PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN ALAT-ALAT UKUR SISWA KELAS X SMK-TI BUDI AGUNG PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN T. A. 2016/2017.

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAN
KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIFTERHADAP HASIL
BELAJARMENGGUNAKANALAT-ALAT UKUR SISWA KELAS X
SMK-TI BUDI AGUNG PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
T. A. 2016/2017

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah SatuSyarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

ZUL PADLY SITOMPUL
NIM : 8126121044

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016

ABSTRAK
Zulpadly Sitompul, NIM. 8126121044. Pengaruh Penggunaan Strategi
Pembelajaran dan Kemampuan Berfikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar
Menggunakan Alat-Alat Ukur Siswa Kelas X SMK-TI Budi Agung Program
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan T. A. 2016/2017.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui apakah hasil belajar
Menggunakan Alat-Alat Ukur siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
berorientasi aktivitas siswa lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran ekspositori, (2) untuk mengetahui apakah siswa yang
memiliki kemampuan berfikir kreatif tinggi akan memperoleh hasil belajar
Menggunakan Alat-Alat Ukur lebih tinggi dari siswa yang memiliki kemampuan
berfikir kreatif rendah, (3) untuk mengetahui apakah ada interaksi antara
penggunaan strategi pembelajaran dengan kemampuan berfikir kreatif dalam
mempengaruhi hasil belajar Menggunakan Alat-Alat Ukur.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X (sepuluh) yang
sedang mengikuti mata pelajaran Menggunakan Alat-Alat Ukur di SMK-TI
Swasta Budi Agung Medan berjumlah 220 orang. Metode penelitian yang
digunakan dengan quasi eksperimen dengan desain faktorial 2x2. Teknik analisis

data yang digunakan adalah analisis varian dua jalur (ANAVA). Kemampuan
berfikir kreatif siswa diukur dengan menggunakan skala Likert. Sedangkan tes
hasil belajar Menggunakan Alat-Alat Ukur menggunakan tes berbentuk pilihan
berganda sebanyak 60 soal.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar
Menggunakan Alat-Alat Ukur siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
berorientasi aktivitas siswa lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran ekspositori, dengan Fhitung = 5,97 > Ftabel = 3,99; (2) hasil belajar
Menggunakan Alat-Alat Ukur siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif
tinggi lebih tinggi dari siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif rendah,
dengan Fhitung = 30,13 > Ftabel = 3,99; (3) terdapat interaksi anatara penggunaan
strategi pembelajaran (berorientasi aktivitas siswa dan ekspositori) dengan
kemampuan berfikir kreatif (tinggi dan rendah) terhadap hasil belajar
Menggunakan Alat-Alat Ukur, dengan Fhitung = 6,80 > Ftabel = 3,99. Hipotesis ini
menunjukkan bahwa strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa lebih tepat
dari pada strategi pembelajaran ekspositori dalam meningkatkan hasil belajar
Menggunakan Alat-Alat Ukur siswa, dan siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kreatif tinggi memperoleh hasil belajar Menggunakan Alat-Alat Ukur
yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif
rendah.


i

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan
dengan kendala-kendala dan kesulitan yang dihadapi dengan judul “Pengaruh
Penggunaan Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berfikir Kreatif
Terhadap Hasil Belajar Menggunakan Alat-Alat Ukur Siswa Kelas X SMKTI Budi Agung

Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan T.A.

2016/2017.
Penulisan tesis ini bertujuan untuk menambah salah satu syarat mutlak
memperoleh gelar Magister Pendidikan bagi mahasiswa Pascasarjana Program
Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari banyak kekurangan baik dari segi isi, susunan maupun
tata bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan tesis ini. Walaupun demikian besar harapan

penulis agar hasil studi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya.
Selama perkuliahan sampai dengan tersusunnya tesis ini, penulis banyak
sekali menerima dukungan moril,

materi dan spiritual yang tidak ternilai

harganya. Melalui tulisan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar –
besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
perkuliahan di Program Pascasarjana Unimed.

iii

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, selaku Direktur Pascasarjana Universitas
Negeri Medan yang telah banyak membantu dalam urusan administrasi di Progran
Pascasarjana Unimed.
3. Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd, selaku ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
dan juga bertindak sebagai dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan
masukan dan konstribusinya terhadap penulisan tesis ini.

4. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah
banyak memberikan masukan dan motifasi terhadap penulisan tesis ini.
5. Bapak Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah
banyak memberikan masukan dan motifasi terhadap penulisan tesis ini.
6. Bapak-bapak dosen penguji yang telah memberikan masukan dan bimbingan
dalam penyelesaian tesis ini.
7. Bapak kepala sekolah, staf pegawai dan guru-guru pengajar SMK Swasta Budi
Agung Medan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian.
8. Teristimewa kepada keluarga terutama kepada kedua orang tuaku Amran
Sitompul dan Dra. Syamsiah Nasution yang telah memberikan kasih sayangnya
serta dukungan baik moril maupun materil selama perkuliahan hingga selesai,
kepada istriku Ina Namora Putri Siregar, SE.,M.Si yang senantiasa memberi
motivasi, bantuan berupa waktu dan kesempatan dalam pengerjaan tesis ini, serta
Adik-adikku tercinta Massalwa Sitompul, S.Pd; Tosim Zailani Sitompul, SP;
Ibnu Ramadhan Sitompul; dan Mukti Ali Sitompul yang telah memberikan
semangat dan dukungannya selama ini.

iv

9. Teman-teman mahasiswa satu perjuangan Teknologi Pendidikan Angkatan XXII

yang telah memberikan semangat dan dukungannya juga selama ini dalam
penulisan tesis ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Penulis juga berharap semoga
hasil penelitian ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan,
sehingga para siswa dapat merasakan pembelajaran yang menyenangkan dan lebih
menyerap konsep baru yang diberikan guru di dalam ruang kelas pada proses
pembelajaran.

