampah Indonesia 2013,” http://www.menlh.go.id/profil-bank-sampah-indonesia-2013/ (akses 6 Maret 2014)
Universitas Sumatera Utara
sampah menjadi sesuatu yang dapat digunakan kembali, dan cara-cara lainnya dalam upaya pengolahan sampah dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan, menghemat penggunaan sumber daya alam dan energi yang ada, menciptakan lingkungan yang asri, dan masih banyak manfaat lainnya yang bisa kita peroleh. Dengan kata lain kita dapat membantu menyelamatkan lingkungan.
Mengolah limbah atau mendaur ulang limbah merupakan suatu kegiatan kerajinan tangan yang juga merupakan bagian dari UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Seperti yang diungkapkan oleh Kabid UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan Risnata Sugiaty Tambunan mengenai pengelompokan jenis usaha UMKM seperti jasa, kerajinan tangan, kuliner, konveksi, dan lain-lain. UMKM yang juga merupakan bagian dari ekonomi kreatif merupakan suatu bidang bisnis atau usaha yang mampu bertahan dalam kondisi ekonomi, sosial, politik yang bagaimanapun. Hal ini sudah teruji pada saat terjadi krisis pada tahun 1998 yang lalu, dimana usaha ini tetap mampu bertahan sementara banyak perusahaanperusahaan besar yang mengalami kebangkrutan (Tambunan, 2009:4). Kepala dinas koperasi kota Medan tahun 2011 Ir. Qamarul Fattah, M.Si, mengatakan bahwa UMKM merupakan salah satu sektor ekonomi nasional yang memiliki potensi sangat strategis dalam rangka mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah untuk penanggulangan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.
Semakin meningkatnya keberadaan UMKM atau ekonomi kreatif ini merupakan suatu bentuk adaptasi dari masyarakat dalam menghadapi situasi kurang baik yang sedang terjadi yaitu maraknya pengangguran yang dapat mengakibatkan kemiskinan. Sehingga untuk dapat terus memenuhi kebutuhan hidupnya akhirnya banyak orang yang menciptakan usahanya sendiri alias berwirausaha.
Di Medan penulis menemukan usaha ekonomi kreatif kerajinan tangan berbahan dasar limbah yang dikelola oleh Pak Aradi, alumni Pariwisata-USU, yang menamai galerinya Kun Art, tepatnya di Jl. Danau Singkarak-Sekip, Medan. Galeri yang dibuka sejak tahun 2004 ini memproduksi berbagai macam kerajinan tangan sendiri berupa benda-benda seperti bingkai foto, cermin, lampu, kotak tissu dan lain sebagainya yang dibuat dari bahan
Universitas Sumatera Utara
dasar berupa limbah seperti limbah rumah tangga, limbah toko keramik dan bahan bangunan yang bagi sebagian besar orang menganggap barang tersebut adalah sampah yang sudah tidak berguna lagi. Limbah yang mereka gunakan itu seperti cangkang telur, pecahan dan serpihan batu alam, dan lain sebagainya yang mereka dapatkan dari toko mebel, toko bangunan, dan tempat lainnya.
Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam sekaligus belajar mengenai usaha-usaha pendaur ulangan barang-barang limbah yang pada akhirnya dijadikan menjadi suatu kegiatan ekonomi atau dengan kata lain berwirausaha.
1.2. Tinjauan Pustaka
Menurut Polanyi, ekonomi memiliki dua arti yaitu secara formal ekonomi sebagai proses maksimalisasi, dan dalam arti substansial ekonomi sebagai proses pemenuhan kebutuhan hidup (Sairin, Semedi dan Hudayana, 2002: 16). Salah satu cara yang dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup adalah dengan berwirausaha. Akibat semakin banyaknya yang menganggur, semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Menurut Ahimsa-Putra (2003: 408) “kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai kemampuan dan pola-pola perilaku para aktor untuk memilih serta memanfaatkan berbagai macam sumber daya, individu, kelompok, golongan serta relasi-relasi sosial guna mendukung atau menjalankan kegiatan produksi dan distribusi yang akan mendatangkan keuntungan material maupun simbolik.”
