Pengaruh pemberian pupuk K dan Zeolit terhadap sifat kimia tanah

Hasil analisis tanah awal menunjukkan bahwa tanah yang digunakan dalam penelitian memiliki sifat kimia rendah. Terlihat bahwa kandungan K total dan K tersedia yang rendah serta kemampuan dalam mempertukarkan kation yang sangat rendah.. Hal ini dikarenakan tanah ini terbentuk dari pecahan batuan maupun mineral kuarsa yang belum mengalami pelapukan dan didominasi oleh fraksi pasir dan debu, sehingga umumnya secara kimiawi kurang aktif. Tingginya fraksi pasir dibandingkan fraksi lempung maupun debu menyebabkan luas permukaan jenis tanah menjadi lebih kecil sehingga nilai KPK rendah. Mineral primer dalam susunan kimiawinya mengandung unsur yang pada umumnya sukar larut sehingga kemampuan menyediakan unsur-unsur esensial sangatlah rendah Syukur, 2005. Sukar larutnya mineral ini dikarenakan kuarsa yang mendominasi jenis tanah ini memiliki kapasitas memegang air yan rendah dengan area permukaan yang kecil, dan luasnya hanya sekitar 2-3,0 m 2 g dengan muatan permukaan yang sangat kecil bahkan diabaikan Tan,1991. Jenis tanah pasir yang didominasi oleh mineral kuarsa merupakan tanah yang sukar lapuk namun menandakan bahan induk tanah telah terlapuk lanjut Yunan., et al, 2006 Tanah yang digunakan ini merupakan tanah mineral yang didominasi oleh mineral pasir kuarsa dengan kandungan bahan organik yang rendah dan N yang rendah sehingga nisbah CN tergolong rendah yaitu 0,11. Beberapa faktor yang mempengaruhi kandungan bahan organik tanah diantaranya adalah sumber bahan organik, suhu, curah hujan dan aerasi tanah. Dari faktor-faktor tersebut, maka yang menjadi penyebab rendahnya kandungan bahan organik di lahan penelitian adalah sumber bahan organik dan curah hujan. Nisbah CN dihitung untuk mengetahui laju dekomposisi bahan organik yang berada di dalam tanah, jika nisbah CN besar maka laju dekomposisi belum lanjut, sebaliknya jika nilai CN kecil maka dekomposisi bahan organik telah lanjut Buckman dan Brady, 1982.

B. Pengaruh pemberian pupuk K dan Zeolit terhadap sifat kimia tanah

1. pH Kemasaman tanah Reaksi tanah merupakan istilah yang dipakai untuk menyatakan reaksi asam – basa di dalam tanah Brady,1974 Tisdale dan Nelson, 1975:. Sejumlah proses tanah dipengaruhi oleh reaksi tanah. Banyak reaksi kimia dan biokimia tanah hanya dapat berlangsung pada pH tanah tertentu. . Pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh reaksi asam-basa di dalam tanah baik langsung maupun tidak langsung. Pengaruh tidak langsungnya terhadap tanaman adalah melalui pengaruhnya terhadap kelarutan dan ketersediaan hara tanaman. Reaksi tanah, yang dinyatakan dengan nilai pH menunjukkan tingkat kemasaman tanah. Tanah sawah umumnya mempunyai pH netral sekitar 6-7. Jika tanah mineral disawahkan digenangi. pH tanah akan mengarah ke netral, sebaliknya tanah awal yang mempunyai pH alkalin akan turun menuju pH netral. Perubahan pH tanah menuju netral mempunyai manfaat terhadap tingkat ketersediaan hara sehingga menjadi optimal dan unsur hara tertentu yang dapat meracuni tanaman mengendap Fahmudin dan Adiningsih, 2005 Dari hasil analisis sidik ragam lampiran 1 menunjukkan bahwa pemberian pupuk K dan zeolit memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pH tanah, sedangkan interaksi antara zeolit dan pupuk K berpengaruh tidak nyata terhadap pengaruh pH tanah. 