PERBEDAAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR
PERBEDAAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA YANGMENGIKUTI DAN
TIDAK MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR
Oleh: Sandi Ardiyanto ( 05810193 )
Psycology
Dibuat: 20100621 , dengan 7 file(s).
Keywords: Kata kunci: Berpikir Kritis, Bimbingan Belajar
ABSTRAKSI
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji
perbedaan berpikir kritis pada siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti bimbingan
belajar. Berpikir kritis sangat dibutuhkan untuk setiap individu karena dengan berpikir
kritis individu akan bisa menentukan problem solving yang tepat dalam setiap
masalah yang dihadapi. Berpikir kritis adalah suatu kemampuan dimana dalam
menerima informasi, individu tidak begitu saja menerima atau menolak informasi
tersebut, akan tetapi dia juga mengerti dan mengevaluasi informasi yang diterimanya
tersebut secara aktif dan sistematis, sehingga individu dapat membuat keputusan
objektif berdasarkan alasanalasan yang mendukung secara baik. Mengikuti
bimbingan belajar adalah salah satu cara bantuan belajar diluar sekolah yang
diberikan untuk siswa dalam mengatasi masalah pelajaran yang ada di sekolah.
Variabel dalam penelitian adalah variabel bebas, terikat dan kontrol. Dimana
siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti bimbingan belajar merupakan variabel
bebas dan berpikir kritis sebagai variabel terikat, sedangkan variabel kontrolnya
adalah IQ ratarata atas dan ratarata bawah. Populasi dalam penelitian ini adalah
Siswa kelas X MAN 2 Batu. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala
berpikir kritis. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive Sampling dan
random sampling dengan sampel berjumlah 74 siswa yang terbagi menjadi 37 siswa
mengikuti bimbingan belajar dan 37 siswa tidak mengikuti bimbingan belajar. Analisa
data dalam penelitian ini menggunakan ttes.
Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah siswa yang tidak mengikuti
bimbingan belajar 25 siswa (33.8%) tergolong berpikir rendah dan 12 siswa (16.2%)
tergolong berpikir kritis tinggi, sedangkan dari siswa yang mengikuti bimbingan
belajar 14 siswa (18.9%) tergolong berpikir kritis rendah dan 23 siswa (31.1%)
berpikir kritis tinggi. sehingga menunjukkan terdapat perbedaan berpikir kritis pada
siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti bimbingan belajar. Hasil analisis ttes
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan (t=3,386:sig=0,001
TIDAK MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR
Oleh: Sandi Ardiyanto ( 05810193 )
Psycology
Dibuat: 20100621 , dengan 7 file(s).
Keywords: Kata kunci: Berpikir Kritis, Bimbingan Belajar
ABSTRAKSI
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji
perbedaan berpikir kritis pada siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti bimbingan
belajar. Berpikir kritis sangat dibutuhkan untuk setiap individu karena dengan berpikir
kritis individu akan bisa menentukan problem solving yang tepat dalam setiap
masalah yang dihadapi. Berpikir kritis adalah suatu kemampuan dimana dalam
menerima informasi, individu tidak begitu saja menerima atau menolak informasi
tersebut, akan tetapi dia juga mengerti dan mengevaluasi informasi yang diterimanya
tersebut secara aktif dan sistematis, sehingga individu dapat membuat keputusan
objektif berdasarkan alasanalasan yang mendukung secara baik. Mengikuti
bimbingan belajar adalah salah satu cara bantuan belajar diluar sekolah yang
diberikan untuk siswa dalam mengatasi masalah pelajaran yang ada di sekolah.
Variabel dalam penelitian adalah variabel bebas, terikat dan kontrol. Dimana
siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti bimbingan belajar merupakan variabel
bebas dan berpikir kritis sebagai variabel terikat, sedangkan variabel kontrolnya
adalah IQ ratarata atas dan ratarata bawah. Populasi dalam penelitian ini adalah
Siswa kelas X MAN 2 Batu. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala
berpikir kritis. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive Sampling dan
random sampling dengan sampel berjumlah 74 siswa yang terbagi menjadi 37 siswa
mengikuti bimbingan belajar dan 37 siswa tidak mengikuti bimbingan belajar. Analisa
data dalam penelitian ini menggunakan ttes.
Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah siswa yang tidak mengikuti
bimbingan belajar 25 siswa (33.8%) tergolong berpikir rendah dan 12 siswa (16.2%)
tergolong berpikir kritis tinggi, sedangkan dari siswa yang mengikuti bimbingan
belajar 14 siswa (18.9%) tergolong berpikir kritis rendah dan 23 siswa (31.1%)
berpikir kritis tinggi. sehingga menunjukkan terdapat perbedaan berpikir kritis pada
siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti bimbingan belajar. Hasil analisis ttes
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan (t=3,386:sig=0,001