34
H. Instrumen dan Bahan Penelitian
1. Kandang hewan
2. Timbangan duduk dan timbangan neraca
3. Stoples kecil untuk pembiusan
4. Meja pembedahan binatang
5. Alat alat pembedahan pisau, gunting, pinset, sarung tangan
6. Obyek glass dan penutupnya
7. Alat alat dan bahan kimia untuk pembuatan preparat.
8. Mikroskop cahaya.
I. Cara Kerja
1. Persiapan awal
a. Sampel
Sampel tikus putih 27 ekor dilakukan pengelompokan secara random menjadi 3 kelompok, masing masing berisi 9 ekor tikus putih.
Sampel diadaptasikan di laboratorium histologi selama 1 minggu. b.
Singkong Analisa data
Analisa data Analisa data
35 Singkong di dapat dipasar induk setempat, dikupas kulitnya, lalu
dipotong kecil kecil. Singkong diberikan secara ad libitum. 2.
Pelaksanaan percobaan Percobaan dimulai dilakukan pada minggu ke-2, percobaan
berlangsung selama 6 minggu.
Kelompok K : kelompok kontrol diberi diet standart berupa pelet. Kelompok PI : kelompok perlakuan 1. Diberikan singkong saja selama 6
minggu Kelompok PII: kelompok perlakuan 2. Diberikan diet singkong dan pelet
selama 6 minggu 3.
Pengukuran hasil Pada minggu ke 6 setelah perlakuan pertama diberikan, semua
hewan percobaan dikorbankan dengan cervical dislocation. Kemudian organ pankreas diambil untuk selanjutnya dibuat preparat histologi dengan
metode blok parafin dan pengecatan hematoksilin eosin. Irisan dilakukan pada bagian kaput dari pankreas dengan ketebalan irisan 3-8 mikron,
dipilih secara random, untuk homogenitas sampel. Pengamatan preparat mengamati seluruh lapang pandang. Lalu dihitung daerah fibrosis dan
jumlah kalsifikasi dari tiap lapang pandang.
J. Teknik Analisis Data
36 Data
hasil pengamatan
dianalisis secara
statistik dengan
menggunakan uji statistik Kruskal Wallis kemudian bila menunjukkan hasil yang signifikan dilanjutkan dengan uji statistik Mann Whitney menggunakan
program SPSS versi 17.0. Derajat kemaknaan yang digunakan α = 0,05.
Data hasil penelitian didapat dari pengamatan kerusakan struktur histologis pankreas tikus putih berupa data ordinal yang dibagi dalam
beberapa derajatgrade kerusakan yaitu: Derajat 0 = morfologi pankreas normal
Derajat 1 = kerusakan ringan kerusakan kurang dari 13 bagian Derajat 2 = kerusakan sedang kerusakan 13 sampai 23 bagian
Derajat 3 = kerusakan berat kerusakan lebih dari 23 bagian
37
BAB IV HASIL PENELITIAN