Munculnya wirausaha dalam kaitannya dengan upaya mempertahankan serta melangsungkan kehidupannya merupakan salah satu bentuk adaptasi yang dilakukan oleh banyak masyarakat. Ahimsa-Putra (2003, 12) memandang bahwa: “Perilaku adaptasi dapat dipandang sebagai suatu upaya untuk menyesuaikan diri dengan suatu lingkungan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai atau masalah yang dihadapi dapat diatasi.”. Seperti yang ditulis oleh Tim Ingold (dalam Gunn dan Jared D., 2012: 22) :
“Darwin took from Paley a deep appreciation of the manifold ways in which organisms adapt to
Universitas Sumatera Utara
their conditions of life, and of the contrivances by means of which they do so”.
Hal tersebut memiliki arti dimana pendapat Paley yang dikutip oleh Darwin mengatakan bahwa ada bermacam-macam cara yang dilakukan organisme dalam beradaptasi dengan kondisi hidup mereka, dan dari penemuan-penemuan dengan cara yang mereka lakukan.
Dalam perilaku adaptasi ini tentu terdapat rencana, pedoman, petunjuk mengenai apa yang akan dilakukan dan lain sebagainya. Perilaku-perilaku ini disebut sebagai strategi adaptasi, yaitu pola-pola berbagai usaha yang direncanakan oleh manusia untuk dapat memenuhi syarat minimal yang dibutuhkannya dan untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi di situ. Pola-pola di sini adalah pola-pola perilaku atau tindakan (AhimsaPutra, 2003:12). Pola-pola perilaku tersebut mengacu kepada pengetahuan yang diperoleh individu dan digunakan untuk menginterpretasikan pengalaman dan melahirkan tingkah laku sosial (Spradley, 1997:5, seperti dikutip Raharjana, 2003:72). Pengetahuan ini diperoleh dari berbagai pengalaman serta dari hubungan langsung dengan lingkungan itu sendiri. Bennet (seperti dikutip Sukadana, 1983:18) juga mengatakan: “dalam keseluruhannya, unsur-unsur kebudayaan dan efeknya pada unsur-unsur lingkungan hidup merupakan hasil perilaku manusia yang dikendalikan oleh keputusan dan pilihan tertentu. Keputusan dan pilihan itu merupakan ekspresi adaptasi lingkungan hidup dengan proses-proses perubahannya.”
Wirausaha itu sendiri tidak terlepas dari adanya kegiatan ekonomi/industri kreatif. Kegiatan industri merupakan aktivitas manusia di bidang ekonomi produktif untuk mengolah bahan mentah menjadi barang yang lebih bernilai untuk dijual. Termasuk di dalamnya adalah industri kerajinan yaitu suatu bentuk usaha pembuatan barang yang lebih banyak menggunakan keterampilan tangan meskipun sering dibantu dengan peralatan.
Dalam perkembangannya industri kecil telah berperan dalam perluasan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja, dalam penanggulangan kemiskinan, bahkan juga dalam peningkatan ekspor. Sehingga menurut Soetrisno (seperti dikutip Raharjana, 2003:64): “sektor
Universitas Sumatera Utara
ini merupakan suatu bentuk perekonomian rakyat yang mampu membantu mengurangi pengangguran, turut mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional serta berperan penting dalam proses industrialisasi.”
Ekonomi kreatif tidak meletakkan tanah atau modal sebagai masukan dan keluaran yang paling penting. Tetapi masukan utama dalam ekonomi kreatif adalah gagasan yang diolah menjadi keluaran berupa produk atau jasa yang sarat dengan kandungan kreatif yang bernilai ekonomi. Simatupang mengungkapkan:
“Pentingnya era kreatif telah dikumandangkan oleh Presiden SBY saat memberikan kata sambutan pada pembukaan Pekan Produk Budaya Indonesia yang berlangsung tanggal 1115 Juli 2007 di Jakarta. Ekonomi kreatif, menurut Presiden, bersumber dari ide, seni, dan teknologi yang dikelola untuk menciptakan kemakmuran. Presiden secara khusus menyampaikan empat himbauan untuk bersamasama bangsa Indonesia mengembangkan: (1) ekonomi kreatif dengan memadukan ide, seni, dan teknologi, (2) keunggulan produk ekonomi yang berbasiskan seni budaya, (3) ekonomi warisan, dan (4) ekonomi kepariwisataan yang berbasis keindahan alam.”
