Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel

sebagai sampel dengan pembagian: kelompok kontrol sebanyak 30 siswi dan kelompok eksperimen sebanyak 31 siswi. Teknik pemilihan sampel dilakukan berdasarkan kemudahan atau ketersediaan subjek Bhisma, 1995 di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta.

E. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : paparan penyuluhan 2. Variabel terikat : tingkat pengetahuan 3. Variabel luar a Dapat dikendalikan : usia b Tidak dapat dikendalikan : pendidikan non-formal, tingkat sosial, adat istiadat, fasilitas dan penghasilan orang tua

F. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Bebas : paparan penyuluhan a Definisi proses belajar secara nonformal kepada sekelompok orang masyarakat tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. b Metode penyuluhan ceramah dan diskusi studi kasus c Media penyuluhan slide, print-out materi dan studi kasus, kertas HVS, dan alat tulis. d Materi penyuluhan 1 anatomi organ reproduksi perempuan, 2 fungsi organ reproduksi perempuan, dan 3 higiens-sanitasi organ reproduksi perempuan. e Teknis pelaksanaan penyuluhan Penyuluhan dalam penelitian kesehatan reproduksi remaja perempuan ini dilaksanakan pada 1 Dzulhijjah 1430H 21 November 2009M di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta selama dua jam dengan rincian sebagai berikut: 1 pembagian kelompok kecil, pretest, presensi kehadiran, dan pembagian modul 3 kelompok ± 10 siswi 15 menit 2 pendahuluan penyuluhan dengan media: gambar, print out studi kasus, kertas HVS, dan pena 10 menit 3 penyampaian materi dengan metode ceramah dengan media audiovisual 20 menit 4 feedback peserta penyuluhan 2 sesi 3 penanya 30 menit 5 resume penyuluhan oleh peserta 10 menit 6 postest 15 menit 7 pembahasan soal postest 10 menit 8 hadiah bagi 6 penanya, siswi yang aktif menjelaskan dalam masing- masing kelompok, dan 1 peserta peresume; total = 10 buah hadiah; dan penyerahan tanda terima kasih kepada pihak SMP Muhammadiyah 7 Surakarta 10 menit f Alat ukur : terpapar hadir dicatat dalam lembar presensi g Skala pengukuran : kategorikal - nominal h Satuan : satu kali paparan penyuluhan dalam satu periode penelitian 2. Variabel Terikat : tingkat pengetahuan a Definisi jenjang atau peringkat perihal yang diketahui seseorang terhadap sesuatu b Pengetahuan yang diukur tujuan pembelajaran: 1 mengetahui anatomi organ reproduksi perempuan, 2 mengetahui fungsi organ reproduksi perempuan, dan 3 mengetahui higiens-sanitasi organ reproduksi perempuan. c Teknis pengukuran tingkat pengetahuan: Tingkat pengetahuan diukur sebelum penyuluhan pretest dan sesudah penyuluhan postest. Pretest dan postest idealnya tidak dilaksanakan dalam hari yang sama, melainkan berselang waktu antara kira-kira 15- 30 hari dengan alasan: 1 untuk menghindari faktor retensi yang mempengaruhi validasi rancangan penelitian pada penelitian prepostest , yaitu menghindarkan subjek yang masih mengingat pernah melakukan hal yang sama pada saat pretest. Makin pendek jarak waku antara uji awal dan uji akhir, makin besar terjadinya pengaruh faktor retensi Arief, 2004, 2 bila terlalu dekat kurang baik sebab masih ingat betul jawaban pertama, bila terlalu lama kurang bagus karena mungkin sudah terjadi perubahan pada diri responden dalam hal variabel yang hendak diukur Machfoedz, 2005 Namun, pretest dan postest pada penelitian ini dilakukan dalam hari yang sama dikarenakan keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti. d Alat ukur : kuesioner uji validasi kuesioner di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta sejak 7 Rabi’ul Akhir 1430H 3 April 2009M e Satuan : 0—16 f Skala pengukuran : numerik-rasio 3. Variabel Luar Terkendali : Usia a Definisi : jumlah tahun yang dihitung sejak kelahiran sampai ulang tahun terakhir saat penelitian dilakukan b Alat ukur : lembar isian data c Skala pengukuran : numerik-rasio 4. Variabel Luar Tak Terkendali a Pendidikan Non-Formal 1 Definisi : pendidikan yang tidak dilakukan oleh pendidikan formal, seperti: pengajian remaja Islam, penyuluhan reproduksi remaja sebelumnya. 2 Skala pengukuran : kategorikal-nominal b Tingkat Sosial 1 Definisi : merupakan keadaan sosial yang ada pada diri sampel yang ditentukan oleh pekerjaan orang tua. 2 Skala pengukuran : kategorikal-nominal c Adat Istiadat 1 Definisi : merupakan suatu kebiasaan hidup yang berlaku dalam tatanan masyarakat yang sudah dilestarikan dalam kehidupan sehari- hari dalam bermasyarakat, biasanya diketahui dari suku bangsa dari subjek penelitian. 2 Skala pengukuran : kategorikal-nominal d Fasilitas dan penghasilan orang tua 1 Definisi : merupakan suatu ketersediaannya sarana dan prasarana di rumah subjek penelitian yang ditentukan oleh besarnya penghasilan orang tua 2 Skala pengukuran : kategorikal-nominal

G. Rancangan Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI METODE CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Melalui Metode Ceramah terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Siswa SMP Negeri 9 Surakarta.

0 1 15

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI METODE CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Melalui Metode Ceramah terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Siswa SMP Negeri 9 Surakarta.

0 2 19

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA KELAS IX Pengaruh Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Pada Siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Sukoharjo.

0 1 15

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA KELAS IX Pengaruh Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Pada Siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Sukoharjo.

0 1 11

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA Pengaruh Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMA PGRI 3 Purwakarta.

0 0 16

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 24 Surakarta.

0 2 13

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 24 Surakarta.

0 0 16

Pengaruh Penyuluhan terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja SMP N 16 Surakarta IMG 20150806 0001

0 0 1

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PEREMPUAN PADA REMAJA PUTRI DI DUSUN KAYEN SENDANGSARI PAJANGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Perempuan pada Remaja Put

0 2 15

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN MEMELIHARA ORGAN GENETALIA PADA SISWI SMP MUHAMMADIYAH IMOGIRI BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja terhadap Pengetahuan Memelihara Organ

0 0 17