PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN (PDTM) SISWA MELALUI STRATEGI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS X TP SMK MULTI KARYA MEDAN. T.A 2016/2017.
ABSTRAK
Putra Baruna ,5113321028 : Peningkatan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin
(PDTM) Siswa Melalui Strategi Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas X TP SMK Multi Karya Medan. T.A 2016/2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar siswa pada
standart kompetensi Pengetahuan Dasar Teknik Mesin (PDTM) dengan Menggunakan Model
pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Turnament ) Pada Siswa Kelas X Teknik
Pemesinan SMK Multi Karya Medan T.A 2016/2017 yang berjumlah 35 siswa. Objek penelitian
ini adalah penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)
sedangkan subjeknya adalah siswa. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dalam 4 siklus, dimana setiap siklus memiliki 4 tahap yaitu, perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
aktifitas dan hasil belajar siswa setelah penerapan Model pembelajaran Kooperatif Team Games
Tournament (TGT) meningkat. Dimana pada siklus I sebelum menggunakan model
pembelajaran cooperatif tipe TGT hasil belajar yang diperoleh sebanyak 22 siswa (62.86%) yang
tuntas belajar dengan memperoleh nilai ≥ 70. Kemudian peningkatan yang signifikan juga
ditunjukkan pada siklus II yaitu hasil belajar yang diperoleh sebesar 80% atau sebanyak 28 siswa
yang tuntas belajar dengan memperoleh nilai ≥ 70.Disamping itu kemampuan tingkat
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran terjadi peningkatan yang belum kompeten menjadi
kompeten sebanyak 6 siswa (17.14%) yang tuntas belajar dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan
perolehan nilai siswa yaitu sebanyak 28 orang (80%) pada siklus II sudah memperoleh nilai ≥ 70,
ini berarti bahwa telah tercapai batas tuntas indikator yang ditetapkan secara klasikal yaitu 75%
siswa memperoleh nilai ≥ 70. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperatif tipe
TGT secara optimal dengan strategi yang tepat juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Kemampuan dalam diskusi kelompok mengalami kemajauan. Hal ini dapat dilihat dari sudah
mulai terbiasanya siswa belajar dalam kelompok. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa
terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus I hanya rata – rata 60% menjadi 71,43% pada
siklus II dan menjadi 74,29% pada siklus II. Hal ini menunjukan bahwa belajar dengan
menggunakan model pembelajaran cooperatif tipe TGT dapat menuntun siswa lebih aktif dan
kreatif serta menambah semangat belajar.
Kata Kunci
:Model pembelajaran cooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
meningkatkan hasil belajar siswa Pengetahuan dasar teknik mesin (PDTM).
i
ABSTRACT
Putra Baruna ,5113321028: Improvement of learning outcomes of basic Knowledge of
Mechanical Engineering (PDTM) Student Through a Strategy Cooperative Learning Model
Implementasi Teams Tournament Games (TGT) In Class X TP SMK Multi Karya Medan T.A
2016/2017
This study aims to determine the magnitude of the increase in Student Learning
Outcomes in Competency Standart Basic Knowledge o Mechanical Engineering (PDTM) Using
Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Geams (TGT) in Class X TP Multi
Karya Machining Technique Works Terrain T.A 2016/2017.Object of This Study is the
Implementasi of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament (TGT) While the
Subject is the Students. This Research is a Classroom Action Research Conducted in Two Cycles
Wherein Each Cycle Has Two Phases, Namely, Planning, Implementation, Observation, and
Reflection. Based on Research Results Indicate that the Activity and Stundet Learning
Outcomes After the Implementation of Cooperative Learning Teams Games Tournament (TGT)
Increases Where in the First Cycle Before Using Model Type Cooperatif (TGT) Learning
Results Obtained By 22 Students (62.86%) Were Thoroughly Studied by Obtaining a Value >
70. In Addition to the Ability Level of Student Mastery of the Subject Matter Became
Increasingly More Competent Yet Become Competent as 6 Students (17.24%) Were Thoroughly
Studied From the First Cycle to the Second Cycle. Based on the Acquisition Value of Students as
Many as 28 People (80%) in the Second Cycle Already Gained Value > 70, This Means That is
has Reached the Limit due Indicators set in the Classical Style Which is 75% of Students
Received Grades of .70.Learning using Learning Model Cooperative Type of team Games
Tournament (TGT) Optimally With the Right Strategy can also Improve Students Learning
Activities. The Ability to Group Discussions progress. It can be Seen From the Start has been
Students Learn in Groups. From the Observation Shows that an Increased Activity of Students in
the First Cycle only an Average 74.29% in the Second Cycle. This Shows That Learning By
Using Model Cooperatif TGT Types can Lead Students more Active and Creative and add to the
Spirit of Learning.
Keywords: Cooperatif Learning Model Type TGT, Improve Student Learning Outcomes Basic
Knowledge of Mechanical Engineering
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai
salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan
Teknik Mesin Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan. Adapun judul yang diangkat penulis dalam skripsi ini
adalah “Peningkatan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin
(PDTM) Siswa Melalui Strategi Implementasi Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas X TP
SMK Multi Karya Medan 2016/2017”.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini terdapat
berbagai kendala, secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing skripsi penulis, yakni bapak Drs. Bonaraja Purba, M.Si , atas arahan
beliau terhadap penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini, sehingga kendala yang dihadapi tersebut dapat
teratasi. Teristimewa penulis melantunkan rasa terimakasih kepada Ayahanda,
Ibunda, Saudara dan Saudari Penulis, dan kepada segenap Keluarga atas
dukungan terhadap penulis. Dalam kesempatan ini juga, dengan ketulusan hati
serta penuh penghargaan, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
iii
2.
Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
3.
Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan.
4.
Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
5.
Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
6.
Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph.D, selaku Ketua Prodi Pendidikan
Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
7.
Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
8.
Bapak dan Ibu Staff Pegawai Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
9.
Bapak Ir. Zainnudin, selaku kepala sekolah SMK Multi Karya yang telah
memberikan izin penelitian di sekolah yang dipimpin beliau.
10. Bapak Bagus, S.Pd, selaku guru mata diklat Alat Ukur yang telah bersedia
melaksanakan penelitian pada mata diklat yang dibawakan beliau.
