Perhitungan Wt Perhitungan Wt Perhitungan Wt

Jadi, berdasarkan perhitungan diatas penurunan nilai indeks permukaan yang terjadi selama umur rencana adalah 0,28. Kemudian pada tahun 1 perkiraan IPt yang terjadi merupakan hasil dari: IPo – 0,28 = 2,5 – 0,28 = 2,22. Memasuki tahun ke II IPt adalah 2,22 – 0,28 = 1,94 dan seterusnya.

1. Perhitungan Wt

rencana : Persamaan telah disederhanakan menjadi: Log Wt rencana = 9,36 log ITP + 1 – 0,20 + Log Wt rencana tahun 1 = 9,36 log 2,22 + 1 – 0,20 + Log Wt rencana tahun 1 = 9,36 log 3,22 – 0,20 + Log Wt rencana tahun 1 = 4,753 – 0,208 Log Wt rencana tahun 1 = 4,544 Log Wt rencana tahun 1 = 10 4,544 = 35051,178 Untuk perhitungan Wt rencana tahun berikutnya dapat dilihat pada tabel 5.8 dan perhitungan selanjutnya adalah menghitung penurunan sejumlah lintasan akibat beban aktual melalui perbandingan antara Wt rencana dengan Wt aktual dalam kondisi nilai ITP tiap tahunnya pada persamaan dasar. Penurunan ini didapatkan dengan mengacu pada perbandingan berapa kalinya kelebihan sejumlah lintasan akibat beban aktual terhadap sejumlah lintasan rencana.

2. Perhitungan Wt

aktual Diketahui LER aktual = 2828,033 lintasan sumbu standar. Wt aktual = 2828,033 × 365 × 1 = 1032232,045 = 1,032.10 6 Wt rencana = 2770,997 × 365 × 1 = 1011413,9 = 1,011 .10 6 Dari hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa Wt aktual mempunyai nilai 1,020 kalinya terhadap sejumlah lintasan rencana. Perhitungan selanjutnya adalah memasukkan nilai Wt aktual kedalam persamaan dasar. Diketahui: Wt aktual = 1,020 × Wt rencana Wt rencana = Umur = tahun ke 1 Rencana IPo = 3,9 ; IPt = 1,352 L 1 = 18 ; L 2 = 1

3. Perhitungan Wt

aktual : Persamaan telah disederhanakan menjadi, LogWt = 5,93 + 9,36 Log ITP+1 – 4,79 Log L 1 +L 2 + 4,33 Log L 2 + Log Wt aktual = 9,36 Log ITP+1 – 0,20 + Persamaan pada ruas kiri di atas merupakan persamaan sejumlah lintasan sumbu standar pada nilai IP dan ITP tertentu yang diakibatkan oleh beban aktual. Pada tahun 1 sejumlah lintasan akibat beban rencana dapat dihitung menggunakan persamaan tersebut dengan persamaan seperti dibawah ini. Log Wt aktual = 9,36 Log 1,352+1 – 0,20 + Log Wt aktual = 9,36 Log 2,352 – 0,20 + Log Wt aktual = 9,36 Log 2,352 – 0,20 + Log Wt aktual = 9,36 × 0,371 – 0,20 + 1,876 × 10 3 Log Wt aktual = 3,643 Log Wt rencana = Log Wt rencana = 3,571 Wt rencana tahun 1 = = 3728,796 lintasan. Untuk perhitungan Wt aktual tahun berikutnya selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.8. Setelah jumlah lintasan sumbu tunggal selama umur rencana Wt rencana dan Wt aktual terkoreksi diketahui. Penurunan umur rencana dihitung dengan rumus: UP = Wt aktual Wt rencana UR UP = 15162603,097369376057,788 5 = 0,205 tahun. Pengurangan umur perbaikan jalan = 0,205 tahun. Maka umur rencana jalan dari 5 tahun menjadi 4,795, karena telah direncanakan umur jalan yaitu 5 tahun dikurangi dengan 0,205 tahun menjadi 4,795 tahun. Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Nilai Wt rencana dan Wt aktual Gambar diatas menunjukkan bahwa suatu perkerasan direncanakan untuk mendukung sejumlah repetisi beban kendaraan sumbu standar pada indeks tebal perkerasan ITP dan pada indeks permukaan IP yang telah ditentukan selama umur rencana. Jika terjadi kelebihan beban maka dapat mempercepat penurunan nilai indeks permukaan yang mengakibatkan berkurangnya umur pelayanan yang mampu didukung oleh perkerasan. Jenis sumbu : Tunggal L 2 jenis sumbu : 1 L 1 beban kendaraan : 18 Wtrencana : 1,032.10 6 Wtaktual : 1,011 .10 6 IPo : 3,9 IPt : 1,352 UR : 5 Persamaan lintasan: Log Wt = 5,93+9,36LogITP+1 – 4,79LogL1+L2+4,33LogL2+ UR IPo IPt ITP GT β Log W rencana Log W aktual W rencana W aktual 1 3,9 1,352 1,352 0,026 13,426 4,085 3,403 12168,417 2529,298 2 3,9 1,072 2,971 0,071 1,264 6,641 5,532 4375789,507 340408,19 3 3,9 0,792 3,424 0,112 0,894 7,168 5,971 14725404,28 935405,674 4 3,9 0,512 3,738 0,15 0,746 7,503 6,25 31842063,24 1778279,41 5 3,9 0,232 4,816 0,184 0,52 8,503 7,083 318420632,4 12105981,34 15162603,91 Total 369376057,8 Gambar 5.2 Grafik Perbandingan Wt rencana dan Wt aktual Grafik diatas menjelaskan bahwa pada nilai indeks tebal perekerasan ITP tertentu, semakin besar beban lalu lintas yang melewati perkerasan jalan maka semakin sedikit jumlah repetisi beban yang dapat ditampung oleh perkerasan tersebut.