Medan,
Penulis

April 2016

Zulpadly Sitompul
NIM. 8126121044

v

DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK.......................................................................................................

i

ABSTRACT ....................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................

iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................

vi

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

viii


DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

xi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................

1

B. Identifikasi Masalah .........................................................

9


C. Pembatasan Masalah..........................................................

10

D. Rumusan Masalah .............................................................

11

E. Tujuan Penelitian ..............................................................

12

F. Manfaat Penelitian ............................................................

12

KAJIAN TEORETIK, KERANGKA BERFIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. KajianTeoritis ....................................................................

1.

Hakikat Hasil Belajar Menggunakan Alat Ukur Belajar 15
1.1 Hakikat Hasil Belajar...........................................

15

1.2 Hakikat Menggunakan Alat-Alat Ukur................

22

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ....................................

25

2.1 Hakikat Strategi PBAS .........................................

32

2.2 Hakikat Strategi Pembelajaran Ekspositori .........


36

Hakikat Berfikir Kreatif .............................................

42

B. Penelitian Yang Relevan ....................................................

49

C. Kerangka Berfikir...............................................................

50

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian ..........................................

60

3.

BAB III

15

METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................

62

B. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian ........................

62
vi

BAB IV

BAB V

1. Populasi Penelitian .......................................................

62

2. Sampel Penelitian .........................................................

63

C. Metode Penelitian ..............................................................

63

D. Variabel penelitian dan Definisi Operasional ...................

64

1. Variabel Penelitian........................................................

64

2. Definisi Penelitian........................................................

65

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan .................................

66

1. Prosedur Perlakuan ......................................................

66

2. Pelaksanaan Perlakuan..................................................

68

F. Pengontrolan Perlakuan .....................................................

70

1. Validitas Internal ..........................................................

71

2. Validitas Eksternal ........................................................

72

G. Tekni dan Alat Pengumpulan Data ....................................

73

1. Teknik Pengumpulan Data ...........................................

73

2. Instrumen Penelitian ....................................................

73

H. Uji Instrumen Penelitian.....................................................

75

I. Teknik Analisis Data ..........................................................

82

HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ...................................................................

85

B. Pengujian Persyaratan Analisis .........................................

97

C. Pembahasan Hasil Penelitian.............................................

108

D. Keterbatasan Penelitian .....................................................

116

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................

119

B. Implikasi ............................................................................

119

C. Saran-saran ........................................................................

122

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Perolehan Nilai Hasil Belajar Menggunakan Alat-Alat Ukur
Kelas X Program keahlian Teknik Kendaraan Ringan ...................

4

Tabel 2. Unsur-Unsur Berpikir Kreatif .........................................................

46

Tabel 3. Desain Penelitian Faktorial 2x2 .......................................................

64

Tabel 4. Kisi-Kisi Soal Tes Menggunakan Alat-alat Ukur ............................

74

Tabel 5. Kisi-Kisi Angket Kemampuan Berfikir Kreatif ...............................

75

Tabel 6.

Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menggunakan
Alat-alat Ukur Siswa yang Diajar Dengan Strategi
Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa .....................................

85

Tabel 7. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menggunakan
Alat-alat Ukur Siswa yang Diajar Dengan Strategi
Pembelajaran Ekspositori ................................................................

87

Tabel 8. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menggunakan
Alat-alat Ukur Siswa yang Memiliki Kemampuan Berfikir
Kreatif Tinggi ..................................................................................
Tabel 9.

88

Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menggunakan
Alat-alat Ukur Siswa yang Memiliki Kemampuan Berfikir
Kreatif Rendah .................................................................................

90

Tabel 10. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menggunakan
Alat-alat Ukur Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran
Berorientasi Aktivitas Siswa dan Yang Memiliki Kemampuan
Berfikir Kreatif Tinggi.....................................................................

91

Tabel 11. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menggunakan
Alat-alat Ukur Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran
Berorientasi Aktivitas Siswa dan Yang Memiliki Kemampuan
Berfikir Kreatif Rendah ...................................................................

93

Tabel 12. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menggunakan
Alat-alat Ukur Siswa yang Diajar Dengan Strategi
Pembelajaran Ekspositori dan Yang Memiliki Kemampuan
Berfikir Kreatif Tinggi.....................................................................

94
viii

Tabel 13. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menggunakan
Alat-alat Ukur Siswa yang Diajar Dengan Strategi
Pembelajaran Ekspositori dan Yang Memiliki Kemampuan
Berfikir Kreatif Rendah ...................................................................

