Pengaruh Linear Alkylbenzene Sulfonate Terhadap Mortalitas, Daya Tetas Telur Dan Abnormalitas Larva Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus Sauvage)

Jurnal Akuakultur Indonesia, 4 (1): 69–78 (2005)

Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai
http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id

69

PENGARUH LINEAR ALKYLBENZENE SULFONATE TERHADAP MORTALITAS,
DAYA TETAS TELUR DAN ABNORMALITAS LARVA IKAN PATIN (Pangasius
hypophthalmus Sauvage)
Effect of Linear Alkylbenzene Sulfonate on Mortality, Hatching Rate of Eggs and
Abnormality of Catfish (Pangasius hypophthalmus Sauvage) Larvae
E. Supriono, L. Lisnawati dan D. Djokosetiyanto
Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor, Kampus Darmaga, Bogor 16680

ABSTRACT
Linear alkylbenzene sulfonate (LAS) surfactant in the water can affecting fish in all developmental stages.
This study was aimed to observe the effect of LAS on mortality, hatching rate of eggs, and abnormality of
patin catfish (Pangasius hypophthalmus Sauvage) larvae. Fertilized eggs were incubated in water containing
LAS at the dosages of 0.0, 0.5, 1.5, 3.0, 9.0, and 18.0 mg/L. Eggs mortality was observed every 6 hours until

larvae hatched (24 hours). The results of study showed that the exposure of 18.0 mg LAS per liter water could
put to death all the fertilized eggs and larvae be abnormal. The exposure of LAS at concentration of 9.0 mg/L
could kill 98% of eggs and hatching rate was only 2%. The abnormality in larvae was bending in the body and
tails.
Keywords: patin catfish, Pangasius, Linear Alkylbenzene Sulfonate, LAS, abnormality

ABSTRAK
Surfaktan Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) yang masuk ke dalam perairan sangat berpengaruh
terhadap ikan dari stadia awal hidup ikan sampai dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
LAS terhadap mortalitas, daya tetas telur dan abnormalitas larva ikan patin (Pangasius hypophthalmus
Sauvage). Telur ikan patin yang telah dibuahi di rendam dalam air yang mengandung LAS dengan konsentrasi
0,0; 0,5; 1,5; 3,0; 9,0 dan 18,0 mg/L. Mortalitas telur dicatat setiap 6 jam sampai menetas (24 jam). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi LAS sebesar 18,0 mg/L dapat mengakibatkan mortalitas telur dan
abnormalitas pada larva secara total. Konsentrasi LAS sebesar 9,0 mg/L dapat mematikan telur hingga 98%
dan hanya menghasilkan daya tetas sebanyak 2%. Abnormalitas pada larva berupa pembengkokan pada tubuh
dan ekor.
Kata kunci: ikan patin, Pangasius, Linear Alkylbenzene Sulfonate, LAS dan abnormalitas

PENDAHULUAN
Kualitas perairan tawar di Indonesia baik

sungai maupun danau semakin lama semakin
menurun
akibat akumulasi bahan-bahan
pencemar termasuk surfaktan deterjen yang
dihasilkan dari limbah rumah tangga.
Kandungan surfaktan di dalam deterjen
adalah sebesar 15 – 25% dan merupakan
salah satu surfaktan anionik yang terbuat dari
rantai panjang atom karbon dan dapat
diuraikan oleh mikroorganisme (Sherman et
al., 1989). Surfaktan Linier Alkylbenzene

Sulfonate (LAS) lebih berbahaya pada stadia
perkembangan awal hidup ikan rainbow trout
daripada stadia hidup yang lain selama uji
toksisitas akut (Marchetti dalam Abel,1974).
Telur dan larva dari ikan penghasil minyak
ikan akan lebih sensitif terhadap deterjen dari
pada ikan dewasa (Swedmark et al. dalam
Abel, 1974). Hokanson dan Smith (1971)

dalam Abel (1974) menemukan bahwa
Lepomis Macrohirus pada stadia penyerapan
kuning telur paling sensitif terhadap LAS.
Informasi mengenai pengaruh surfaktan,
khususnya LAS terhadap perkembangan

70
awal hidup ikan relatif sedikit (Supriyono et
al., 1998). Oleh karena itu, dibutuhkan
informasi tentang pengaruh surfaktan LAS
terhadap perkembangan awal hidup ikan
termasuk ikan patin yang telah banyak
berkembang.

dicatat setiap 6 jam sampai menetas (24 jam)
dan
dilakukan
pengamatan
fisik
menggunakan mikroskop. Parameter yang

diamati selama penelitian antara lain kualitas
air , daya tetas telur, persentase abnormalitas
telur, persentase mortalitas telur dan analisis
probit.

