Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan Dua Klo Tanaman The (Camellia sinesis (L) O. Kuntze) Belum Mengasilkan
A(AG(z
:loOI
Oleo
PENGARUH PUPUK HAYATI
TERHADAP PERTUMBUHAN DUA KLON TANAMAN TEH
(Camellia sinensis (L) O. Kuntze) BELUM MENGHASILKAN
Oleh:
DINA RUBIANA
A01496055
JURUSAN BUDI DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001
SODlenrnnesit seexns
Like there are too Dlany roads
And you are not sure
That you will ever find the right one
But that's only
Because we all Dlake our own story
And exploring
How each new adventure
Is Begun
Kupersembahkan karya keci1 ini untuk
Mamah dan Bapa' tercinta
T' Oppie, Voni, Ficky atas kasih sayangnya
Dan orang-orang yang mendukungku selama ini...
RINGKASAN
DINA RUB lANA.
Pengaruh Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan Dua
Klon Tanaman Teh (Camellia sinensis (1) O. Kuntze) Belum Menghasilkan
(Di bawah bimbingan SUPIJATNO dan ADE WACHJAR).
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk hayati terhadap
pertumbuhan dua k10n tanaman teh belum menghasilkan. Percobaan ini dilakukan
mulai bulan Juli sampai dengan bulan November 2000 di Kebun Percobaan
Fakultas Pertanian IPB Cikabayan, Darmaga, Bogor.
Dalam percobaan ini
digunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 2 faktor perlakuan yang
disusun secara faktorial. Sebagai petak utama, jenis k10n yang terdiri atas RB 3
(K 1) dan Gambung 5 (K2), sedangkan sebagai anak petak terdiri atas : 6.25 g
EMAS + 50 % dosis anjuran pupuk anorganik (d.a.p.a) (PI), 10 ml EN4 + 50 %
d.a.p.a (P2), 25 g OST + 50 % d.a.p.a (P3), 20 ml Soils Plus + 50 % d.a.p.a (P 4)
dan 12.5 g Urea. + 5 g TSP + 5 g KCI (Ps).
Dengan demikian terdapat
10 kombinasi perlakuan dan setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali, sehingga
seluruhnya terdapat 30 satuan percobaan.
Masing-masing satuan percobaan
terdiri atas 10 tanaman sehingga jumlah seluruhnya ada 300 tanaman.
Peubah
yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah
tunas, panjang tunas, yang diamati setiap dua minggu mulai bulan Agustus sampai
dengan bulan November 2000.
Peubah-peubah yang dipengaruhi oleh klon yang digunakan yaitu jumlah
daun, jumlah tunas dan panjang tunas. Klon yang digunakan tidak berpengaruh
terhadap tinggi tanaman dan diameter batang.
Peubah yang dipengaruhi oleh
pupuk hayati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan panjang
tunas. Pemupukan tidak berpengaruh terhadap jumlah tunas. Tidak ada pengaruh
interaksi antara klon yang digunakan dengan pemupukan pada semua peubah
dalam percobaan ini.
Klon RB 3 hampir secara keseluruhan menghasilkan pertumbuhan yang
lebih baik dibandingkan k10n Gambung 5 kecuali untuk diameter batang. Klon
RB 3 menghasilkan jumlah daun 56.87 helai (5.39 % lebih banyak dibandingkan
dengan klon Gambung 5), jumlah tunas 9.26 buah (52.30 % lebih banyak
dibandingkan dengan klon Gambung 5), dan panjang tunas 7.10 em (12.52 %
lebih panjang dibandingkan dengan klon Gambung 5).
Pemupukan EMAS + 50 % d.a.p.a dan EM. + 50 % d.a.p.a pada
pereobaan ini menghasilkan tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan
pemberian pupuk anorganik saja pada setiap peubah yang diamati.
Aplikasi
pupuk EMAS + 50 % d.a.p.a menghasilkan tanaman dengan tinggi 68.99 em
(5.20 % lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik), jumlah
daun 59.73 helai (13.34 % lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan pupuk
anorganik), diameter batang 6.81 mm (16.98 % lebih besar dibandingkan dengan
perlakuan pupuk anorganik), dan panjang tunas 6.80 em (4.30 % lebih panjang
dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik). Adapun aplikasi EM. + 50 %
d.a.p.a menghasilkan tanaman dengan tinggi 69.66 em (6.21 % lebih tinggi
dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik), jumlah daun 59.51 helai
(12.92 % lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik),
diameter batang 6.49 mm (11.51 % lebih besar dibandingkan dengan perlakuan
pupuk anorganik), dan panjang tunas 7.65 em (17.33 % lebih panjang
dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik).