96

Tabel 14. Rangkuman Analisis Uji Normalitas ...............................................

97

Tabel 15. Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa
Dan Ekspositori ...............................................................................

100

Tabel 16. Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok
Sampel Kemampuan Berfikir Kreatif Tinggi dan
Kemampuan Berfikir Kreatif Rendah..............................................

101

Tabel 17. Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berfikir Kreatif ................

101

Tabel 18. Data Hasil Belajar Menggunakan Alat-alat Ukur ............................

102

Tabel 19. Rangkuman Anava Vaktorial 2x2 ....................................................

102

Tabel 20. Rangkuman Uji Scheffe ...................................................................

105

Table 21. Data Pendukung Uji Lanjut..............................................................

115

Table 22. Hasil Uji Lanjut ................................................................................

116

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran Menggunakan Alat-alat Ukur..................

116

Lampiran 2. Rencana Pembelajaran Menggunakan Alat-alat Ukur................

118

Lampiran 3. Tes Hasil Belajar Menggunakan Alat-alat Ukur ........................

127

Lampiran 4. Tes Kemampuan Berfikir Kreatif ...............................................

140

Lampiran 5. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar
Menggunakan Alat-alat Ukur......................................................

145

Lampiran 6. Hasil Uji Coba Kemampuan Berfikir Kreatif ..............................

152

Lampiran 7. Perhitungan Statistik Dasar dan Distribusi Frekuensi ................

154

Lampiran 8. Uji Persyaratan............................................................................

171

Lampiran 9. Pengujian Hipotesis ....................................................................

182

Lampiran 10. Uji Lanjut ..................................................................................

186

xi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Berbicara masalah pendidikan tidak dapat terlepas dari masalah
pembelajaran, karena pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan menunjukkan pada upaya peningkatan kualitas
proses dan hasil pembelajaran. Pendidikan dianggap bermutu bila kemampuan,
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki pada lulusan berguna bagi
perkembangan selanjutnya, baik pada lembaga pendidikan yang lebih tinggi
maupun di lapangan kerja. Mutu pendidikan itu dapat dicapai apabila proses
belajar mengajar yang diselenggarakan benar-benar efektif dan efisien bagi
pencapaian kemakmuran pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Kualitas pembelajaran sangat tergantung pada beberapa aspek yang terkait,
seperti kompetensi bidang studi, kompetensi pendidikan, dan kompetensi
pengajaran. Di samping persyaratan lainnya seperti: akademik guru, fasilitas
pendukung, proses pembelajaran, sistem evaluasi, dan kebutuhan masyarakat.
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa, siswa dengan siswa, dan antara siswa
dengan sumber belajar lainnya. Hal itu diatur dalam satu kesatuan waktu yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan. Dengan demikian, seharusnya pembelajaran di sekolah merupakan
suatu kegiatan yang disenangi, menantang dan bermakna bagi siswa.
Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik, apabila proses tersebut
dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa secara aktif dapat

1

2

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan dan
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Tujuan pembelajaran dapat tercapai apabila pembelajaran direncanakan
dengan baik dan matang. Dalam hal ini guru harus dapat memilih kegiatan
pembelajaran yang efektif dan efisien untuk menciptakan pengalaman belajar
yang baik dan dapat menyediakan fasilitas belajar kepada peserta didik.
Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa
guru telah berhasil dalam mengajar. Sejauh mana tingkat keberhasilan belajar
mengajar, dapat dilihat dari daya serap anak didik dan persentase keberhasilan
anak didik dalam tujuan pembelajaran, khusus dari bahan pelajaran yang disajikan
(Djamarah dan Zain, 1996:4).
Usaha meningkatkan kualitas pendidikan merupakan suatu upaya sadar
dan terencana secara sistematik dalam waktu yang cukup lama yang ditujukan
pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan siap
menghadapi tantangan di era perdagangan bebas. Kebutuhan akan sumber daya
manusia yang berkualitas sejalan dengan perkembangan zaman abad ke-21 yang
berorientasi pada pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di dalam mempelajari mata pelajaran menggunakan alat-alat ukur,
permasalahan yang sering ditemukan adalah cara menyajikan materi secara baik
agar lebih mudah diserap, dimengerti, dan siswa tidak merasa jenuh dengan materi
yang diberikan sebagai bekal dalam praktik, sehingga diperoleh hasil yang baik
sesuai dengan tujuan pengajaran.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Budi Agung Medan adalah
salah satu sekolah menengah kejuruan yang menjadi pilihan bagi sebahagian besar