11. Segenap rekan seperjuangan mahasiswa, secara khusus terhadap teman kuliah
penulis, yakni (GAMEX 11) UNIMED: Dedy Brankly Manullang, S.Pd,
Samuel Randa Purba,S.Pd, Ricky Giovanny Sitorus, S.Pd, Hendro Sipahutar,
Jeremy Purba, Gregorius Butar Star, Irwan Purba, Sutrisno Mungkur, S.Pd,
iv
Nixon Simangungsong, S.Pd, Feris Sinaga, Amd, Moratua Napitupulu, Andre
Manroe, Sandy Purba, Hermanto Pasaribu, Tri Sandy Purba, Santu Mungkur,
semoga kebersamaan dan kekeluargaan yang kita lalui dapat selalu terjaga
dan yang terpenting KekasihKu Meliana Br. Sembiring yang telah menjadi
motivasi dan membantu selama perkuliahan di Universitas Negeri Medan.
12. Segenap pihak yang telah berkontribusi dalam penulisan skripsi ini yang tidak
tercantumkan satupersatu untuk dukungannya.
Dengan segala kerendahan hati melalui adanya skripsi ini, penulis
menyadari bahwa skripsi ini tidak sepenuhnya sempurna, dikarenakan
keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta pengalaman penulis. Sehubungan
dengan hal tersebut, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran dari
semua pihak yang bersifat membangun. Akhir kata, penulis mengucapkan salam
terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Medan,
Penulis,
Februari 2017
Putra Baruna
NIM. 5113321028
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .....................................................................................
iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................
7
C. Pembatasan Masalah ............................................................................
7
D. Rumusan Masalah ................................................................................
8
E. Tujuan Penelitian .................................................................................
8
F. ManfaatPenelitian ................................................................................
9
BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN \
HIPOTESIS TINDAKAN ................................................................
10
A. Kerangka Teoriti ..................................................................................
10
1. Hakikat Hasil Pengetahuan Dasar Teknik Mesin .........................
10
2. Model Pembelajaran Kooperatif ...................................................
17
B. Penelitian yang Relevan .......................................................................
30
C. Kerangka Berpikir ................................................................................
32
D. Hipotesis Penelitian..............................................................................
35
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................
36
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................................
36
1. Lokasi Penelitian ...........................................................................
36
2. Waktu Penelitian ...........................................................................
36
B. Subjek Penelitian .................................................................................
36
C. Objek Penelitian ..................................................................................
36
D. Defenisi Operasional ............................................................................
36
vi
E. Prosedur Penellitian .............................................................................
37
1. Perencanaan .....................................................................................
39
2. Pelaksanaan .....................................................................................
39
3. Pengamatan .....................................................................................
42
4. Refleksi ...........................................................................................
43
F. Alat pengumpul Data ...........................................................................
43
G. Teknik Analisis Data ............................................................................
47
1. Indikator Keberhasilan ...................................................................
47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................
48
A. Hasil Penelitian ....................................................................................
48
1. Siklus I ...........................................................................................
51
2. Siklus II ..........................................................................................
56
B. Pembahasan Penelitian .........................................................................
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................
61
A. Kesimpulan ..........................................................................................
61
B. Saran .....................................................................................................
62
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
64
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif .....................................
23
Tabel 2. Langkah-Langkah Tindakan Siklus I ................................................
40
Tabel 3. Langkah-Langkah Tindakan Siklus II................................................
41
Tabel 4. Format Observasi Aktivitas Belajar Siswa ........................................
45
Tabel 5. Hasil Perolehan Nilai Tes Belajar Siswa ...........................................
49
Tabel 6. Perolehan Aktivitas Belajar Siswa .....................................................
50
Tabel 7. Data Hasil Observasi Aktivitas Guru……………………………… .
51
Tabel 8. Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I......................
54
Tabel 9. Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I...................................
55
Tabel 10. Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II........................
59
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alur Proses Pembelajaran .................................................................................... 15
Gambar 2. Game Rulers ........................................................................................................29
Gambar 3. Tahap Penelitian .................................................................................................. 38
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan manusia, pendidikan merupakan kebutuhan mutlak
yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan, mustahil sekelompok
manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju, sejahtera dan
bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka (Tirtaraharja La Sula, 2012:2).
Undang-undang nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mencatat bahwa fungsi pendidikan adalah
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bemartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Disamping itu pendidikan juga bertujuan untuk
mengembangkan potensi peseta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreaktif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung
jawab.
Pembangunan dimasa yang akan datang harus didasari oleh pendidikan
kecakapan hidup dari pembelajar atau siswa. Pendidikan harus mampu
mendukung pembangunan di masa mendatang, yang berarti bahwa pendidikan
harus mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan
mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.
Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi peserta didik. Hasil
observasi empiris dilapangan mengindikasikan, bahwa sebagian besar lulusan
sekolah kurang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan maupun
1
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sulit untuk bisa dilatih kembali,
dan kurang bisa mengembangkan diri. Gambaran untuk lulusan sekolah,
khususnya untuk SMK (tenaga siap pakai) tidak bisa diserap dilapangan kerja ,
karena kompetensi yang mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan dunia kerja
(Slameto, 2012:54).
Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dengan
peserta didik sehingga tercipta komunikasi yang intens dan terarah menuju target
yang ditetapkan sebelumnya. Saat ini sebagian besar pola pembelajaran masih
bersifar transmisif, yakni pengajar mentransfer konsep-konsep secara langsung
kepada peserta didik. Siswa secara pasif menyerap struktur pengetahuan yang
diberikan guru atau yang didapat dari buku pelajaran. Pembelajaran dilakukan
dengan hanya sekedar menyampaikan fakta, konsep, prinsip, dan ketarampilan
kepada siswa (Trianto Slameto, 2012:18). Dalam pembelajaran dalam pendidikan
formal (sekolah) dewasa ini, terdapat masalah utama yang perlu dengan segera
dicari
solusinya.
Misalnya,
rerata
hasil
belajar
peserta
didik
masih
memperhatinkan dikarenakan kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional yang tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yakni
bagaimana belajar itu. Dalam arti bahwa proses pembelajaran masih memberikan
dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang
secara mandiri melalui proses berpikirnya (Schippers, 2012;5).
SMK sebagai lembaga pendidikan
formal menuntut perubahan
paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran. Perubahan itu harus diikuti oleh
perubahan metode pembelajaran yang dilakukan dikelas. Pembelajaran dilakukan
2
tidak hanya dengan mempelajari konsep, teori dan fakta tetapi juga
pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), siswa SMK jurusan Teknik Permesinan harus
memiliki kompetensi dalam menggunakan perkakas tangan sebagai bekal untuk
menjadi ahli dibidangnya, sehingga muncullah mata diklat Menggunakan
Perkakas Tangan. Pada mata diklat ini, pembelajaran dilakukan dengan
memperkenalkan macam-macam perkakas tangan dan cara menggunakannya serta
bagaimana merawat perkakas tangan tersebut. Namun dalam kenyataannya
didapati
berbagai
kelemahan
dalam
pelaksanaan
proses
pembelajaran
Menggunakan Perkakas Tangan.
