AKTIVITAS KOMUNIKASI ANGGOTA KOMUNITAS SENAM ZUMBA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH MEMBER (Studi pada anggota zumba di “Fitness Story” Malang)

(1)

i

AKTIVITAS KOMUNIKASI ANGGOTA KOMUNITAS SENAM ZUMBA

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH MEMBER

(Studi pada anggota

zumba di “Fitness Story” Malang)

SKRIPSI

Diajukan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Ilmu Komunikasi (S.Ikom)

Pembimbing :

Novin Farid S. W, M.Si

Drs. Abdullah Masmuh, M.Si

Oleh:

SANTY WAHYUNING PRAHARI

07220105

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

(4)

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini ,

Nama

: Santy Wahyuning Prahari

Tempat, tanggal lahir

: Baucau 30 Januari 1989

Nomor Induk Mahasiswa

: 07220105

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan

: Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul :

Aktivitas Komunikasi Anggota Komunitas Senam Zumba dalam

Meningkatkan Jumlah Member (Studi pada Anggota Zumba di “ Fitness

Story” Malang)

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian

ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan

sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan dari saya buat dengan sebenar-benarnya

dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang,

Yang mennyatakan,


(5)

v

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

1.

Nama

: Santy Wahyuning Prahari

2.

NIM

: 07220105

3.

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

4.

Jurusan

: Ilmu Komunikasi

5.

Konsentrasi

: Audio Visual

6.

Judul Skripsi

: Aktivitas Komunikasi Anggota Komunitas Senam

Zumba dalam Meningkatkan Jumlah Member (Studi

pada Anggota Zumba di “ Fitness Story” Malang)

7.

Pembimbing

: 1. Novin Farid S. W, M.Si

2. Drs Abdullah Masmuh, M.Si

8. Kronologi Bimbingan :

Tanggal

Paraf Pembimbing

Keterangan

Pembimbing 1

Pembimbing 2

27 Juni 2014

ACC Judul

1 Juli 2014

ACC Proposal

4 Juli 2014

ACC BAB I

8 Juli 2014

ACC BAB II

19 Juli 2014

ACC BAB III

21 Juli 2014

ACC BAB IV

ACC Semua

Naskah

Malang...2014

Disetujui,

Pembimbing I

Pembimbing II


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah wa Syukurilah tiada henti penulis panjatkan kepada Allah

SWT serta Nabi Muhammad SAW, karena berkat rahmat dan hidayahnya penulis

dapat menyelesaikan tugas skripsi yang berjudul

Aktivitas Komunikasi Anggota

Komunitas Senam Zumba dalam Meningkatkan Jumlah Member (Studi

pada Anggota Zumba di “ Fitness Story” Malang)

Penulis menyadari tanpa

adanya bantuan dari berbagai pihak, tidaklah mungkin karya tulis ini akan dapat

terselesaikan, Oleh karena itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati

penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada :

1.

Bapak Dr. Muhajir Effendy, M.Ap selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang.

2.

Bapak Dr. Asep nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

3.

Bapak Sugeng Winarno, S.Sos selaku Ketua Jurusan Ilmu komunikasi pada

Universitas Muhammadiyah Malang.

4.

Bapak Novin Farid S. W, M.Si selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan solusi terhadap penyelesaian skripsi ini

5.

Bapak Drs. Abdullah Masmuh, M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak

memberi masukan dalam penyelesaian skripsi ini

6.

Segenap Bapak dan Ibu Dosen pengajar di Fakultas ilmu sosial dan ilmu

politik di Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah banyak memberi


(7)

vii

bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menempuh studi di Universitas

Muhammadiyah Malang.

7.

Segenap Bapak dan Ibu staff Tata Usaha FISIP Universitas Muhammadiyah

Malang, yang telah banyak memberi dukungan moril untuk menyelesaikan

skripsi.

8.

Papa dan Mama yang selalu aku sayangi, terima kasih untuk kesabarannya

dalam membimbing anak bungsunya sampai sudah sebesar ini. Kalian selalu

menjadi motivasi, doa dan kebanggaanku dalam menjalani setiap part

kehidupan.

9.

Kakak kandungku yang tercinta Yanuar Alim Zhafir Husain, Adik-adik

sepupuku Rian, Isran, Ammank, Yanto, Chelsea, Athar dan masih banyak

yang lainnya

.

Terima kasih sudah memberi semangat, bantuan, dorongan, dan

hiburan untukku selama mengerjakan skripsi.

10.

Seluruh keluarga besarku di Sulawesi Selatan dan Pasuruan, terutama Kakek

Nenek dan Mbah uti Mbah Kakung. Terima kasih buat semangat dan kiriman

doanya untukku meski kalian jauh.

11.

Sahabat-

sahabatku tercinta “Pelangi” Non, Awit, Dita, Yani, Ayas, Resha

yang sudah duluan ninggalin aku dan kampus tercinta. Terima kasih buat

support dan doanya. Kangen kumpul bareng sama kalian lagi, miss you so

much darling.

12.

Bomart Diandita Hamgono terima kasih untuk semuanya, support dan doanya.

Semoga selalu bahagia... Amin...

13.

Teman-temanku Ilmu Komunikasi 2007 terutama Indah, Sisil terima kasih

sudah menemani dan saling support saat mengerjakan skripsi.

14.

Semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu oleh penulis, terima kasih

semuahnya. I LOVE YOU ALL,


(8)

viii

Akhirnya dengan mengharap ridho dan syafaat dari Yang Kuasa semoga

semua pihak yang telah membantu penulis mendapatkan pahala yang setimpal

dengan apa yang dikerjakannya, Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 10 Agustus 2014

Penulis


(9)

ix

DAFTAR ISI

COVER ... i

LEMBAR

PERSETUJUAN

SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINILITAS ... iv

BERITA

ACARA

BIMBINGAN

SKRIPSI ... v

KATA

PENGANTAR ... vi

ABSTRAKSI ...

