Page 49
Tabel 2.2 Standar penerangan menurut fungsi ruang atau unit
No Nama Ruang
Iluminasi Lux 1
Ruang pasien 100
2 Kamar Rawat
100 3
Ruang pemeriksaan 300
4 Ruang operassi
300 5
Meja operasi 30000-52000
6 Ruang recovery
300 7
Ruang X-ray 75-100
8 Hall dan Koridor
100 9
Kantor 300
10 Kamar mandi dan WC
100 11
Gudang 100
12 Utilitas
200 13
Ruang kontrol 400
14 Tangga
50 15
parkir 50-100
Sumber : Adi Utomo, 2010. Arsitektur Rumah Sakit
II.9.2 Aspek Penghawaan
Konsep pengelolaan dan pengendalian udara penghawaan pada ruang terdiri dari 3 tiga hal, yaitu :
1. Pengedalian kalor atau panas dan suhu serta penggunaan bahan
material bangunan jenis dan tekstur, zat pelapis atau cat warna, orientasi bangunan terhadap sinar matahari dan datangnya angin, tata
hijau lingkungan. Suhu nyaman bagi pengguna berkisar 25-26 derajat celcius.
2. Pengendalian kelembapan udara. Kelembapan udara yang nyaman
bagi tubuh adalah berkisar 40-70. Strategi untuk mengendalikan kelembapan udara dalam ruangan yaitu dengan cara mempercepat
Page 50
proses penguapan, mebgoptimalkan pergantian udara dalam ruangan ventilasi.
3. Pengendalian tekanan udara. Kesegaran udara dalam ruangan serta
kesehatan dapat diukur dengan kadar zat asam CO
2
tidak melebihi 0.1-0.5. ruangan dikatan baik apabila ukurang ruangan dan jumlah
orang yang menempati sebanding dengan kecepatan pertukaran udara dalam ruang tersebut.
Tabel 2.3 Suhu, Kelembapan, tekanan udara menurut fungsi ruang atau unit
No Ruang atau Unit
Suhu C
ₒ
Kelembapan Tekanan
1 Operasi
19-24 45-60
Positif 2
Bersalin 24-26
45-60 Positif
3 Pemulihanperawatan
22-24 45-60
Seimbang 4
Observasi bayi 21-24
45-60 Seimbang
5 Perawatan bayi
22-26 35-60
Seimbang 6
Perawatan premature 24-26
35-60 Positif
7 Ruang intensif
22-23 35-60
Positif 8
JenazahAutopsi 21-24
Negatif 9
Pengindraan media 19-24
45-60 Seimbang
10 Laboratorium 22-26
35-60 Negatif
11 Radiologi 22-26
45-60 Seimbang
12 Sterilisasi 22-30
35-60 Negatif
13 Dapur 22-30
35-60 Seimbang
14 Gawat darurat 19-24
45-60 Positif
15 Administrasi dan pertemuan
21-26 Seimbang
Sumber : Adi Utomo, 2010. Arsitektur Rumah Sakit
Page 51
Tabel 2.4 Volume pergantian udara ideal untuk bangunan rumah sakit
Ruang Arus udara bersih m
3
menitorang Volume ruang
m
3
orang Kamar Bedah
2,4 60
Kamar inap 1,4
42 Ruang perawatan
1,6 21-28
Klinik umu 1,8
11-17 Sumber : Adi Utomo, 2010. Arsitektur Rumah Sakit
II.9.3 Aspek Kebisingan
Pengendalian kebisingan ditujukan untuk mengatasi kebisingan dari dalam maupun luar bangunan impact noise dan airbirne noise. Tingkat
kebisingan yang diizinkan dalamsuatu pelayan kesehatan sebesar 35 dB – 45
dB sehingga penyelesaian untuk kebisingan rumah sakit dapat melalui elemen interior seperti dinding atau partisi.
Tabel 2.5 Indeks kebisingan menurut jenis tuangan atau unit
No Ruang atau Unit
Kebisingan Maksimum Waktu pemepara 8 delapan jam dalam
satuan dBA 1
Ruang pasien Saat tidur
Saat tidak tidur 45
40 2
Ruang operasi 45
3 Anestesi pemulihan
45 4
Endocopy lab 65
5 Sinar X
40 6
Koridor 40
Page 52 7
Tanggaramp 45
8 Kantorlobi
45 9
Gudang 45
10 Farmasi
45 11
Dapur 78
12 Laundry
78 13
Ruang isolasi 40
14 Ruang poli gigi
80
Sumber : Adi Utomo, 2010. Arsitektur Rumah Sakit
Perencanaan tata masa bangunan juga berperan dalam pengendalian kebisingan, selain dari itu penggunaan material karpet dapat meredam sebesar
70 , penggunaan plafon, dan menghindari material logam yang dapat mengalirkan atau memantulkan bunyi lebih besar.
II.10 STUDI KASUS II.10.1 Rumah Sakit Dharmais