Berdasarkan hasil observasi di SMK Swasta Multi Karya, ditemukan
bahwa selama berlangsungnya proses pembelajaraan di kelas, ada banyak
permasalahan yang dijumpai, misalnya: (1) Siswa kurang memperhatikan/kurang
fokus saat guru menyampaikan pembelajaran; (2) Siswa tidak dapat memahami
konsep pembelajaran dengan cepat; (3) Tidak adanya variasi dalam mengajar; (4)
siswa lebih tertarik belajar praktikum daripada belajar teori; (5) Daya retensi
(retensi rate) siswa kurang optimal untuk menyimpan konsep pembelajaran
dalam jangka waktu yang panjang (long-term memory); (6) Hasil belajar yang
diperoleh kurang maksimal; (7) Siswa kurang aktif mengikuti proses
pembelajaran. Semua masalah tersebut merupakan masalah klasik pada
pembelajaran permesinan yang mem-butuhkan perhatian khusus untuk segera
diselesaikan. Permasalahan tersebut disebabkan oleh pengalaman belajar siswa
yang kurang menyenangkan didalam kelas, penyebab tersebut dikarenakan guru
3
menyampaikan materi yang akan dibahas secara monoton dan terpusat hanya satu
arah saja, atau disebut dengan Teacher Center (pembelajaran berpusat pada guru).
Diantara permasalahan-permasalahan yang sering dijumpai, ada suatu
masalah yang sangat perlu untuk segera diselesaikan, yakni hasil belajar siswa
yang kurang maksimal, siswa tidak dapat memahami konsep pembelajaran dengan
cepat serta kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Kemampuan untuk memahami suatu konsep dalam pembelajaran Menggunakan
Perkakas Tangan dan menyimpannya dalam memori jangka panjang sangat
diperlukan untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. Bila permasalahan
siswa dalam proses pembelajaran tersebut tidak dapat diselesaikan dengan cepat
maka hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut akan tetap berada dibawah
kriteria ketuntasan minimal (KKM), yakni nilai 70. Pada tahun ajaran 2016/2017
hanya 44,82% (13 orang) dalam kategori lulus dari siswa 29 orang. Dan pada
tahun ajaran 2013/2014 hanya 27,44% (8 orang) dalam kategori lulus dari siswa
29 orang. Secara kuantitas nilai akhir siswa itu belum mencerminkan bahwa
pencapaian hasil belajar siswa itu tecapai. Hal ini terlihat dari nilai mata diklat
menggunakan perkakas tangan yang nilainya cenderung rendah. Maka
disimpulkan bahwa mata diklat menggunakan perkakas tangan setiap tahunnya
masih banyak ditemukan jumlah presentasinya dibawah KKM
Untuk meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin
(PDTM), Cooperative laerning merupakan salah satu strategi yang menerapkan
model kontruktivis yang menekankan pentingnya kerja sama dan mendorong
4
siswa menjadi aktif, sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti proses belajar
mengajar.
TGT (Teams Gmaes Tournament) adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif learning yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajara
yang beranggotakan 5 sampai 6 peserta didik sehingga belajar dalam kelompok.
Pembelajaran disertai dengan hanya satu permainan akademik untuk memastikan
setiap anggota kelompok menguasai pelajaran yang diberikan. Menurut Slavin
(2012) Pembelajaran kooperative tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu:
penyajian kelas (class precentation), belajar dalam bentuk kelompok (teams),
permainan (games), pertandingan (tournament), dan penghargaan kelompok
(teams recognition).
Model pembelajaran Cooperative Learning adalah satu pendekatan yang
melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu
pelajaran dan mengatahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap isi pelajaran
tersebut. Cooperative Learning juga merupakan salah satu model pembelajaran
yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran Cooperative
Learning dapat di defenisikan sebagai sistem kerja/belajar kelompok yang
terstruktur. Dimana dalam model pembelajaran ini guru berusaha membangkitkan
minat siswa untuk belajar menemukan sendiri ide-ide yang baru,siswa bekerja
sama dan mengkomunikasikan hasil belajarnya dan siswa semakin aktif dan
inovatif sehingga hasil belajar PDTM siswa diharapkan akan lebih baik.
Dari berbagai ulasan yang telah dipaparkan terdahulu maka dapat
dijelaskan bahwa penyebab utama berbagai permasalahan pembelajaran adalah
5
kurang melibatkan pengalaman belajar siswa untuk membangun pengetahuannya
sendiri, yang dapat dilakukan dengan mengintegrasikan pengalaman-pengalaman
keseharian siswa dalam proses pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu perlu adanya
perbaikan pembelajaran di kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran
inkuiri. Siswa akan dilibatkan untuk belajar tentang penggunaan perkakas tangan
melalui pengamatan yang dilakukan secara langsung pada pengetahuan dasar
teknik mesin (pdtm).
Penelitian ini tindakan kelas ini direncanakan akan dilakukan di kelas X
TP Program Keahlian Teknik Mesin SMK Multi Karya Medan. Tindakan yang
dilakukan adalah dengan mengintegrasikan langkah-langkah strategi pembelajaran
inkuiri ke dalam langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan selama ini.
Indikator keberhasilan tindakan akan diukur melalui hasil belajar yang diperoleh
siswa setelah pemberian tindakan. Tindakan yang dilakukan diperkirakan
mencakup kompetensi dasar Menggunakan Macam-macam Perkakas Tangan
dengan indikator pembelajaran Identifikasi Perkakas Tangan yang Rusak atau
Tidak Aman, Menandai Perkakas Tangan yang Rusak Untuk Diperbaiki, Cara dan
Teknik Standar Yang Dilakukan Dalam Perawatan Berkala..
Berdasarkan latar belakang dimuka, untuk memperoleh hasil belajar yang
maksimal, perlu diadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan
Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin (PDTM) Siswa Melalui
Strategi Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas X TP SMK Multi Karya Medan T.A
2016/2017.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di muka dan
hasil studi pendahuluan berupa pengamatan proses pembelajaran di kelas X
Program Keahlian Teknik Mesin SMK Multi Karya Medan, dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan pembelajaran yang ditemukan, yakni:
1. Siswa tidak dapat memahami konsep pembelajaran menggunakan perkakas
tangan yang dipelajarinya dengan cepat.
2. Siswa kurang mampu menyimpan konsep yang dipelajari dalam memori
jangka panjangnya.
