The effects of feeding with different glycemic indexes on the oxidative stress and endurance performance of the college athletes running 5 km

PENGARUH PEMBERIAN PANGAN DENGAN INDEKS
GLIKEMIK BERBEDA TERHADAP STRES OKSIDATIF DAN
PERFORMA DAYA TAHAN LARI 5 KM
PADA ATLET MAHASISWA

WILDA WELIS

SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

2

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER
INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi “Pengaruh Pemberian
Pangan dengan Indeks Glikemik Berbeda Terhadap Stres Oksidatif dan Performa
Daya Tahan Lari 5 km pada Atlet Mahasiswa” adalah karya saya dengan arahan
Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan
tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Agustus 2012

Wilda Welis
NIM I162070031

3

RINGKASAN
WILDA WELIS. Pengaruh Pemberian Pangan dengan Indeks Glikemik berbeda
Terhadap Stres Oksidatif dan Performa Daya Tahan Lari 5 km Pada Atlet
Mahasiswa. Dibimbing oleh : RIMBAWAN, HADI RIYADI dan AHMAD
SULAEMAN
Karbohidrat merupakan zat gizi penyedia energi utama dalam berbagai
aktifitas fisik termasuk olahraga, karena karbohidrat segera dapat digunakan
sebagai fungsi pergerakan otot, fungsi otak, fungsi hati, dan sel darah merah.
Penggunaan karbohidrat meningkat dengan meningkatnya intensitas olahraga.
Namun konsumsi makanan tinggi karbohidrat sebelum melakukan kegiatan olah

raga, tanpa memperhatikan indeks glikemik berdampak terhadap
ketidaknyamanan, efek metabolik dan insulinemik yang kurang menguntungkan
terhadap performa daya tahan atlet. Makanan indeks glikemik rendah diharapkan
dapat mengatasi ketidaknyamanan dan efek yang kurang menguntungkan dari
mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat sebelum latihan olahraga dan dapat
memperbaiki performa atlet. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari pengaruh pemberian pangan dengan indeks glikemik berbeda
terhadap stres oksidatif dan performa daya tahan lari 5 km pada atlet mahasiswa.
Secara khusus penelitian ini bertujuan mengetahui profil indeks massa tubuh
(IMT), persen lemak tubuh, hemoglobin, hematokrit, VO2maks, performa daya
tahan lari, kadar glukosa darah, insulin serum, kadar laktat darah, creatine kinase
dan MDA serum pada; menguji pengaruh pemberian pangan dengan indeks
glikemik berbeda terhadap performa daya tahan lari 5 km, stres oksidatif dan
respon metabolik (glukosa darah, creatine kinase, insulin serum, kadar laktat
darah dan FFA serum) pada atlet mahasiswa.
Penelitian ini menggunakan disain eksperimen acak terkontrol. Subjek
yang terlibat dalam penelitian ini adalah 22 orang terdiri dari 7 orang kelompok
IG rendah I, 8 orang kelompok IG rendah II dan 7 orang kelompok IG tinggi.
Makanan intervensi diberikan tiga kali sehari selama 2 minggu. Makanan
intervensi mengandung 1000 kalori sekali makan, yang terdiri dari 70%

karbohidrat, 15% protein dan 15% lemak. Pengukuran performa dan pengambilan
darah dilakukan pada hari ke 1 (awal) dan hari ke 15 (akhir) intervensi.
Data performa daya tahan lari didapat dengan lari 5 km dengan
menggunakan treadmill. Penentuan konsentrasi laktat darah diukur dengan
portable lactate analyzer merk alat Accutrend ®plus (Roche). Pengukuran kadar
glukosa dilakukan dengan alat glukometer merk Accu-Check® active.
Pengukuran glukosa darah, laktat darah dan performa dilakukan di Pusat
Kebugaran Jasmani IPB. Penentuan kadar insulin serum ditentukan dengan
metode ELISA dengan menggunakan kit komersial dari Diagnostic Automation
Inc (Cat # 1606Z). Kadar FFA serum ditentukan dengan metode ELISA
menggunakan kit komersial dari BioVision (Cat # 612 100). Pengukuran creatine
kinase serum dilakukan dengan kit komersial dari Cusabio Human Creatine
Kinase Kit (Catalog No. CSB-E09392h). Analisis insulin, MDA, creatine kinase
dan FFA serum dilakukan di Laboratorium Biokimia FMIPA Universitas
Brawijaya Malang.
Pemeriksaan kadar
hemoglobin dengan metode
cyanmethemoglobin dan hematokrit dilakukan di Laboratorium Fisiologi FKH

4


IPB. Pengaruh pemberian pangan dengan indeks glikemik terhadap performa
daya tahan lari 5 km, kadar laktat darah, creatine kinase serum dan parameter stres
oksidatif (MDA serum) diuji dengan uji t. Untuk mengetahui pengaruh
pemberian pangan dengan IG berbeda terhadap glukosa darah, FFA serum dan
insulin serum dianalisis dengan uji Anova.
Kadar glukosa, creatine kinase, kadar MDA serum, kadar FFA dan kadar
insulin sebelum dan sesudah intervensi dilakukan termasuk kategori normal.
Performa lari 5 km lebih baik pada kelompok IG rendah (23.9+1.5 dan 23.8+1.6
menit) dibandingkan kelompok IG tinggi (27.5+2.2 dan 26.9+3.1 menit). Ada
pengaruh pemberian pangan dengan indeks glikemik berbeda terhadap performa
daya tahan lari 5 km pada kedua kelompok perlakuan (p0.05). Konsentrasi
asam lemak bebas cenderung lebih tinggi pada kelompok IG rendah dibandingkan
dengan kelompok IG tinggi, meskipun secara statistik tidak ada pengaruh
pemberian pangan dengan IG berbeda terhadap rata-rata kadar asam lemak bebas
(p>0.05). Tidak ada pengaruh pemberian pangan dengan IG berbeda terhadap
rata-rata kadar laktat baik pada hari ke 1 dan hari ke 15 intervensi (p>0.05). Kadar
laktat darah berbeda secara nyata setelah lari 5 km baik pada kelompok IG tinggi
dan kelompok IG rendah (p