Sektor kegiatan ekonomi kreatif ini sendiri dalam ilmu Antropologi merupakan salah satu bagian dari tujuh unsur kebudayaan yaitu sistem mata pencaharian hidup (Koenjaraningrat, 2009:165). Sehingga ekonomi kreatif seperti wirausaha dari barang-barang limbah atau bekas dapat disebut juga sebagai profesi atau pekerjaan yang bergerak dibidang informal.
Ekonomi kreatif tidak hanya berperan dalam membuka lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran saja, tetapi juga berperan dalam menggali nilai-nilai budaya dan mengembangkan semangat kreatifitas masyarakat. Modal utama ekonomi kreatif adalah sumber daya manusia, ide, kreatifitas, dan inovasi. Mengingat produk yang dihasilkan mempunyai variasi yang semakin banyak dan bersifat musiman menurut peristiwa tertentu, seorang wirausaha kerajinan tangan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, tentu
Universitas Sumatera Utara
harus mempunyai cara atau strategi tersendiri yang dimodifikasi sesuai dengan pengetahuan atau kebudayaan yang dimilikinya agar dapat terus bertahan dan mencapai kesuksesan. Karena dalam ekonomi kreatif yang berharga bukanlah bendanya, akan tetapi ide-ide untuk membuat benda-benda itulah yang berharga sehingga memiliki nilai seni, dan strategi usaha mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjaga kestabilan suatu usaha.
Istilah Ekonomi Kreatif pertama kali didengungkan oleh John Howkins, orang Inggris yang menulis buku “Creative Economy, How People Make Money from Ideas”. Menurut definisi Howkins, Ekonomi Kreatif adalah kegiatan ekonomi dimana input dan output-nya adalah gagasan. Ekonomi kreatif dan industri kreatif mulai marak dibicarakan di Indonesia, kira-kira 2006, karena pemerintah mencatat pertumbuhan ekonomi kreatif 2006 cukup tinggi, bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yaitu mencapai 7,3%. UNESCO pada 2003, mengeluarkan rilis resmi mengenai definisi ekonomi kreatif ini sebagai suatu kegiatan yang menciptakan pengetahuan, produk, dan jasa yang orisinal, berupa hasil karya sendiri.6
Simatupang, dkk mengemukakan bahwa ada 15 sektor yang dikembangkan dalam ekonomi kreatif di Indonesia :
1. Periklanan 2. Arsitektur 3. Pasar seni dan barang antik 4. Kerajinan 5. Desain 6. Fashion 7. Video, film, dan fotografi 8. Permainan interaktif 9. Musik 10. Seni pertunjukan 11. Penerbitan dan percetakan 12. Layanan komputer dan piranti lunak 13. Televisi dan radio 14. Riset dan pengembangan 15. Kuliner
6 Hj. Erni R. Ernawan, “Awal Pencanangan Ekonomi Kreatif.” http://ekonomi-kreatif.blogspot.com/ (akses 30 Januari 2014).
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ke 15 sektor-sektor ekonomi kreatif tersebut, kerajinan tangan dengan mendaur ulang limbahlimbah tertentu termasuk ke dalam bagian kerajinan, di mana berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi produk yang dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya.
Kerajinan tangan dapat digolongkan ke dalam bagian ekonomi kreatif, karena selain mengangkat kekayaan budaya, juga dapat menghasilkan nilai ekonomi yang dilakukan melalui proses kreatifitas oleh masyarakat. Jenis kerajinan tangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah barang-barang seperti vas bunga, bingkai foto, kotak tissu, kotak perhiasan, dan lain sebagainya.
Koentjaraningrat (2009:150) juga mengkategorikan kebudayaan dalam tiga wujud kebudayaan, yakni : (1) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya, (2) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat, dan (3) wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Berdasarkan penggolongan tersebut benda-benda hasil kerajinan tangan termasuk ke dalam wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Kerajinan tangan sebagai suatu karya yang dibuat oleh seseorang berdasarkan ide-ide yang dimilikinya dengan menggunakan tangan mereka sendiri, dan memerlukan keterampilan untuk mengkreasikan kerajinan tersebut sehingga mempunyai suatu nilai yang membuatnya lebih berharga merupakan bagian dari ekonomi kreatif, yaitu suatu konsep ekonomi yang lebih mengutamakan informasi, kreatifitas, ide, dan pengetahuan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Seperti yang diungkapkan oleh Latuconsina (2014: 118): “Dengan SDM yang andal, sebuah bangsa bisa mengolah sampah menjadi emas.”
