Karakteristik Bahan-Bahan Mie Kering

b. Kerusakan non-oksidatif 1. Dekomposisi termal Adanya perlakuan suhu tinggi dapat menyebabkan terjadinya pemutusan rantai karoten yang sulit dideteksi strukturnya, tetapi diduga terbentuk xilem dari bagian alifatik karoten. Karoten mudah rusak pada suhu di atas 60 C Karrer and Jucker, 1950. Hasil dekomposisi termal β-karoten antara lain ionone, dan 4 metil acetophenon Von Elbe dan Schwatrz, 1996 dalam Septiani, 2002. 2. Isomer cistrans Pada umumnya ikatan rangkap pada karotenoid berada dalam konfigurasi all-trans menjadi cis dan dipercepat oleh adanya perlakuan panas, perlakuan asam dan perlakuan cahaya. Isomerisasi cis-trans terhadap karotenoid menurunkan aktivitas pro-vitamin A pada β-karoten, konfigurasi cis menyebabkan aktivitas hanya berkisar 13-53 dibandingkan bentuk all-trans Fennema, 1976.

D. Karakteristik Bahan-Bahan Mie Kering

Menurut Anonim 1992, mie kering adalah produk makanan kering yang dibuat dari tepung terigu, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diijinkan, berbentuk khas mie. Mie adalah bahan makanan yang berbentuk pilinan terbuat dari tepung terigu dan dapat dijual dalam bentuk segar atau basah, dikeringkan, dikukus dan digoreng. Selain itu harganya relatif murah, nilai kalorinya cukup tinggi dan dapat diproduksi dalam berbagai bentuk yang menarik serta daya tahan cukup tinggi Maila, 2001. Menurut Astawan 1999, berdasarkan pengolahannya, mie yang dipasarkan di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi empat macam yaitu : a. Mie segarmie mentah adalah mie yang tidak mengalami proses tambahan setelah pemotongan dan mengandung air sekitar 35. b. Mie basah adalah produk makanan dibuat dari tepung terigu dengantanpa penambahan makanan lain dan bahan makanan yang diijinkan, berbentuk khas mie yang tidak dikeringkan. Mie basah merupakan jenis mie yang mengalami proses perebusan setelah tahap pemotongan atau sebelum dipasarkan. Kadar airnya dapat mencapai 52 sehingga daya tahan simpannya relatif singkat 40 jam pada suhu kamar, contohnya mie kuningbakso. c. Mie kering adalah mie segar yang telah dikeringkan, hingga kadar airnya mencapai 8-10. Pengeringan umumnya dilakukan menggunakan oven. d. Mie instant adalah produk makan kering yang dibuat dari tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan yang diijinkan berbentuk khas mie dan siap dihidangkan setelah dimasak atau diseduh dengan air mendidih ± 4 menit. Pembuatan mie di Indonesia menggunakan tepung terigu, air, telur, garam yang dicampur menjadi adonan kemudian dibentuk menjadi lembaran-lembaran dengan ketebalan tertentu. Lembaran adonan dicetak dan dipotong. Adonan yang telah berbentuk pita kemudian direbus dan dikeringkan atau dikukus dan dikeringkan Maila, 2001. Syarat mutu mie kering dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Syarat Mutu Mie Kering No . Kriteria Uji Satuan Persyaratan Mutu I Mutu II 1 2 3 4 5 6 7 Keadaan Bau Rasa Warna Air Abu Protein N x 6,25 Bahan tambahan makanan : Boraks Cemaran logam Timbal Pb Tembaga Cu Seng Cu Raksa Hg Cemaran mikrobia Angka lempeng total E. coli Kapang bb bb bb tidak boleh ada mgkg mgkg mgkg mgkg kolonig APMg Kolonig Normal Normal Normal Maks. 8 Maks. 3 Min. 11 Tidak boleh ada Maks.1,0 Maks. 10,0 Maks. 40,0 Maks. 0,05 Maks. 1,0 x 10 6 Maks 10 Maks 1,0 x 10 4 Normal Normal Normal Maks. 10 Maks. 3 Min. 3 Tidak boleh ada Maks.1,0 Maks. 10,0 Maks. 40,0 Maks. 0,05 Maks. 1,0 x 10 6 Maks 10 Maks 1,0 x 10 4 Sumber : Anonim, 1992 Mie merupakan produk pangan yang cukup potensial, selain harganya relatif murah dan praktis mengolahnya, mie juga mempunyai kandungan gizi yang cukup baik Sutomo, 2006. Kadar air dalam hubungannya dengan makanan dipaparkan melalui hubungan antara kandungan air makanan dan kelembaban nisbi udara di sekelilingnya. Perbandingan kedua angka ini disebut dengan aktivitas air, yang merupakan ciri penting dalam sistem untuk menentukan ketahanan suatu produk makanan de Man, 1997. Komposisi gizi dalam mie kering dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Komposisi gizi mie kering dalam 100 g Zat gizi Mie kering Energi kal Protein g Lemak g Karbohidrat g Kalsium mg Fosfor mg Besi mg Vitamin A SI Vitamin B1 mg Vitamin C mg Air g 33,7 7,9 11,8 50,0 49 47 2,8 0,01 28,6 Sumber : Wirakusumah, 1998

D. 1. Tepung terigu