Pemupukan OST + 50 % d.a.p.a menghasilkan tanaman dengan tinggi
tanaman 64.26 em ( 2.01 % lebih pendek dibandingkan dengan perlakuan pupuk
anorganik), jumlah daun 51.98 (1.37 % lebih sedikit dibandingkan dengan
perlakuan pupuk anorganik), diameter batang 6.26 mm (7.56 % lebih besar
dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik), dan panjang tunas 6.07 em
(6.90 % lebih pendek dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik).
Pemupukan Soils Plus + 50 % dosis anjuran pupuk anorganik dihasilkan
tinggi tanaman 62.81 em (4.22 % lebih pendek dibandingkan dengan perlakuan
pupuk anorganik), jumlah daun 53.16 helai (0.73 % lebih banyak dibandingkan
dengan perlakuan pupuk anorganik), diameter batang 5.99 mm (2.92 % lebih
besar dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik), dan panjang tunas 6.50
em (3.07 % lebih pendek dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik).
Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa kandungan unsur nitrogen tanah
mengalami peningkatan. Kandungan nitrogen awal tanah sebesar 0.097 persen
mengalami peningkatan pada akhir percobaan menjadi 0.125 sampai dengan 0.177
persen. Unsur fosfor mengalami peningkatan dari 0.063 mg/100 g pada awal
percobaan meningkat menjadi 0.099 sampai dengan 0.394 mg/100 g. Unsur
kalium pada percobaan ini mengalami peningkatan dari 0.ll2 me pada awal
percobaan menjadi 0.160 sampai dengan 0.219 me.
PENGARUH PUPUK HAYATI
TERHADAP PERTUMBUHAN DUA KLON TANAMAN TEH
(Camellia sinensis (L) O. Kuntze) BELUM MENGHASILKAN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogar
Oleh:
DINA RUBIANA
A01496055
JURUSAN BUDI DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001
:loOI
Oleo
PENGARUH PUPUK HAYATI
TERHADAP PERTUMBUHAN DUA KLON TANAMAN TEH
(Camellia sinensis (L) O. Kuntze) BELUM MENGHASILKAN
Oleh:
DINA RUBIANA
A01496055
JURUSAN BUDI DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001
SODlenrnnesit seexns
Like there are too Dlany roads
And you are not sure
That you will ever find the right one
But that's only
Because we all Dlake our own story
And exploring
How each new adventure
Is Begun
Kupersembahkan karya keci1 ini untuk
Mamah dan Bapa' tercinta
T' Oppie, Voni, Ficky atas kasih sayangnya
Dan orang-orang yang mendukungku selama ini...
RINGKASAN
DINA RUB lANA.
Pengaruh Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan Dua
Klon Tanaman Teh (Camellia sinensis (1) O. Kuntze) Belum Menghasilkan
(Di bawah bimbingan SUPIJATNO dan ADE WACHJAR).
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk hayati terhadap
pertumbuhan dua k10n tanaman teh belum menghasilkan. Percobaan ini dilakukan
mulai bulan Juli sampai dengan bulan November 2000 di Kebun Percobaan
Fakultas Pertanian IPB Cikabayan, Darmaga, Bogor.
Dalam percobaan ini
digunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 2 faktor perlakuan yang
disusun secara faktorial. Sebagai petak utama, jenis k10n yang terdiri atas RB 3
(K 1) dan Gambung 5 (K2), sedangkan sebagai anak petak terdiri atas : 6.25 g
EMAS + 50 % dosis anjuran pupuk anorganik (d.a.p.a) (PI), 10 ml EN4 + 50 %
d.a.p.a (P2), 25 g OST + 50 % d.a.p.a (P3), 20 ml Soils Plus + 50 % d.a.p.a (P 4)
dan 12.5 g Urea. + 5 g TSP + 5 g KCI (Ps).
Dengan demikian terdapat
10 kombinasi perlakuan dan setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali, sehingga
seluruhnya terdapat 30 satuan percobaan.