… ix

DAFTAR

ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN

... 1

1.1. Latar Belakang…..

... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.5. Tinjauan Pustaka ... 4

1.5.1 Definisi Komunikasi ... 4

1.5.2 Model Komunikasi Berlo (S-M-C-R) ... 9

1.5.3 Komunikasi Organisasi ... 11

1.5.4 Komunitas ... 13

1.5.5 Zumba ... 14

1.6. Definisi Konseptual ... 19

1.7. Ruang Lingkup Penelitian ... 20

1.8. Metode Penelitian... 20

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

2.1. Deskripsi Fitness Story ... 26

2.2. Struktur Organisasi Fitness Story ... 28

2.3. Sejarah Zumba di Fitness Story ... 28


(10)

x

BAB III SAJIAN DAN ANALISA DATA

3.1. Profil Informan ... 32

3.2. Aktivitas Komunikasi Anggota Komunitas Senam Zumba dalam

Meningkatkan Jumlah Member... 34

3.3.Pembahasan ... 63

BAB VI PENUTUP

4.1.Kesimpulan ... 70

4.2.Saran ... 71

Daftar Pustaka

... 72


(11)

72

DAFTAR PUSTAKA

Berlo, David K. 1960. The Process of Communication: An Introduction to Theory

and Practice Holt, Rinehart and Winston, New York

Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antarmanusia. Jakarta : Profesional Books.

Effendy, Onong Uchjana 1986. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung : Rosda

karya.

____________________. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Prkatek. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya

Fisher, B Aubrey. 1978. Teori-Teori Komunikasi. Remaja Rosdakarya.

Kartini, Kartono. 1990.Pengantar Metodologi Riset Sosial.Bandung: Mandar

Maju.

Kertajaya, Hermawan.2008. Arti komunitas :Gramedia Pustaka Utama

Masmuh, Abdullah.2008. Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan

Praktek, (Cetakan Kedua). UMM PRESS, Malang.

Moleong , 2005. Metodologi Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,

_______________2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya Offset

______________________. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Dengan

Contoh Analistik Statistik. Bandung: Rosdakarya

Sastroputro, Santoso 1982. Komunikasi Internasional. Sarana Interaksi, antar

bangsa, Alumni, Bandung.


(12)

73

Sunardi dan Sunaryo. (2006). Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus.

Jakarta:

Depdiknas

Dirjen

Dikti

Direktorat

Pembinaan

Tenaga

Kependidikan dan Tenaga Perguruan Tinggi

Soenarno. 2002. Kekuatan Komunitas Sebagai Pilar Pembangunan Nasional,

makalah disajikan pada Seminar Nasional

Kekuatan Komunitas sebagai

Pilar Pembangunan, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah, Jakarta

24 April 2002

Wiryanto, 2004. Teori Komunikasi Massa. Grassindo. Jakarta.

www.turningpointfit.com


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Berangkat dari perkembangan penelitian komunikasi yag dilakukan pada komunitas, seperti penelitian Mena (2009), yang mengkaji komunitas vespa. Mena menjelaskan Penelitian ini berawal dari keunikan sebuah scooter yang bermerk Vespa. Motor ini memiliki body membulat menyerupai binatang penyengat yaitu lebah. Fenomena yang menjadi ketertarikan bagi Mena adalah meneliti permasalahan ini adalah rasa solidaritas yang tumbuh dari pencinta atau pengendara Vespa, kemudian penelitian yang dilakukan . Hal ini menarik bagi peneliti untuk mengkaji salah satu fenomena komunitas unik yang saat ini berkembang pesat di Indonesia.

Zumba, salah satu olahraga yang berkembang sangat baik di Indonesia. berasal dari Brazil, zumba menjadi primadona pilihan sekarang sedang digandrungi oleh masyarakat adalah zumba merupakan gerakan olahraga dengan tarian dansa yang diiringi musik. Gerakan dari tarian ini serupa dengan gaya dansa latin yang tempo musiknya lebih up beat. Tarian ini merupakan perpaduan dari gerakan dansa cha-cha, salsa, tango, dan flamenco. Olahraga yang berasal dari Amerika Latin ini memang telah populer di berbagai belahan dunia, dan saat ini sedang coba diperkenalkan di Indonesia. Zumba dance bisa menjadi cara yang menyenangkan dan efektif untuk membentuk tubuh yang indah serta untuk menurunkan berat badan Gerakannya efektif mengencangkan otot-otot lengan, perut, paha, pinggul dan pantat.


(14)

2

Di Indonesia, senam Zumba sudah memiliki penggemar tersendiri. Pamor senam fitness-aerobic ini cepat melesat karena banyak instruktur yang ikut mempopulerkan. Salah satunya adalah Liza Natalia Sari Hasnoputro atau yang lebih akrab disapa Liza Natalia. Olahraga latin ini terus berkembang, Zumba sendiri merupakan senam yang berasal dari negara Amerika latin, Kolombia. Namun baru terkenal di Indonesia pada 2009 lalu. Tarian zumba menggabungkan tarian latin dan gerakan fitness.

Disisi lain, komunikasi merupakan bagian penting dalam setiap gerak kehidupan kita baik sebagai indivdu, kelompok atau organisasi, khususnya bagi organisasi atau institusi yang mempunyai program-progaram untuk memajukan organisasi atau institusi itu sendiri maupun untuk kepentingan masyarakat pada umumnya.. Didalam program yang telah ditetapkan tersebut tanpa komunikasi yang baik antar unsur-unsurnya yang terlibat baik sebagai individu maupun organisasi tidak akan member keberhasilan yang memuaskan, oleh karena itu diharapkan adanya komunikasi yang baik dalam segala aspek kehidupan masyarakat.

Komunikasi juga menjadi faktor penting dalam komunitas zumba itu sendiri, dimana dengan komunikasi yang baik bisa memunculkan kekompakan dan keutuhan komunitas dalam komunitas zumba itu sendiri. Di antara member atau anggota apabila tercipta komunikasi yang baik akan menimbulkan hubungan positif atau hubungan yang akan terbangun dengan baik antar sesama anggota pada komunitas zumba.

