Siska Lamedies Gava, 2014 Sistem pakar penentuan pola asuh anak Berdasarkan eneagram kepribadian Dengan metode
forward chaining Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pola asuh anak merupakan pola perilaku yang diterapkan orang tua pada anak-anaknya yang bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Pola asuh anak yang
diterapkan oleh orang tua berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak. Keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama bagi anak. Seorang anak akan
meniru perilaku dari orangtuanya baik itu perilaku baik maupun perilaku yang kurang baik, kecuali orang tua dapat memberikan pendidikan yang sesuai bagi
anak. Hal itulah yang nanti akan dibawa anak sampai dewasa hingga tua. “Jangan mengkuatirkan bahwa anak-anak tidak mendengarkan Anda, tapi
kuatirlah bahwa mereka selalu mengamati Anda”, begitulah yang dikatakan oleh Robert Flughum Lestari, 2008. Oleh karena itu, pembelajaran tentang sikap,
perilaku, dan bahasa yang baik akan membentuk kepribadian anak yang baik pula. Orang tua merupakan pendidik yang paling utama, guru serta teman sebaya
merupakan lingkungan yang kedua bagi anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Elizabeth B. Hurlock 1990 yang mengungkapkan bahwa orang yang paling
penting bagi anak adalah orang tua, guru, dan teman sebaya. Pada tahap awal penelitian ini, peneliti melakukan observasi dan
wawancara dengan guru bimbingan dan konseling pada sebuah Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung. Hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa
70 persen siswa SMP yang terlambat datang ke sekolah adalah siswa yang mengalami masalah di keluarganya. Anak yang sudah mengalami masalah di
rumah tentu saja akan sangat mempengaruhi bagaimana anak nantinya di sekolah ataupun di lingkungan sosial lainnya.
Hasil studi kasus seorang psikolog perkembangan Deni Nasri, mengemukakan bahwa empat dari lima orang dewasa yang krisis kepribadian
disebabkan oleh pola asuh orang tua yang tidak tepat pada anak. Pola pengasuhan anak yang saling bertentangan dengan kepribadian anak sesungguhnya, dapat
mengakibatkan beberapa kejanggalan pada pola tingkah laku anak pada masa
Siska Lamedies Gava, 2014 Sistem pakar penentuan pola asuh anak Berdasarkan eneagram kepribadian Dengan metode
forward chaining Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pengembangan jati diri seorang anak. Banyak orang tua yang salah pemahaman tentang bagaimana mengasuh anak-anak mereka. Orang tua terkadang
memaksakan sang anak sesuai dengan keinginan mereka tanpa bisa memahami apa sebenarnya yang diinginkan oleh sang anak.
Beberapa ahli telah mengembangkan tipe pola asuh anak berdasarkan tipe kepribadian anak, salah satunya dengan menggunakan eneagram kepribadian.
Baron dan Wagele dalam bukunya Eneagram, Mengenal 9 Tipe Kepribadian Manusia dengan Lebih Asyik mendefinisikan bahwa eneagram adalah studi
tentang sembilan tipe dasar manusia, yang memberi penjelasan mengapa perilaku kita seperti ini dan memberi pengarahan tertentu bagi pertumbuhan seseorang
Wagele, 2008:11. Eneagram mengajarkan bahwa tiap individu itu unik. Studi ini juga
menunjukkan pola prilaku yang berbeda-beda. Sistem kepribadian yang menantang dan kompleks ini menganalisis cara untuk berhubungan satu sama lain
berdasarkan persamaan dan perbedaan. Eneagram juga dapat diterapkan pada anak-anak agar dapat membantu orang tua untuk belajar bagaimana memupuk
suatu tipe sensitif-artistik, misalnya, yang dibedakan dari tipe kasar dan agresif. Seorang ayah dan ibu akan tersesat atau sengsara jika memandang hanya ada satu
cara mengasuh yang benar, sementara cara yang lainnya salah. Tentu hal yang seharusnya dihindari apabila seorang anak tipe pendamai
hidup dengan orang tua tipe pengejar prestasi yang menuntut anaknya selalu menjadi nomor satu, atau sebaliknya, tipe anak perfeksionis hidup dengan orang
tua tipe pencemas yang mengira anaknya terlalu keras dalam menjalani hidup. Menjalin pengertian-pengertian tentang perbedaan kepribadian sejak dini pada
anak merupakan hal yang harus dilakukan oleh kedua orang tua. Meskipun nantinya karakter anak masih dapat berubah sesuai dengan masa pertumbuhannya,
tetapi orang tua tetap merupakan penanggungjawab utama dalam pembentukan kepribadian anak.
Menentukan pola asuh anak yang tepat berdasarkan tipe kepribadiannya tanpa seorang pakar psikologi tentu merupakan kesulitan tersendiri bagi orang tua.
Akan tetapi, berkat perkembangan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang
Siska Lamedies Gava, 2014 Sistem pakar penentuan pola asuh anak Berdasarkan eneagram kepribadian Dengan metode
forward chaining Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sangat cepat, sehingga memunculkan revolusi dan inovasi dalam ilmu pengetahuan, khususnya dalam teknologi kecerdasan buatan atau a
rtificial intelligence
. Kemudian, dengan berkembangnya daya pikir dan daya kecerdasan manusia, maka pada saat ini manusia pun menciptakan suatu program komputer
yang berguna untuk membantu dan mempermudah segala kegiatan dan aktivitasnya sehari-hari. Salah satu bagian dari kecerdasan buatan adalah sistem
pakar. Sistem pakar dapat digunakan untuk membuat sistem kecerdasan buatan
yang membutuhkan tenaga pakar untuk menafsirkan dari data-data atau gejala- gejala yang telah dimasukkan oleh penggunanya. Apabila seseorang
membutuhkan seorang pakar untuk menyelesaikan masalahnya, maka dengan menggunakan sistem pakar, dia tidak perlu harus langsung datang menemui
pakarnya, cukup menggunakan sentuhan teknologi, dia sudah mendapatkan solusi “pakar” untuk permasalahannya.
Oleh karena begitu pentingnya untuk mengetahui pola asuh anak yang sesuai dengan tipe kepribadian anak berda
sarkan analisis seorang “pakar”, maka peneliti mengangkat topik ini untuk dijadikan bahan penelitian untuk membuat
suatu sistem pakar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
forward chaining
. Metode ini digunakan karena dianggap tepat untuk kasus yang membutuhkan banyak kriteria sebelum mengambil sebuah keputusan dalam suatu
sistem pakar.
1.2 Batasan Masalah