Untuk memulai atau membuka suatu usaha juga memerlukan modal yang tidak sedikit. Namun bagi beberapa orang yang tidak memiliki modal tapi bisa melihat peluang yang ada, mampu memanfaatkan limbah atau sampah atau barang-barang bekas yang ada menjadi
Universitas Sumatera Utara
suatu modal untuk usahanya. Latuconsina (2014: 32) mengatakan: “Peluang pada dasarnya adalah abstrak dan hanya mampu direalisasikan oleh orang yang punya otak kreatif dan aksi inovatif.” Disertai dengan kreatifitas dan kemauan yang kuat, membuat seseorang mampu mengolah barang-barang limbah tersebut menjadi sesuatu yang bernilai. Di samping itu juga, orang tersebut telah menciptakan suatu lapangan pekerjaan yang dimulai dari dirinya sendiri.
Hal ini berarti bahwa fenomena yang ada dalam masyarakat dapat menjadi sebuah peluang usaha dalam ekonomi kreatif dengan memanfaatkan situasi dan mengembangkan kreatifitas dan inovasi yang dimiliki seseorang. Inovasi bukan sekedar gejala yang muncul secara kebetulan atau karena digariskan oleh prosesproses sejarah budaya, tetapi muncul sebagai hasil proses memilih dan menentukan secara sadar dan kreatif. Koenjaraningrat (2009:210) mengatakan: “inovasi adalah suatu proses pembaruan dan penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang akan menyebabkan adanya sistem produksi sehingga menghasilkan produk-produk baru. Dengan demikian inovasi itu mengenai pembaruan kebudayaan yang khusus mengenai unsur teknologi dan ekonomi.”
Di dalam Peraturan Daerah Kota Medan No.8 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan Kebersihan, sampah atau biasa disebut juga limbah adalah sisa-sisa dari suatu benda berupa benda padat, benda cair yang tidak berfungsi lagi, baik yang berasal dari rumah tangga, bangunan termasuk yang ada di jalan umum. Sampah merupakan benda yang dibuang, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman atau sayuran, dan lain sebagainya.
Ada beberapa cara pengelolaan limbah yang dapat
bertujuan untuk membantu mengurangi jumlah limbah
serta bisa mendapatkan penghasilan karena dapat dijual
kembali, antara lain :
1. Reuse
(memanfaatkan
ulang),
yaitu
menggunakan kembali atau memanfaatkan ulang
barang bekas tanpa pengolahan bahan
Universitas Sumatera Utara
2. Recycle (mengolah kembali), yaitu kegiatan
memanfaatkan atau mengolah kembali barang
bekas dengan cara mengolah materinya untuk
digunakan lebih lanjut, biasa disebut daur ulang
3. Reduce (mengurangi), yaitu bentuk kegiatan
atau perilaku yang dapat mengurangi produksi
sampah
4. Replace (menggantikan dengan bahan yang bisa
dipakai ulang), yaitu upaya mengubah
kebiasaan yang dapat mempercepat produksi
sampah, terutama sampah yang mempunyai sifat
sukar diolah dan berbahaya dengan cara
menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai
ulang
5. Refill (mengisi kembali/isi ulang), yaitu
mengisi kembali wadah-wadah produk yang
dipakai
6. Repair
(merawat/memperbaiki)),
yaitu
melakukan pemeliharaan atau perawatan agar
tidak menambah produksi limbah
Pada bahasan ini lebih dikonsentrasikan pada proses Recycle (daur ulang). Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan, menjadi bentuk lain atau dengan kata lain daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. Seperti yang diungkapkan oleh Naria (1996), pemanfaatan ulang yaitu sampah yang bersifat anorganik seperti kertas, kaca, plastik, aluminium, dapat dikumpulkan kembali untuk dilebur kembali jadi produk baru lagi (Nancy, 2003:14).
