TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH ANGGOTA KUD “BATU” PENERIMA FASILITAS KREDIT SAPI PERAH
TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH ANGGOTA KUD
“BATU” PENERIMA FASILITAS KREDIT SAPI PERAH
Oleh: ZAMALAN ( 05910019 )
ANIMAL INDUSTRIAL TECHNOLOGY
Dibuat: 20091013 , dengan 7 file(s).
Keywords: TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH
ABSTRAKSI
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Maret sampai dengan tanggal 5 Mei 2009 di Kota
Batu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan peternak sapi perah
anggota KUD “BATU” Desa Gunung Sari Kecamatan Bumiaji dan Desa Songgokerto dan
Temas Kecamatan Batu yang menerima fasilitas kredit sapi perah, untuk mengetahui pengaruh
skala usaha dan perbedaan jangka waktu pembayaran kredit sapi perah terhadap tingkat
pendapatan peternak anggota KUD “BATU”. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
31 orang responden peternak sapi perah anggota KUD ”BATU” yang mendapatkan kredit sapi
perah yang ditentukan secara acak dengan menggunakan metode survey, pengamatan dan
wawancara secara langsung. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan Regresi
Sederhana dengan Dummy Varables kemudian dilanjutkan dengan uji statistik yang terdiri dari
uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ratarata tingkat pendapatan peternak sapi
perah sebesar Rp. 592.349,46/bulan dengan ratarata skala usaha sapi perah laktasi 3
ekor/peternak. Hasil analisis regresi sederhana dengan Dummy variables menunjukkan bahwa
skala usaha sapi perah berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat pendapatan peternak sapi perah
anggota KUD “BATU” penerima fasilitas kredit sapi perah (P 0,01, nilai P = 0,15). Selisih
tingkat pendapatan peternak anggota KUD “BATU” yang menerima fasilitas kredit sapi perah
antara jangka waktu pembayaran lima tahun dengan tiga tahun adalah Rp. 194.248,53/bulan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan antara skala usaha sapi
perah dengan tingkat pendapatan yang dihasilkan peternak peternak sapi perah anggota KUD
”BATU”, namun untuk jangka waktu pembayaran kredit sapi perah tidak berpengaruh nyata.
Dari kedua system pembayaran kredit sapi perah jangka panjang (lima tahun) dengan jangka
pendek (tiga tahun) terdapat selisih tingkat pendapatan sebesar Rp. 194.248,53/bulan.
Saran yang dapat diberikan sebagai rekomendasi dari hasil penelitian ini kepada peternak sapi
perah penerima fasilitas kredit sapi perah adalah peternak harus meningkatkan skala usaha sapi
perah yang dimilikinya, baik melalui modal kredit KUD maupun dari modal sendiri. Peternak
yang menerima bantuan modal kredit sapi perah dari KUD, hendaknya memilih sistem
pembayaran jangka panjang (lima tahun).
ABSTRACT
This research was conducted from March 14 until Mei 5, 2009 in Batu. It is aimed at knowing
the income level of the cow breeders who are members of KUD “BATU” village Gunung Sari
Bumiaji, village Songgokerto and TemasBatu, who receive the dairy cow credit. It is also aimed
at analyzing the influence of the venture scale and difference of the span of credit payment
towards their income level. The material used in this research is 31 respondents, members of
KUD “BATU” receiving the dairy cow credit, taken in random to be observed and interviewed
directly. The resulted data are analyzed in description and coefficients regression with Dummy
Variables and examined statistically with F and T pattern. From this research, it is noted that the
average income of them is Rp.592.349, 46/month with average of the venture scale 3 cow per
man. It also shows that the dairy cow venture gives influence on the income level of those
receiving the credit (P 0,01, nilai P = 0,15). The
difference between those who five years payment and the three one is Rp.194.248, 53/month.
Eventually it is concluded that there is a significant influence of the scale of dairy cow venture
on the income level of the dairy cow breeders members of KUD “BATU”. Yet, span of the credit
payment has no special hold over their income. It is only Rp.194.248, 53 the difference between
the five years period credit and the three. It is recommended for the dairy cow breeders who
receive the credit is that they should improve the scale of their dairy cow venture with both the
loan capital of KUD and their own capital. Those who receive the loan capital should take the
longrange payment system.