Komunikasi menjelaskan fenomena ini sebagai kondisi yang unik sebagai satu kebutuhan yag terpenuhi atas interaksi yang terjadi. Komunikasi merupakan


(15)

3

proses dalam sebuah interaksi yang terjadi antara individu dengan individu lain, individu dengan kelompok atau antar kelompok. Sehingga hal inipentingnya penelitian ini dilakukan. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan komunitas kelompok organisme (orang dan sebagainya) yg hidup dan saling berinteraksi di daerah tertentu; masyarakat; paguyuban. Poin besarnya adalah interaksi, yang berarti banyak faktor masing-masing individu yang mempengaruhi penerinmaan informasi ke dalam komunitas dan keluar komunitas. Menurut Intan sebagai sumber informasi perkembangan zumba, dia menyampaiakan bahwa pekembangan Zumba di Malang sudah menjadi hal yang sangat diperhitungkan. Termasuk juga dari sisi komunikasi bisnis dan komunkasi interpersonal yang digunakan dalam persebaran informasi tentang zumba. Intan juga menyampaikan, besar kemungkinan zumba masih mampu terus berkembang ditengah permintaan yang semakin meningkat

Fenomena ini yang juga menjadi alasan peneliti tertarik melakukan penelitian lebih lanjut, karena dari sisi objek formal komunikasi fenomena

atractiveness dari zumba dan bagaimana aktivitas komunikasi yang ada pada

komunitasnya menjadi dasar yang kuat dalam pengkajian peneliti. Intan juga menjelaskan bahwa peran para pelaku dan penikmat zumba yang tergabung dalam komunitas olahraga ini besar dan memberi pengaruh dalam menginformasikan kegiatan dan meningkatkan jumlah member di lokasi olahraga yang satu ini.

Wawancara yang peneliti lakukan juga tegaskan dari pernyataan para pelaku zumba yang ada di Fitness story. Lokasi ini dipilih peneliti karena jumlah member yang terus bertambah, dari observasi partisipasi pendahuluan yang dilakukan peneliti kondisi ini didukung oleh kekuatan komunikasi interpersonal


(16)

4

anggota komunitas serta komunikasi visual dan Word of mouth yang dilakuakan. Lebih jauh peneliti yakin, objek kajian yang dipilih peneliti mampu menunjukkan kondisi komunikasi yang unik atas aktivitas komunikasi yang dilakukan diantara anggota komunitas sebagai komunikator dan calon member yang menjadi komunikan.

1.2 Rumusanmasalah

Bagaimana aktivitas komunikasi anggota komunitas zumba dalam meningkatkan jumlah member di Fitness Story Malang?

1.3 Tujuan

Mengetahui aktivitas komunikasi anggota komunitas zumba dalam meningkatkan jumlah member di Fitness Story Malang

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi tambahan referensi bagi peneliti sejenis selanjutnya dan juga menambah khasanah ilmu komunikasi khususnya pola komunikasi pada organisasi atau komunitas

1.4.2 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi wacana atau menjadi sebuah refleksi dari pentingnya komunikasi dalam menambah member.


(17)

5

1.5 Tinjauan Pustaka

1.5.1 Definisi Komunikasi

Hovland (Effendy, 1986: 12) menjelaskan bahwa komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Hal tersebut menunjukkan bagaimana kegiatan komunikasi adalah sebuah tindakan yang terencana demi tercapainya suatu tujuan.\

Sebagaimana yang dikatakan oleh Fisher (1978: 17) yang dikutip oleh Wiryanto bahwa, “Ilmu komunikasi mencakup semua dan bersifat eklektif.”. Sifat eklektif ini sejalan dengan pendapat yang digambarkan oleh Wilbur Schramm (1963: 2) yang dikutip oleh Wiryanto bahwa, Komunikasi sebagai jalan simpang yang ramai, semua disiplin ilmu melintasinya.” (Wiryanto, 2004: 3).

Berbagai pendapat untuk menjelaskan komunikasi juga diungkapkan oleh Charles R. Berger dan Steven H. Chaffe dalam buku “Handbook Communication Science” (1983: 17) yang dikutip oleh Wiryanto, menerangkan bahwa:

“Communication science seeks to understand the production, processing and effect of symbol and signal system by developing testable theories containing lawful generalization, that explain phenomena associated with production, processing and effect (Ilmu komunikasi itu mencari untuk memahami mengenai produksi, pemrosesan dan efek dari simbol serta sistem sinyal, dengan mengembangkan pengujian teori-teori menurut hukum generalisasi guna menjelasken fenomena yang berhubungan dengan produksi, pemrosesan dan efeknya).” (Wiryanto,2004: 3). Bernard Berelson dan Gary A. Steiner (1964: 527) dalam buku “Human Behavior: An Inventory of Scientific Finding” sebagaimana yang


(18)

6

dikutip oleh Wiryanto mengatakan bahwa, “Communication: the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc. by the uses of symbol… (Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, dan sebagainya)” (Wiryanto, 2004: 7).

Claude E. Shannon dan Warren Weaver (1949) dalam buku “The

Mathematical Theory of Communication” sebagaimana yang dikutip oleh

Wiryanto mengatakan bahwa, “Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.” (Wiryanto, 2004: 7).

Dalam pengertian komunikasi ini, komunikasi memegang peranan penting, karena komunikasi merupakan komponen yang sangat diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. Selain itu komunikasi merupakan salah satu kebutuhan yang dapat membantu menciptakan suatu hubungan yang lebih baik, dan dapat juga menimbulkan permasalahan, tetapi dengan komunikasi itu pula permasalahan yang telah terjadi dapat diselesaikan.

Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh ganggan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik (DeVito, 1997 : 23).

Pada buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Mulyana, 2010:67) terdapat tiga konseptualisasi komunikasi yaitu:


(19)

7

Suatu pemahaman populer mengenai komunikasi manusia adalah komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang (atau suatu lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainya, baik secara langsung memaupun melalui media. Pemahaman komunikasi sebagai proses searah oleh Michael Burgoon disebut sebagai definisi beroreientasi sumber. Definisi seperti ini mengisyaratkan sebagai semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon orang lain.

