Koefisien Analisis Perubahan Metode Analisis

berdasarkan katego Jawa Tengah 88 sek

3.3 Metode Pengum

Pengumpulan memperoleh bahan- pengumpulan data y atau metode studi k Pusat Propinsi Jawa Diponegoro.

3.4 Metode Analisis

3.4.1 Koefisien

Pada Tab perbandingan ant Xij dengan inp sebagai jumlah in unit output sektor Diman Dengan 65 gori sektor, sehingga dalam penelitian ini Tabel ektor diubah menjadi 37 sektor. umpulan Data lan data dalam penelitian ilmiah ini dimaks -bahan yang relevan dan realistis. Dalam p a yang dilakukan dengan menggunakan metode i kepustakaan. Dalam penelitian ini data dipero wa Tengah, dan perpustakaan Fakultas Ekonom sis ien Input abel I-O, koefisien input atau koefisien teknolo antara jumlah output sektor i yang digunakan d input total sektor j Xj. Koefisien ini dapat d input dari sektor i yang dibutuhkan untuk meng tor j. Secara sistematik dapat dituliskan Mauludin ana : Aij adalah koefisien input gan demikian dapat disusun matriks sebagai beriku el Input-Output aksudkan untuk penelitian ini de dokumentasi eroleh dari Biro omi Universitas logi merupakan dalam sektor j t diterjemahkan enghasilkan satu din, Dudi : ikut : 66 a 11 X 1 +a 12 X 2 + ... ... ... ... + a 1n X n + F 1 = X 1 a 21 X 1 +a 22 X 2 + ... ... ... ... + a 1n X n + F 2 = X 2 : : : : : a n1 X 1 +a n2 X 2 + ... ... ... ... + a nn X n + F n = X n Jika terdapat perubahan pada permintaan akhir, maka akan ada perubahan pola pendapatan nasional. Jika ditulis dalam bentuk persamaan, makan dapat dituliskan sebagai berikut : AX + F = X atau F= X – AX X = I - A -1 F Dimana : I = Matriks Identitas berukuran n x n yang elemennya memuat angka satu pada diagonalnya dan nol pada selainnya F = permintaan Akhir X = Output I - A = Matriks Leontief I - A -1 = Matriks Kebalikan Leontief Dalam analisis I-O, matriks kebalikan Leontief memiliki peranan yang sangat penting sebagai alat analisis yang mencerminkan efek langsung dan tidak langsung dari perubahan permintaan akhir terhadap output sektor-sektor dalam perekonomian.

3.4.2 Analisis Perubahan

Output Untuk menganalisis dampak perubahan subsidi terhadap output digunakan model input output dengan pendekatan supply side. Dalam analisis 67 ini input primer menjadi faktor eksogen. Artinya pertumbuhan perekonomian baik secara sektoral maupun secara total dipengaruhi oleh perubahan pada input primer Firmansyah, 2006: 41. Dalam model input-output dengan pendekatan supply bentuk persamaannya adalah secara kolom yaitu: X j = ∑ n i z ij + V j Dalam bentuk aljabar dapat ditulis: X 1 = z 11 + z 21 + ………. z n1 + V 1 X 2 = z 12 + z 22 + ………. z n2 + V 2 X n = z 1n + z 2n + ………. z nn + V n Nilai koefisien output a ij adalah: a ij = j X ij z atau A = Xˆ -1 Z dimana Z adalah matriks transaksi yang memiliki unsur z ij sehingga Z = Xˆ A dengan menggunakan persamaan 3.8 dan persamaan 3.7 dengan analogi yang sama dengan persamaan 3.4 maka didapatkan hasil: X ’ = V I - A -1 X ’ menunjukkan bahwa X adalah vektor baris, yang merupakan transpose dari X vektor kolom seperti sebelumnya. A : Output koefisien 68 V : Vektor input primer I - A -1 : Matrik output inverse Jika subsidi pupuk dinotasikan w, maka perubahan output yang ditimbulkan sebagai akibat perubahan w adalah : X ’ = w I - A -1

3.4.3 Keterkaitan Antar Sektor