3. Siswa kurang terlibat aktif selama proses pembelajaran di kelas.
4. Guru tidak tepat menggunakan strategi belajar.
5. Nilai siswa rendah atau berada ≤ KKM dikarenakan strategi yang digunakan
tidak sesuai dengan mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin
(PDTM).
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan pembelajaran yang telah
diuraikan di muka, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X TP 1 Program Keahlian Teknik
Mesin SMK Multi Karya Medan Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Penerapan strategi pembelajaran Teams Games Tournament(TGT) pada mata
pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin (PDTM).
7
3. Aktivitas dan hasil belajar siswa masih rendah ≤ KKM dikarenakan strategi
yang digunakan tidak sesuai dengan mata pelajaran pengetahaun dasar teknik
mesin.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di muka, maka yang menjadi
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penerapan strategi pembelajaran teams games tournament (TGT)
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran pengetahuan
dasar teknik mesin (pdtm) dikelas X TP SMK Multi Karya Medan Tahun
Pelajaran 2016/2017?
2. Apakah penerapan strategi pembelajaran teams games tournament (TGT)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pengetahuan dasar
teknik mesin (pdtm) di kelas X TP SMK Multi Karya Medan Tahun Pelajaran
2016/2017?
E. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini ditujukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran pengetahuan dasar teknik mesin (pdtm) di kelas X TP SMK Multi
Karya Medan T.A 2016/2017 dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa.
Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk memperoleh:
1. Peningkatan aktivitas belajar siswa kelas X TP SMK Multi Karya Medan
Tahun Pelajaran 2016/2017 selama proses pembelajaran menggunakan strategi
Teams Games Tournament (TGT).
8
2. Peningkatan hasil belajar siswa kelas X TP 1 Program Keahlian Teknik Mesin
SMK Multi Karya tahun pembelajaran 2015/2016 setelah mendapat
pembelajaran menggunakan strategi Teams Games Tournament (TGT).
F. Manfaat Penelitian
Melalui tindakan penerapan strategi pembelajaran inkuiri di kelas X TP
Program Keahlian Teknik Mesin SMK Multi Karya Medan T.P 2016/2017 ini
diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Memberikan kesempatan aktif belajar kepada siswa sehingga siswa
memperoleh hasil belajar yang maksimal.
2. Bagi guru mitra, penelitian ini menjadi pengalaman melakukan inovasi
pembelajaran Menggunakan Perkakas Tangan pada indikator pembelajaran
Identifikasi Perkakas Tangan yang Rusak atau Tidak Aman, Menandai
Perkakas Tangan yang Rusak Untuk Diperbaiki, Cara dan Teknik Standar
Yang Dilakukan Dalam Perawatan Berkala.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru SMK untuk meningkatkan hasil
belajar siswa, khususnya pada mata diklat menggunakan perkakas tangan.
4. Bagi peneliti, penelitian ini akan menjadi pengalaman melakukan tindakan
perbaikan pembelajaran secara terstruktur dan berkelanjutan.
9
64
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Bahri.S. (2013). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hakekat
Belajar,
(http://rakasmuda.com/new/media-info/artikel-artikel/37umum/56-hakekat-belajar, diakses , 19-10-2016)
Ika. (2010). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament berbasis multimedia dalam meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran teknologi imformasi dan komunikasi.
http://www.google.co.id/#q=penelitian+TGT&hl=id&biw=1024&bih=578
&prmd=ivns&ei=GaEZTbmLKMjprAf3hJHgCw&start=10&sa=N&fp=4b
a4fd3435162061 (diakses 25-10-2016)
Isjoni, (2012). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
antar Peserta Didik. Bandung: Alfabeta (di akses 25-10-2016 )
Lie, (2013). Aplikasi model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament) dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa
kelas
IX
IPA
SMA
Muhammadyah
2
Surakarta.http://www.google.co.id/#q=penelitian+TGT&hl=id&biw=1024
&bih=578&prmd=ivns&ei=GaEZTbmLKMjprAf3hJHgCw&start=10&sa
=N&fp=4ba4fd3435162061 ( di akses 27-10-2016)
Lie Anita. (2013). Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia
Moh Syah. (2013). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Nugroho. (2012). Penerapan model TGT dalam upaya meningkatkan hasil belajar
matematika tentang sistem persamaan linear dua variabel bagi siswa
kelas
VIIIA
SMP
6
Wadaslintang.
http://www.google.co.id/#q=penelitian+TGT&hl=id&biw=1024&bih=578
&prmd=ivns&ei=GaEZTbmLKMjprAf3hJHgCw&start=10&sa=N&fp=4b
a4fd3435162061 (28-10-2016)
Nurdin, Syafruddin. (2012). Model Pembelajaran yang Memperhatikan
Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Jakarta : Quantum Teaching (di askses 28-10-2016)
Noviyanti, Rohendi.D. Sutarno.H (10-01-2017). Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe teams games tournament berbasis multimedia dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknologi
imformasi
dan
komunikasi.
65
http://www.google.co.id/#q=penelitian+TGT&hl=id&biw=1024&bih=578
&prmd=ivns&ei=GaEZTbmLKMjprAf3hJHgCw&start=10&sa=N&fp=4b
a4fd3435162061
Purnamawati. (2013). Peningkatan kualitas pembelajaran dengan metode Teams
Games Tournament (TGT) dan media komik pada siswa kelas XI Teknik
Mesin
Ototmotif
(TMO)
I
SMK
Negeri
1
Trucuk.http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1024&bih=578&q=penelitia
n+TGT+teknik&aq=&aqi=&aql=&oq=penelitian+TGT+teknik&gs_rfai=
&fp=4ba4fd3435162061 ( 30-10-2016)
Slamento
,(2012).http://rakasmuda.com/new/media-info/artikel-artikel/37umum/56-hakekat-belajar. (diakses Selasa 30-10-2016 )
Sukmadinata. (2012). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan
Komunikasi antar Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Sudrajat,
(2012).
http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/23/strategipembelajaran-kooperatif- mes-tournament-tgt/. (diakses 2-11 2016)
Sadia, (2010). http://hemow.wordpress.com/. (diakses 2-11-2016)
Siahaan, (2007). Efektifitas strategi pembelajaran keterampilan proses yang
dikombinasikan dengan metode teams games tournament terhadap hasil
belajar siswa pada pokok bahasan laju reaksi, Medan. UNIMED
Sudjana, (2012). Modul Evaluasi Pendidikan. Medan: Universitas Negeri Medan (
15-11-2016)
Sadia, (2012). Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta (15-1-2017)
Trianto,(2013).