3

siswa SMP yang akan melanjutkan jenjang pendidikan menengah kejuruan di
Kecamatan Medan Marelan. Indikasi ini terlihat dari banyaknya siswa lulusan
SMP sederajat yang mendaftar ke sekolah ini dengan rata-rata pendaftar hampir
sekitar 220 siswa setiap tahunnya atau sekitar 6 lokal pertahunnya.
Sesuai dengan tuntutan kebutuhan kompetensi bidang keahlian yang harus
dimiliki siswa sekolah menengah kejuruan, maka pada saat ini SMK Swasta Budi
Agung Medan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
untuk semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran menggunakan alat-alat ukur.
Mata pelajaran menggunakan alat-alat ukur diberikan pada seluruh siswa untuk
setiap tingkat kelas yang terdapat di SMK Swasta Budi Agung Medan. Setelah
mempelajari alat-alat ukur diharapakan siswa memiliki sejumlah kompetensi
berupa

pengetahuan

dan

keterampilan

dalam

penerapan/pengaplikasian,

pemeliharaan, dan penggunaan alat-alat ukur di bengkel otomotif. Namun sangat
disayangkan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran menggunakan alat-alat ukur
di SMK Swasta Budi Agung Medan ini belum tercapai hasil maksimal seperti
yang diharapkan.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada siswa kelas X SMK
Swasta Budi Agung Medan diperoleh keterangan bahwa hasil belajar
menggunakan alat-alat ukur siswa tersebut masih tergolong rendah. Hal ini dapat
dilihat dari hasil nilai ulangan formatif pada semester 1 di kelas X tahun pelajaran
2013/2014 hanya sekitar 50% yang dapat dikategorikan lulus, dengan standart
ketutuntasan minimal untuk mata pelajaran kompetensi dasar teknik otomotif pada
standart kompetensi menggunakan alat-alat ukur 7,5. Hal ini dapat dikatakan

4

bahwa nilai hasil belajar menggunakan alat-alat ukur tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Data tersebut seperti pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1: Perolehan Nilai Hasil Belajar Menggunakan Alat-Alat Ukur Kelas X Program
keahlian Teknik Kendaraan Ringan

Tahun Pelajaran

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Rata-Rata

2011/2012
2012/2013
2013/2014

78,00
80,00
82,00

65,00
65,00
65,00

65,00
65,00
65,00

Standart ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh pihak SMK Swasta
Budi Agung Medan adalah 7,5. Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan
bahwa nilai rata-rata siswa selama 3 (Tiga) tahun terakhir masih tergolong rendah,
masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah standart ketuntasan
maksimal dan juga terlihat bahwa masih sangat jauh bagi siswa untuk mencapai
nilai ketuntasan maksimal.
Belum

maksimalnya

hasil

belajar

siswa

dalam

mata

pelajaran

menggunakan alat-alat ukur dikarenakan tidak variatifnya strategi pembelajaran
yang digunakan serta terbatasnya pemanfaatan media yang digunakan oleh guru
dalam proses belajar mengajar menggunakan alat-alat ukur. Strategi dan media
pembelajaran yang digunakan selama ini diduga tidak mampu memotivasi dan
merangsang siswa untuk dapat mengaktualisasikan sejumlah informasi berupa
pesan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Strategi pembelajaran yang digunakan cenderung menggunakan metode
ceramah. Dengan metode ini siswa hanya memperoleh sejumlah informasi yang
bersumber dari guru. Informasi dan komunikasi satu arah ini menyebabkan siswa
lebih banyak menunggu tanpa berbuat sesuatu. Guru lebih banyak berbuat tanpa
memberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat atau pengetahuan yang

5

dimiliki siswa berkaitan dengan informasi yang telah diperoleh dari sumber lain
yang erat hubungannya dengan materi yang sedang dipelajari. Hal ini
menyebabkan

siswa

kurang

berminat

dalam

mengikuti

pembelajaran

menggunakan alat-alat ukur.
Dalam proses pembelajaran akan ditemukan masalah-masalah tersebut,
yaitu sering kali ditemui seorang guru kurang memperhatikan variasi dalam
memberikan materi yang akan diberikan kepada siswa, sehingga pelajaran
tersebut kurang atau tidak mampu diserap dan siswa akan cenderung lebih cepat
jenuh. Dalam peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat terjadi sebelum
peningkatan kualitas pembelajaran terlebih dahulu. Untuk itu perlu meningkatkan
pengetahuan tentang merancang sebuah strategi pembelajaran agar lebih efektif,
efisien dan memiliki daya tarik. Variasi di dalam pemberian materi memang
sangat dibutuhkan, untuk menghindari terjadinya masalah-masalah siswa yang
mengakibatkan siswa bosan atau merasa sia-sia di dalam belajar. Variasi dalam
pengajaran ini dikenal dengan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran
penting di dalam mengajar karena selain mempermudah penyampaian materi
dengan baik, pemilihan strategi pembelajaran yang tepat akan berpengaruh
terhadap keberhasilan proses pembelajaran.
Strategi pembelajaran ekspositori lazim digunakan oleh guru dalam proses
belajar-mengajar

karena

pelaksanaan

strategi

ini

mudah,

guru

hanya

menyampaikan secara lisan materi yang akan diajarkan kepada siswa. Namun
strategi ini kurang tepat jika monoton digunakan dalam proses pembelajaran
menggunakan alat-alat ukur, karena dalam pembelajaran alat-alat ukur dibutuhkan

