FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIH PEMULA DALAM MENGGUNAKAN HAK PILIHNYA PADA PEMILU PRESIDEN 2009 (Studi di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIH PEMULA DALAM
MENGGUNAKAN HAK PILIHNYA PADA PEMILU PRESIDEN 2009 (Studi
di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang)
Oleh: Eka Prananta Febriantara ( 04230070 )
Goverment Science
Dibuat: 2011-03-04 , dengan 6 file(s).

Keywords: PEMILIH PEMULA, PEMILU PRESIDEN
ABSTRAKSI

Pemilu merupakan salah satu bentuk partisipasi politik sebagai perwujudan dari kedaulatan
rakyat, karena pada saat pemilu itulah, rakyat menjadi pihak yang paling menentukan bagi proses
politik di suatu negara dengan memberikan suara secara langsung dalam bilik suara. Dari seluruh
warga negara yang memiliki hak pilih, terdapat warga negara yang pertama kali ikut serta dalam
pemilihan umum, yaitu pemilih pemula (17-21 tahun). Mereka tidak memiliki pengalaman
voting pada pemilu sebelumnya. Namun, ketiadaan pengalaman bukan berarti mencerminkan
keterbatasan menyalurkan aspirasi politik. Mereka tetap melaksanakan hak pilihnya di tempat
pemungutan suara. Pendidikan politik yang pada saatnya mempengaruhi orientasi politik pemilih
pemula yang berdasarkan kepentingan kaum remaja sendiri sangat diperlukan, terutama untuk
mencegah agar jangan sampai suara mereka hanya dihitung sebagai “pemilih pemula” yang tidak
tahu apa-apa.

Salah satu penyebab perubahan tersebut adalah semakin kritisnya masyarakat atas informasi atau
program parpol yang disampaikan masing masing jurkam. Masyarakat sudah terbiasa dengan
informasi, mudah mencari pembanding antara satu figur dengan figur yang lain berdasarkan
pemaparan informasi oleh media massa. Telah terjadi pergeseran paradigma pada konstituen
untuk memilih sebuah partai politik. Terutama berkaitan dengan keberadaan pemilih pemula
yang jumlahnya semakin banyak, lebih terbiasa dengan informasi media massa, mudah
menentukan figur idola, dan sangat tergantung dengan kelompok pergaulannya.
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilih pemula di Kecamatan Kepanjen menggunakan hak pilihnya pada
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009 di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu dengan cara analisis yang menggambarkan
keadaan obyek berdasarkan data yang dikumpulkan dari lapangan penelitian dan tidak
menggunakan data statistik. Dengan kata lain penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan untuk
menggambarkam secara tepat tentang karakteristik dari obyek yang diteliti atau menggambarkan
suatu fenomena. Adapun alasan penggunaan metode penelitian ini adalah untuk mempermudah
dalam menjelaskan dan menjabarkan mengenai obyek yang diteliti.
Dari hasil penelitian bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilih pemula dalam
menggunakan hak pilihnya antara lain Agama, yang dimaksud dengan pengaruh agama adalah
pengaruh dari kegiatan keagamaan yang diikuti oleh pemilih pemula dalam membentuk pola
dasar memahami bahasa politik yang ditawarkan oleh calon peserta pemilu. Ketertarikan

terhadap tokoh, yang dimaksud ketertarikan adalah setiap calon peserta pemilu selalu berupaya,
menjual segala tindak tanduk dan pola perilaku sehari hari sebagai dasar untuk membentuk
persepsi bahwa pola sehmgga layak perilaku keseharian calon peserta pemilu, mencerminkan

segala sesuatu yang bersifat positif menjadi peminpin.
Figur dan ketokohannya mempengaruhi pemilih pemula dalam memilih calon presiden. Seperti
Yusuf Kalla merupakan sosok yang kuat dalam hal ekonomi, Megawati sebagai sosok yang kuat
dalam bidang kerakyatan dan Susilo Bambang Yudoyono merupakan sosok yang kharismatik,
berwibawa dan gagah. Dalam kenyataannya pemilihan presiden yang dijual adalah tokoh,
padahal didalam UU calon presiden harus dicalonkan dari sebuah partai politik, hanya sebagai
peraturan saja karena yang ditonjolkan adalah tokoh selain dari program calon presiden.
Kelas sosial, setiap calon peserta pemilu selalu berupaya menciptakan dirinya dalam kelas sosial
tertentu yang dapat diajak bekerja sama oleh kelas sosial lain, sebagai bentuk untuk
menandaskan jati dirinya dalam pergaulan masyarakat. Manipulasi elite, setiap parpol selalu
berupaya mengeluarkan jargon jargon kampanye yang disesuaikan dengan program kerja dan
setiap calon peserta pemilu melalui beberapa, upaya manipulatif yang sempurna, maka
penyampaian program kerja kepada konstituen selalu ditampilkan dalam suasana yang nyaman.

