Konstruksi Menara PEMODELAN BEBAN INTERNAL DAN BEBAN EKSTERNAL PADA KONSTRUKSI MENARA KINCIR ANGIN

Gambar 2. menara kincir angin Gambar 3. menara kincir angin

2.4 Angin

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi, dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara disekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara yang tinggi ke tempat yang bertekanan udara rendah.Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun karena udaranya berkurang.Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini disebut konveksi.

2.5 Energi Potensial

Energi potensial dari suatu sistem adalah energi yang dimiliki suatu benda karena memiliki ketinggian tertentu dari tanah. Energi potensial ada karena adanya grivitasi bumi. Atau energi potensial adalah energi yang dihubungkan dengan konfigurasi ruang dari komonen-komponennya dan interaksi antara satu dengan yang lainnya. Jumlah arkitel yang mengeluarkan gaya satu sama lain yang secara otomatis membentuk sebuah sistem dengan energi potensial . gaya-gaya tersebut, contohnya, dapat timbul dari interaksi elektrostastik. Persamaan yang digunakan energi potensial adalah: Ep = m.g.h dimana : Ep = energi potensial m = massa kg g = percepatan gravitasi ms 2 h = perubahan ketinggian meter Daryanto, 2000

2.6 Beton

Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus dan kasar yaitu pasir, batu, batu pecahan atau bahan semacam lainnya, dengan menambahkan secukupnya bahan perekat semen, dan air sebagai bahan pembantu guna keperluan reaksi kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton berlangsung. Agregat halus dan kasar, disebut sebagai bahan susun kasar campuran, merupakan komponen utama beton. Nilai kekuatan serta daya tahan durability beton merupakan fungsi dari banyak faktor, diantaranya ialah banding campuran dan mutu bahan susun, metode pelaksanaan pengecoran, pelaksanaan finishing temperatur dan kondisi perawatan pengerasannya. Nilai kuat tekan beton relatif tinggi dibandingkan dengan kuat tarikannya, dan beton merupakan bahan bersifat padat. Nilai kuat tariknya hanya berkisar 9 sampai dengan 15 saja dari kuat tekanannya. H. Burns 2000

III. METODELOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada semester genap 8 tahun 2013.

3.2 Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kecepatan angin yang diamati melalui dataloger.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara studi pustaka yaitu dengan mempelajari buku-buku teks dan jurnal-jurnal yang menunjang proses penelitian. Dalam penelitian ini penulis juga melakukan uji elastisitas atau uji kekuatan bahan cor beton yang akan digunakan dalam pembangunan sebuah bangunan menara.

3.3.1 Uji Elastisitas Kekuatan Bahan

Uji elastisitas yang dilakukan penulis adalah : Cor beton jenis 1, jenis 2, jenis 3, dan jenis 4 akan dites kekuatan komposisi bahannya dengan cara didongkrak atau dihancurkan dengan menggunakan dongkrak hidrolik. Cor beton yang kuat, pada saat didongkrak tidak mudah retak ataupun hancur. Alat, bahan serta cara membuat cor beton adalah sebagai berikut: a Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan penulis dalam penelitian adalah semen, pasir, batu spleat batu koral dan air untuk membuat cor beton. b Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan penulis dalam membuat bahan penelitian berupa cor beton adalah sendok semen,ember untuk membuat adukan, gelas dengan ukur dengan ukuran 150 ml dan cetakan cor beton potongan pipa paralon berdiameter 10 cm. Sedangkan alat yang digunakan untuk menguji elastisitas bahannya adalah dongkrak hidrolik. c Cara Membuat Pada penelitian ini penulis membuat cor beton sebanyak 4 jenis dengan perbandingan komposisi bahan-bahan yang berbeda-beda dan diberi label cor beton jenis 1 untuk komposisi 3 gelas pasir : 2 gelas batu splite : 1 gelas semen 3: 2 : 1 , cor beton jenis 2 untuk komposisi 3 gelas pasir : 1 gelas batu splite :