Cooler Orifice Plate Flowmeter

catalyst. Udara yang akan masuk ke intake untuk recycled maksimal 30 dari gas buang, untuk pembakaran sebelum kompresi yang diperlukan hanya 30 - 40 [Ref. 4 hal. 103].

2.4.1. Klasifikasi EGR

a. HOT EGR Udara buang diresirkulasi tanpa didinginkan, menyebabkan peningkatan suhu intake. b. COLD EGR Udara buang didinginkan menggunakan heat exchanger, menyebabkan penurunan suhu intake.

2.5. Cooler

Pada penelitian ini menggunakan heat exchanger sebagai cooler. Heat exchanger penukar panas adalah perangkat yang memfasilitasi pertukaran panas antara dua cairan yang pada temperatur yang berbeda sekaligus menjaga air tersebut dari pencampuran satu sama lain. Jenis dari heat exchanger yang paling sederhana terdiri dari dua pipa yang memiliki diameter yang berbeda, ditunjukkan pada gambar 2.7, dinamakan penukar panas pipa ganda double-pipe heat exchanger. Dua jenis pengaturan aliran yang memungkinkan dalam penukar panas pipa ganda adalah aliran searah parallel flow dan aliran berlawanan arah counter flow. Untuk nilai dari perpindahan panas pada alat penukar panas tersebut adalah : [Ref. 4 hal. 111] Gambar 2.7 Jenis aliran pada heat exchanger. [Ref. 4 hal. 111] Gambar 2.7 Contoh grafik aliran pada counter flow heat exchanger. [Ref. 4 hal. 112] 2.13 Dan 2.14 Dimana = perpindahan panas kJs = aliran massa pada fluida panas kgs = aliran massa pada fluida dingin kgs = panas spesifik pada fluida panas kJkg.°C = panas spesifik pada fluida dingin kJkg.°C = temperatur masuk fluida panas °C = temperatur keluar fluida panas °C = temperatur masuk fluida dingin °C = temperatur keluar fluida dingin °C. [Ref.4].

2.6. Orifice Plate Flowmeter

Orifice plate adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur laju aliran masa dari aliran, prinsip kerjanya aliran melewati orifice plate kemudian akan mengecil dan membentuk suatu daerah yang disebut vena contracta selanjutnya akan terjadi perbedaan tekanan aliran antara sebelum dan setelah melewati orifice plate, dan setelah itu laju aliran masa dari aliran dihitung menggunakan persamaan bernouli dan persamaan kontinyuitas [Ref. 9 hal.23-24]. Gambar 2.8 Kecepatan dan Profil pada Orifice Plate Flowmeter [Ref. 9 hal.23-24]. Persamaan kotinyuitas : 4 1 2 2 1 2 2 2 1                     D D A A V V 2.15 Persamaan Bernouli :                  2 1 2 2 2 2 1 1 2 V V V P P  2.16 Subtitusi persamaan :                  2 1 2 2 2 2 1 1 2 A A V P P  Sehingga 2 V teoritis :                    2 1 2 2 1 2 1 2 A A P P V  2.17 Dan teoritis adalah :   2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 A A A P P A V m teoritis                         2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 P P A A A A V m teoritis              2.18 Persamaan diatas kurang akurat karena diabaikan beperapa faktor seperti gaya gesek, oleh karena itu untuk mengurangi ketidaksesuaian tersebut ditambahkan satu koefisien baru yaitu Cd discharge coefficient, dan β sehingga   2 1 4 2 2 1 P P A C m d       2.19 Untuk nilai Cd ASME merekomendasikan persamaan yang dikembangkan oleh ISO adalah sebagai berikut [-]: 2 3 1 4 4 75 , 1 5 , 2 8 1 , 2 0337 , 1 09 , Re 71 , 91 184 , 0312 , 5959 , F F C d               2.20 Dengan   1 1 1 Re D V  2.21 Gambar 2.9 Berbagai tipe taping pada orifice flowmeter [Ref. 12 hal. 2] Dan nilai 1 F dan 2 F berdasar pada posisi tap seperti pada Gambar 2.9 adalah sebagai berikut: Corner taps : 1 F =0 2 F =0 D; 12D taps : 1 F =0,4333 2 F =0,47 Flange taps : 1 F =1D in 2 F =1D in Kemudian jika fluida yang diukur adalah fluida kompresibel maka ditambahkan factor expansion Y untuk mengurangi ketidaksesuaian yang dikembangkan oleh Perry [12], dimana k adalah specific heat ratio, persamaanya adalah sebagai berikut :                          k k k k r r r k k r Y 2 4 4 1 1 1 1 1 1   2.22 Dengan 1 2 P P r  sehingga persamaan laju aliran masa pada orifice plate untuk fluida kompresibel menjadi,   2 1 4 2 2 1 P P A YC m d       2.23

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

3.1. Diagram Alir Metodologi Penelitian

Didalam melakukan penelitian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literature yang ada. Gambar 3.1 Diagram alir metodologi penelitian Keterangan : Bekerja baik : karena alat Cold EGR pada penelitian ini dapat berfungsi dengan baik dalam menurunkan temperatur yang diinginkan Mulai Tidak Ya Referensi Pendukung Selesai Pengolahan Data dan Pembahasan Persiapan Pengujian Pelaksanaan Pengujian dan Pengambilan Data Kesimpulan dan Saran Pembuatan dan Perakitan Sistem cold EGR Validasi Alat Ukur Pengetesan Sistem Kerja dan mesin Diesel Desain dan Persiapan Komponen Sistem hot EGR beserta Alat Ukurnya Alat Ukurnya Studi Pustaka Desain Venturi Scrubber Bekerja Baik

Dokumen yang terkait

EFEK MAGNETIK TERHADAP PERFORMA MESIN DIESEL PADA SISTEM COLD EGR MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR SOLAR - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 20

EFEK MAGNETIK TERHADAP PERFORMA MESIN DIESEL PADA SISTEM COLD EGR MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR SOLAR - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 4

PENGARUH SISTEM VENTURI SCRUBBER - EGR TERHADAP EMISI JELAGA MESIN DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN SOLAR - MINYAK JARAK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 21

KARAKTERISTIK MESIN DIESEL DENGAN COLD EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION) MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN DIESEL DAN MINYAK JARAK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 26

KARAKTERISTIK MESIN DIESEL DENGAN COLD EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION) MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN DIESEL DAN MINYAK JARAK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

EFEK MAGNETIK TERHADAP PERFORMA MESIN DIESEL PADA SISTEM COLD EGR MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN SOLAR – MINYAK JARAK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 22

KARAKTERISTIK EMISI JELAGA MESIN DISEL MENGGUNAKAN VENTURI SCRUBBER EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION) DENGAN BAHAN BAKAR SOLAR - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 21

KARAKTERISTIK EMISI JELAGA MESIN DISEL MENGGUNAKAN VENTURI SCRUBBER EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION) DENGAN BAHAN BAKAR SOLAR - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

6 56 62

KARAKTERISTIK EMISI JELAGA MESIN DISEL MENGGUNAKAN VENTURI SCRUBBER EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION) DENGAN BAHAN BAKAR SOLAR - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

PENGARUH HOT EGR (EXHAUST GAS RECIRCULATION) TERHADAP EMISI JELAGA (SOOT) PADA MESIN DIESEL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 16