6

apresiasi, pengembangan ekspresi dan keterampilan siswa dalam menuangkan ideide kreatif ke dalam bentuk praktikum.
Keadaan ini harus ditanggulangi dengan menjadikan satu pembelajaran
yang tidak hanya membuat siswa duduk diam mendengar, tetapi membuat mereka
belajar mandiri dengan menggunakan pembelajaran yang aktif. Keterbatasan guru
dalam mendesain dan mengelola serta menerapkan strategi pembelejaran dan
penggunaan media pembelajaran sehingga membuat siswa kurang tertarik dan
kurang termotivasi dalam mempelajari alat-alat ukur, rendahnya kreativitas siswa
serta pengendalian diri siswa yang terlihat dari seringnya siswa tidak merawat
sarana prasarana yang ada dan kurangnya minat, pengendalian diri dan disiplin
diri siswa. Kondisi pembelajaran ini tentunya akan menguragi ketercapaian tujuan
dari pembelajaran yang direncanakan oleh guru, sehingga perlu adanya kreativitas
dari guru untuk merancang strategi pembelajaran yang efektif dan efisien dalam
pembelajaran.
Di sisi lain juga ada kecenderungan bahwa aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran menggunakan alat-alat ukur yang masih rendah seperti bertanya
atau mengemukakan pendapat. Siswa kurang dapat mengoptimalkan potensi yang
dimiliki untuk melakukan aktivitas belajar dengan baik. Dalam hal ini siswa
cenderung hanya menerima pelajaran, kurang memiliki keberanian dalam
menyampaikan pendapat, tidak bertanya bila ada materi yang kurang jelas, kurang
memiliki kemampuan dalam merumuskan gagasan sendiri dan siswa belum
terbiasa bersaing dalam menyampaikan pendapat kepada orang lain.
Untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
ditetapkan, maka siswa dilibatkan dengan berbagai aktivitas yang ditunjukkan

7

dengan keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Aktivitas belajar
yang dilakukan siswa bukan hanya menulis dan mendengarkan apa yang telah
dijelaskan guru. Akan tetapi aktifitas belajar siswa melibatkan kreativitas dan
aktivitas motorik (gerak fisik). Aktivitas belajar yang dapat dilakukan siswa
adalah melihat yaitu memperhatikan guru, memberikan pendapat atau bertanya
bila ada pelajaran yang tidak dimengerti, mendengarkan dengan serius apa yang
diajarkan guru, menggambar objek yang dipelajari. Intelektual siswa tampak dari
daya nalar siswa pada saat memecahkan masalah ataupun pada saat siswa
mengerjakan soal-soal atau tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Oleh karena itu diperlukan penggunaan strategi yang dapat menambah
pemahaman dan pengalaman yang memberikan tantangan kepada siswa. Dengan
strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa, pembelajaran menempatkan
siswa sebagai subjek belajar. Strategi pembelajaraan berorientasi aktivitas siswa
dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan
kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa
perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang.
Kemampuan berpikir kreatif dapat diartikan sebagai suatu proses yang
digunakan ketika seorang individu mendatangkan atau memunculkan suatu ide
baru. Ide baru tersebut merupakan gabungan dari ide-ide sebelumnya yang belum
pernah diwujudkan. Berpikir kreatif ini ditandai dengan adanya ide baru yang
dimunculkan sebagai hasil dari proses berpikir tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh Munandar (1999:19) bahwa: “Hidup
kreatif berarti mengembangkan talenta yang dimiliki, belajar menggunakan
kemampuan diri sendiri secara optimal, menjajaki gagasan baru, tempat-tempat

8

baru, aktivitas-aktivitas baru, mengembangkan kepekaan terhadap masalah
lingkungan, masalah orang lain, masalah kemanusiaan.”
Kemampuan berpikir kreatif sebagai suatu potensi yang dimiliki oleh
setiap siswa belum menjadi perhatian pendidik dalam upaya meningkatkan hasil
belajar. Dengan kemampuan berpikir kreatif yang dimilikinya siswa dapat
meningkatkan pencapaian hasil belajarnya. Siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kreatif dapat menunjukkan hasil belajar yang sama bahkan lebih baik dari
siswa yang memiliki kecerdasan intelektual. Pembelajaran menggunakan alat-alat
ukur dapat merangsang kemampuan berpikir kreatif siswa yang dapat
ditumbuhkan

dengan

memberikan

berbagai

pengalaman

belajar

dan

pengkondisian lingkungan belajar yang menarik dan menyenangkan. Kemampuan
berpikir kreatif siswa akan berkembang bila diberi kesempatan dan kebebasan
pada siswa untuk berimajinasi, berapresiasi, berekspresi, dan berkreasi dalam
interaksinya selama pembelajaran.
Upaya mendorong kemampuan berpikir kreatif sebagai bekal hidup
menghadapi tuntutan, perubahan dan perkembangan zaman lazimnya melalui
pendidikan yang berkualitas. Semua bidang pendidikan tanpa terkecuali harus
memulai dan mengarahkan pada tujuan itu. Pendidikan tersebut mengantarkan dan
mengarahkan anak didik menjadi pembelajar yang berkualitas dan kreatif.
Keluaran akhir dari harapan ini akan terwujud bila proses di kelas melalui
pembelajaran memberi kesempatan bagi siswa atau peserta didik mengembangkan
potensi-potensinya untuk berpikir kreatif.
Selain itu kemampuan berpikir kreatif diperlukan dalam menghadapi
masalah sehari-hari. Perkembangan informasi dan teknologi tidak lepas dari