BAHAN & METODE
HASIL & PEMBAHASAN
Penelitian Pendahuluan
Penelitian dilakukan pada bulan Januari
2000 di laboratorium Lingkungan, Jurusan
Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, IPB. Untuk mencari
konsentrasi Bahan surfaktan yang akan
digunakan, dilakukan penelitian pendahuluan
dengan menggunakan
metode bioassay
statis. Larva ikan patin (Pangasius
hypophthalmus sauvage) yang berumur
kurang dari 1 minggu dipelihara dalam
konsentrasi

surfaktan
Sodium
ndodecylbenzene Sulfonate (C12LAS) 0,0; 0,5;
1,0; 5,0; 9,0 dan 21,0 mg/L. Pengamatan
terhadap kematian ikan dilakukan setiap 2
jam selama 12 jam dan setiap 12 jam pada
jam berikutnya sampai jamke-96.
Pembuatan Kurva standar
Kestabilan Surfaktan

dan

Uji

Pembuatan kurva standar dengan metode
MBAS (APHA, 1975) dilakukan untuk
mencari hubungan antara absorban yang
terukur dengan konsentrasi surfaktan LAS.
Konsentrasi surfaktan yang digakan adalah
0,2; 1,0; 1,8; 2,6 dan 4,0 mg/L. Sedangkan

uji kestabilan surfaktan dilakukan untuk
megetahui peluruhan LAS sebagai dasar
waktu penggantian air. Konsentrasi surfaktan
yang digunakan dalam uji kestabilan adalah
0,0; 0,1; 1,0 dan 5,0 mg/L dengan
pengukuran sampel setiap 24 jam
menggunakan metode MBAS (APHA, 1975).
Uji Toksisitas LAS
Uji toksisitas yang dinyatakan dengan
LC50 dilakukan menggunakan telur ikan patin
yang telah dibuahi. Konsentrasi surfaktan
LAS yag digunakan adalah 0,0; 0,5; 1,5; 3,0;
9,0 dan 18,0 mg/L yang diperoleh dari
penelitian pendahuluan. Mortalitas telur

Kandungan oksigen terlarut pada
beberapa konsentrasi Linier Alkylbenzene
Sulfonate (LAS) sebelum ganti air sedikit
lebih rendah akibat penggunaan air baru yang
telah diaerasi untuk menggantinya. Nilai

oksigen terlarut pada beberapa konsentrasi
LAS berkisar antara 5,71 – 6,29 mg/l dan
masih berada dalam kisaran layak untuk
kehidupan ikan sesuai pernyataan Boyd
(1982) yang menganjurkan agar oksigen
terlarut tidak kurang dari 5,0 mg/l untuk
kehidupan ikan.
Kisaran pH yang cocok untuk kehidupan
ikan jambal siam adalah 6,5 – 8,0 (Arifin dan
Tupang, 1983 dalam Surjoto, 1992).
Peningkatan konsentrasi surfaktan LAS
sampai 18,0 mg/L pada media pemeliharaan
ikan patin menghasilkan nilai pH antara 6,47
– 7,40 dan termasuk dalam kisaran normal
untuk pemeliharaan ikan patin. Nilai pH
sebelum penggatian air semakin meningkat
dengan meningkatnya konsentrasi surfaktan
LAS yang disebabkan oleh penambahan hasil
penguraian berupa ion Na+ yang bersifat
basa. Hal yang dapat mempengaruhi nilai pH

antara lain buangan-buangan industri dan
rumah tangga (Baker, 1976 dalam Wilujeng,
1995). Nilai pH sesudah penggantian air
relatif lebih tinggi dibandingkan sebelum
ganti air akibat penggunaan air baru yang
tinggi kandungan oksigennya .
Toksisitas surfaktan deterjen telah
banyak dilaporkan dapat meningkatkan,
menurunkan atau tidak berpengaruh terhadap
kenaikan kesadahan (Abel, 1974). Kisaran
nilai kesadahan yang diperoleh dari
peningkatan konsentrasi surfaktan LAS
sampai 18,0 mg/L adalah 20,02 – 44,04mg/l
CaCO3 dan termasuk dalam kesadahan
rendah (soft). Nilai kesadahan 0 – 75 mg/l
CaCO3 termasuk ke dalam kriteria kesadahan
rendah (Sawyer dan McCarty, 1967 dalam

