Mulyana 2004:95 mengemukakan bahwa simbol atau lambang itu bervariasi dari suatu budaya ke budaya lain, dari suatu tempat ke tempat lain, dan dari suatu
konteks waktu ke konteks waktu yang lain, begitu juga mana yang diberikan simbol atau lambang tersebut.
Kaitannya dengan penelitian ini, maka simbol disini adalah apa saja yang didalam musik metalcore, yang penulis klasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu lirik,
musik dan aksi panggung yang memiliki makna terstentu. Simbol ini akan menuntun komunikan untuk dapat memahami pesan yang dikomunikasikan.
Artinya simbol menerangkan maksud pesan yang ingin disampaikan dan membuat komunikan mengerti akan pesan yang disampaikan, melalui ciri khas yang
ditonjolkan aliran musik metalcore, terutama di Bandar Lampung.
2. Komunikasi Simbolik
Menurut Langer dalam Mulyana 2001:83, komunikasi adalah suatu proses simbolik, dimana salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan
simbolisasi atau penggunaan lambang. Manusia memang satu-satunya hewan yang menggunakan lambang dan itulah yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya. Secara sadar atau tidak, manusia dalam beromunikasi melalui proses simbolik
dengan simbol atau lambang tertentu yang dapat menjadikan konsep diri dari individu dalam lingkungan sosialnya. Karena manusia muncul dalam dan melalui
interaksi dengan diluar dirinya melalui simbol tertentu selain dari verbal. Dengan kata lain, komunikasi simbolik dapat kita simpulkan sebagai proses
penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan menggunakan simbol
tertentu sebagai media saluran atau media penyampaian pesannya, dan merubah perilaku komunikan sesuai dengan yang diinginkan.
3. Interaksi simbolik
Teori interaksi simbolik memfokuskan perhatiannya pada cara-cara yang digunakan manusia untuk membentuk makna dan struktur masyarakat melalui
percakapan. Interaksi simbolis pada awalnya merupakan suatu gerakan pemikiran dalam ilmu sosiologi yang dibangun oleh George Herbert mead, dan karyanya
kemudian menjadi inti dari aliran pemikiran yang dinamakan chicago school. Interaksi simbolik mendasarkan gagasan atas enam hal yaitu:
1. Manusia membuat keputusan dan bertindak pada situasi yang dihadapinya
sesuai dengan pengertian subjektifnya 2.
Kehidupan social merupakan proses interaksi, kehidupan social bukanlah struktur atau bersifat structural dan karena itu akan terus berubah
3. Manusia memahami pengalamannya melalui makna dari simbol yang
digunakan di lingkungan terdekatnya primary group dan bahasa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan social
4. Dunia terdiri dari berbagai objek social yang memiliki nama dan makna
yang ditentukan secara social 5.
Manusia mendasarkan tindakannya atas interpretasi mereka, dengan mempertimbangkan dan mendefinisikan objek dan tindakan yang relevan
6. Diri seorang adalah objek signifikan dan sebagaimana objek social lainnya
diri didefinisikan melalui interaksi social dengan orang lain.
Secara ringkas interaksi simbolik didasarkan oleh premis-premis berikut ini: a.
Individu merespons suatu simbolik. Mereka merespons lingkungan, termasuk objek fisik benda dan objek sosial perilaku manusia berdasaran makna
yang dikandung komponen-komponen lingkungan tersebut bagi mereka. Ketika mereka menghadapi situasi, respons mereka tidak bersifat mekanis,
tidak pula ditentukan oleh faktor-faktor eksternal; alih-alih, respons mereka bergantung pada bagaimana mereka mendefinisikan situasi yagn dihadapi
dalam interaksi sosial. Jadi, individulah yang dipandang aktif untuk menentukan lingkungan mereka sendiri.
b. Makna adalah produk interaksi sosial, karena itu makna tidak melekat pada
objek, melainkan dinegosiasi melalui penggunaan bahasa. Negosiasi itu dimungkinkan karena manusia mampu menamai segala sesuatu bukan hanya
objek fisik, tindakan atau peristiwa bahkan tanpa kehadiran objek fisik, tindakan atau peristiwa itu, namun juga gagasan yang abstrak akan tetapi
nama atau simbol yang digunakan untuk menandai objek, tindakan peristiwa atau gagasan itu bersifat arbitrer sembarang. Artinya apa saja bisa dijadikan
simbol dan karena itu tidak ada hubungan logis antara nama atau simbol dengan objek yang dirujuknya, meskipun kita terkadang sulit untuk
memisahkan kedua hal itu. c.
Makna yang diinterpretasikan individu dapat berubah dari waktu ke waktu, sejalan dengan perubahan situasi yang ditemukan dalm interaksi sosial.
Perubahan interpretasi dimungkinkan karena individu dapat melakukan proses mental, yakni berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Manusia membayangkan
atau merencanakan apa yang akan merea lakukan. dalam proses ini, individu mengantisipasi reaksi orang lain, mencari alternatif-alternatif ucapan atau
tindakan yang akan ia lakukan. individu membayangkan bagaimana orang lain akan merespons ucapan atau tindakan mereka Mulyana 2004: 71-73.
Mead juga mengemukakan bahwa terdapat tiga konsep penting di dalam interaksi simbolik, yaitu masyarakat, diri dan pikiran. Tiga konsep ini saling berkaitan di
dalam proses berlangsungnya interaksi simbolik Morisan,2013:226. Teori Interaksi Simbolik adalah bagaimana individu berkomunikasi dengan yang
individu lainnya dengan menggunakan simbol. Penulis menggunakan teori interaksi simbolik dikarenakan adanya suatu interaksi antara objek penelitian yaitu
Kill The Genius sebagai band metalcore Bandar Lampung dengan penikmat musik metal. Interaksi yang dilakukan oleh Kill The Genius melalui sebuah musik
yang abstrak. Hal ini dapat dikaji dengan menggunakan teori Interaksi Simbolik. Teori interaksi simbolik akan diinterpretasikan ke dalam hasil penelitian penulis
agar dapat menemukan simbol apa saja yang terdapat pada lirik, musik dan aksi panggung Kill The Genius seperti apa yang menjadi fokus dari penelitian ini.
4. Dramaturgi