2. Komunikasi sebagai interaksi, dan

Konseputualisasi kedua yang sering diterapkan pada komunikasi adalah interaksi. Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab akibat, yang arahnya bergantian. Komunikasi sebagai interaksi dipandang sedikit lebih dinamis daripada komunikasi sebagai tindakan satu arah. Salah satu unsur yang dapat ditambahkan dalam konsetualisasi ini adalah umpan balik. Yakni apa yang disampaikan penerima pesan kepada sumber pesan.

3. Komunikasi sebagai transaksi

Dalam konteks ini komunikasi adalah suatu proses personal karena makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Kelebihan konseptualisasi komunikasi sebagai transaksi adalah bahwa komunikasi tersebut membatasi pada komunikasi yang disengaja atau respon yang dapat diamati. Dalam komunikasi


(20)

8

traksaksional, komunikasi dianggap telah berlangsung bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik perilaku verbal maupun non verbalnya.

Konteks Komunikasi

Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan konteksnya atau tingkatannya adalah jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi. Konteks komunikasi ini dibagi kedalam :

a. Komunikasi massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa baik cetak atau elektronik yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim dan heterogen. b. Komunikasi organisasi

Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok.

c. Komunikasi publik (Pidato)

Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang yang tidak bisa dikenali satu persatu. d. Komunikasi kelompok kecil

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang terjadi pada sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,


(21)

9

mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelomkok tersebut.

e. Komunikasi antar pribadi

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung baik secara verbal ataupun nonverbal.

f. Komunikasi intrapribadi

Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri baik kita sadari atau tidak.

(Mulyana, 2010:67-68)

1.5.2 Model Komunikasi Berlo (S-M-C-R)

Model Komunikasi Berlo ini digunakan untuk mendukung penjelasan gambaran aktivitas komunikasi anggota komunitas zumba dalam meningkatkan jumlah member di Fitness Story Malang. Model komunikasi milik David K.Berlo yang dikenal dengan model S-M-C-R, kepanjangan dari

Source (Sumber), Message (Pesan), Channel (Saluran), dan Receiver

(Penerima). Sebagaimana dikemukakan Berlo (1960: 30), sumber adalah pihak yang menciptakan pesan, baik seseorang ataupun suatu kelompok. Pesan adalah terjemahan gagasan ke dalam suatu simbolik, seperti bahasa atau isyarat. Pesan bersifat menghibur, informatif, edukatif, persuasif, dan juga bisa bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui dua cara, yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah media komunikasi.


(22)

10

Saluran adalah medium yang membawa pesan. Sebuah saluran komunikasi terdiri atas tiga bagian. Lisan, Tertulis, dan Elektronik.

Menurut Berlo (1960: 40-42), sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor-faktor: keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode. Salurannya berhubungan dengan panca indera: melihat, mendengar, menyentuh, membaui, dan merasai (mencicipi). Model ini lebih bersifat organisasional alih-alih mendeskripsikan proses karena tidak menjelaskan umpan balik.

Komponen tambahan dalam model komunikasi Berlo (1960: 23-25), yakni:

a. Feedback (Umpan Balik), Umpan balik adalah suatu respon yang

diberikan oleh penerima. Penerima disini bukan dimaksudkan kepada penerima sasaran (khalayak), namun juga bisa didapatkan dari media itu sendiri. Misal, kita sebagai seorang penulis mengirimkan sebuah artikel kepada suatu media massa. Lalu, bisa saja kita artikel kita ternyata bagus, namun ada beberapa hal yang harus di-edit. Sehingga, pihak media mengembalikan artikel kita untuk di-edit ulang.

b. Efek, sebuah komunikasi dapat menyebabkan efek tertentu. Efek komunikasi adalah sebuah respon pada diri sendiri yang bisa dirasakan ketika kita mengalami perubahan (baik itu negatif atau positif) setelah menerima pesan. Efek ini adalah sebuah pengaruh yang dapat mengubah pengetahuan, perasaan, dan perilaku (kognitif, afektif, dan konatif)


(23)

11

c. Lingkungan, adalah sebuah situasi yang dapat mempengaruhi terjadinya suatu komunikasi. Situasi lingkungan terjadi karena adanya 4 faktor : 1) Lingkungan Fisik (Letak Geografis dan Jarak)

2) Lingkungan Sosial Budaya (Adat istiadat, bahasa, budaya, status sosial)

3) Lingkungan Psikologis (Pertimbangan Kejiwaan seseorang ketika menerima pesan)

4) Dimensi Waktu (Musim, Pagi, Siang, dan Malam) Bagan 1. Model Komunikasi Berlo

Sumber: Mulyana, 2005: 151

Salah satu kelebihan model Berlo adalah bahwa model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi massa, namun juga pada komunikasi antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model Berlo juga bersifat heuristik (merangsang penelitian) karena memperinci unsur-unsur yang penting dalam proses komunikasi.

Model Berlo juga memiliki keterbatasan. Meskipun Berlo menganggap komunikasi sebagai proses, model berlo, seperti juga model Aritoteles,

Source Message Channel Receiver

Comm. Skills Attitudes Knowledge Social System Culture Elements Structure Content Treatment Code Seeing Hearing Touching Smelling Tasting Comm. Skills Attitudes Knowledge Social System Culture


(24)

12

menyajikan komunikasi sebagai fenomena yang statis ketimbang fenomena yang dinamis dan terus berubah. Lebih jauh lagi, umpan balik yang diterima pembicara dari khalayak tidak dimasukkan dalam model grafiknya, dan komunikasi non-verbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain.

1.5.3 Komunikasi Organisasi

Menurut R. Wayne Pace dalam buku komunikasi organisasi yang dikutip oleh Abdullah Masmuh (2008 : 5) definisi komunikasi organisasi diklasifikasikan menjadi dua, yakni definisi fungsional dan definisi interpretative. Definisi fungsional komunikasi organisasi adalah sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit- unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam satu lingkungan. Sedangkan definisi

interpretative komunikasi organisasi cenderung menekankan pada kegiatan

penanganan-pesan yang terkandung dalam suatu “batas organisasional (organization boundary)”. Dengan kata lain, definisi interpretative komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi. Jadi, perspektif interpretative menekankan peranan “orang-orang” dan “proses” dalam menciptakan makna. Makna tersebut tidak hanya pada orang, namun juga dalam “transaksi” itu sendiri. Sifat terpenting komunikasi organisasi adalah penciptaan pesan, penafsiran dan penanganan kegiatan anggota organisasi. Bagaimana


(25)

13

komunikasi berlangsung dalam organisasi dan apa maknanya bergantung pada konsepsi seseorang mengenai organisasi.