Riset
pendidikan.
http://ganis.student.umm.ac.id/2016/05/11/mahalnya-biaya-sekulah-dimasa-sekarang/.(20-1-2017)
Putra Baruna ,5113321028 : Peningkatan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin
(PDTM) Siswa Melalui Strategi Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas X TP SMK Multi Karya Medan. T.A 2016/2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar siswa pada
standart kompetensi Pengetahuan Dasar Teknik Mesin (PDTM) dengan Menggunakan Model
pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Turnament ) Pada Siswa Kelas X Teknik
Pemesinan SMK Multi Karya Medan T.A 2016/2017 yang berjumlah 35 siswa. Objek penelitian
ini adalah penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)
sedangkan subjeknya adalah siswa. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dalam 4 siklus, dimana setiap siklus memiliki 4 tahap yaitu, perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
aktifitas dan hasil belajar siswa setelah penerapan Model pembelajaran Kooperatif Team Games
Tournament (TGT) meningkat. Dimana pada siklus I sebelum menggunakan model
pembelajaran cooperatif tipe TGT hasil belajar yang diperoleh sebanyak 22 siswa (62.86%) yang
tuntas belajar dengan memperoleh nilai ≥ 70. Kemudian peningkatan yang signifikan juga
ditunjukkan pada siklus II yaitu hasil belajar yang diperoleh sebesar 80% atau sebanyak 28 siswa
yang tuntas belajar dengan memperoleh nilai ≥ 70.Disamping itu kemampuan tingkat
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran terjadi peningkatan yang belum kompeten menjadi
kompeten sebanyak 6 siswa (17.14%) yang tuntas belajar dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan
perolehan nilai siswa yaitu sebanyak 28 orang (80%) pada siklus II sudah memperoleh nilai ≥ 70,
ini berarti bahwa telah tercapai batas tuntas indikator yang ditetapkan secara klasikal yaitu 75%
siswa memperoleh nilai ≥ 70. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperatif tipe
TGT secara optimal dengan strategi yang tepat juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Kemampuan dalam diskusi kelompok mengalami kemajauan. Hal ini dapat dilihat dari sudah
mulai terbiasanya siswa belajar dalam kelompok. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa
terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus I hanya rata – rata 60% menjadi 71,43% pada
siklus II dan menjadi 74,29% pada siklus II. Hal ini menunjukan bahwa belajar dengan
menggunakan model pembelajaran cooperatif tipe TGT dapat menuntun siswa lebih aktif dan
kreatif serta menambah semangat belajar.
Kata Kunci
:Model pembelajaran cooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
meningkatkan hasil belajar siswa Pengetahuan dasar teknik mesin (PDTM).
i
ABSTRACT
Putra Baruna ,5113321028: Improvement of learning outcomes of basic Knowledge of
Mechanical Engineering (PDTM) Student Through a Strategy Cooperative Learning Model
Implementasi Teams Tournament Games (TGT) In Class X TP SMK Multi Karya Medan T.A
2016/2017
This study aims to determine the magnitude of the increase in Student Learning
Outcomes in Competency Standart Basic Knowledge o Mechanical Engineering (PDTM) Using
Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Geams (TGT) in Class X TP Multi
Karya Machining Technique Works Terrain T.A 2016/2017.Object of This Study is the
Implementasi of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament (TGT) While the
Subject is the Students. This Research is a Classroom Action Research Conducted in Two Cycles
Wherein Each Cycle Has Two Phases, Namely, Planning, Implementation, Observation, and
Reflection. Based on Research Results Indicate that the Activity and Stundet Learning
Outcomes After the Implementation of Cooperative Learning Teams Games Tournament (TGT)
Increases Where in the First Cycle Before Using Model Type Cooperatif (TGT) Learning
Results Obtained By 22 Students (62.86%) Were Thoroughly Studied by Obtaining a Value >
70. In Addition to the Ability Level of Student Mastery of the Subject Matter Became
Increasingly More Competent Yet Become Competent as 6 Students (17.24%) Were Thoroughly
Studied From the First Cycle to the Second Cycle. Based on the Acquisition Value of Students as
Many as 28 People (80%) in the Second Cycle Already Gained Value > 70, This Means That is
has Reached the Limit due Indicators set in the Classical Style Which is 75% of Students
Received Grades of .70.Learning using Learning Model Cooperative Type of team Games
Tournament (TGT) Optimally With the Right Strategy can also Improve Students Learning
Activities. The Ability to Group Discussions progress. It can be Seen From the Start has been
Students Learn in Groups. From the Observation Shows that an Increased Activity of Students in
the First Cycle only an Average 74.29% in the Second Cycle. This Shows That Learning By
Using Model Cooperatif TGT Types can Lead Students more Active and Creative and add to the
Spirit of Learning.
Keywords: Cooperatif Learning Model Type TGT, Improve Student Learning Outcomes Basic
Knowledge of Mechanical Engineering
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai
salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan
Teknik Mesin Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan. Adapun judul yang diangkat penulis dalam skripsi ini
adalah “Peningkatan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin
(PDTM) Siswa Melalui Strategi Implementasi Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas X TP
SMK Multi Karya Medan 2016/2017”.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini terdapat
berbagai kendala, secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing skripsi penulis, yakni bapak Drs. Bonaraja Purba, M.Si , atas arahan
beliau terhadap penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini, sehingga kendala yang dihadapi tersebut dapat
teratasi. Teristimewa penulis melantunkan rasa terimakasih kepada Ayahanda,
Ibunda, Saudara dan Saudari Penulis, dan kepada segenap Keluarga atas
dukungan terhadap penulis. Dalam kesempatan ini juga, dengan ketulusan hati
serta penuh penghargaan, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
iii
2.
Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
3.
Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan.
4.
Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
5.
Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
6.
Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph.D, selaku Ketua Prodi Pendidikan
Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
7.
Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
8.
Bapak dan Ibu Staff Pegawai Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
9.
Bapak Ir. Zainnudin, selaku kepala sekolah SMK Multi Karya yang telah
memberikan izin penelitian di sekolah yang dipimpin beliau.
10. Bapak Bagus, S.Pd, selaku guru mata diklat Alat Ukur yang telah bersedia
melaksanakan penelitian pada mata diklat yang dibawakan beliau.