Masing-masing satuan percobaan
terdiri atas 10 tanaman sehingga jumlah seluruhnya ada 300 tanaman.
Peubah
yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah
tunas, panjang tunas, yang diamati setiap dua minggu mulai bulan Agustus sampai
dengan bulan November 2000.
Peubah-peubah yang dipengaruhi oleh klon yang digunakan yaitu jumlah
daun, jumlah tunas dan panjang tunas. Klon yang digunakan tidak berpengaruh
terhadap tinggi tanaman dan diameter batang.
Peubah yang dipengaruhi oleh
pupuk hayati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan panjang
tunas. Pemupukan tidak berpengaruh terhadap jumlah tunas. Tidak ada pengaruh
interaksi antara klon yang digunakan dengan pemupukan pada semua peubah
dalam percobaan ini.
Klon RB 3 hampir secara keseluruhan menghasilkan pertumbuhan yang
lebih baik dibandingkan k10n Gambung 5 kecuali untuk diameter batang. Klon
RB 3 menghasilkan jumlah daun 56.87 helai (5.39 % lebih banyak dibandingkan
dengan klon Gambung 5), jumlah tunas 9.26 buah (52.30 % lebih banyak
dibandingkan dengan klon Gambung 5), dan panjang tunas 7.10 em (12.52 %
lebih panjang dibandingkan dengan klon Gambung 5).
Pemupukan EMAS + 50 % d.a.p.a dan EM. + 50 % d.a.p.a pada
pereobaan ini menghasilkan tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan
pemberian pupuk anorganik saja pada setiap peubah yang diamati.
Aplikasi
pupuk EMAS + 50 % d.a.p.a menghasilkan tanaman dengan tinggi 68.99 em
(5.20 % lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik), jumlah
daun 59.73 helai (13.34 % lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan pupuk
anorganik), diameter batang 6.81 mm (16.98 % lebih besar dibandingkan dengan
perlakuan pupuk anorganik), dan panjang tunas 6.80 em (4.30 % lebih panjang
dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik). Adapun aplikasi EM. + 50 %
d.a.p.a menghasilkan tanaman dengan tinggi 69.66 em (6.21 % lebih tinggi
dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik), jumlah daun 59.51 helai
(12.92 % lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik),
diameter batang 6.49 mm (11.51 % lebih besar dibandingkan dengan perlakuan
pupuk anorganik), dan panjang tunas 7.65 em (17.33 % lebih panjang
dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik).
Pemupukan OST + 50 % d.a.p.a menghasilkan tanaman dengan tinggi
tanaman 64.26 em ( 2.01 % lebih pendek dibandingkan dengan perlakuan pupuk
anorganik), jumlah daun 51.98 (1.37 % lebih sedikit dibandingkan dengan
perlakuan pupuk anorganik), diameter batang 6.26 mm (7.56 % lebih besar
dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik), dan panjang tunas 6.07 em
(6.90 % lebih pendek dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik).
Pemupukan Soils Plus + 50 % dosis anjuran pupuk anorganik dihasilkan
tinggi tanaman 62.81 em (4.22 % lebih pendek dibandingkan dengan perlakuan
pupuk anorganik), jumlah daun 53.16 helai (0.73 % lebih banyak dibandingkan
dengan perlakuan pupuk anorganik), diameter batang 5.99 mm (2.92 % lebih
besar dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik), dan panjang tunas 6.50
em (3.07 % lebih pendek dibandingkan dengan perlakuan pupuk anorganik).
Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa kandungan unsur nitrogen tanah
mengalami peningkatan. Kandungan nitrogen awal tanah sebesar 0.097 persen
mengalami peningkatan pada akhir percobaan menjadi 0.125 sampai dengan 0.177
persen. Unsur fosfor mengalami peningkatan dari 0.063 mg/100 g pada awal
percobaan meningkat menjadi 0.099 sampai dengan 0.394 mg/100 g. Unsur
kalium pada percobaan ini mengalami peningkatan dari 0.ll2 me pada awal
percobaan menjadi 0.160 sampai dengan 0.219 me.
PENGARUH PUPUK HAYATI
TERHADAP PERTUMBUHAN DUA KLON TANAMAN TEH
(Camellia sinensis (L) O. Kuntze) BELUM MENGHASILKAN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogar
Oleh:
DINA RUBIANA
A01496055
JURUSAN BUDI DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001