5.5 Pembahasan

Dokumen yang terkait

ANALISIS DAMPAK MUATAN LEBIH (OVERLOADING) KENDARAAN ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN DAN MASA ANALISIS DAMPAK MUATAN LEBIH (OVERLOADING) KENDARAAN ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN DAN MASA PELAYANAN JALAN (STUDI KASUS JEMBATAN TIMBANG KULWARU).

0 4 17

PENDAHULUAN ANALISIS DAMPAK MUATAN LEBIH (OVERLOADING) KENDARAAN ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN DAN MASA PELAYANAN JALAN (STUDI KASUS JEMBATAN TIMBANG KULWARU).

0 2 7

TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS DAMPAK MUATAN LEBIH (OVERLOADING) KENDARAAN ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN DAN MASA PELAYANAN JALAN (STUDI KASUS JEMBATAN TIMBANG KULWARU).

0 4 7

KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS DAMPAK MUATAN LEBIH (OVERLOADING) KENDARAAN ANGKUTAN BARANG TERHADAP PERKERASAN DAN MASA PELAYANAN JALAN (STUDI KASUS JEMBATAN TIMBANG KULWARU).

0 5 57

ANALISIS KELEBIHAN MUATAN PADA KENDARAAN ANGKUTAN BARANG DI UPPKB KALITIRTO ANALISIS KELEBIHAN MUATAN PADA KENDARAAN ANGKUTAN BARANG DI UPPKB KALITIRTO.

0 3 15

PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PERKERASAN DAN UMUR JALAN (Studi Kasus Di Jembatan Timbang Salam, Magelang).

0 3 12

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PERKERASAN DAN UMUR JALAN (Studi Kasus Di Jembatan Timbang Salam, Magelang).

0 3 8

PENDAHULUAN PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PERKERASAN DAN UMUR JALAN (Studi Kasus Di Jembatan Timbang Salam, Magelang).

0 4 7

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH KENDARAAN ANGKUTAN BARANG MUATAN LEBIH (OVER LOAD) PADA PERKERASAN DAN UMUR JALAN (Studi Kasus Di Jembatan Timbang Salam, Magelang).

0 3 15

Kata-kata Kunci: Perkerasan kaku, overloading, esa (gandar standard setara), umur perkerasan. Abstract - Analisis Dampak Beban Overloading Kendaraan pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur Rencana Perkerasan (Studi Kasus Ruas Jalan Simp Lago – Sorek Km

0 0 8