Penggunaan sistem untuk meghampiri pengertian organisasi itu dapat dinilai tepat sebab pengertian sistem adalah totalitas himpunan bagian yang satu sama lain berhubungan sedemikian rupa sehingga menjadi suatu kesatuan yang terpadu untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, Rogers dan Rogers memandang organisasi sebagai suatu struktur yang melangsungkan proses pencapaian tujuan yang telah ditetapkan di mana operasi dan interaksi di antara bagian yang satu dengan yang lainnya dan manusia yang satu dengan yang lainnya berjalan secara harmonis, dinamis dan pasti.

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauan yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam menapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Dengan adanya komunikasi yang efektif didalam organisasi akan timbul jalinan pengertian antara pihak manajemen dengan para publiknya, sehingga apa yang dikomunikasikan dapat dipahami, dimengerti, dan kemudian dilaksanakan tanpa adanya keterpaksaan.

1.5.4 Komunitas

Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak". Komunitas sebagai sebuah


(26)

14

kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.

Soenarno (2002), Definisi Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional. Pengertian Komunitas Menurut Kertajaya Hermawan (2008), adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values.

Loren O. Osbarn dan Martin H. Neumeyer (1984 : 59) ; “Pada dasarnya setiap orang itu lahir dalam suatu keluarga, dan pada mulanya dia tidak mengetahui bahwa ia merupakan anggota dari suatu ketetanggaan. Akan tetapi, apabila dia mulai dapat berjalan serta bermain, maka dia akan bermain dengan anak-anak tetangga atau beberapa dari antara mereka. Dalam perkembangan selanjutnya, dia akan mengetahui bahwa ia tinggal dalam suatu kampung atau suatu desa atau juga dalam suatu kota. Pada tahap selanjutnya dia akan mengetahui pula bahwa dia merupakan anggota suatu bangsa atau suatu negara”.

Deskripsi tersebut di atas menunjukkan bahwa seseorang itu dapat merupakan anggota dari beberapa kelompok; dan kecuali keluarga


(27)

15

(sebagai primary group) kesemuanya mungkin dapat dikategorikan sebagai community atau komunitas.

Loren O. Osbarn dan Martin H. Neumeyer (1984 : 59) menyatakan bahwa komunitas adalah “a group of a people having in a contiguous geographic area, having common centers interests and activities, and functioning together in the chief concern of life”.

Dengan demikian suatu komunitas merupakan suatu kelompok sosial yang dapat dinyatakan sebagai “masyarakat setempat”, suatu kelompok yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu dengan batas-batas tertentu pula, dimana kelompok itu dapat memenuhi kebutuhan hidup dan dilingkupi oleh perasaan kelompok serta interaksi yang lebih besar di antara para anggotanya. Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa.

1.5.6 Zumba

Zumba berasal dari bahasa Kolumbia, zum-zum, yang artinya “gerak cepat”. Zumba, rangkaian gerak dansa yang menyihir banyak orang untuk ikut bergoyang ini merupakan perpaduan tradisi Afrika dan Latin, mulai dari musik, aerobik, sampai gerakan tariannya, seperti salsa, merengue, mambo, cha-cha, cumbia, flamenco, tango, hip hop, rumba, calypso, dan bachata.

Zumba memang sedang jadi tren di dunia kebugaran. Saking populernya, zumba diadaptasi ke permainan Nintendo Wii, XBOX, hingga


(28)

16

PlayStation. Di Amerika, peminat zumba dance sangat banyak, bahkan mereka rela jadi anggota gym hanya untuk mengikuti kelas zumba dance. Kini, tren zumba sampai ke Indonesia, dan dari hari ke hari makin banyak peminatnya. Gerak pinggul ala hip hop dan beragam tarian latin, juga bermacam lagu yang enak didengar dan pas untuk bergoyang, mampu merilekskan tubuh sekaligus mengeluarkan banyak keringat.

Zumba membuat seluruh tubuh bergoyang, dari kepala hingga kaki. Gaya tariannya yang berfokus pada pundak, perut, dan pinggul, pun membuat tubuh jadi kencang. Zumba makin digilai karena simpel, tak membutuhkan alat apa pun selain pakaian yang dikenakan. Gerakan zumba yang mudah dilakukan dan diikuti juga membuatmu tak perlu punya basic menari untuk ikut olahraga ini.

Zumba dance merupakan salah satu tarian untuk membuat tubuh lebih bugar. Apa Anda sudah mengenal tari tersebut? Jika belum, yuk mengenal lebih jauh mengenai tari zumba.

Pelopor sekaligus instruktur zumba Indonesia, Jun Ko Agus menjelaskan mengenai tari zumba. "Zumba itu adalah tarian latin yang dipadukan dengan fitness 30 persen dan dansanya itu 70 persen yang bisa bakar kalori antara 600 sampai 1.000 kalori per jam," jelas Jun Ko di kantor Wolipop, Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, Senin (11/3/2013).

Di Indonesia, zumba dibagi menjadi enam kategori. Tari kebugaran ini bisa dilakukan oleh semua umur. Gerakannya pun disesuaikan dengan kelompok usia masing-masing, mulai dari Zumbatomik, Gold, Fitness,


(29)

17

Toning, Sentao, dan Aqua. Keenam kategori tersebut mencakup zumba untuk anak kecil dan remaja, wanita dan pria dewasa, hingga para lansia.

Beragam variasi gerakan dipadukan menjadi satu saat latihan zumba. Gerakannya berasal dari berbagai gaya dansa, seperti salsa, flamenco, reggaeto, saco, dan masih banyak lainnya. Gerakan setiap kategori pun berbeda-beda agar meminimalkan risiko yang bisa saja terjadi bila latihan zumba tidak sesuai dengan kondisi fisik Anda. Latihan dilakukan selama satu jam dengan sekitar 12 track lagu yang telah disiapkan oleh instruktur.