7.07d 6.86c 6.77c 6.63b 6.43a 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6 6.7 6.8 6.9 7 7.1 36 72 108 144 Dosis K 2 O KgHa p H t a n a h Gambar 4.1 Pengaruh Pemberian Pupuk K terhadap pH tanah Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji DMR 5 Dari gambar 4.1 terlihat bahwa pemberian pupuk K dengan dosis 144 Kg K 2 OHa menunjukkan nilai pH tertinggi yang mendekati netral, Menurut Rosmarkam dan Yuwono 2002 pemupukan berperan dalam kenaikan pH terutama di tanah pasir, misalnya pada tanah pasir dengan pH 6 ingin dijadikan pH 7 maka memerlukan pupuk yang lebih banyak bila dibandingkan dengan tanah yang bertekstur lempung. Peningkatan pH ini dapat terjadi karena penambahan pupuk K akan membentuk kation-kation K + yang merupakan salah satu jenis basa tanah yang akan meningkatkan kejenuhan basa, sehingga pH tanah menjadi naik. 6.64b 6.85a 6.5 6.55 6.6 6.65 6.7 6.75 6.8 6.85 6.9 Dosis Zeolit p H t a n a h 0 KgHa 750 KgHa Gambar 4.2 Pengaruh Pemberian Zeolit Terhadap pH tanah Dari gambar 4.2 diatas terlihat bahwa pemberian zeolit dengan dosis 750 KgHa nilai pH rata-rata adalah 6.85 dan meningkatkan nilai pH sebesar 3,1 dibandingkan dengan kontrol tanpa pemberian zeolit. Hal ini dikarenakan zeolit mengalami proses hidrolisis silikat yang menghasilkan ion OH - . Reaksi yang terjadi pada tanah adalah sebagai berikut : SiO 4 4- + H 2 O HSiO 4 3- + OH - HSiO 4 3- + H 2 O H 2 SiO 4 + OH - H 2 SiO 4 2- + H 2 O H 3 SiO 4 + OH - H 3 SiO 4 - + H 2 O H 4 SiO 4 + OH - Andyanta, 2000. Penyebab tidak adanya interaksi antara zeolit dengan pupuk K ini secara statistik dapat dilihat dari data yang ada merupakan sekumpulan data yang bersifat nested value sekelompok nilai yang bersarang menjadi satu kelompok sehingga antara kedua variabel tersebut tidak mengalami interaksi Walpole,1993 2. KPK Kapasitas Pertukaran Kation Kapasitas Pertukaran Tanah KPK diartikan sebagai kapasitas tanah untuk menjerap dan mempertukarkan kation. Di dalam tanah, KPK memegang peranan penting dalam penyediaan unsur hara tanaman, hara yang diberikan ke dalam tanah melalui pemupukan akan diikat oleh permukaan koloid tanah dan dapat dicegah dari pelindihan. 0.74e 0.6d 0.53c 0.49b 0.38a 0.2 0.4 0.6 0.8 36 72 108 144 Dosis K 2 O KgHa K P K m e 1 g ra m Gambar 4.3 Pengaruh pemberian pupuk K terhadap KPK tanah Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji DMR 5 Hasil analisis sidik ragam lampiran 2 menunjukkan bahwa penambahan K berpengaruh sangat nyata terhadap KPK. Dari gambar 4.3 terlihat bahwa pemberian pupuk K dengan dengan dosis 144 Kg K 2 OHa menunjukkan peningkatan KPK tertinggi yaitu 0,74 me100 gram . Hal ini dapat terjadi karena dengan penambahan pupuk K maka kandungan kation-kation K tanah, jumlah atom atau konsentrasi K + akan semakin meningkat, nilai KPK tanah dirumuskan dalam persamaan berikut: Sehingga dengan semakin meningkatnya jumlah kation yang berada dalam kompleks pertukaran maupun dalam larutan tanah maka KPK tanah akan meningkat Tan,1991. Pemberian pupuk K menyebabkan perubahan pH, sejalan dengan itu KPK pun akan mengalami kenaikan, dengan demikian maka dapat KPK = ∑ mEq