ANALISIS HIDROLOGI
64
TUGAS AKHIR Triana Susanti L2A 001 155
Perencanaan Bangunan Pengendali Sedimen Waduk Selorejo Muh. Hendrie S. L2A 001 101
Kabupaten Malang
Kedungrejo Bendosari
Waduk Selorejo
Selorejo Check Dam 15
Lokasi Pekerjaan Kali Konto
Pujon
BAB V ANALISIS HIDROLOGI
5.1. Tinjauan Umum
Untuk menentukan debit rencana, dapat digunakan beberapa metode atau cara. Metode yang digunakan sangat tergantung dari data yang tersedia, data – data tersebut
dapat berupa data debit sungai atau data curah hujan. Lokasi check dam direncanakan pada Desa Kedungrejo, Kecamatan Ngantang
yang terletak 13 km dari hulu Kali Konto. Check dam dibangun pada hulu sungai agar lebih dekat dengan daerah penghasil sedimen yang terletak di hulu sungai.
Perencanaan dam pengendali sedimen Kali Konto ini menggunakan data curah hujan dari stasiun yang berpengaruh pada daerah tersebut, yaitu :
1. Stasiun Hujan Kedungrejo
2. Stasiun Hujan Pujon
Gambar 5.1. Peta SubDAS Kali Konto
ANALISIS HIDROLOGI
65
TUGAS AKHIR Triana Susanti L2A 001 155
Perencanaan Bangunan Pengendali Sedimen Waduk Selorejo Muh. Hendrie S. L2A 001 101
Kabupaten Malang
5.2. Curah Hujan Rata – Rata Daerah Aliran
Curah hujan yang diperlukan untuk perencanaan dam pengendali sedimen adalah curah hujan rata – rata di seluruh daerah yang bersangkutan, bukan curah hujan
pada satu titik tertentu. Curah hujan ini disebut curah hujan wilayah atau curah hujan daerah dan dinyatakan dalam mm. Suyono Sosrodarsono, Hidrologi Untuk
Pengairan Metode yang digunakan adalah metode perhitungan rata-rata karena jumlah
stasiun curah hujan yang terletak pada DPS hanya dua stasiun. Caranya adalah dengan menjumlahkan curah hujan pada tiap stasiun kemudian membaginya dengan jumlah
stasiun yang ada. Metode ini masih memiliki banyak kelemahan karena tidak memasukkan pengaruh topografi. Metode ini dapat digunakan dengan hasil
memuaskan apabila daerahnya datar dan penempatan alat ukur tersebar merata, serta curah hujan tidak bervariasi banyak dari harga tengahnya.
Rumus : n
Rn R
R R
R
ave
......
3 2
1
+ +
+ =
Di mana :
__
R = curah hujan rata – rata mm
R = tinggi curah hujan di stasiun i mm
A
1
-A
n
= luas daerah pengaruh stasiun i km
2
Data curah hujan: Tabel 5.1.
Data Curah Hujan Harian Maksimum
Nama Stasiun No Tahun Kedungrejo Pujon
1 1994 149
119 2 1995
46,3 46,5
3 1996 41,3
55,6 4 1997
40,7 48,3
5 1998 120
100,3 6 1999
101,7 79,4
7 2000 120
110 8 2001
106 95
9 2002 120
89 10 2003
148,3 92,2
11 2004 190
150
Sumber : Perum Jasatirta I
ANALISIS HIDROLOGI
66
TUGAS AKHIR Triana Susanti L2A 001 155
Perencanaan Bangunan Pengendali Sedimen Waduk Selorejo Muh. Hendrie S. L2A 001 101
Kabupaten Malang
Perhitungan curah hujan harian maksimum rata – rata dimulai dengan mengurutkan data curah hujan dari yang terbesar ke yang terkecil pada tiap – tiap
stasiun. Perhitungan curah hujan rata – rata daerah aliran selanjutnya akan disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 5.2. Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rata – Rata
Nama Stasiun Curah hujan
No Kedungrejo Pujon rata
- rata
1 190 150 170,000
2 149 119 134,000
3 148,3 110
129,150 4 120
100,3 110,150 5 120
95 107,500 6 120
92,2 106,100 7 106
89 97,500
8 101,7 79,4
90,550 9 46,3
55,6 50,950 10 41,3
48,3 44,800
11 40,7 46,5
43,600
5.3. Analisa Frekuensi