9

kemampuan berpikir kreatif manusia. Dengan demikian semua bidang atau mata
pelajaran termasuk menggunakan alat-alat ukur, perlu mengembangkan strategi
maupun media pembelajaran yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa untuk memperoleh hasil
belajar seperti yang diharapkan dibutuhkan suatu strategi atau pendekatan
pembelajaran serta media yang mampu untuk memberdayakan siswa secara aktif
dalam proses belajar-mengajar. Memperhatikan begitu menariknya upaya untuk
meningkatkan hasil belajar menggunakan alat-alat ukur pada siswa kelas X SMK
Swasta Budi Agung Medan, faktor kemampuan berpikir kreatif siswa dapat
dirasakan sebagai salah satu faktor yang dapat memberikan kontribusi.
Kemampuan berpikir kreatif ini bentuknya dapat berupa pemahaman terhadap
pembacaan dan penggunaan alat ukur secara akurat.
Dengan demikian strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif
siswa merupakan hal yang perlu untuk diteliti, bagaimana pengaruhnya terhadap
hasil menggunakan alat-alat ukur siswa.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi permasalahanpermasalahan dalam pembelajaran menggunakan alat-alat ukur yang akan
mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa antara lain: Apakah faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran menggunakan alatalat ukur? Strategi pembelajaran manakah yang tepat untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran menggunakan alat-alat ukur? Apakah strategi dan media
pembelajaran menggunakan alat-alat ukur yang digunakan kurang menarik

10

perhatian siswa? Apakah strategi pembelajaran menggunakan alat-alat ukur yang
digunakan tidak sesuai dengan karakteristik siswa?

Bagaimana strategi

pembelajaran menggunakan alat-alat ukur yang dilaksanakan oleh guru?
Karakteristik siswa yang bagaimana yang sesuai dengan strategi pembelajaran
tertentu? Apakah rendahnya hasil belajar siswa disebabkan kurangnya keterlibatan
siswa dalam berinteraksi? Apakah hasil belajar menggunakan alat-alat ukur yang
diajarkan dengan strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa lebih tinggi
dari hasil belajar yang diajarkan dengan pembelajaran ekspositori? Bagaimana
hasil belajar menggunakan alat-alat ukur yang diperoleh siswa kelas X? Apakah
rendahnya hasil belajar karena rendahnya kemampuan berfikir kreatif yang
dimiliki siswa? Apakah terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan alat-alat
ukur antara siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
berorientasi aktivitas siswa dengan siswa yang diajar dengan menggunakan
strategi pembelajaran ekspositori? Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa
yang mempunyai kemampuan berfikir kreatif tinggi dengan siswa yang
mempunyai kemampuan berfikir kreatif rendah? Apakah terdapat interaksi antara
strategi pembelajaran dengan kemampuan berfikir kreatif dalam mempengaruhi
hasil belajar menggunakan alat-alat ukur?

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalah di atas, maka dapat ditarik
permasalahan utama sebagai batasan masalah penelitian ini. Agar permasalahan
yang akan dikaji lebih terarah maka masalah-masalah tersebut penulis batasi
sebagai berikut: Penelitian ini dibatasi berkenaan dengan strategi pembelajaran
berorientasi aktivitas siswa dan strategi pembelajaran ekspositori. Karakteristik

11

siswa dalam penelitian ini dibatasi hanya pada kemampuan berfikir kreatif siswa
yang berkenaan dengan kemampuan berfikir kreatif tinggi dan rendah. Hasil
belajar siswa dibatasi pada materi menggunakan alat-alat ukur dan pada ranah
kognitif taksonomi Bloom, dengan menggunakan tes hasil belajar yang divalidkan
dengan materi mengoperasikan operasi berbasis teks dan mengoperasikan operasi
berbasis grafik.

D. Rumusan Masalah
Dalam pelaksanaan suatu penelitian terhadap masalah berfokus dalam
judul, maka pokok-pokok penelitian perlu terlebih dahulu dirumuskan secara jelas
dan operasional tentang batasan masalahnya. Berdasarkan pembatasan masalah di
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.

Apakah kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
berorientasi aktivitas siswa memperoleh hasil belajar menggunakan alat-alat
ukur lebih tinggi daripada kelompok siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran ekspositori?

2.

Apakah kelompok siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif tinggi
memperoleh hasil belajar menggunakan alat-alat ukur lebih tinggi daripada
kelompok siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif rendah?

3.

Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan
berfikir kreatif siswa dalam mempengaruhi hasil belajar menggunakan alatalat ukur?

12

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menggunakan alat-alat ukur
kelompok siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran berorientasi
aktivitas siswa dan kelompok siswa yang diajarkan dengan strategi
pembelajaran ekspositori.
2.

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menggunakan alat-alat ukur
kelompok siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif tinggi dan
kelompok siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif rendah.

3.

Untuk mengetahui ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan
kemampuan berfikir kreatif siswa dalam mempengaruhi hasil belajar
menggunakan alat-alat ukur.