ABSTRACT


Election is a form of political participation as the embodiment of popular sovereignty, because
election time then, the people into parties politik most decisive for the process in a country by
giving a voice langsung dalam sound booth. Of all citizens who have the right to vote, there are
citizens who first participated in elections, ie voters (17-21 years). They do not have the
experience of voting in previous elections. However, the lack of experience does not mean that
reflects the limitations of political aspirations. They still carry voting rights at the polls. Political
education which in turn affects the political orientation of voters that the best interests of young
people themselves is necessary, especially to prevent not to get their votes counted only as
"voters" who do not know anything.
One cause of these changes is an increasingly critical public for information or programs
submitted by each political party jurkam. People already familiar with the information, it is easy
to find a comparison between one figure to another figure on the basis of information by mass
media exposure. There has been a paradigm shift in the constituency to choose a political party.
Mainly related to the presence of voters increasing number, more accustomed to mass media
information, easy to determine the figure idol, and depend on the group interaction.
Research objectives to be achieved in this study was to determine the factors that influence
voters in District Kepanjen use the vote on the election of the President and Vice President of the
Year 2009 in the District of Malang Regency Kepanjen
This study is a descriptive analysis that is by describing the state of the object based on data
gathered from field research and not using statistical data. In other words descriptive research

that aims to menggambarkam precise about the characteristics of the object under study or
describe a phenomenon. The reason for using this research method is to make it easier to explain
and describe about the object being studied.
From the research that the factors that influence voters to use voting rights, among others,
Religion, is the influence of religion is the influence of religious activity, followed by voters in
forming the basic understanding of patterns of political language offered by the candidates in the
election. Interest in the figures, which means interest is that each candidate participating in the
election is always working, selling everything attitudes and behavior patterns in everyday

situations as a basis for forming the perception that the patterns of everyday behavior sehmgga
worthy candidates for the election, reflecting everything that is positive to peminpin.
The figures and ketokohannya influence voters in choosing presidential candidates. As Yusuf
Kalla is a powerful figure in terms of economy, Megawati as a powerful figure in the field of
democracy and Susilo Bambang Yudhoyono is a charismatic figure, dignified and splendid. In
fact, the presidential election which was sold figures, whereas in Act presidential candidates
must be nominated from a political party, just as the rules just because you'll enjoy a character
other than the presidential candidate program.
Social class, every candidate in the election has always created herself in a particular social class
that can work with the other social classes, as a form to reaffirm their identity in the association
community. Elite manipulation, each party is always working out jargon jargon campaigns

tailored to the work program and every candidate in the election by some, the perfect
manipulative efforts, the delivery of employment programs to constituents is always displayed in
a comfortable atmosphere.

Dokumen yang terkait

Perilaku Pemilih Pemula Pada Pemilu Presiden 2004 (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fisip Usu Angkatan 2003)

0 32 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIH PEMULA DALAM MENGGUNAKAN HAK PILIHNYA (Studi Pemilu Presiden Dan wakil Presiden Putaran II Pada Kecamatan Sukun Kota Malang)

0 3 2

PEMAKNAAN PENDIDIKAN POLITIK OLEH PARTAI POLITIK [ STUDI INTERAKSI PARTAI POLITIK DENGAN PEMILIH PEMULA DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG )

0 8 18

Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik pemilih pemula dalam pemilihan legislatif 2009 kecamatan tanah sareal kota Bogor

0 30 76

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Legislatif 2009 Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor

0 3 76

PARTISIPASI PEMUDA DALAM MENGGUNAKAN HAK PILIH PADA PEMILU LEGISLATIF BAGI PARA PEMILIH PEMULA Partisipasi Pemuda Dalam Menggunakan Hak Pilih Pada Pemilu Legislatif Bagi Para Pemilih Pemula (Studi Kasus Pemilu Legislatif Tahun 2014 Desa Sidomulyo Kecamat

0 2 16

PENDAHULUAN Partisipasi Pemuda Dalam Menggunakan Hak Pilih Pada Pemilu Legislatif Bagi Para Pemilih Pemula (Studi Kasus Pemilu Legislatif Tahun 2014 Desa Sidomulyo Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten).

0 2 10

PARTISIPASI PEMUDA DALAM MENGGUNAKAN HAK PILIH PADA PEMILU LEGISLATIF BAGI PARA PEMILIH PEMULA Partisipasi Pemuda Dalam Menggunakan Hak Pilih Pada Pemilu Legislatif Bagi Para Pemilih Pemula (Studi Kasus Pemilu Legislatif Tahun 2014 Desa Sidomulyo Kecamat

0 3 13

PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PELAKSANAAN PEMILU TAHUN 2009 DI DESA PUGUH KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL.

0 6 148

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pemilih Pemula Mahasiswa dalam Pemilu Presiden 2009

0 0 14