Kegiatan mendaur ulang limbah menjadi suatu kerajinan tangan yang menghasilkan suatu karya yang bernilai, baik seni maupun ekonomi, merupakan bagian dari suatu wirausaha. Meredith (seperti dikutip Suryana, 2010:16) menyatakan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan usaha mengumpulkan serta sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, produk yang semakin bervariasi, seorang wirausaha tentu harus mempunyai cara atau strategi agar dapat terus
Universitas Sumatera Utara
bertahan. Strategi usaha ini sangatlah penting untuk menjaga kestabilan suatu usaha. Strategi ini tentu diperoleh bahkan dimodifikasi dari pengetahuan atau kebudayaan yang dimiliki seorang wirausaha hingga dapat mencapai kesuksesan. Dan pengetahuan ini diperoleh dari berbagai pengalaman serta dari hubungan langsung dengan lingkungan itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Spradley: “budaya sebagai sistem pengetahuan yang diperoleh manusia melalui proses belajar yang mereka gunakan untuk menginterpretasikan dunia sekeliling mereka dan sekaligus untuk menyusun strategi perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka.”
1.3. Rumusan Masalah
Ada begitu banyak masyarakat yang membuka usaha sendiri untuk keberlangsungan hidupnya. Wirausaha merupakan salah satu sektor yang dapat membantu masalah perekonomian dan mengurangi pengangguran suatu negara, termasuk Indonesia, terkhusus Sumatera Utara, sehingga kegiatan ekonomi kreatif ini sangatlah penting keberadaannya di tengah-tengah masyarakat seperti Sumatera Utara. Dalam hal ini yang dimaksud adalah usaha kerajinan tangan dari barang-barang limbah/bekas atau yang biasa disebut sampah. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang membutuhkan kreatifitas untuk mengubah barang yang sudah dibuang (sampah/limbah) menjadi suatu komoditi yang dapat bernilai ekonomis.
Sehubungan dengan hal tersebut dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut :
Bagaimana strategi para pelaku usaha kerajinan tangan ini dalam memperoleh limbah kemudian mengkreasikan dan mengembangkan serta memasarkan produknya hingga saat ini?
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pengetahuan yang dimiliki seorang wirausaha kerajinan
tangan
dalam
membuat,
mengkreasikan
serta
mengembangkan hasil-hasil karya mereka, dengan
Universitas Sumatera Utara
memfokuskan perhatian pada strategi yang mereka lakukan dalam menjalankan usahanya hingga tetap dapat bertahan sampai saat ini di tengah-tengah persaingan yang cukup ketat.
Dengan demikian, kiranya penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau masyarakat umum dalam menambah wawasan dan menjadi masukan bagi mereka mengenai hal-hal untuk membangun suatu usaha. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan alternatif untuk mengatasi masalah kurangnya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan banyaknya masyarakat menganggur.
1.5. Kerangka Penulisan
Skripsi ini berisi kajian analisis yang didasarkan pada observasi dan partisipasi dan wawancara penulis, yang membahas tentang usaha kerajinan tangan di Galeri Kun Art. Secara sistematis, kajian tentang usaha kerajinan tangan tersebut berfokus terhadap wirausahawan kreatif, dalam konteks ini pemilik galeri yang membuat dan memodifikasi sebuah kerajinan tangan yang berbahan dasar limbah.
Berikut diuraikan apa saja yang dibahas dalam skripsi ini, yakni:
Bab I Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang, tinjauan pustaka, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka penulisan, metode dan pengalaman penelitian.
Bab II Tentang Kota Medan dan Ekonomi Kreatif, yang berisi mengenai gambaran umum Kota Medan, baik secara geografis, demografis, ekonomi, sosial juga berisi ulasan tentang ekonomi kreatif, perkembangannya, subsektor yang terdapat dalam ekonomi kreatif, serta Koperasi dan UMKM sebagai pelaku ekonomi kreatif.
Bab III Kun Art Galery, yang berisi mengenai sejarah perkembangan galeri Kun Art, sumber daya manusia yang terdapat di sana, bagaimana keadaan keuangannya, peralatan yang digunakan, tahapan
Universitas Sumatera Utara
pembuatan handycraft, serta produk-produk yang dihasilkan.
Bab IV Strategi Usaha Kerajinan Tangan, yang berisi mengenai strategi ekonomi kerajinan tangan, strategi pemasaran, dan strategi pelayanan kepada pelanggan.
Bab V Kesimpulan dan Saran, berisi tentang kesimpulan dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dan juga saran yang ditujukan kepada wirausahawan kerajinan tangan, pihak pemerintah, serta masyarakat.
1.6. Metode Penelitian
Penelitian ini penelitian dengan menggunakan