F. Manfaat Penelitian
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Teknik Kendaraan Ringan yang
berkaitan dengan pengembangan mata pelajaran menggunakan alat-alat ukur.
Selain itu diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang ingin
melakukan penelitian serupa dengan memperhatikan keterbatasan pada penelitian
ini.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
masukan-masukan yang berarti dan berguna bagi peningkatan penelitian
pembelajaran, terutama:

13

a. Bagi Guru
1) Strategi pembelajaran dapat membantu dalam menciptakan suasana belajar
mengajar yang aktif, interaktif dan dapat memicu kemampuan berfikir
kreatif peserta didik.
2) Merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan dan
dikembangkan oleh guru dalam proses pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif peserta didik.
b. Bagi peserta didik
1) Dengan strategi pembelajaran dapat memberikan kemampuan berfikir
kreatif peserta didik dalam kemampuan menganalisis, memecahakan
permasalahan, pengambilan keputusan, dan menuntun peserta didik akrab
dengan dunia nyata, serta memberikan bekal dalam memecahkan
masalahnya dalam kehidupan sehari-hari.
2) Untuk menjadikan peserta didik mempunyai pemahaman tentang berbagai
sistem nilai, persepsi, dan sikap-sikap tertentu yang berkaitan dengan
situasi atau masalah tertentu.
3) Dapat mencapai sinergi kelompok dalam memecahkan masalah.
4) Dengan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
c. Bagi pihak sekolah
1) Dapat mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk memajukan
sekolahnya melalui pengembangan strategi pembelajaran.
2) Diharapkan mampu mencermati kebutuhan peserta didik yang beragam
dengan kondisi lingkungan yang berbeda, serta mampu mewujudkan

14

harapan masyarakat terhadap dunia kerja untuk menghasilkan out put yang
mandiri, produktif, potensial, serta berkualitas.
3) Diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dalam menemukan strategi
pembelajaran

yang

dapat

meningkatkan

menggunakan alat-alat ukur di sekolah.

kualitas

pembelajaran

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pengolahan data dan analisis data serta pengujian hipotesis
maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1.

Hasil belajar mata pelajaran menggunakan alat-alat ukur siswa yang
dibelajarkan

dengan

menggunakan

strategi

pembelajaran

berorientasi

aktivitas siswa lebih tinggi dari hasil belajar menggunakan alat-alat ukur
siswa

yang

dibelajarkan

dengan

menggunakan

strategi

pembelajaran

ekspositori.
2.

Hasil belajar mata pelajaran menggunakan alat-alat ukur siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kreatif tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar
menggunakan alat-alat ukur siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif
rendah.

3.

Ada interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan kemampuan
berpikir kreatif dalam mempengaruhi hasil belajar menggunakan alat-alat
ukur siswa.

B. Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan
bahwa hasil belajar menggunakan alat-alat ukur siswa yang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa lebih tinggi dari pada hasil
belajar menggunakan alat-alat ukur siswa yang dibelajarkan dengan strategi
pembelajaran ekspositori. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi pembelajar
atau guru mata pelajaran menggunakan alat-alat ukur untuk menggunakan strategi
119

120

pembelajaran berorientasi aktivitas siswa pada proses belajar mengajar serta juga
harus

memperhatikan

karakteristik

siswa

agar

dapat

menentukan

strategi

pembelajaran yang tepat untuk diterapkan.
Hasil simpulan kedua, yang menyatakan bahwa siswa yang memiliki
tingkat kemampuan berfikir kreatif tinggi memperoleh hasil belajar lebih tinggi
daripada siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif rendah. Tingkat
kemampuan berfikir kreatif merupakan salah satu karakteristik yang dimiliki
siswa. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi cenderung lebih
aktif, terbuka dan luwes terhadap pengalaman baru, luwes dalam berpikir dan
bertindak, bebas dalam mengekspresikan diri, berminat pada kegiatan kreatif,
percaya

pada

gagasan

sendiri,

mampu

memahami,

mengklasifikasi,

mengaplikasikan aturan dan konsep pembacaan pengukuran, dan mengidentifikasi
hubungan penggunaan alat-alat ukur terhadap benda kerja. Siswa yang memiliki
kernampuan berpikir kreatif rendah justru sebaliknya, mereka tidak terbuka
terhadap pengalaman baru dan cenderung menutup diri dan tidak suka menerima
tantangan, kaku dalam berpikir dan bertindak, tidak berani mengekspresikan diri
dan cenderung ikut-ikutan, kurang mandiri dan tidak percaya diri dengan gagasan
sendiri. Hal ini terlihat dari ketidak rnampuan dalam memahami, mengklasifikasi,
mengaplikasikan, mengidentifikasi aturan dan konsep sebuah penggunaan dan
pembacaan hasil pengukuran.
Hasil simpulan yang ketiga menyatakan adanya interaksi antara strategi
pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dengan strategi pembelajaran ekspositori
terhadap hasil belajar mata pelajaran menggunakan alat-alat ukur. Siswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa lebih tinggi dari

