Adobe Flash Tools Yang Digunakan Untuk Pembuatan Game

Metode pengujian blackbox memfokuskan pada requirement fungsi dari perangkat lunak, pengujian ini merupakan komplenetari dari pengujian whitebox. Pengujian whitebox dilakukan terlebih dahulu pada proses pengujian, sedangkan pengujian blackbox dilakukan pada tahap akhir dari pengujian perangkat lunak. Proses yang terdapat dalam proses pengujian blackbox antara lain sebagai berikut: 1. Pembagian kelas data untuk pengujian setiap kasus yang muncul pada pengujian whitebox. 2. Analisis batasan nilai yang berlaku untuk setiap data. Pengujian blackbox merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian blackbox diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik whitebox. Pengujian blackbox berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program. Pengujian blackbox adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian blackbox merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan berikut adalah ciri-ciri blackbox testing. 1. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software. 2. Black box testing bukan teknik alternatif daripada white box testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode white box testing. 3. Black box testing melakukan pengujian tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. juga disebut sebagai behavioral testing, specification-based testing, inputoutput testing atau functional testing Pada blackbox testing terdapat jenis teknik disain tes yang dapat dipilih berdasarkan pada tipe testing yang akan digunakan, yang diantaranya : 1. Equivalence Class Partitioning 2. Boundary Value Analysis 3. State Transitions Testing 4. Cause-Effect Graphing 31

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Masalah

Masalah yang diangkat dalam penulisan ini skripsi ini adalah bagaimana Penerapan metode N-gram untuk non player character prediksi formasi agar menggunakan formasi bertahan yang tepat pada game futsal. Analisis masalah sangatlah penting dalam suatu penelitian karena pada tahapan ini merupakan salah satu proses mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul dari penerapan sistem yang akan penulis teliti yaitu mengenai metode N-Gram dalam permainan futsal mengenai bagaimana NPC akan memprediksi formasi dari player menggunakan metode tersebut. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa teknik metode yang digunakan dalam memprediksi formasi futsal adalah metode N-Gram yang biasa digunakan untuk memprediksi perilaku player pada game sehingga dapat memperoleh keputusan yang akan dilakukan. Dengan ini diharapkan metode N-Gram dapat memprediksi formasi futsal yang dilakukan player dengan membaca beberapa kali perilaku player sehingga NPC mempunyai kecerdasan buatan yang menunjukan perilaku yang konsisten dan realistis, bereaksi dengan tepat kepada tindakan pemain dan karakter lain seperti halnya manusia.

3.2 Analisis Game

Bagian ini menjelaskan tentang game yang akan digunakan untuk penelitian. Penjelasan terutama untuk bagian-bagian dalam game yang akan diterapkan algoritma. Misalkan jika sebuah karakter NPC yang akan diterapkan algoritma, maka jelaskan bagaimana karakter tersebut akan berperilaku. Game yang akan dirancang ber-genre sport. Game. Game ini dibangun dengan bentuk prorotype. Dalam permainan yang akan dirancang dalam penelitian ini, pemain berhadapan dengan musuh-musuh berperilaku berbeda. Rincian perilaku musuh dapat dilihat sebagai berikut yaitu formasi serang dan formasi bertahan :