pengelompokan mahasiswa kedalam berkemampuan baik, sedang dan rendah, paling sedikit tiga pertanyaan berikut akan muncul dan perlu dijawab. Pertama,
apakah REACT dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif? Kedua, apakah
pemebelajaran kontekstual dengan strategi REACT dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan
berpikir kreatif dari mahasiswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah? Ketiga, apakah ada interaksi antara faktor pembelajaran REACT dan
konvensional dan kemampuan awal terhadap kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif?
B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan dalam merumuskan masalah dan melihat keterkaitan antara faktor pembelajaran dan kemampuan awal serta dampaknya terhadap
kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan berpikir kreatif, peneliti menyajikan faktor pembelajaan dan faktor kemampuan
awal dalam diagram Weiner Tabel 1.3 di halaman 18. Mengacu kepada latar belakang yang dikemukakan dan tabel 1.3, masalah yang dikaji dalam studi ini
dirumuskan sebagai berikut. 1.
Apakah kemampuan pemecahan masalah dari mahasiswa yang belajar dengan strategi REACT lebih baik daripada mahasiswa yang belajar
secara konvensional? 2.
Jika ditinjau dari kemampuan awal mahasiswa, apakah kemampuan pemecahan masalah dari mahasiswa yang belajar dengan strategi
REACT lebih baik daripada mahasiswa yang belajar secara konvensional?
3. Apakah ada interaksi antara faktor pembelajaran dan kemampuan
awal terhadap kemampuan pemecahan masalah? 4.
Apakah kemampuan berpikir kritis dari mahasiswa yang belajar melalui REACT lebih baik daripada mahasiswa yang belajar secara
konvensional?
5. Jika ditinjau dari kemampuan awal mahasiswa, apakah kemampuan
berpikir kritis dari mahasiswa yang belajar melalui REACT lebih baik daripada mahasiswa yang belajar secara konvensional?
6. Apakah ada interaksi antara faktor pembelajaran dan kemampuan
awal terhadap kemampuan berpikir kritis? 7.
Apakah kemampuan berpikir kreatif dari mahasiswa yang belajar melalui REACT lebih baik daripada mahasiswa yang belajar secara
konvensional? 8.
Jika ditinjau dari kemampuan awal mahasiswa, apakah kemampuan berpikir kreatif dari mahasiswa yang belajar melalui REACT lebih
baik daripada mahasiswa yang belajar secara konvensional? 9.
Apakah ada interaksi antara faktor pembelajaran dan kemampuan awal terhadap kemampuan berpikir kreatif?
10. Bagaimanakah sikap mahasiswa yang belajar dengan strategi
REACT?
Tabel 1.3 Keterkaitan antar Variabel Penelitian
K em
a m
p u
a n
A w
a l
Pembelajaran REACT
Konvensional
Kemampuan Pemecahan
Masalah Kemampuan
Berpikir Kritis
Kemampuan Berpikir
Kreatif Sikap
Mahasiswa Kemampuan
Pemecahan Masalah
Kemampuan Berpikir
Kritis Kemampuan
Berpikir Kreatif
Sikap Mahasiswa
B
µ
11
µ
12
µ
13
µ
14
µ
15
µ
16
µ
17
µ
18
S
µ
21
µ
22
µ
23
µ
24
µ
25
µ
26
µ
37
µ
38
R
µ
31
µ
32
µ
33
µ
34
µ
35
µ
36
µ
57
µ
58
Keterangan: B= Baik, S = Sedang, R= Rendah. µ
ij
: kemampuan berpikir kritis atau kemapuan berpikir kreatif atau kemampuan pemecahan masalah yang didasarkan pada baris ke-i
dan kolom ke-j. Misalnya, µ
22
menyatakan kemampuan berpikir kritis dari kelompok mahasiswa yang kemampuan awalnya sedang
S dan memperoleh pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT.
C. Tujuan Penelitian