121

hasil belajar menggunakan alat-alat ukur siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran ekspositori. Dengan demikian penggunaan strategi pembelajaran
berorientasi aktivitas siswa lebih tepat bagi siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kreatif tinggi dibandingkan dengan penggunaan strategi pembelajaran
ekspositori. Hasil belajar menggunakan alat-alat ukur kelompok siswa yang
memiliki kemampuan

berpikir

kreatif rendah,

dan

diajar

dengan strategi

pembelajaran ekspositori lebih tinggi dari hasil belajar menggunakan alat-alat
ukur siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa.
Dengan demikian strategi pembelajaran ekspositori lebih tepat digunakan bagi
siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah dibandingkan dengan
strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa.
Melihat adanya perbedaan tingkat kemampuan berfikir kreatif yang
dimiliki siswa, maka pembelajar atau guru mata pelajaran menggunakan alat-alat
ukur

haruslah

pembelajaran,

lebih

bijaksana

pendekatan

teknik

dalam

memilih

maupun

media

dan

menentukan

yang

digunakan

strategi
dalam

menyampaikan materi pembelajaran, sehingga siswa akan lebih mudah mengerti
dan memahami setiap materi yang dipelajari.
Walaupun demikian, agar hasil belajar siswa lebih efektif, pelaksanaan
penggunaan strategi pembelajaran dapat berjalan lebih baik adalah sebagai
berikut:
1.

Diharapkan kepada guru agar memberikan saran-sarana informasi yang
berkenaan dengan materi menggunakan alat-alat ukur, sarana-sarana itu
seperti buku, modul, dan sumber belajar lainnya.

122

2.

Dengan mengetahui karakteristik siswa yang berkaitan dalam hal ini tingkat
kemampuan berfikir kreatif siswa, guru harus melakukan penilaian hasil
belajar tidak semata-mata dilakukan diakhir pembelajaran melainkan juga
selama proses pembelajaran berlangsung.

3.

Perlu dilengkapi sarana-sarana yang memudahkan siswa untuk melakukan
praktek menggunakan alat-alat ukur diruang kelas dan workshop.

C. Saran-saran
Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian ini, maka saran-saran yang
dikemukakan adalah sebagai berikut:
1.

Disarankan bagi guru pengampu mata pelajaran menggunakan alat-alat ukur
untuk menggunakan strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dan
strategi pembelajaran ekspositori, serta memvariasikan strategi yang sesuai
dengan konsep dan media pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa dapat
maksimal.

2.

Untuk

melaksanakan praktikum menggunakan alat-alat ukur dibutuhkan

kemampuan berfikir kreatif tinggi, oleh karena itu siswa yang memiliki
kemampuan

berfikir

kreatif

rendah

hendaknya

dapat

meningkatkan

kemampuan berfikir kreatifnya sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat
tercapai.
3.

Bagi peneliti yang ingin meneliti permasalahan yang sama hendaknya lebih
memperhatikan kelemahan dan kelebihan strategi pembelajaran berorientasi
aktivitas siswa serta strategi pembelajaran ekspositori agar diperoleh hasil
yang baik dan berguna bagi guru maupun siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta :
Rineka Cipta
Asrori, M. 2007. Psikologi Perkembangan. Bandung: Wacana Prima
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineke Cipta
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Ed. Revisi) Cet. Ke-10.
Jakarta: Bumi Aksara
Bloom, B, S. 1982. Human Characteristic and School Learning. New York: Me
Graw-Hill Broh Company
Dahar, R.W. 2011. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga
De Poter, B. and Hemacld. 2000. Quantum Learning (Penerjemah. Alwiyah
Abdurrahman). Bandung: Kaifa
Dick, W. & Carey, L. 2005. The Systematic Design of Intrucsional. Boston, New
York, San Fransisco: Pearson
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineke Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru & Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif
Cet. Ke-3. Jakarta: Rineka Cipta
Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo
Hamalik, O. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hergenhahn, B.R. dan Olson, M.H. 2010. Teori Belajar. Diterjemahkan oleh Tri
Wibowo B.S. Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Kemp, Jerold E. 1994. The Intructional Design Process. New York: Harper &
Row Publishers.
Miarso. Y. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
Muhibbinsyah. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Roskakarya.
Munandar, U. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineke
Cipta.

123

124

Miranti, F. 2013. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berfikir Logis
Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3
Medan. Tesis Medan: PPS UNIMED
Nasution, S. 1995. Kurikulum dan pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineke Cipta.
Sagala, S. 2009. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan Cet. Ke-7. Jakarta: Kencana
Seel BB and Richey R, C. 1994. Instructional technology; The Definition and
Domains of Field. Washington DC: AETC.
Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineke
Cipta.

Sudjana, (1994). Ttori-teori Belajar untuk Mengajar. Jakatta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia.
Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Bandung: Torsito.
Sudjana, N. 2009. Teori-teori Belajar untuk Pengajaran. Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Suparman, A. 1997. Desain Instruksional. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suparman, A. 2001. Desain Intruksional. Jakarta: PAU-PPAU-UT.
Srirezekiyanti. 2013. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berfikir
Kritis Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X SMA Swasta Al-Ulum
Tahun Ajaran 2013/2014. Tesis Medan: PPS UNIMED.
Tambunan, H. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berfikir
Kreatif Terhadap Hasil Belajar Menggambar Ekspresi Siswa SMA Negeri 2
Kota Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012. Tesis Medan: PPS
UNIMED.