11. Segenap rekan seperjuangan mahasiswa, secara khusus terhadap teman kuliah
penulis, yakni (GAMEX 11) UNIMED: Dedy Brankly Manullang, S.Pd,
Samuel Randa Purba,S.Pd, Ricky Giovanny Sitorus, S.Pd, Hendro Sipahutar,
Jeremy Purba, Gregorius Butar Star, Irwan Purba, Sutrisno Mungkur, S.Pd,
iv
Nixon Simangungsong, S.Pd, Feris Sinaga, Amd, Moratua Napitupulu, Andre
Manroe, Sandy Purba, Hermanto Pasaribu, Tri Sandy Purba, Santu Mungkur,
semoga kebersamaan dan kekeluargaan yang kita lalui dapat selalu terjaga
dan yang terpenting KekasihKu Meliana Br. Sembiring yang telah menjadi
motivasi dan membantu selama perkuliahan di Universitas Negeri Medan.
12. Segenap pihak yang telah berkontribusi dalam penulisan skripsi ini yang tidak
tercantumkan satupersatu untuk dukungannya.
Dengan segala kerendahan hati melalui adanya skripsi ini, penulis
menyadari bahwa skripsi ini tidak sepenuhnya sempurna, dikarenakan
keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta pengalaman penulis. Sehubungan
dengan hal tersebut, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran dari
semua pihak yang bersifat membangun. Akhir kata, penulis mengucapkan salam
terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Medan,
Penulis,
Februari 2017
Putra Baruna
NIM. 5113321028
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .....................................................................................
iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................
7
C. Pembatasan Masalah ............................................................................
7
D. Rumusan Masalah ................................................................................
8
E. Tujuan Penelitian .................................................................................
8
F. ManfaatPenelitian ................................................................................
9
BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN \
HIPOTESIS TINDAKAN ................................................................
10
A. Kerangka Teoriti ..................................................................................
10
1. Hakikat Hasil Pengetahuan Dasar Teknik Mesin .........................
10
2. Model Pembelajaran Kooperatif ...................................................
17
B. Penelitian yang Relevan .......................................................................
30
C. Kerangka Berpikir ................................................................................
32
D. Hipotesis Penelitian..............................................................................
35
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................
36
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................................
36
1. Lokasi Penelitian ...........................................................................
36
2. Waktu Penelitian ...........................................................................
36
B. Subjek Penelitian .................................................................................
36
C. Objek Penelitian ..................................................................................
36
D. Defenisi Operasional ............................................................................
36
vi
E. Prosedur Penellitian .............................................................................
37
1. Perencanaan .....................................................................................
39
2. Pelaksanaan .....................................................................................
39
3. Pengamatan .....................................................................................
42
4. Refleksi ...........................................................................................
43
F. Alat pengumpul Data ...........................................................................
43
G. Teknik Analisis Data ............................................................................
47
1. Indikator Keberhasilan ...................................................................
47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................
48
A. Hasil Penelitian ....................................................................................
48
1. Siklus I ...........................................................................................
51
2. Siklus II ..........................................................................................
56
B. Pembahasan Penelitian .........................................................................
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................
61
A. Kesimpulan ..........................................................................................
61
B. Saran .....................................................................................................
62
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
64
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif .....................................
23
Tabel 2. Langkah-Langkah Tindakan Siklus I ................................................
40
Tabel 3. Langkah-Langkah Tindakan Siklus II................................................
41
Tabel 4. Format Observasi Aktivitas Belajar Siswa ........................................
45
Tabel 5. Hasil Perolehan Nilai Tes Belajar Siswa ...........................................
49
Tabel 6. Perolehan Aktivitas Belajar Siswa .....................................................
50
Tabel 7. Data Hasil Observasi Aktivitas Guru……………………………… .
51
Tabel 8. Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I......................
54
Tabel 9. Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I...................................
55
Tabel 10. Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II........................
59
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alur Proses Pembelajaran .................................................................................... 15
Gambar 2. Game Rulers ........................................................................................................29
Gambar 3. Tahap Penelitian .................................................................................................. 38
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan manusia, pendidikan merupakan kebutuhan mutlak
yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan, mustahil sekelompok
manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju, sejahtera dan
bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka (Tirtaraharja La Sula, 2012:2).
Undang-undang nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mencatat bahwa fungsi pendidikan adalah
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bemartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Disamping itu pendidikan juga bertujuan untuk
mengembangkan potensi peseta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreaktif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung
jawab.
Pembangunan dimasa yang akan datang harus didasari oleh pendidikan
kecakapan hidup dari pembelajar atau siswa. Pendidikan harus mampu
mendukung pembangunan di masa mendatang, yang berarti bahwa pendidikan
harus mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan
mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.
Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi peserta didik. Hasil
observasi empiris dilapangan mengindikasikan, bahwa sebagian besar lulusan
sekolah kurang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan maupun
1
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sulit untuk bisa dilatih kembali,
dan kurang bisa mengembangkan diri. Gambaran untuk lulusan sekolah,
khususnya untuk SMK (tenaga siap pakai) tidak bisa diserap dilapangan kerja ,
karena kompetensi yang mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan dunia kerja
(Slameto, 2012:54).
Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dengan
peserta didik sehingga tercipta komunikasi yang intens dan terarah menuju target
yang ditetapkan sebelumnya. Saat ini sebagian besar pola pembelajaran masih
bersifar transmisif, yakni pengajar mentransfer konsep-konsep secara langsung
kepada peserta didik. Siswa secara pasif menyerap struktur pengetahuan yang
diberikan guru atau yang didapat dari buku pelajaran. Pembelajaran dilakukan
dengan hanya sekedar menyampaikan fakta, konsep, prinsip, dan ketarampilan
kepada siswa (Trianto Slameto, 2012:18). Dalam pembelajaran dalam pendidikan
formal (sekolah) dewasa ini, terdapat masalah utama yang perlu dengan segera
dicari
solusinya.
Misalnya,
rerata
hasil
belajar
peserta
didik
masih
memperhatinkan dikarenakan kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional yang tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yakni
bagaimana belajar itu. Dalam arti bahwa proses pembelajaran masih memberikan
dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang
secara mandiri melalui proses berpikirnya (Schippers, 2012;5).
SMK sebagai lembaga pendidikan
formal menuntut perubahan
paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran. Perubahan itu harus diikuti oleh
perubahan metode pembelajaran yang dilakukan dikelas. Pembelajaran dilakukan
2
tidak hanya dengan mempelajari konsep, teori dan fakta tetapi juga
pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), siswa SMK jurusan Teknik Permesinan harus
memiliki kompetensi dalam menggunakan perkakas tangan sebagai bekal untuk
menjadi ahli dibidangnya, sehingga muncullah mata diklat Menggunakan
Perkakas Tangan. Pada mata diklat ini, pembelajaran dilakukan dengan
memperkenalkan macam-macam perkakas tangan dan cara menggunakannya serta
bagaimana merawat perkakas tangan tersebut. Namun dalam kenyataannya
didapati
berbagai
kelemahan
dalam
pelaksanaan
proses
pembelajaran
Menggunakan Perkakas Tangan.