Saat mau latihan zumba, Anda sebaiknya memakai pakaian yang nyaman, dan menggunakan sepatu olahraga. "Kalau mau zumba pakai baju yang comfortable yang enak yang lentur, kaos-kaos biasa, atau baju olahraga, sepatu olahraga, yang enak biar lututnya nggak sakit gitu," saran pria lulusan Computer Graphic Design, Universitas Alberta, Kanada.

Dalam kelas zumba juga menggunakan berbagai peralatan untuk kategori khusus seperti dumble yang terdapat dalam Zumba Toning atau kursi yang dipakai sebagai alat Zumba Sentao ketika latihan. Zumba sebenarnya telah diciptakan oleh instruktur aerobik dari Columbia bernama Alberto Perez pada tahun 1990.

Suatu saat, Berto lupa membawa kasetnya ketika ingin mengajar senam. Ia mengakalinya dengan menggunakan musik upbeat tarian Latin dari mobil pribadinya kemudian akhirnya menjadi tarian fitness yang dinamakan zumba. Namun zumba baru populer tahun 2003 di Amerika dan dibawa ke Indonesia pada 2009. Kemudian mulai diminati oleh masyarakat Indonesia di tahun 2012 awal


(30)

18

Adapun manfaat dari senam zumba adalah sebagai berikut: 1. Menurunkan Berat Badan

Zumba yang sejatinya merupakan kombinasi dari beberapa jenis tarian dengan gerakan senam aerobik tentu sangat bermanfaat bagi anda yang ingin menurunkan berat badan secara efektif. Gerakan tarian dan senam yang teratur dan dinamis membuat seluruh anggota tubuh bergerak. Hal ini memungkinkan pembakaran lemak menjadi lebih efektif. Selain itu, tarian ini tetap mengikuti kaidah-kaidah dasar senam aerobik diawali dengan pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan sehingga resiko terjadinya cidera dapat dikatakan sangat kecil.

2. Memperlancar Aliran Darah

Selain bermanfaat untuk menurunkan berat badan, manfaat latihan Zumba yang lain adalah lancarnya peredaran darah di dalam tubuh. Dengan melakukan latihan ini, aliran darah dari dan menuju jantung akan semakin lancar sehingga resiko penyakit yang disebabkan oleh kurang lancarnya aliran darah dapat diminimalisir.

3. Mengencangkan Payudara

Nah, inilah satu dari sekian kelebihan yang akan anda dapatkan jika anda melakukan latihan ini. Latihan Zumba terbukti mampu mengencangkan payudara wanita. Latihan ini akan membuat payudara wanita tidak terlihat kendur. Hasilnya,


(31)

19

payudara akan terlihat lebih indah dan pemiliknya tentu akan menjadi semakin percaya diri.

4. Memperbaiki Saluran Pernapasan

Latiahan Zumba secara teratur dalam jangka waktu panjang akan membantu anda memperbaiki fungsi saluran pernapasan. Gerakan tarian yang digabungkan dengan gerakan-gerakan senam dapat membatu anda dalam mengatur ritme napas fungsi saluran pernapasan lambat laun akan semakin membaik.

5. Mengatasi Insomnia

Jika anda termasuk orang yang susah tidur atau insomnia, anda sangat disarankan untuk mencoba latihan ini. Biasanya latihan Zumba dilakukan pada sore hari sehingga anda akan merasa cukup capek pada malam harinya. Yang perlu diingat, latihan ini tidak membuat anda merasa pegal seperti setelah melakukan olah raga permainan. Hasilnya, tidur anda di malam hari akan menjadi lelap dan ketika bangun, anda akan merasa segar.

6. Menghilangkan Stress

Latihan Zumba juga bermanfaat untuk mengurangi dan bahkan menghilangkan stress bagi anda yang sibuk dengan aktifitas bisnis atau pekerjaan yang lain. Latihan Zumba yang anda lakukan bersama teman anda membuat anda sejenak melupakan rutinitas sehari-hari sehingga level stress anda dapat ditekan. 7. Mengembalikan Good Mood


(32)

20

Prinsip dasar dari latihan atau senam Zumba adalah melakukan latihan dengan mayoritas gerakan tari. Artinya, latihan ini tidak akan membosankan. Sebaliknya, anda akan merasa senang dalam melakukannya sehingga mood anda akan kembali pada level yang lebih baik.

(dikutip dari www.turningpointfit.com dan http://infomanfaat.com /895/berbagai-manfaat-latihan-zumba-bagi-tubuh/kegiatan)

1.6 Definisi Konseptual

1.6.1 Aktifitas Komunikasi

Bernard Berelson dan Gary A. Steiner (1964: 527) mengatakan bahwa, “Communication: the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc. by the uses of symbol (Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, dan sebagainya)” (Wiryanto, 2004: 7). Aktivitas komunikasi merupakan kegiatan atau proses melakukan transmisi informasi, gagasan dan lain sebagainya dengan menggunakan bahasa verbal maupun non verbal.

1.6.2 Komunitas Zumba

Komunitas Zumba adalah perkumpulan orang-orang penggemar olahraga gabungan antara dance dan fitness.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah komunikasi yang terjadi di Komunitas Zumba Fitness Story dalam menarik minat calon member komunitas Zumba.


(33)

21

1.8 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, menurut Jallaludin dalam buku metode penelitian komunikasi disebutkan bahwa metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta dari karakter populasi tertentu atau bidang tertentu secara factual dan cermat. (Rakhmat, 2004:22)

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistic untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus (Moeloeng, 2005:5)

1.8.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 dan dilakukan di Fitness Story Jl. Bunga Coklat Malang.

1.8.2 Informan Penelitian

Informan Penelitian bisa disebut sebagai sumber informasi. Sumber informasi yang dimaksud disini adalah orang-orang yang dianggap oleh peneliti dapat memberikan data yang diperlukan dalam penelitian, sehingga peneliti dapat mengumpulkan data dengan metode yang telah ditentukan melalui sumber informasi yang telah ditentukan sebelumnya pula. Menurut Lexy J. Molleong dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif (2005:90), informan disini adalah orang-orang yang dimanfaatkan peneliti untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.


