1.1. Latar Belakang Masalah
Kantor Perpustakaan
dan Arsip
Kota Semarang
didirikan oleh Pemerintah Kota Semarang
sebagai sarana
pembangunan untuk
meningkatkan sumber daya manusia
yang berkelanjutan
dengan ciri long live education sebagai
wujud kepedulian
Pemerintah untuk mencerdaskan masyarakat Kota Semarang yang
mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang
perpustakaan dan arsip daerah. Kualitas Sumber Daya
Manusia SDM
merupakan salah satu faktor yang untuk
meningkatkan produktivitas
kinerja Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang. Oleh
karena itu, diperlukan Sumber Daya Manusia yang mempunyai
kompetensi tinggi
karena keahlian atau kompetensi akan
dapat mendukung peningkatan prestasi kinerja pegawai. Pada
Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang belum memiliki
pegawai dengan
kompetensi yang memadai, ini dibuktikan
dengan rendahnya produktivitas pegawai dan sulitnya mengukur
kinerja pegawai
di lingkup
Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang. Selama ini
penilaian kinerja pegawai di Kantor Perpustakaan dan Arsip
Kota Semarang menggunakan Daftar
Penilaian Pelaksaan
Pekerjaan DP3 yang didalam terdapat 8 delapan unsur, yaitu
kejujuran, kesetiaan, ketaatan, prestasi kerja, tanggung jawab,
kerjasama, kepemimpinan dan prakarsa..
Proses evaluasi
penilaian kinerja
pegawai dilakukan setiap tahun sehingga
Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota
Semarang memerlukan
prosedur yang
baku dalam
menetapkan persyaratan
bagi seorang
pegawai untuk
mendapatkan promosi
atau menempati
jabatan tertentu
dalam Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang. Pada
Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota
Semarang terdapat
beberapa masalah yang terjadi dalam proses evaluasi penilaian
kinerja pegawai
diantaranya adalah subyektifitas pengambilan
keputusan akan terasa, terutama jika beberapa pegawai yang ada
memiliki kemampuan
dan beberapa
pertimbangan lain
yang tidak jauh berbeda. Masalah yang muncul saat ini adalah jika
proses evaluasi penilaian rumit yaitu
yang terjadi sekarang
umumnya adalah
adanya pegawai
yang langsung
mendapatkan promosi
untuk kenaikan jabatan yang hanya
melihat pada kriteria pertama saja, tetapi pegawai tersebut
belum tentu
unggul pada
beberapa kriteria-kriteria yang lain, akan tetapi tetap mendapat
promosi untuk kenaikan jabatan. Padahal bisa saja terjadi seorang
pegawai yang di kriteria pertama tidak lulus, tetapi baru akan
terlihat kelebihannya
pada kriteria-kriteria selanjutnya.
Melihat kondisi seperti di atas, maka kiranya diperlukan
suatu sistem pakar yang dapat memberikan alternatif solusi bagi
Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang dalam menilai
kinerja pegawai dengan efektif dan
efisien. Model
yang digunakan dalam sistem pakar ini
adalah Fuzzy Analisis Gap. Fuzzy Analisis Gap merupakan proses
membandingkan antara
kompetensi individu ke dalam kompetensi pekerjaan sehingga
dapat diketahui
perbedaan kompetensinya
disebut juga
gap. Semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya
semakin besar
yang berarti
memiliki peluang lebih besar untuk pegawai dengan kinerja
yang paling
bagus. Fuzzy
Analisis Gap berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat
proses antara profil pegawai yang dengan kinerja yang bagus
dengan profil pegawai sehingga dapat
memperoleh informasi
lebih cepat,
baik untuk
mengetahui gap pegawai dengan kinerja yang bagus.
Berdasarkan permasalahan
yang telah
diuraikan, maka tema penelitian ini
adalah mengembangkan
sebuah sistem
Fuzzy untuk
penilaian kinerja karyawan guna meningkatkan kinerja pegawai
Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang dengan judul
“Sistem Pakar Menggunakan Metode Fuzzy Analisis Gap
Untuk Penilaian
Kinerja Pegawai
Pada Kantor
Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang
”.
1.2. Perumusan Masalah