Masyarakat Ruang lingkup ini membahas secara mendalam tentang hidup bersama dalam

3 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

E. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintiik melalui proses 5 M yaitu, mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan dan mengomunikasikan. Meski menjadi salah satu ciri Kurikulum 2013, pendekatan ini bukanlah merupakan pendekatan satu-satunya. Dalam kegiatan pembelajaran, guru dapat menggunakan berbagai pendekatan dan pola pembelajaran yang lain sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Selain pendekatan saintiik, kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti menggunakan pendekatan kateketis sebagai ciri pembelajarannya. Pendekatan kateketis berorientasi pada pengetahuan yang tidak lepas dari pengalaman, yakni pengetahuan yang menyentuh pengalaman hidup peserta didik. Pengetahuan diproses melalui releksi pengalaman hidup, selanjutnya diinternalisasikan sebagai pembentuk karakter peserta didik. Pengetahuan iman tidak akan mengembangkan diri peserta didik, jika ia tidak mengambil keputusan terhadap pengetahuan tersebut. Proses pengambilan keputusan itulah yang menjadi tahapan kritis sekaligus sentral dalam pembelajaran agama katolik. Tahapan proses pendekatan kateketis adalah 1 Menampilkan fakta dan pengalaman manusiawi yang membuka pemikiran atau yang dapat menjadi umpan, 2 Menggumuli fakta dan pengalaman manusiawi secara mendalam dan meluas dalam terang Kitab Suci, 3 Merumuskan nilai-nilai baru yang ditemukan dalam proses releksi sehingga terdorong untuk menerapkan dan mengintegrasikan dalam hidup.

F. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi inti dan kompetensi dasar yang perlu dimiliki setiap peserta didik setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas VIII adalah sebagai berikut: KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 1.1 Beriman akan Yesus Kristus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia. 1.2 Bersyukur atas nilai-nilai Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus Kristus melalui sabda dan tindakan. 1.3 Bersyukur atas panggilan dan perutusan Yesus Kristus untuk mewartakan Kerajaan Allah. 4 Buku Guru Kelas VIII 1.4 Bersyukur pada Allah sebagai wujud penghayatan akan makna sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. 1.5 Percaya akan Roh Kudus sebagai daya hidup Gereja. 1.6 Bersyukur atas kehadiran Gereja sebagai Paguyuban umat beriman. 1.7 Bersyukur atas aneka pelayanan Gereja. 1.8 Bersyukur atas kehadiran Gereja sebagai tanda dan sarana keselamatan bagi semua orang. 1.9 Bersyukur atas sakramen inisiasi dalam hidup menggereja. 1.10 Bersyukur atas sakramen tobat sebagai tanda dan sarana rekonsiliasi antara manusia dengan Allah dan sesama. 1.11 Bersyukur atas sakramen pengurapan orang sakit sebagai wujud pendampingan Gereja terhadap orang yang menderita sakit. KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 2.1 Peduli pada sesama agar kehadirannya dapat dirasakan sebagai wujud Allah yang menjelma menjadi manusia. 2.2 Bertanggung jawab mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah melalui kata-kata dan perbuatan. 2.3 Bertanggung jawab dalam me- nanggapi panggilan dan perutusan Yesus Kristus untuk mewartakan Kerajaan Allah.