Pengecoran Logam Hubungan Antara Inhalasi Gas pada Gangguan Penciuman dan Obstruksi

kuat untuk menekan penyiaran sel penghidu. Kejadian seperti diatas secara berulang dimungkinkan menyebabkan pengurangan kepekaan dari indera penciuman. Inflamasi yang disebabkan iritan dari debu yang secara tidak langsung terhirup juga dapat menjadi penyebab gangguan penciuman, karna dapat menyebabkan pengeringan mukosa nasal dan menghambat silia olfaktorius terangsang. Inflamasi secara menerus dapat menyebabkan penebalan dinding sel dan meningkatkan massa dari sel tersebut.

B. KERANGKA KONSEP

C. HIPOTESIS

Hipotesis penelitian ini adalah paparan bau menyengat pada pengecoran logam dapat menyebabkan gangguan penciuman dan terjadi obstruksi nasal. Hidung Normal Gangguan transpor odoran Pengecoran Logam Gangguan sensoris Debu, karbon monoksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, dioxin, forin. Gangguan saraf Hidung Abnormal Tingkat Obstruksi Nasal Daya Penciuman

BAB III METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode potong lintang cross sectional. Metode cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat Notoatmojo, 2012. Subyek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu pekerja pengecoran logam sebagai kelompok I dan masyarakat kecamatan Ceper sebagai kelompok II. Pada kedua kelompok akan dilakukan pengukuran daya penghidu dan tingkat obstruksi nasalnya.

B. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi : Populasi dalam penelitian ini adalah laki laki dalam usia produktif 18 - 45 tahun yang bekerja pada industri pengecoran logam dan masyarakat Kecamatan Ceper. 2. Sampel : Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapakan dapat mewakili populasi Riyanto, 2011. Sampel dalam penelitian ini adalah pekerja dipengecoran logam dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel ditentukan dari perhitungan uji hipotesis 2 proporsi yaitu : √ √ n = jumlah sampel α = 5 , merupakan angka untuk tingkat kesalahan tipe I zα = 1,64 , karna merupakan penelitian satu arah β = 20 , angkatingkat kesalahan tipe II power = 1 – β = 80 , maka penelitian ini memiliki peluang 80 untuk mendeteksi insidensi presbiakusis. p2 = 2 , didapat dari kepustakaan p1 – p2= beda klinis yang dianggap penting Sehingga didapat: √ √ n1 = n2 = 23 Dari perhitungan diatas didapatkan sampel masing masing kelompok adalah 23. 1 Kriteria Inklusi kelompok terpapar : i. Jenis kelamin laki laki yang telah bekerja 2 tahun ii. Umur pada usia produktif 18 – 55 tahun iii. Tidak menggunakan obat tetes hidung 1 bulan terakhir iv. Setuju mengikuti penelitian 2 Kriteria Inklusi kelompok tidak terpapar : i. Masyarakat kecamatan Ceper

Dokumen yang terkait

PENGARUH BAHAN PENGIKAT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PENGECORAN LOGAM

0 13 1

KUAT TEKAN BETON PASCA BAKAR DENGAN MENGGUNAKAN KLELED (LIMBAH PENGECORAN LOGAM) DARI CEPER KLATEN Kuat Tekan Beton Pasca Bakar Dengan Menggunakan Kleled (Limbah Pengecoran Logam) Dari Ceper Klaten Sebagai Agregat Kasar.

0 3 15

PENDAHULUAN Perbedaan Kebutuhan Air Minum dan Kelelahan Kerja pada Pekerja Terpapar Iklim Kerja Panas di Bagian Pengecoran Logam dan Finishing PT Aneka Adhilogam Karya Ceper Klaten.

0 2 6

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Kebutuhan Air Minum dan Kelelahan Kerja pada Pekerja Terpapar Iklim Kerja Panas di Bagian Pengecoran Logam dan Finishing PT Aneka Adhilogam Karya Ceper Klaten.

0 3 4

KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN PENGECORAN LOGAM DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN Job Safety Analysis (Jsa) Sebagai Upaya Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Pada Pekerjaan Pengecoran Logam Di Pt Aneka Adhilogam Karya Ceper Klaten.

2 5 20

KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN PENGECORAN LOGAM DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN Job Safety Analysis (Jsa) Sebagai Upaya Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Pada Pekerjaan Pengecoran Logam Di Pt Aneka Adhilogam Karya Ceper Klaten.

0 4 16

PENGARUH TEKANAN PANAS TERHADAP TEKANAN DARAH TENAGA KERJA PADA PENGECORAN LOGAM DI KOPERASI BATUR Pengaruh Tekanan Panas Terhadap Tekanan Darah Tenaga Kerja Pada Pengecoran Logam Di Koperasi Batur Jaya Ceper- Klaten.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Tekanan Panas Terhadap Tekanan Darah Tenaga Kerja Pada Pengecoran Logam Di Koperasi Batur Jaya Ceper- Klaten.

0 4 6

PENGARUH TEKANAN PANAS TERHADAP TEKANAN DARAH TENAGA KERJA PADA PENGECORAN LOGAM DI KOPERASI BATUR JAYA CEPER- Pengaruh Tekanan Panas Terhadap Tekanan Darah Tenaga Kerja Pada Pengecoran Logam Di Koperasi Batur Jaya Ceper- Klaten.

0 1 16

Hubungan debu dengan fungsi paru pada pekerja pengecoran logam di pt. x ceper Klaten AWAL

0 1 11