Hal 47 111
Data Penunjang
7. Data Dasar Data dasar yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan
pekerjaan pengawasan pembangunan Gedung Barak Taruna Asrama A Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan
Jayapura antara lain sebagai berikut:
a. rencana lokasi site;
b. rencana luas lahan;
c. kondisi lahan eksisting yang akan dibangun.
8. Standar Teknis Standar teknis yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan pengawasan pembangunan Gedung Barak Taruna Asrama A Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan
Jayapura adalah dokumen perencanaan DED, yang telah disusun oleh konsultan perencana, yang meliputi unsur-
unsur perencanaan konstruksi antara lain sebagai berikut.
a. Gambar Layout kampus Balai Pendidikan dan Pelatihan
Penerbangan Jayapura. b.
Gambar disain rinci arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal.
c. Perhitungan struktur.
d. RKS Arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, dan
RKS Administrasi Gedung Barak Taruna Asrama A. e.
BQ Gedung Barak Taruna Asrama A.
9. Studi-Studi Terdahulu
a. Studi Kelayakan Pengembangan Balai Pendidikan dan
Pelatihan Penerbangan Jayapura b.
Master Plan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara
c. Studi Penyusunan Review Master Plan dan DED Balai
Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Jayapura 2016 – 2019.
10. Referensi Hukum
Pekerjaan pengawasan pembangunan Gedung Barak Taruna Asrama A Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan
Jayapura didasarkan pada ketentuan peraturan perundang- undangan antara lain sebagai berikut.
Landasan
hukum dari
pekerjaan “Pengawasan
Pembangunan Gedung Barak Taruna Asrama A Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan BP3 Jayapura,
Tahun Anggaran 2017” adalah: a.
Undang Undang Nomor 36 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat
Hal 48 111
Jasa Konstruksi d.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesla Nomor 29 Tahun
2000 Tentang
Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi e.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06PRTM2007
tentang Pedoman
Umum Penyusunan RTBL.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
45PRTM2007 tentang
Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara. g.
Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 10KPTS2000
tentang Ketentuan
Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan. h.
Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 29PRTM2006
tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
i. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor
30PRTM2006 tentang
Pedoman Teknis
Aksesibilitas dan Fasilitas pada Pembangunan Bangunan dan Lingkungan.
j. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana
Wilayah Nomor:
332KPTSM2002 Tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara
k. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
61KPTS1981 Tentang Prosedur Pokok Pengadaan Bangunan Gedung Negara
l. Standar Nasional Indonesia SNI Bidang Bangunan
Gedung.
Ruang Lingkup
11. Lingkup Pekerjaan Lingkup
kegiantan konsultan
pengawas dalam
melaksanakan pekerjaan peangwasan pembangunan Gedung Barak Taruna Asrama A Balai Pendidikan dan
Pelatihan Penerbangan Jayapura antara lain sebagai berikut.
a. Mempelajari dan memahami hak dan kewajiban
konsultan pengawas yang tercantum di dalam dokumen kontrak.
b. Menyelenggarakan rapat kick off meeting PCM
pada tahap persiapan beserta dokumen catatan hasil rapat.
c. Mempelajari dan memeriksa shop drawing sebelum
dilaksanakan, serta menyetujui perubahannya jika dipandang perlu. Sasarannya adalah kesesuaian
Hal 49 111
gambar yang diajukan kontraktor shop drawing dengan gambar disain yang dibuat perencana.
d. Mempelajari dan memeriksa asbuild drawing
setelah dilaksanakan,
serta menyetujui
perubahannya jika dipandang perlu. Sasarannya adalah kesesuaian gambar asbuild drawing dengan
realitas bangunan yang dilaksanakan. e.
Menyelenggarakan rapat rutin di lapangan yang melibatkan
pelaksana, pengguna
jasa, dan
pengawas di lokasi proyek, dan melibatkan konsultan perencana jika dipandang perlu.
f. Menyusun prosedur administrasai menyangkut
hubungan antara
pengguna jasa,
konsultan pengawas, dan pelaksana. Sasarannya adalah
kejelasan sistem
dan prosesur
administrasai mengenai hubungan antar pengguna jasa, konsultan
pengawas, dan pelaksana. g.
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan melakukan pengendalian mutu, waktu,
biaya, K3, dan unsur-unsur pekerjaan konstruksi lainnya.
h. Menginventarisasi
segala perubahan
dan penyesuaian pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang
terjadi di lapangan. i.
menyusun Berita Acara Kemajuan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan konstruksi setiap bulan.
j. Menginventarisir daftar cacat fisik bangunan pada
tahap pemeliharaan, serta mengawasi pelaksanaan perbaikannya.
k. Mendokumentasikan
kegiatan pelaksanaan
konstruksi yang dipandang perlu sejak tahap persiapan hingga serah terima.
12. Keluaran Keluaran kegiatan pengawasan pembangunan Gedung