kation dapat dipertukarkan per 100 gram tanah. dikatakan bahwa pemupukan berkaitan erat dengan perubahan pH yang selanjutnya mempengaruhi KPK Hakim et al ., 1986 0.52b 0.58a 0.48 0.5 0.52 0.54 0.56 0.58 0.6 Dosis Zeolit K P K m e 1 g ra m t an ah 0 KgHa 750 KgHa Gambar 4.4 Pengaruh Pemberian Zeolit Terhadap KPK tanah Hasil analisis sidik ragam lampiran 2 menunjukkan bahwa pemberian zeolit berpengaruh sangat nyata terhadap KPK tanah, sedangkan interaksi antara zeolit dengan pupuk K memberikan pengaruh tidak nyata terhadap peningkatan KPK Dari gambar 4.4 terlihat bahwa dengan pemberian zeolit 750 KgHa menunjukkan nilai KPK sebesar 0,58 me100 gram tanah, sedangkan tanpa pemberian zeolit nilai KPK sebesar 0,52 me100 gram tanah, terjadi peningkatan KPK sebesar 11,7 , hal itu dikarenakan adanya sifat mineral zeolit yang memiliki KPK sangat tinggi lebih dari 75 me 100 gram Winarso et al ., 2001. Tidak adanya interaksi antara zeolit dengan pupuk K terhadap jumlah KPK tanah ini diduga karena zeolit yang digunakan mengandung Na + yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kation K yang dipertukarkan sehingga akan mempersulit terjadinya proses pertukaran kation Estitaty et al ., 2006 3. K total K total menunjukkan banyaknya kandungan unsur kalium di dalam tanah yang terdiri dari : Kalium tidak tersedia, lambat tersedia dan mudah tersedia. 0.507a 0.529b 0.544cd 0.558d 0.651e 0.2 0.4 0.6 0.8 36 72 108 144 Dosis K 2 O KgHa K t o ta l m e 1 g ra m Gambar 4.5 Pengaruh Pemberian Pupuk K Terhadap K total tanah Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji DMR 5 Berdasarkan hasil analisis sidik ragam lampiran 3 terlihat bahwa pemberian pupuk K menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap jumlah K total yang ada di dalam tanah.. Dari gambar 4.5 di atas terlihat bahwa pemberian pupuk K dengan dosis 144 Kg K 2 OHa menunjukkan nilai K total tertinggi yaitu 0.651 me100 gram. Hal ini disebabkan pupuk K yang ditambahkan pada tanah mudah larut air, dan akan mengadakan kesetimbangan dengan kation-kation tertukarkan yang terdapat dalam larutan tanah menjadi K + yang dapat dipertukarkan sehingga mudah tersedia untuk tanah. Situs-situs pertukaran menekan pelindian K, sehingga K dalam tanah menjadi banyak Engelstad, 1997. Di tanah pasir kehilangan kalium sebagian besar terjadi karena pencucian sehingga dengan adanya penambahan pupuk K akan mampu menekan dan mengurangi pelindihan kalium dalam tanah. 0.601a 0.515b 0.46 0.48 0.5 0.52 0.54 0.56 0.58 0.6 0.62 0 KgHa 750 KgHa Dosis Zeolit K t o ta l m e 1 g ra m Gambar 4.6 Pengaruh Pemberian Zeolit terhadap K total tanah Hasil analisis sidik ragam lampiran 3 menunjukkan bahwa pemberian zeolit berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan jumlah K total yang terkandung di dalam tanah, sedangkan interaksi antara zeolit dan pupuk K berpengaruh tidak nyata terhadap K total yang ada di dalam. Dari gambar di atas terlihat bahwa penambahan zeolit akan meningkatkan K total sebesar 16,6 dibandingkan dengan kontrol, disebabkan pemberian zeolit ini menyumbang K 2 O ke dalam tanah, karena dari hasil analisis diketahui bahwa zeolit yang digunakan mengandung K 2 O. Interaksi antara pupuk K dengan zeolit pada penelitian ini tidak terjadi, diduga