(34)

22

Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan purposif sampling. Dimana kriteria dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Informan adalah orang yang menjadi member Komunitas Zumba di Fitness Story minimal 1 bulan

b. Informan memiliki pengetahuan tentang senam Zumba

c. Berperan aktif dalam Komunitas Zumba yang ada di Fitness Story, dimana anggota aktif mengikuti latihan zumba dan aktivitas lain dalam komunitas zumba seperti arisan ataupun acara lain yang diadakan komunitas.

Dari kriteria diatas, peneliti menemukan 5 orang informan sebagai berikut: 1. Informan pertama

Nama : Ana

Usia : 38 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Lama di Komunitas Zumba Fitness Story : 2 tahun 2. Informan kedua

Nama : Elly Herminingsih

Usia : 40 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Lama di Komunitas Zumba Fitness Story : 1,5 tahun 3. Informan ketiga

Nama : Rina

Usia : 34 tahun


(35)

23

Lama di Komunitas Zumba Fitness Story : 1 tahun 4. Informan keempat

Nama : Viradin

Usia : 26 tahun

Pekerjaan : Karyawan Bank

Lama di Komunitas Zumba Fitness Story : 10 bulan 5. Informan kelima

Nama : Eflina

Usia : 22 tahun

Pekerjaan : Mahasiswa

Lama di Komunitas Zumba Fitness Story : 5 bulan

1.8.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan; a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara ( interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara( interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2004:186).

Metode wawancara dalam penelitian kualitatif sebagai cara utama untuk mengumpulkan data atau informasi. Melalui wawancara penulis berupaya mendapatkan informasi secara lengkap bertatap muka dan tanya jawab. Dengan tehnik wawancara peneliti dapat langsung melihat subyek penelitian dan mendengarkan jawaban mereka secara langsung


(36)

24

Pertimbangan menggunakan metode wawancara dalam penelitian kualitatif deskriptif ini adalah peneliti dapat menggali semua informasi, tidak hanya pada apa yang diketahui atau dialami subyek tetapi juga apa yang tersembunyi dalam diri subyek.

Bentuk wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah Interview Semi Terstruktur. Sebelumnya pewawancara membawa membuat guide interview.

b. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi sebagai data skunder dilakukan dengan cara mencari buku-buku atau referensi dokumen-dokumen obyek penelitian khususnya tentang komunitas dan tarian Zumba itu sendiri.

c. Observasi

Observasi, menurut Kartini Kartono yaitu studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan (1990: 157). Observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati secara langsung proses komunikasi yang dilakukan oleh anggota komunitas Zumba dalam merekrut anggota baru

1.8.4 Teknik Analisa Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan bisa dirumuskan hipotesis (ide) kerja seperti yang disarankan oleh data. (Moleong, 2005: 103).


(37)

25

Analisis data agar jelas bisa diungkapkan dengan tiga hal yaitu:

a. Induksi, adalah ketika peneliti mengumpulkan dan menyajikan ”Tumpukan Data”, sebagai tahap awal.

b. Interprestasi data, adalah ketika peneliti mulai menangkap ”benang merah” yang semakin lama semakin jelas sehingga peneliti dengan perbendaharaan data yang diperoleh ”berani” memberi penjelasan terhadap ”cerita responden” berupa pernyataan apa sebenarnya yang telah dialami oleh para responden.

c. Konseptualisasi, adalah ketika responden bersama peneliti memberikan pernyataan singkat tentang apa yang sebenarnya dialami oleh para responden serta keinginan apa yang tersembunyi dibalik cerita detail tentang rasionalistis tindakan konversi (contoh kasus) mereka.

1.8.5 Teknik Keabsahan Data

Pemeriksaan data yang digunakan adalah triangulasi yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu.

Peneliti menggunakan teknik triangulasi dengan sumber dimana data dibandingkan, antara lain (Moleong,2006:330-331 ) :

1. Membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.

2. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang.

3. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.


(1)

Prinsip dasar dari latihan atau senam Zumba adalah melakukan latihan dengan mayoritas gerakan tari. Artinya, latihan ini tidak akan membosankan. Sebaliknya, anda akan merasa senang dalam melakukannya sehingga mood anda akan kembali pada level yang lebih baik.

(dikutip dari www.turningpointfit.com dan http://infomanfaat.com /895/berbagai-manfaat-latihan-zumba-bagi-tubuh/kegiatan)

1.6 Definisi Konseptual 1.6.1 Aktifitas Komunikasi

Bernard Berelson dan Gary A. Steiner (1964: 527) mengatakan bahwa, “Communication: the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc. by the uses of symbol (Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, dan sebagainya)” (Wiryanto, 2004: 7). Aktivitas komunikasi merupakan kegiatan atau proses melakukan transmisi informasi, gagasan dan lain sebagainya dengan menggunakan bahasa verbal maupun non verbal.

1.6.2 Komunitas Zumba

Komunitas Zumba adalah perkumpulan orang-orang penggemar olahraga gabungan antara dance dan fitness.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah komunikasi yang terjadi di Komunitas Zumba Fitness Story dalam menarik minat calon member komunitas Zumba.


(2)

1.8 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, menurut Jallaludin dalam buku metode penelitian komunikasi disebutkan bahwa metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta dari karakter populasi tertentu atau bidang tertentu secara factual dan cermat. (Rakhmat, 2004:22)

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistic untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus (Moeloeng, 2005:5)

1.8.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 dan dilakukan di Fitness Story Jl. Bunga Coklat Malang.

1.8.2 Informan Penelitian

Informan Penelitian bisa disebut sebagai sumber informasi. Sumber informasi yang dimaksud disini adalah orang-orang yang dianggap oleh peneliti dapat memberikan data yang diperlukan dalam penelitian, sehingga peneliti dapat mengumpulkan data dengan metode yang telah ditentukan melalui sumber informasi yang telah ditentukan sebelumnya pula. Menurut Lexy J. Molleong dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif (2005:90), informan disini adalah orang-orang yang dimanfaatkan peneliti


(3)

Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan purposif sampling. Dimana kriteria dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Informan adalah orang yang menjadi member Komunitas Zumba di Fitness Story minimal 1 bulan

b. Informan memiliki pengetahuan tentang senam Zumba

c. Berperan aktif dalam Komunitas Zumba yang ada di Fitness Story, dimana anggota aktif mengikuti latihan zumba dan aktivitas lain dalam komunitas zumba seperti arisan ataupun acara lain yang diadakan komunitas.