“BATU” PENERIMA FASILITAS KREDIT SAPI PERAH
Oleh: ZAMALAN ( 05910019 )
ANIMAL INDUSTRIAL TECHNOLOGY
Dibuat: 20091013 , dengan 7 file(s).
Keywords: TINGKAT PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH
ABSTRAKSI
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Maret sampai dengan tanggal 5 Mei 2009 di Kota
Batu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan peternak sapi perah
anggota KUD “BATU” Desa Gunung Sari Kecamatan Bumiaji dan Desa Songgokerto dan
Temas Kecamatan Batu yang menerima fasilitas kredit sapi perah, untuk mengetahui pengaruh
skala usaha dan perbedaan jangka waktu pembayaran kredit sapi perah terhadap tingkat
pendapatan peternak anggota KUD “BATU”. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
31 orang responden peternak sapi perah anggota KUD ”BATU” yang mendapatkan kredit sapi
perah yang ditentukan secara acak dengan menggunakan metode survey, pengamatan dan
wawancara secara langsung. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan Regresi
Sederhana dengan Dummy Varables kemudian dilanjutkan dengan uji statistik yang terdiri dari
uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ratarata tingkat pendapatan peternak sapi
perah sebesar Rp. 592.349,46/bulan dengan ratarata skala usaha sapi perah laktasi 3
ekor/peternak. Hasil analisis regresi sederhana dengan Dummy variables menunjukkan bahwa
skala usaha sapi perah berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat pendapatan peternak sapi perah
anggota KUD “BATU” penerima fasilitas kredit sapi perah (P 0,01, nilai P = 0,15). Selisih
tingkat pendapatan peternak anggota KUD “BATU” yang menerima fasilitas kredit sapi perah
antara jangka waktu pembayaran lima tahun dengan tiga tahun adalah Rp. 194.248,53/bulan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan antara skala usaha sapi
perah dengan tingkat pendapatan yang dihasilkan peternak peternak sapi perah anggota KUD
”BATU”, namun untuk jangka waktu pembayaran kredit sapi perah tidak berpengaruh nyata.
Dari kedua system pembayaran kredit sapi perah jangka panjang (lima tahun) dengan jangka
pendek (tiga tahun) terdapat selisih tingkat pendapatan sebesar Rp. 194.248,53/bulan.
Saran yang dapat diberikan sebagai rekomendasi dari hasil penelitian ini kepada peternak sapi
perah penerima fasilitas kredit sapi perah adalah peternak harus meningkatkan skala usaha sapi
perah yang dimilikinya, baik melalui modal kredit KUD maupun dari modal sendiri. Peternak
yang menerima bantuan modal kredit sapi perah dari KUD, hendaknya memilih sistem
pembayaran jangka panjang (lima tahun).
ABSTRACT
This research was conducted from March 14 until Mei 5, 2009 in Batu. It is aimed at knowing
the income level of the cow breeders who are members of KUD “BATU” village Gunung Sari
Bumiaji, village Songgokerto and TemasBatu, who receive the dairy cow credit. It is also aimed
at analyzing the influence of the venture scale and difference of the span of credit payment
towards their income level. The material used in this research is 31 respondents, members of
KUD “BATU” receiving the dairy cow credit, taken in random to be observed and interviewed
directly. The resulted data are analyzed in description and coefficients regression with Dummy
Variables and examined statistically with F and T pattern. From this research, it is noted that the
average income of them is Rp.592.349, 46/month with average of the venture scale 3 cow per
man. It also shows that the dairy cow venture gives influence on the income level of those
receiving the credit (P 0,01, nilai P = 0,15). The
difference between those who five years payment and the three one is Rp.194.248, 53/month.
Eventually it is concluded that there is a significant influence of the scale of dairy cow venture
on the income level of the dairy cow breeders members of KUD “BATU”. Yet, span of the credit
payment has no special hold over their income. It is only Rp.194.248, 53 the difference between
the five years period credit and the three. It is recommended for the dairy cow breeders who
receive the credit is that they should improve the scale of their dairy cow venture with both the
loan capital of KUD and their own capital. Those who receive the loan capital should take the
longrange payment system.