Pencetusan Ide Pemilihan Sistem Pembuatan Sampel

11 kerangka alur penelitian. Terdapat beberapa tahap dalam penelitian ini lihat Gambar 1. Dengan adanya alur penelitian maka penelitian akan lebih terarah dengan baik. Gambar 1. Kerangka Kerja Penelitian 4. PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Untuk mendapatkan sampel yang terbaik dari penelitian yang diinginkan, maka sangat perlu untuk mendefinisikan kerangka alur penelitian. Berikut langkah-langkah pelaksanaan penelitian. 4. 1 Studi Literatur Sebelum membuat sampel penelitian tentang system interlocking mencari bebrapa literatur yang ada bisa menunjang peneltian ini, literature-literatur tersebut diambil dari berbagai artikel, buku, internet, maupun penelitian-penelitian sebelumnya. Studi literature ini sudah dituangkan pada Bab 2 tentang landasan teori. 4.2 Pencarian dan Pengumpulan Data Peneliti juga mencari dan mengumpulkan data-data yang ada kaitannya dengan sistem interlocking pada pondasi tapak. Data-data ini dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini.

4.3 Pencetusan Ide

Langkah berikutnya adalah peneliti merencakan sistem-sistem interlocking yang memungkinkan. Sistem-sistem yang direncakan harus sesuai dengan peraturan-peraturan terkait. Dalam penelitian ini Kesimpulan dan Saran Pengujian Sampel Kekuatan Sistem Interlocking diuji terhadap beban Lateral Pembuatan Sampel Pembuatan ampel plat pondasi, Pedestal dan Sloof Analisa Perhitungan dan Desain Analisa perhitungan dan desain gambar sistem interlocking plat pondasi, pedestal dan sloof yang telah dipilih Pemilihan Sistem Interlocking Pemilihan sistem interloking yang paling efektif dan memungkinkan Pencarian dan pengumpulan data – data Pencarian dan pengumpulan data – data tentang interlocking dan hubungan antara pedestal pondasi tapak dengan sloof Pencetusan ide Mendesain bentuk-bentuk interlocking antara pedestal pondasi tapak dan sloof Studi literatur Pencarian literatur yang berkaitan dengan pekerjaan interlocking antara pedestal pondasi tapak dengan europa patent 12 didapatkan ada 4 ide tentang sistem interlocking yang memungkinkan. Peneliti membagi menjadi sistem interlocking 1,2,3 dan 4.

3.4 Pemilihan Sistem

Interlocking Terbaik Dari keempat sistem diatas peneliti memilih sistem 3 dan 4 yang akan diteliti secara mendalam dengan membuat sampel masing-masing sistem interlocking . Seperti pada Gambar 4.2 di bawah sistem ketiga menggunakan coakan beton pada sloof sebagai interlocking nya. Gambar 2 Sistem Interlocking Tipe 3 Gambar 3 Sistem Interlocking Tipe 4 Sistem keempat seperti pada Gambar 3 mengandalkan pen dari tulangan atau baja sebagai interlocking nya. Untuk efektifitas biaya, maka peneliti akan merencanakan pengujian kedua sistem tersebut dalam satu rangkaian. Setelah memilih sistem interlocking yang memungkinkan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung dan mendesain sistem interlocking tersebut sesuai dengan ketentuan Departemen Pekerjaan Umum SNI 03-1726- 2002.

4.5 Pembuatan Sampel

Interlocking Desain, gambar, perhitungan dan lokasi pembuatan sampel sudah siap maka langkah selanjutnya adalah membuat sampel Interlocking yang terdiri dari 4 buah sampel pondasi tapak, 4 buah sampel pedestal, dan 4 buah sampel sloof. Langkah-langkah pembuatan sampel ini Gambar 4 sesuai dengan Petunjuk teknis tata cara pengerjaan beton di lapangan Pt T-05-2000-C . Gambar 4 Proses Pembuatan Sampel Interlocking Pembuatan Bekisting Penulangan Pembuatan Campuran Beton Pengecoran Pelepasan Bekisting 13

4.6 Pemasangan Sistem