Dari kriteria diatas, peneliti menemukan 5 orang informan sebagai berikut: 1. Informan pertama

Nama : Ana Usia : 38 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Lama di Komunitas Zumba Fitness Story : 2 tahun 2. Informan kedua

Nama : Elly Herminingsih Usia : 40 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Lama di Komunitas Zumba Fitness Story : 1,5 tahun 3. Informan ketiga

Nama : Rina Usia : 34 tahun Pekerjaan : Wiraswasta


(4)

Lama di Komunitas Zumba Fitness Story : 1 tahun 4. Informan keempat

Nama : Viradin Usia : 26 tahun

Pekerjaan : Karyawan Bank

Lama di Komunitas Zumba Fitness Story : 10 bulan 5. Informan kelima

Nama : Eflina Usia : 22 tahun Pekerjaan : Mahasiswa

Lama di Komunitas Zumba Fitness Story : 5 bulan

1.8.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan; a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara ( interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara( interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2004:186).

Metode wawancara dalam penelitian kualitatif sebagai cara utama untuk mengumpulkan data atau informasi. Melalui wawancara penulis berupaya mendapatkan informasi secara lengkap bertatap muka dan tanya jawab. Dengan tehnik wawancara peneliti dapat langsung melihat subyek


(5)

Pertimbangan menggunakan metode wawancara dalam penelitian kualitatif deskriptif ini adalah peneliti dapat menggali semua informasi, tidak hanya pada apa yang diketahui atau dialami subyek tetapi juga apa yang tersembunyi dalam diri subyek.

Bentuk wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah Interview Semi Terstruktur. Sebelumnya pewawancara membawa membuat guide interview.

b. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi sebagai data skunder dilakukan dengan cara mencari buku-buku atau referensi dokumen-dokumen obyek penelitian khususnya tentang komunitas dan tarian Zumba itu sendiri.

c. Observasi

Observasi, menurut Kartini Kartono yaitu studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan (1990: 157). Observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati secara langsung proses komunikasi yang dilakukan oleh anggota komunitas Zumba dalam merekrut anggota baru

1.8.4 Teknik Analisa Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan bisa dirumuskan hipotesis (ide) kerja seperti yang disarankan oleh data. (Moleong, 2005: 103).


(6)

Analisis data agar jelas bisa diungkapkan dengan tiga hal yaitu:

a. Induksi, adalah ketika peneliti mengumpulkan dan menyajikan ”Tumpukan Data”, sebagai tahap awal.

b. Interprestasi data, adalah ketika peneliti mulai menangkap ”benang merah” yang semakin lama semakin jelas sehingga peneliti dengan perbendaharaan data yang diperoleh ”berani” memberi penjelasan terhadap ”cerita responden” berupa pernyataan apa sebenarnya yang telah dialami oleh para responden.

c. Konseptualisasi, adalah ketika responden bersama peneliti memberikan pernyataan singkat tentang apa yang sebenarnya dialami oleh para responden serta keinginan apa yang tersembunyi dibalik cerita detail tentang rasionalistis tindakan konversi (contoh kasus) mereka.

1.8.5 Teknik Keabsahan Data

Pemeriksaan data yang digunakan adalah triangulasi yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu.

Peneliti menggunakan teknik triangulasi dengan sumber dimana data dibandingkan, antara lain (Moleong,2006:330-331 ) :

1. Membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.

2. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang.


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN ANTARA HASIL LATIHAN SENAM AEROBIK MIX IMPACT DAN ZUMBA FITNESS TERHADAP JUMLAH PEMBAKARAN KALORI

3 54 98

PENGARUH SENAM ZUMBA TERHADAP WAIST CIRCUMFERENCE PADA WANITA OBESITAS DI SANGGAR SENAM RM7 Pengaruh Senam Zumba Terhadap Waist Circumference Pada Wanita Obesitas Di Sanggar Senam Rm7.

0 3 15

PENGARUH SENAM ZUMBA TERHADAP WAIST CIRCUMFERENCE PADA WANITA OBESITAS DI SANGGAR SENAM RM7 Pengaruh Senam Zumba Terhadap Waist Circumference Pada Wanita Obesitas Di Sanggar Senam Rm7.

0 4 17

PENGARUH SENAM ZUMBA TERHADAP FAT THICKNESS PADA WANITA OBESITAS DISANGGAR SENAM RM 7 Pengaruh Senam Zumba Terhadap Fat Thickness Pada Wanita Obesitas Di Sanggar Senam Rm7 Colomadu.

0 5 17

HUBUNGAN SENAM ZUMBA DENGAN INDEKS MASSA TUBUH Hubungan Senam Zumba Dengan Indeks Massa Tubuh.

0 2 12

HUBUNGAN SENAM ZUMBA DENGAN INDEKS MASSA TUBUH Hubungan Senam Zumba Dengan Indeks Massa Tubuh.

0 2 19

Komunikasi Kesehatan Pada Zumba fitness.

0 0 2

EFEK ZUMBA TERHADAP PENURUNAN TEBAL LEMAK BAWAH KULIT DAN BERAT BADAN MEMBER DF FITNESS DAN AEROBIC.

1 10 105

PERBEDAAN PENGARUH SENAM AQUATIC ZUMBA DAN SENAM ZUMBA TERHADAP PENINGKATAN VO2 MAX PADA REMAJA PUTRI DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH SENAM AQUATIC ZUMBA DAN SENAM ZUMBA TERHADAP PENINGKATAN VO MAX PADA REMAJA PUT

0 1 12

PERBEDAAN PENGARUH SENAM AQUATIC ZUMBA DAN SENAM ZUMBA TERHADAP LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH SENAM AQUATIC ZUMBA DAN SENAM ZUMBA TERHADAP LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS ‘AI

0 3 13