5
BAB II WIRO SABLENG SEBAGAI SALAH SATU NOVEL SILAT DI
INDONESIA
II.1 Definisi Sastra
Esten 1978, 9 Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan
masyarakat melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang
positif terhadap kehidupan manusia kemanusiaan.
Sapardi 1979, 1 Memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan
ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial.
Secara garis besar sastra dibagi menjadi dua bentuk, yaitu Prosa dan Puisi. Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat oleh aturan sedangkan puisi
adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu. Contoh dari karya sastra Puisi yaitu puisi, pantun dan syair sedangkan contoh dari
karya sastra Prosa adalah novel, ceritacerpen dan drama.
Genre sastra juga dapat dikelompokan menjadi tiga bentuk, yaitu puisi, prosa dan drama. Seiring dengan perkembangan puisi, prosa Indonesia pun
mengalami perkembangan. Seperti puisi, prosa pun mengenal prosa lama dan prosa baru atau prosa modern. Prosa lama bersifat anonim, beberapa
contohnya diantaranya adalah dongeng, hikayat, fabel, sage. Sedangkan prosa baru, dapat diukur dari panjang pendeknya cerita, meliputi cerpen,
novelet dan novelroman.
6
II.2 Novel
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III tahun 2008, oleh Balai Pustaka, novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung
rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya
dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.
Abrams seperti dikutip Purba, 2012 Istilah novel dalam bahasa Indonesia berasal dari istilah novel dalam bahasa Inggris. Sebelumnya istilah novel
dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Itali, yaitu novella yang dalam bahasa Jerman novelle. Novella diartikan sebuah barang baru kecil,
kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa.
Novel atau roman adalah cerita fiktif yang panjang. Dalam bahasa inggris disebut novel, dalam bahasa Perancis disebut roman dalam bahasa
Belanda juga disebut roman. Oleh karena rangkaian ceritanya panjang, maka novel atau roman memiliki tokoh-tokoh yang umumnya lebih dari
satu, kadang tokoh utama diceritakan dari kelahiran sampai kematian- bahkan sampai generasi selanjutnya-dengan watak atau karakter masing-
masing tokoh dengan keunikannya sendiri-sendiri. Di dalam cerita rekaan itu unsur-unsur penunjang fiksi dihadirkan dengan cara yang sangat
meyakinkan, seperti alur, atmosfer, watak, peristiwa, tema, tokoh, dan sebagainya yang diikat oleh bahasa yang memikat.
Menurut Priyatni 2010, 109 Sebuah novel sama halnya seperti bentuk prosa fiksi yang lain, memiliki unsur instrinsik biasanya terdiri dari :
a
Tema
Tema dalam cerita disebut juga ide sentral atau makna sentral suatu cerita.
b
Penokohan
Tokoh atau penokohan adalah para pelaku atau subjek lirik dalam karya fiksi. Tokoh utama disebut tokoh protagonis dan lawannya
disebut tokoh antagonis. Watak adalah sifat dasar, akhlak, atau budi
7 pekerti yang dimiliki oleh tokoh. Perwatakan adalah cara pandang
menampilkan watak para tokoh dalam cerita yaitu secara langsung analitik dan tidak langsung dramatik.
c
LatarSeting
Latar merupakan peristiwa dalam prosa fiksi dilatari oleh tempat, waktu dan situasi tertentu.
d
AlurPlot Alur adalah rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat.
e Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara seseorang pengarang menyampaikan adalah bagaimana pengarang menguraikan isi ceritanya kepada pembaca. Ada
yang menggunakan bahasa lugas, ada yang bercerita dengan bahasa pergaulan atau bahasa sehari-hari.
f Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan cara seorang pengarang dalam memaparkan ceritanya dapat memilih sudut pandang tertentu. Pengarang dapat
memilih satu atau lebih naratorpencerita yang bertugas memaparkan ide, peristiwa dalam prosa fiksi.
II.3 Novel Indonesia