Berdasarkan hasil observasi di SMK Swasta Multi Karya, ditemukan
bahwa selama berlangsungnya proses pembelajaraan di kelas, ada banyak
permasalahan yang dijumpai, misalnya: (1) Siswa kurang memperhatikan/kurang
fokus saat guru menyampaikan pembelajaran; (2) Siswa tidak dapat memahami
konsep pembelajaran dengan cepat; (3) Tidak adanya variasi dalam mengajar; (4)
siswa lebih tertarik belajar praktikum daripada belajar teori; (5) Daya retensi
(retensi rate) siswa kurang optimal untuk menyimpan konsep pembelajaran
dalam jangka waktu yang panjang (long-term memory); (6) Hasil belajar yang
diperoleh kurang maksimal; (7) Siswa kurang aktif mengikuti proses
pembelajaran. Semua masalah tersebut merupakan masalah klasik pada
pembelajaran permesinan yang mem-butuhkan perhatian khusus untuk segera
diselesaikan. Permasalahan tersebut disebabkan oleh pengalaman belajar siswa
yang kurang menyenangkan didalam kelas, penyebab tersebut dikarenakan guru
3
menyampaikan materi yang akan dibahas secara monoton dan terpusat hanya satu
arah saja, atau disebut dengan Teacher Center (pembelajaran berpusat pada guru).
Diantara permasalahan-permasalahan yang sering dijumpai, ada suatu
masalah yang sangat perlu untuk segera diselesaikan, yakni hasil belajar siswa
yang kurang maksimal, siswa tidak dapat memahami konsep pembelajaran dengan
cepat serta kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Kemampuan untuk memahami suatu konsep dalam pembelajaran Menggunakan
Perkakas Tangan dan menyimpannya dalam memori jangka panjang sangat
diperlukan untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. Bila permasalahan
siswa dalam proses pembelajaran tersebut tidak dapat diselesaikan dengan cepat
maka hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut akan tetap berada dibawah
kriteria ketuntasan minimal (KKM), yakni nilai 70. Pada tahun ajaran 2016/2017
hanya 44,82% (13 orang) dalam kategori lulus dari siswa 29 orang. Dan pada
tahun ajaran 2013/2014 hanya 27,44% (8 orang) dalam kategori lulus dari siswa
29 orang. Secara kuantitas nilai akhir siswa itu belum mencerminkan bahwa
pencapaian hasil belajar siswa itu tecapai. Hal ini terlihat dari nilai mata diklat
menggunakan perkakas tangan yang nilainya cenderung rendah. Maka
disimpulkan bahwa mata diklat menggunakan perkakas tangan setiap tahunnya
masih banyak ditemukan jumlah presentasinya dibawah KKM
Untuk meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin
(PDTM), Cooperative laerning merupakan salah satu strategi yang menerapkan
model kontruktivis yang menekankan pentingnya kerja sama dan mendorong
4
siswa menjadi aktif, sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti proses belajar
mengajar.
TGT (Teams Gmaes Tournament) adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif learning yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajara
yang beranggotakan 5 sampai 6 peserta didik sehingga belajar dalam kelompok.
Pembelajaran disertai dengan hanya satu permainan akademik untuk memastikan
setiap anggota kelompok menguasai pelajaran yang diberikan. Menurut Slavin
(2012) Pembelajaran kooperative tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu:
penyajian kelas (class precentation), belajar dalam bentuk kelompok (teams),
permainan (games), pertandingan (tournament), dan penghargaan kelompok
(teams recognition).
Model pembelajaran Cooperative Learning adalah satu pendekatan yang
melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu
pelajaran dan mengatahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap isi pelajaran
tersebut. Cooperative Learning juga merupakan salah satu model pembelajaran
yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran Cooperative
Learning dapat di defenisikan sebagai sistem kerja/belajar kelompok yang
terstruktur. Dimana dalam model pembelajaran ini guru berusaha membangkitkan
minat siswa untuk belajar menemukan sendiri ide-ide yang baru,siswa bekerja
sama dan mengkomunikasikan hasil belajarnya dan siswa semakin aktif dan
inovatif sehingga hasil belajar PDTM siswa diharapkan akan lebih baik.
Dari berbagai ulasan yang telah dipaparkan terdahulu maka dapat
dijelaskan bahwa penyebab utama berbagai permasalahan pembelajaran adalah
5
kurang melibatkan pengalaman belajar siswa untuk membangun pengetahuannya
sendiri, yang dapat dilakukan dengan mengintegrasikan pengalaman-pengalaman
keseharian siswa dalam proses pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu perlu adanya
perbaikan pembelajaran di kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran
inkuiri. Siswa akan dilibatkan untuk belajar tentang penggunaan perkakas tangan
melalui pengamatan yang dilakukan secara langsung pada pengetahuan dasar
teknik mesin (pdtm).
Penelitian ini tindakan kelas ini direncanakan akan dilakukan di kelas X
TP Program Keahlian Teknik Mesin SMK Multi Karya Medan. Tindakan yang
dilakukan adalah dengan mengintegrasikan langkah-langkah strategi pembelajaran
inkuiri ke dalam langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan selama ini.
Indikator keberhasilan tindakan akan diukur melalui hasil belajar yang diperoleh
siswa setelah pemberian tindakan. Tindakan yang dilakukan diperkirakan
mencakup kompetensi dasar Menggunakan Macam-macam Perkakas Tangan
dengan indikator pembelajaran Identifikasi Perkakas Tangan yang Rusak atau
Tidak Aman, Menandai Perkakas Tangan yang Rusak Untuk Diperbaiki, Cara dan
Teknik Standar Yang Dilakukan Dalam Perawatan Berkala..
Berdasarkan latar belakang dimuka, untuk memperoleh hasil belajar yang
maksimal, perlu diadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan
Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin (PDTM) Siswa Melalui
Strategi Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas X TP SMK Multi Karya Medan T.A
2016/2017.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di muka dan
hasil studi pendahuluan berupa pengamatan proses pembelajaran di kelas X
Program Keahlian Teknik Mesin SMK Multi Karya Medan, dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan pembelajaran yang ditemukan, yakni:
1. Siswa tidak dapat memahami konsep pembelajaran menggunakan perkakas
tangan yang dipelajarinya dengan cepat.
2. Siswa kurang mampu menyimpan konsep yang dipelajari dalam memori
jangka panjangnya.