karena kemampuan zeolit dalam menjerap kation pupuk yang terkandung dalam larutan tanah rendah. Kemampuan zeolit dalam menjerap kation dalam larutan tanah ini berhubungan dengan nisbah alumunium : silikon, semakin tinggi kandungan alumunium maka semakin baik kemampuan menjerap pupuk K dalam larutan tanah Hitam, 2002. Zeolit yang digunakan merupakan zeolit dengan kandungan silikon lebih tinggi dibandingkan alumunium sehingga tidak memiliki interaksi dengan pupuk K sehingga kemampuan menjerap K + dari pupuk K yang larut dalam larutan tanah rendah. 4. K tersedia Bentuk K di dalam tanah yang siap untuk diserap oleh tanaman disebut sebagai K tersedia. K tersedia ini berada dalam 2 bentuk yaitu kalium dalam larutan tanah dan kalium dapat ditukar pada permukaan koloid tanah Sebagian besar berada dalam bentuk dapat ditukar 90 , kalium larutan tanah memang mudah untuk diserap oleh tanaman, tetapi mudah hilang karena pelindihan Bentuk kalium ini jumlahnya berkisar hanya 1-2 dari jumlah unsur kalium yang berada di dalam mineral tanah. 0.187d 0.18c 0.177c 0.169a 0.174b 0.16 0.17 0.18 0.19 36 72 108 144 Dosis K 2 O KgHa K t e rs e d ia m e 1 g ra m t a n a h Gambar 4.7 Pengaruh Pemberian Pupuk K terhadap K tersedia tanah Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji DMR 5 Hasil analisis sidik ragam lampiran 4 menunjukkan bahwa pemberian pupuk K menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan K tersedia tanah. Dari gambar 4.7 terlihat bahwa perlakuan K4 144 Kg K 2 OHa menunjukkan jumlah K tersedia tertinggi yaitu sebesar 0,187 me100 gram tanah dibandingkan dengan yang lain. Hal ini dikarenakan pupuk K yang diberikan ke dalam tanah segera masuk ke dalam sistem kesetimbangan K larut dan terjerap. Kadar K dalam larutan meningkat sehingga semakin melimpahnya larutan kalium dalam tanah akibat pemberian pupuk, sehingga ketersediaannya untuk tanaman juga meningkat Nursyamsi et al ., 2005. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian zeolit berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah K tersedia yang terkandung di dalam tanah, sedangkan interaksi antara zeolit dengan pupuk K berpengaruh tidak nyata terhadap K tersedia. 0.1744a 0.1808b 0.17 0.172 0.174 0.176 0.178 0.18 0.182 Dosis Zeolit K te rs edi a m e 100 gr am ta n a h 0 KgHa 750 KgHa Gambar 4.8 Pengaruh pemberian zeolit terhadap K tersedia tanah Dari gambar 4.8 di atas terlihat bahwa penambahan zeolit akan meningkatkan K tersedia sebesar 3,6 dibandingkan dengan kontrol. Hal ini disebabkan karena kation-kation dalam zeolit didorong keluar oleh H + dan dilepaskan ke dalam larutan tanah yang dapat menyebabkan suplai basa-basa antara lain ion K dan Ca dan mineral zeolit mengandung unsur- unsur hara makro yang dapat disumbangkan ke dalam tanah Yuliana et al ., 2005. Tidak adanya interaksi antara zeolit dengan pupuk K terhadap ketersediaan K ini, dikarenakan zeolit yang digunakan merupakan zeolit alam dengan nisbah silika : alumunium yang strukturnya akan pecah pada lingkungan yang asam Hitam, 2002 sehingga pada penelitian lingkungan yang netral maka kation yang masuk terjerap dan mengelilingi struktur zeolit sulit dilepaskan ke dalam tanah.

C. Pengaruh pemberian pupuk K dan zeolit terhadap tanaman padi