71
Hariyadi et al., 1992). Rendahnya nilai

kesadahan sebelum ganti air dibandingkan
setelah penggantian air adalah akibat ion Ca,
Mg, dan Fe telah diikat oleh surfaktan,

sedangkan penggantian dengan air baru
belum terjadi pengikatan ion-ion tersebut
oleh surfaktan sehingga nilai kesadahan tidak
berubah.

Oksigen terlarut (%)

7
6
5
4
3
2
1
0
0.0


0.5

1.5

3.0

9.0

18.0

Konsentrasi LAS (m g/L)
Sebelum ganti air

Sesudah ganti air

Gambar 1. Hubungan antara konsentrasi Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) dengan oksigen
terlarut

8

7

Nilai pH

6
5
4
3
2
1
0
0.0

0.5

1.5

3.0

9.0

18.0

Konsentrasi LAS (m g/L)
Sebelum ganti air

Sesudah ganti air

Gambar 2. Hubungan antara konsentrasi Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) dengan nilai pH

72

Kesadahan (mg/L CaCO 3)

50
40
30
20
10
0
0.0

0.5

1.5

3.0

9.0

18.0

Konsentrasi LAS (m g/L)
Sebelum ganti air

Sesudah ganti air

Gambar 3. Hubungan antara konsentrasi Alkylbenzene Sulfonate (LAS) dengan nilai kesadahan

Alkalinitas (mg/L CaCO 3)

15

10

5

0
0.0

0.5

1.5

3.0

9.0

18.0

Konsentrasi LAS (m g/L)
Sebelum ganti air

Sesudah ganti air

Gambar 4. Hubungan antara konsentrasi Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS)
alkalinitas

dengan

73

30

Suhu ( oC)

25
20
15
10
5
0
0.0

0.5

1.5

3.0

9.0

18.0

Konsentrasi LAS (m g/L)
Sebelum ganti air

Sesudah ganti air

Gambar 5. Hubungan antara konsentrasi Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) dengan suhu

Tabel 1. Kualitas fisika-kimia air media uji selama uji toksisitas akut surfaktan Linear
Alkylbenzene Sulfonate (LAS) terhadap telur ikan patin(Pangasius hypophthalmus
Sauvage)
Parameter

Ket

DO*)
pH*)
Kesadahan*)

Alkalinitas*

)

Suhu**

Konsentrasi LAS (mg/L)
1,5
3,0
9,0
6,02-6,10 6,04-6,10 6,03-6,22

K

0
6,01-6,29

0,5
6,00-6,15

Ie

3,04

3,02

3,20

3,03

3,04

2,90

K

6,47-7,35

6,78-7,36

6,97-7,38

7,07-7,39

7,13-7,40

7,10-7,38

Ie

1.34

1,39

1,42

1,43

1,44

1,43

K

20,0228,03

20,0228,03

20,0236,04

32,0344,04

36,0444,04

32,0344,04

Ie

1,47

1,47

1,62

2,34

2,54

2,34

K

8,0010,01

12,01

12,01

10,0112,01

12,01

10,0114,01

Ie

1,70

2,40

2,40

2,10

2,40

2,21

K

27,5-28,5

28,0-28,5

27,5-28,0

28,0-28,5

27,5-28,0

28,0-28,5

)

18,0
5,71-6,03

Nilai kritis
2,0
(Pescod, 1973)
5,0
(Pescod, 1973)
15
(Swingle,1969)
5,0
(Boyd, 1988)

30
(Pescod,
1973)
0,39
0,94
0,92
0,94
0,92
0,94
Ie
Keterangan; K : Kisaran
Ie : Indeks mutu lingkungan
* : Parameter dengan nilai kritis batas bawah (Ie>1: baik; Ie=1: cukup; Ie1: baik; Ie=1: cukup; Ie