3. Siswa kurang terlibat aktif selama proses pembelajaran di kelas.
4. Guru tidak tepat menggunakan strategi belajar.
5. Nilai siswa rendah atau berada ≤ KKM dikarenakan strategi yang digunakan
tidak sesuai dengan mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin
(PDTM).
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan pembelajaran yang telah
diuraikan di muka, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X TP 1 Program Keahlian Teknik
Mesin SMK Multi Karya Medan Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Penerapan strategi pembelajaran Teams Games Tournament(TGT) pada mata
pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin (PDTM).
7
3. Aktivitas dan hasil belajar siswa masih rendah ≤ KKM dikarenakan strategi
yang digunakan tidak sesuai dengan mata pelajaran pengetahaun dasar teknik
mesin.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di muka, maka yang menjadi
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penerapan strategi pembelajaran teams games tournament (TGT)
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran pengetahuan
dasar teknik mesin (pdtm) dikelas X TP SMK Multi Karya Medan Tahun
Pelajaran 2016/2017?
2. Apakah penerapan strategi pembelajaran teams games tournament (TGT)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pengetahuan dasar
teknik mesin (pdtm) di kelas X TP SMK Multi Karya Medan Tahun Pelajaran
2016/2017?
E. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini ditujukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran pengetahuan dasar teknik mesin (pdtm) di kelas X TP SMK Multi
Karya Medan T.A 2016/2017 dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa.
Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk memperoleh:
1. Peningkatan aktivitas belajar siswa kelas X TP SMK Multi Karya Medan
Tahun Pelajaran 2016/2017 selama proses pembelajaran menggunakan strategi
Teams Games Tournament (TGT).
8
2. Peningkatan hasil belajar siswa kelas X TP 1 Program Keahlian Teknik Mesin
SMK Multi Karya tahun pembelajaran 2015/2016 setelah mendapat
pembelajaran menggunakan strategi Teams Games Tournament (TGT).
F. Manfaat Penelitian
Melalui tindakan penerapan strategi pembelajaran inkuiri di kelas X TP
Program Keahlian Teknik Mesin SMK Multi Karya Medan T.P 2016/2017 ini
diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Memberikan kesempatan aktif belajar kepada siswa sehingga siswa
memperoleh hasil belajar yang maksimal.
2. Bagi guru mitra, penelitian ini menjadi pengalaman melakukan inovasi
pembelajaran Menggunakan Perkakas Tangan pada indikator pembelajaran
Identifikasi Perkakas Tangan yang Rusak atau Tidak Aman, Menandai
Perkakas Tangan yang Rusak Untuk Diperbaiki, Cara dan Teknik Standar
Yang Dilakukan Dalam Perawatan Berkala.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru SMK untuk meningkatkan hasil
belajar siswa, khususnya pada mata diklat menggunakan perkakas tangan.
4. Bagi peneliti, penelitian ini akan menjadi pengalaman melakukan tindakan
perbaikan pembelajaran secara terstruktur dan berkelanjutan.
9
64
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Bahri.S. (2013). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hakekat
Belajar,
(http://rakasmuda.com/new/media-info/artikel-artikel/37umum/56-hakekat-belajar, diakses , 19-10-2016)
Ika. (2010). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament berbasis multimedia dalam meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran teknologi imformasi dan komunikasi.
http://www.google.co.id/#q=penelitian+TGT&hl=id&biw=1024&bih=578
&prmd=ivns&ei=GaEZTbmLKMjprAf3hJHgCw&start=10&sa=N&fp=4b
a4fd3435162061 (diakses 25-10-2016)
Isjoni, (2012). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
antar Peserta Didik. Bandung: Alfabeta (di akses 25-10-2016 )
Lie, (2013). Aplikasi model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament) dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa
kelas
IX
IPA
SMA
Muhammadyah
2
Surakarta.http://www.google.co.id/#q=penelitian+TGT&hl=id&biw=1024
&bih=578&prmd=ivns&ei=GaEZTbmLKMjprAf3hJHgCw&start=10&sa
=N&fp=4ba4fd3435162061 ( di akses 27-10-2016)
Lie Anita. (2013). Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia
Moh Syah. (2013). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Nugroho. (2012). Penerapan model TGT dalam upaya meningkatkan hasil belajar
matematika tentang sistem persamaan linear dua variabel bagi siswa
kelas
VIIIA
SMP
6
Wadaslintang.
http://www.google.co.id/#q=penelitian+TGT&hl=id&biw=1024&bih=578
&prmd=ivns&ei=GaEZTbmLKMjprAf3hJHgCw&start=10&sa=N&fp=4b
a4fd3435162061 (28-10-2016)
Nurdin, Syafruddin. (2012). Model Pembelajaran yang Memperhatikan
Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Jakarta : Quantum Teaching (di askses 28-10-2016)
Noviyanti, Rohendi.D. Sutarno.H (10-01-2017). Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe teams games tournament berbasis multimedia dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknologi
imformasi
dan
komunikasi.
65
http://www.google.co.id/#q=penelitian+TGT&hl=id&biw=1024&bih=578
&prmd=ivns&ei=GaEZTbmLKMjprAf3hJHgCw&start=10&sa=N&fp=4b
a4fd3435162061
Purnamawati. (2013). Peningkatan kualitas pembelajaran dengan metode Teams
Games Tournament (TGT) dan media komik pada siswa kelas XI Teknik
Mesin
Ototmotif
(TMO)
I
SMK
Negeri
1
Trucuk.http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1024&bih=578&q=penelitia
n+TGT+teknik&aq=&aqi=&aql=&oq=penelitian+TGT+teknik&gs_rfai=
&fp=4ba4fd3435162061 ( 30-10-2016)
Slamento
,(2012).http://rakasmuda.com/new/media-info/artikel-artikel/37umum/56-hakekat-belajar. (diakses Selasa 30-10-2016 )
Sukmadinata. (2012). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan
Komunikasi antar Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Sudrajat,
(2012).
http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/23/strategipembelajaran-kooperatif- mes-tournament-tgt/. (diakses 2-11 2016)
Sadia, (2010). http://hemow.wordpress.com/. (diakses 2-11-2016)
Siahaan, (2007). Efektifitas strategi pembelajaran keterampilan proses yang
dikombinasikan dengan metode teams games tournament terhadap hasil
belajar siswa pada pokok bahasan laju reaksi, Medan. UNIMED
Sudjana, (2012). Modul Evaluasi Pendidikan. Medan: Universitas Negeri Medan (
15-11-2016)
Sadia, (2012). Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta (15-1-2017)
Trianto,(2013).
Riset
pendidikan.
http://ganis.student.umm.ac.id/2016/05/11/mahalnya-biaya-sekulah-dimasa-sekarang/.(20-1-2017)